BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Ayam Pop Dan Kuliner Bukittinggi

78 Komentar

Bagi yang gampang kabita dan lapar mata, silakan berpikir ulang sebelum terus membaca blog post ini. Saya mau pamer foto-foto masakan Minang yang kelezatannya sudah diakui dunia. Ehm! Setelah hari pertama kami mencicipi amping dadih, pokat ketan dan sate darek Mak Syukur di Padangpanjang, lalu rendang kayu, rendang bulat dan rendang paru di rumah Uni Emi sang diva rendang dari Payakumbuh, serta aneka jajanan di pasar Padangpanjang, saya pikir “Asik udah nyicip kuliner Minang paling enak!”

Ternyata saya salah…. Sangat salah.

Di hari kedua, kami makan lebih banyak dan lebih enak! Sarapan paginya saja di Bofet Sianok yang legendaris itu. Setiap ke Payakumbuh, wajib hukumnya mampir ke bofet ini. Dalam kuliner Minang, bofet adalah sebutan untuk kedai yang menyajikan one-dish meal. Menu andalan bofet Sianok antara lain nasi goreng, mie rebus dan bubur kampiun. Teh talua, gado-gado, ketan srikaya, dan aneka bubur juga tersedia.

Saya lebih suka hidangan gurih ketimbang manis. Jadi menu bubur kurang menarik. Lalu kata Bung Arie Parikesit yang paling enak adalah nasi gorengnya. Saya sempat pesimis, masa sih ke Payakumbuh makannya nasi goreng? Emang nggak ada menu lain yang ‘lebih Minang’ gitu?

Eh, ternyata nasi gorengnya beda! Ini bolehlah disebut nasi goreng Minang, soalnya pakai taburan runtiah, rendang suwiran daging kecil-kecil. Aha! Rasanya? Jelas enak! Nasinya nggak greasy, pasti karena digoreng dengan minyak goreng yang baik.

Saya terpesona oleh perpaduan rasa yang seimbang antara gurihnya nasi goreng+runtiah dengan irisan timun, tomat dan kol segar. Ini saya suka banget! Imho, irisan sayuran segar itu perlu ada sebagai pendamping masakan Minang apa pun. Setuju?

Soal bubur kampiun yang dinobatkan sebagai sarapannya sang juara (champion) silakan baca di sini. Alamat Bofet Sianok dan menu lengkapnya saya tulis di penghujung artikel.

bofet sianok mi rebus
bofet sianok

PhotoGrid_1407155120952(Bubur kampiun yang pink merona)

Perhentian berikutnya adalah sebuah tempat yang penuh asap, tumpukan kelapa, dan seorang ibu yang membikin telur dadar non stop dari pagi sampai sore. Tempat apakah ini?
rendang talua Riry kelapa
Yes, kami mengintip dapur pembuatan rendang talua alias rendang telur Riry di Payakumbuh. Saya punya cerita soal rendang talua. Dulu waktu kuliah di London, di sebuah musim dingin yang mulai menggigil, saya kangen rendang. Bersama teman-teman, pergilah kami ke RM Mawar, sebuah rumah makan Malaysia yang populer rendangnya seantero London. Cukup enak, tapi bukan yang paling enak. Akhirnya saya curhat sama mertua… Eh, beliau bilang mau kirim rendang asli dari Payakumbuh, kampung halamannya. YAY!!

Kiriman dari mertua tiba. Ternyata selain sebungkus rendang daging, ada beberapa bungkus rendang talua. Saya takjub melihat rendang yang crispy ini. Kayak kerupuk tapi memang rasanya memang rendang banget. Tulisannya itu rendang telur. Saya gak percaya. Telur kan bulat, sementara ini rendang telur bentuknya pipih dan renyah macam keripik. Ini pasti pembohongan publik! Ini merusak konsep telur yang bulat dan lembut!

