Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik bagi anaknya, termasuk (bahkan terutama) soal pendidikan. Saya pun begitu. Jauh sebelum kedua anak saya masuk usia sekolah, saya survey dan mencari informasi sebanyak mungkin soal sekolah anak, baik sekolah negeri maupun swasta.
Saya mikir, pastinya dunia kerja saat anak-anak kita dewasa nanti menjadi sangat kompetitif. Maka pendidikan yang baik adalah mutlak. Pertanyaannya, seperti apakah pendidikan yang baik itu?
Apakah sekolah yang dipilih telah siap dan mampu membekali anak kita dengan pengetahuan, keterampilan dan karakter yang dibutuhkan untuk masa depan?
Saya meyakini pendidikan yang baik itu perlu upaya yang saling menyambung antara apa yang diterapkan di rumah oleh orang tua dan apa yang diajarkan di sekolah. Jadi kalau ditanya, sekolah seperti apa yang bagus, tentu setiap orang tua punya preferensi masing-masing sesuai values yang dianutnya. Bagi saya, pendidikan yang baik itu perlu:
- Membangun karakter
- Memberi lingkungan yang suportif dan kondusif
- Kurikulum yang sesuai dengan perkembangan jaman
- Akreditasi yang terpercaya
Membangun Karakter ini penting sejak anak lahir, dan terus dilakukan di rumah dan di institusi pendidikan. Penguasaan materi memang penting agar anak punya keahlian nantinya.
Lingkungan sekolah yang suportif dan kondusif bagi perkembangan anak juga mutlak perlu agar anak dapat mengoptimalkan potensi mereka. Tenaga pendidik juga perlu memahami tahapan perkembangan anak sehingga bisa memberikan pembelajaran yang kontekstual. Dengan begitu anak bisa menerapkan pengetahuannya untuk membantu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Kurikulum yang sesuai dengan perkembangan jaman ini mutlak perlu karena dunia berubah dengan sangat cepat. Salah satu contohnya soal pemakaian bahasa. Jaman saya kecil baru mulai resmi belajar bahasa Inggris di sekolah sejak kelas I SMP (meskipun saya sudah belajar sendiri sejak SD melalui film dan lagu). Jaman sekarang kalau nunggu SMP baru belajar bahasa Inggris, wah telat! Apalagi tinggal di kota besar di mana anak terpapar pada wawasan yang global sejak kecil.
Akreditasi yang terpercaya juga penting sebagai tolok ukur bahwa sebuah sekolah telah memenuhi standar tertentu. Mau tidak mau kita hidup dalam sistem pendidikan berjenjang, selepas SD lanjut ke SMP dan seterusnya sampai sejauh yang kita mau. Akreditasi sebagai salah satu pengakuan kualifikasi sekolah menjadi penting agar anak kita bisa melanjutkan ke sekolah yang juga bagus di jenjang selanjutnya.
Lalu, bagaimana menemukan sistem pendidikan yang tepat bagi anak kita?
Sebagai orang tua kita perlu memahami minat dan kebutuhan anak dalam pendidikannya. Memang hal ini tidak mudah. Saya masih terus mengamati ketertarikan kedua anak saya, dan sering-sering diskusi sama mereka. Ini penting agar saya bisa memilihkan pendidikan yang sesuai, dari jenjang sekolah dasar, menengah hingga perguruan tinggi. Terus, pertimbangan apa saja yang perlu kita pikirkan dalam memilih pendidikan yang ideal untuk anak?
- Perkembangan yang Holistik dan Terpadu
Kecakapan akademis dan sosial perlu berkembang sejalan. Bidang apapun pilhan anak-anak kita nantinya, saya yakin mereka perlu dibekali kecakapan sosial dan karakter yang tangguh untuk menjadi orang-orang yang mandiri, bertanggung jawab, supel, jujur, ulet, peka dan kreatif.