Misteri rendang telur terungkap di dapur Riry. Ternyata telurnya dikocok dengan sedikit tepung, dibuat dadar dulu, lalu diiris kotak-kotak pipih. Dadar yang lembut ini dicampur bumbu rendang dan santan, lalu diaduk di atas api selama 2 jam hingga mengeras, renyah dan kering. Tadaaa…. Saya jadi percaya dan angkat topi buat penemu rendang talua.

Kreativitas manusia memang tak bisa dibendung. Setelah menyaksikan pembuatan rendang telur dan rendang kayu, di toko Riry ini saya juga menemukan jagung dan singkong dimasak rendang! Aha! Mungkin suatu hari nanti ada rendang kulit manggis yang bisa menyembuhkan beragam penyakit 🙂

rendang talua riry payakumbuh(Kolase foto cara masak Rendang Talua oleh Mbak Eny)

Dari Payakumbuh kami bergerak ke Bukittinggi, mampir makan siang di RM Pongek Or Situjuah. Jangan bingung. Namanya bukan RM Pongek atau Situjuah, tapi memang ada kata ‘Or’ yang adalah nama pemiliknya: Uda Or.  Uda atau? Uda atau uni?

Di sini hidangan andalannya adalah ikan nila bakar dan pongek atau pangek, yaitu cubadak (nangka muda) yang dimasak dengan bumbu-bumbu hingga kuahnya kental dan nyaris kering. Shasya yang doyan jengkol, bahagia banget karena di sini tersedia dua macam masakan jengkol, digoreng dengan sambalado dan dibakar dengan lado mudo alias cabai hijau. Pilih mana?

Semua hidangan di sini enak, dan saya jatuh cinta pada hidangan penutupnya, ketan srikaya. Ketan srikaya termasuk hidangan populer khas Minang, dan kami sudah mencobanya di Padangpanjang, lalu di Payakumbuh. Dari semua tempat itu, ketan srikaya Situjuah ini paling enak!

Penyajiannya pun unik. Di tempat lain biasanya ketan ditaruh di piring terus disiram srikaya. Di sini ketannya dibungkus daun pisang, bersanding cantik dengan srikaya dalam talam. Ketannya lembut, rasa dan aroma kayu manis membuat srikaya Uda Or lebih lezat.

Pongek Or Situjuah
ketan srikaya Minang

Lalu apakah perjalanan kuliner kami selesai sampai di sini? Tentu tidak… Masih ada Rumah Makan dan Restoran Family Benteng di Bukittinggi yang menjadi sasaran tembak kami. Di papan nama mereka memang tertulis Rumah Makan dan Restoran. Bedanya rumah makan dan restoran pernah saya bahas di sini.

Di Family Benteng inilah salah satu teman kami, Mbak Terry, jatuh cinta! Sejak awal perjumpaan, mbak Terry sudah mengincar si kulit pucat yang mengkilat itu. Begitu sampai, hap! Tangan mbak Terry dengan sigap menyambar ayam pop di atas meja. Dibuat dari ayam kampung yang diungkep sampai empuk, lalu digoreng cepat dalam minyak goreng yang baik. Hasilnya? Ayam pop gurih yang lumer dengan nikmat di mulut! Hati dan ampela-nya pun dimasak pop dan disajikan dalam tusukan sate.

Konon asal muasal ayam pop memang dari RM Family Benteng ini, lalu menyebar ke berbagai rumah makan Padang. Pertanyaan berikutnya, kenapa dinamai ayam pop? Ada yang bisa jawab?

Ayam pop RM Family bentengRM Family Benteng Bukittinggi

Catatan:
Bofet Sianok: Jl A. Yani no.8, Payakumbuh (depan pasar Ibuh)
No HP: 085286286005, 081266821661
Menu makanan: Bubur kampiun, bubur kacang padi, bubur kacang ijo, bubur ketan, kolak pisang/ketan/roti, kolak delima/ketan/roti, srikaya ketan, ketan goreng, amping dadiah, nasi goreng, mie goreng, mie rebus, mie tahu, nasi soto, gado-gado, pical lontong, lontong gulai/sayur.