- Alur Pendidikan
Orang tua harus jeli menentukan alur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi anak, terutama yang memfasilitasi anak untuk meraih kesempatan berprestasi dalam skala internasional. Hal ini memberi anak peluang lebih besar untuk diterima di universitas terbaik di dalam maupun di luar negeri. Apa lagi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah diberlakukan, sehingga generasi muda Indonesia harus bisa bersaing secara internasional.
- Kurikulum
Orang tua perlu mempelajari apakah kurikulum yang diterapkan, selain kemampuan akademis juga mengedepankan keterampilan dan pengembangan karakter. Misalnya mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak serta kecapakan memecahkan masalah, keterampilan kepemimpinan, berkomunikasi dan mengutarakan pendapat secara aktif
- Fleksibilitas
Kebutuhan pendidikan serta kecerdasan yang dimiliki setiap anak berbeda-beda. Orang tua perlu mempertimbangkan apakah perjalanan pendidikan tersebut memberikan arahan yang tepat terhadap masa depan anak berdasarkan minat dan bakat mereka.
Sejauh ini saya puas dengan SD yang saya pilihkan untuk putri sulung saya, yaitu SD Gemala Ananda karena sebab-sebab ini (silakan klik). Soal pilihan SMP, saya masih punya waktu 3 tahun untuk terus mencari informasi dan menyesuaikannya dengan kebutuhan anak-anak saya. Tiga tahun itu bukan waktu yang lama, apa lagi kami juga harus berinvestasi untuk biaya pendidikan mereka. They grow up so fast!
Bagaimana dengan Anda, pendidikan seperti apa yang sesuai untuk anak?
Juli 19, 2020 pukul 11:06 pm
Betull banget mba. untuk belajar laravel disini https://heritri.com
Desember 16, 2019 pukul 3:48 pm
Artikel yg sangat bagus sekali, apalagi pendidika anak di usia dini adalah pondasi bagi anak untuk mengenyam pendidikan ditingkat berikutnya tetapi banyak orang tua yg tidak menyadari hal tersebut,
http://www.uma.ac.id
Mei 10, 2019 pukul 3:02 pm
BONUS 1.500.000 UNTUK MEMBER BARU
Ping-balik: Ini Artikel Pertama Saya – Blognya Andre
Juli 26, 2018 pukul 6:14 pm
Thank’s kak artikelnya membantu aku, hmm mau sahring dikit boleh gak kak? lebih tepatnya sih minta saran. Aku kan lagi liputan untuk majalah kampus nih, dan kebetulan aku dapet rubrik tentang pendidikan kak. Liputan hampir kelar semua nih tapi kata pimred aku data2 yang aku dapet kurang menarik dan hmm bingung nih kak mau mulai nulis dari mana. Kakak ada masukkan ndak kak? jadi tema utamanya tuh tentang Rob Pekalongan kak. ditunggu responnya kak, Terima kasih sebelumnya salam kenal hehee
Juli 29, 2018 pukul 4:30 pm
halo aku sangat ingin bisa membantu tapi aku masih belum mengerti arah pertanyaanmu kemana? persisnya bertanya apa dari artikel ini?
Ping-balik: Manajemen Pendidikan – Judul Situs
Desember 21, 2017 pukul 6:37 am
Situs POKER paling menarik….
Apalagi kalau bukan www,royalqq,poker
Kini Hadir Game Terbaru ===>> GAME SAKONG
Dengan didukung server terbaik…
Sehingga permainan selalu lancar
Paling rame, Paling fair, NO ROBOT, Murni Player vs Player
Disinilah tempat berkumpulnya Master-Master Poker
Deposit minimum Rp. 15.000
Support Bank BCA, MANDIRI, BNI, BRI
Salam ROYALQQ
Juni 12, 2017 pukul 10:22 pm
Pas banget dengan yang terpokirkan saat ini dimana putra saya akan masuk SMP. Jika lulus pingin diterima di sekplah yang diodamkan. Idaman sekeluarga yaitu putra saya pingin SMP “A” dan kami orangtuanya pun setuju dan secara umum sekolah yang terbaik dekat rumah kami. Kalaulah poin penting tadi terpenuhi, Alhamdulilah apa yang jadi harapan orangtua; bagus, mudah dan terpercaya terwujud dan pemacu semangat utama bagi putra tanpa ternodai teknologi yang sebagian negatif bila tidak sangat hati-hati mengawasi putra putri kita. Jangan kita pungkiri, seorang anak dalam masa transisi sangat super akan apa yang dikenalnya dan bikin penasaran akan yang belum dikenalnya. Semakin lengkap sarana semakin mudah mereka tau. Coba perhatikan, sebuah gadget dengan sarana maksimal saja seorang anak bisa terhubung kemana, siapa dan 24 jam realtime di kamarnya. Aduh, ngiler ngidol sayah. Tapi dalam tppik Mbak SN kali ini, komen sayah melenceng kayaknyah. Hampura atuh. Hatur nuhun sadaya 😀
Juni 13, 2017 pukul 7:12 pm
Wah anakmu sudah mau masuk SMP ya! Udah gede 🙂 Iya, soal gadget ini termasuk concern aku juga untuk anak-anakku. Saat ini karena anak-anakku masih kecil dan belum punya gadget sendiri (masih minjem punyaku) jadi masih bisa aku batasi. Tapi aku sadar, nanti mereka remaja udah perlu punya gadget sendiri dan sulit dibatasi hanya boleh akses internet 30 menit sehari, misalnya. Jadi sejak sekarang aku kasih tau the do’s and donts about the internet 😉
Juni 13, 2017 pukul 7:21 pm
Iya Mbak. Lebih baik sedia payung sebelum hujan.
Juni 15, 2017 pukul 7:14 am
benar!
Ping-balik: Pendidikan yang Ideal – Slice of Life
Januari 30, 2017 pukul 8:09 am
wah keren cocok nih buat anak saya… anak saya ada PR tentang pendidikan yg ideal 🙂
Januari 30, 2017 pukul 8:55 am
Syukurlah… 🙂
Ping-balik: Pendidikan ideal – Judul Situs
Maret 21, 2016 pukul 11:05 am
halo mbak salam kenal. Kalo buat saya lingkungan yang kondusif itu penting banget. Jaman skr mbak: bullying, penyebaran pornografi dan kekerasan yang dengan mudahnya bisa diakses anak-anak via internet, dan masih banyak lagi. Alhamdulilah SD Islam anakku punya cara mencegah terjadinya bullying di sekolah yaitu dengan menyebar 3 guru piket setiap jam istirahat, untuk cek ricek kali2 ada anak berantem, membully adik kelas, dll. Mereka dibekali HT jadi kalo ada kejadian lansgung lapor ke kantor guru. Dan ada CCTV juga, jadi aman. Eh kepanjangan…..maaf ya mbak hehe
Maret 21, 2016 pukul 12:47 pm
Setuju mbak! Thanks inputnya, itu bagus sekali! SD anaknya mbak di sekolah apa?
Maret 21, 2016 pukul 1:06 pm
SD Islam Nurul Iman di daerah pondok bambu, mbak. Guru dan stafnya kooperatif banget. Kayaknya belum pernah saya datang ke komplek sekolah itu ada yang mukanya flat tanpa senyum (kebetulan TKnya juga satu yayasan di situ juga). Ramah dan kooperatif semua. Oiya, nambahin: selain itu, penjemput anak juga wajib pakai kartu ID yang sudah didata dan dicetak sekolah. Sampai usia kelas 6 SD pun, anak wajib diketahui sama pihak sekolah terutama gurunya, nanti pulangnya / yg jemput siapa.