Menu minuman: kopi talua, kopi susu, teh talua, teh susu, soda tawar, soda susu, jus timun, jus jeruk/tomat/wortel/mangga/sirsak/apel/alpukat, tomat top dan telur setengah matang (entah kenapa Bofet Sianok menulis telur setengah matang dalam daftar minuman).

Rendang Riry: Jl Tan Malaka no.4, Lampasi, Payakumbuh.
Menjual aneka rendang kering dalam kemasan yang cocok untuk oleh-oleh, serta beragam keripik khas Minang.

RM Pongek Or Situjuah: Jl Khatib Sulaiman, Limbukan.
Menu andalan: pongek/pangek dari cubadak (nangka muda), ikan nila bakar, baluik kering, cancang kambing, sambalado jariang, jariang bakar lado mudo dan cangkuah semacam sayuran dengan sambal dibuat dengan air tajin. Favorit saya di sini justru dessertnya, ketan sarikaya.

RM dan Restoran Family Benteng: Jl Yos Sudarso no.4, Bukittinggi.
Menu andalan: ayam pop, ikan bakar dan tomat top.

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

78 thoughts on “Ayam Pop Dan Kuliner Bukittinggi

  1. Ping-balik: Apa Beda Nasi Kapau Dan Nasi Padang? | BLOG Swastika Nohara

  2. Lai sampai kironyo ka Uni Riri tu Mbak? 😀

  3. Ping-balik: Ketan Srikaya Paling Enak Sedunia | About life on and off screen

  4. Ping-balik: Pical Sikai Bukittinggi: Pecel Jawa Ala Minang | About life on and off screen

  5. Ping-balik: Nikmatnya Makan Baselo Di Payakumbuh | About life on and off screen

  6. I’ve been browsing online more than 3 hours today,
    yet I never found any interesting article like yours.
    It is pretty worth enough for me. In my view, if all website owners
    and bloggers made good content as you did, the internet will be a lot
    more useful than ever before.

  7. gue cari cari penjelasan ayam popnya, malah nemu tanda tanya! *tendang meja*

  8. udah beberap kali ke ranah Minang masih banyak banget yang belum dicob
    hadeeeh…. sabana lamak

  9. Ping-balik: Nasi Kapau Uni Cah Juara Nasional | About life on and off screen

  10. aaakkk langsung pengen cepet pulang :((((

  11. Postingan hanya dibaca paragraf pertama karena gak kuat mental. Disini gak ada warung Padang. Btw kabita apaan ya Mbak?

  12. Ya ampun..😋 Ngeces deh lihat foto makanannya..😄 Eh out of topic nih, kamu dulu pernah jadi model iklan (TV) produk kopi kah?

  13. keren Tika…. jadi jawabannya apa? yang Ayam Pop itu?
    waktu ke Padang ga naik Reo kan? trus kamu tiduran di Reo tanpa alas? wakakkakakakak #Sanggabuana 2003

  14. Ya ampun semuanya bikin ngiler 😄

  15. sempat penasaran kenapa lah namnya ayam pop

  16. nyesel dah, knapa dulu ke padang ga nemu tempat2 itu ya? cuma ke uni lis, mak syukur ama satu lagi ga tau apa nama warungnya, tapi di bukit tinggi, nyediain bubur kampiun dll

  17. Jengkol yang dibakaaar!

    Sampe sekarang masih heran kenapa makan jengkol di Sumatera Barat ini kok ndak bersisa baunya, terutama yg di rumah Uni Emi.

    Dan sampe sekarang masih menyesal kok makannya dikit aja padahal ndak bau.

    (itu Sabai masih kecil, gemes 😄)

  18. Aku juga suka gurih di bandingkan manis, berarti selera kita sama yaaa #Maksa

    Btw itu pose pegang kelapa kenapa mesri begiti ???

  19. Begini ini godaan iman terbesar kalau jauh dari tanah air, baca tulisan tentang kulineran. Slurupable semua lah ini pokoknya *lap liur 😆

  20. Duh, liat foto-foto dan cerita mb langsung menerbitkan air liur 😂😂

Tinggalkan komentar