Maret 21, 2016 pukul 6:42 pm
Sounds good!!! Mahal nggak uang sekolahnya di SD Islam Nurul Iman?
Maret 22, 2016 pukul 11:56 am
Gak terlalu kalo menurutku sih. Thn 2014 itu uang all in sekitar 6 jt di luar SPP bulanan dan ekskul. Itu udah untuk setaun, jadi ortu gak bayar-bayar lagi uang karyawisata, kegiatan, dll dll
Maret 22, 2016 pukul 1:03 pm
Nice!! Senang sekali bisa daftarin anak di sekolah bagus yg nggak mahal 🙂
Februari 16, 2016 pukul 9:10 am
Gw belum punya anak sih, tp ini nice thought juga buat ntar klo dah punya anak. Tapi btw klo soal kurikulum bukannya di indonesia ini semua sekolah dari SD-SMP-SMA wajib mengacu ke kurikulum nasional yah?
Misalnya ada tambahan pelajaran ini-itu tapi kurikulum nasional tetep kudu ada kan?
Februari 16, 2016 pukul 10:50 am
Hai… soal kurikulum afaik kalau SD swasta nasional mesti mengikuti kurikulum nasional, misalnya kayak gini: https://lifetimejourney.me/2013/11/16/memilih-sd-swasta-di-jakarta/
Februari 15, 2016 pukul 6:46 pm
Saya belum punya anak aja udah ngetagin kampus buat (((calon))) anak saya kak 🙂
Februari 15, 2016 pukul 9:01 pm
Jiieeee… Kampus mana nih???
Februari 15, 2016 pukul 9:02 pm
Dan apa alasannya ngetag kampus itu, kalo boleh tau?
Februari 15, 2016 pukul 3:46 pm
Karena kalo aku bilang yah, at the end of the day apa yang ideal but satu orang belum tentu ideal buat orang lain. So ngomngin pendidikan hasilnya akan beragam banget gambaran pendidikan ideal ini. Yekan?
Februari 15, 2016 pukul 5:02 pm
Ada benarnya juga, karena values yang dipegang setiap orang/keluarga tentu beda-beda 🙂
Februari 15, 2016 pukul 3:45 pm
Posting yang menarik nih! Coba lebih konkret lagi mbak, kayak apa sih kurikulum dan alur pendidikan yang ideal (paling nggak ideal menurut mbak lah) sehingga ada contoh langsung gitu…
Februari 15, 2016 pukul 5:02 pm
Hmmm… bakal panjang kalau pakai contoh segala. Untuk sementara baca artikel saya yg ini dulu deh: https://lifetimejourney.me/2013/11/16/memilih-sd-swasta-di-jakarta/
Februari 15, 2016 pukul 7:22 am
dari semua poin memang penting semua, akan tetapi membangun karakter itu lho yang kadang di pendidikan kita masih memprihatinkan..
Februari 15, 2016 pukul 12:17 pm
Iya, memang masih layak dipertanyakan banget soal membangun karakter melalui pendidikan di sekolah ya?
Februari 11, 2016 pukul 5:51 am
Postingan yang menarik and lengkap untuk panduan milih sekolah anak niiih… Etapi ya mbak, biar kata udah pertimbangan soal kurikulum, soal lingkungan dan lain-lain ujung-ujungnya soal lokasi juga. Pasti para orang tua nyari yang deket rumah deh! yekan?
Februari 11, 2016 pukul 6:53 am
Lokasi lokasi lokasi! hehehe…
Februari 11, 2016 pukul 5:46 am
Memang pendidikan buat anak penting sekali untuk dipikirkan dan dirancang sejak sedini mungkin. Apa lagi kalau tinggal di kota besar spt Jakarta di mana pilihan sekolah sangat beragam. Makasih mbak, tulisan ini bisa jadi bahan pertimbangan memilih sekolah.
Februari 11, 2016 pukul 6:52 am
Bener banget Dewi, milih sekolah mmg susah2 gampang…