Masih melanjutkan piknik kuliner Minang, memasuki etape ketiga rute kami bergerak dari Bukittinggi ke kota Padang. Siap-siap mupeng melihat foto-foto kuliner Minang yang menggugah selera… Matahari bersinar lembut dari balik bukit ketika kami berangkat ke kedai Pical Sikai di Bukittinggi, Sumatera Barat. Pical adalah sebutan orang Sumatera untuk pecel, makanan yang terdiri dari beragam sayuran rebus/kukus disiram sambal kacang. Pical Sikai istimewa karena memakai jantung hati, eh, jantung pisang dan daun lobak singgalang, disiram bumbu kacang yang gurih, plus topping kerupuk dan keripik singkong. Wiiih… Surga dunia ada dalam genggaman Anda!
Kedai ini juga menjual katupek sayur dan lamang tapai juara nasional. Saya bukan penggemar lamang tapai, mungkin karena di Jakarta belum nemu yang enak. Tapi saya bertekuk lutut begitu sesuap lamang tapai Sikai ini masuk kedalam mulut. Nyesss…. tapainya meleleh di lidah, beradu dengan lamang yang lembut.
Selanjutnya kami berjalan menyusuri jam gadang yang jadi ikon kota Bukittinggi, lalu masuk ke pasar Ateh, jalan terus ke pasar Lereng. Sambil jalan, saya, Simbok Venus, Mbak Terry dan Shasya nemu ibu penjual karak kaliang yang katanya asli dari Sungai Jariang. Saya langsung berseru, “Ini klanting!”
Sementara saya baru sebatas berseru, Simbok Venus dan Mbak Eny sudah sigap membeli beberapa bungkus karak kaliang itu. Mantap!
Menyusuri pasar membawa kami ke los yang penuh penjual nasi kapau berjajar. Tapi kami menahan diri untuk tidak mampir. Barang siapa sanggup menahan diri dari godaan, niscaya akan mendapatkan ganjaran yang lebih enak. Hehehe… Kami nggak mampir soalnya udah dibisikin Mas Arie Parikesit kalau akan makan di Nasi Kapau Uni Cah yang juara tingkat SEA Games.
Nasi kapau ini sejenis kedai juga, khas Bukittinggi dengan cara penyajian lauk dalam kuali-kuali besar yang disusun berjajar, lalu penjualnya menciduk lauk dengan sendok sayur bertangkai panjang. Nasi kapau Uni Cah terletak agak di pinggir kota Bukittinggi dan sama sekali tidak touristy.
Hidangan andalan Uni Cah adalah tambusu dan rendang ayam. Tambusu ini dibuat dari usus sapi yang diisi beragam bumbu lalu dimasak gulai. Saya tergoda mencicipi nasi dengan rendang ayam, gulai telur itik dan gulai cubadak sepiring bareng Rere dan Aryan. Rasanya? Luar biasa… Saking enaknya makan ini, ada Adam Levine lewat juga saya nggak nengok!
Kenyang? Belum! Masih ada sisa ruang untuk dessert, maka kami meluncur ke Bika Talago, kue khas Koto Baru. Ada dua macam varian, yang putih dan coklat. Bika putih dibuat dari tepung beras, kelapa dan gula pasir, sementara bika yang kecoklatan itu rasa pisang, dibuat dengan campuran gula aren dan pisang gadang yang dihaluskan.
Proses masaknya seru, pakai deretan kuali tanah liat dibakar di atas tungku kayu. Mengingatkan saya pada proses pemanggangan pizza tradisional ala Italia. (halah… jauh amat!). Bika panas yang baru diangkat dari tungku ini sungguh pasangan sejati bagi secangkir kopi atau teh hangat. Nyaaaam!
Perjalanan kami lanjutkan sampai kota Padang, langsung merapat ke RM Pagi Sore yang menyajikan masakan Minang peranakan. Menu andalannya: ayam kampung goreng, ikan asap masak tauco, kacang putih dan gulai kepala ikan, serta rimbang dimasak dengan jengkol dan teri. Jengkol tampaknya sangat populer di tanah Minang ya?
Sebagai penggemar ayam kampung, saya langsung mengambil sepotong paha ayam, pilih yang kanan karena konon lebih empuk dan gurih. Beeeuuuuh… beneran mantap! Bagian dalamnya lembut, tapi luarnya renyah dan gurih. Ini pasti ayamnya digoreng dengan minyak goreng yang baik. Tekstur dan rasanya juara tingkat ASEAN Games!
Kalau kamu lebih suka ayam goreng atau ayam pop?
Menu lainnya pun enak semua, terutama perkedel kentang yang bulat sempurna laksana bola tennis impor dari India. Favorit teman saya Dwika, yaitu ikan asap masak tauco, juga sedap! Ikan asap tauco di foto ini yang kuahnya putih tuh!
Nah, setelah selama tiga hari non stop berkelana rasa, setiap hari makan masakan Minang pagi-siang-sore-malam, plus jajanan manis legit yang selalu tersedia, tebak berat badan saya naik berapa banyak?
Sampai jumpa di trip berikutnya!
Catatan:
Pical Sikai: JL. Panorama 19 C, Bukittinggi, Sumbar. Telf: +62 752 23131
Jam buka: 09:00 sampai 22:00 wib.
Nasi Kapau Uni Cah: Jalan Padang Luar Km 4, Bukittinggi, Sumbar. Telf: +62 752 628700
Jam buka: 09:00 sampai 21:00 wib.
RM Pagi Sore: Jln Pondok no.143, Padang. Telf: 0751-32490
Jam buka: 07:30 sampai 21:00 wib.
Juli 13, 2020 pukul 4:20 pm
Ondee mandee… Gak mampir ke blog ini, pingin. Mampir, tersiksa. Taragak pulang kampuang. Fotonya aja udah bikin ngiler apalagi yang aslinya. Beruntunglah Ibu ni bisa baraun-raun ke Minangkabau. Beda kalo pulang Lebaran sama berburu kuliner jauh. Ada keniak-matan tersendiri dan kebanggaan serta kepuasan. Apalagi udah tayang. Yang pasti orang pada ngedumel baca blog ini kenapaa juga nambah-nambah ngiler pingin nyicipi tapi jauh😁Ada semacam itu di rantau t api tetep yang kayak di blog ini.
@gitukataorang
Juli 14, 2020 pukul 7:15 pm
hihihi… taragak pulang kampuang? Baliak tiket tu… :))
Juli 14, 2020 pukul 8:09 pm
Oke. Tapi mahal test nya daripada tiketnya.
Juli 15, 2020 pukul 2:06 pm
Benar juga… harus antre pula untuk test dan lain2nya
Juni 29, 2020 pukul 4:09 pm
Emang ada ASEAN Games
Ping-balik: Apa Beda Nasi Kapau Dan Nasi Padang? | BLOG Swastika Nohara
September 25, 2016 pukul 10:58 am
SEKEDAR INFO BOCORAN TOGEL
JIKA ANDA BUTUH A’NGKA GHOIB/JITU
SGP HK MALAYSIA ARAB SAUDI LAOS
2D_3D_4D-5D-6D-7D DI JAMIN 100% TEMBUS…
SAYA BUKTINYA SUDAH 5X JP
DAN SAYA SUDAH BENER2 YAKIN DENGAN AKI RORO
YANG TELAH MEMBERIKAN ANGKA RITUAL NYA
BAGI ANDA YANG SUKA MAIN TOGEL
& INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN GABUNG DENGAN AKI RORO
SILAHKAN HUB DI NO: ((_082_336_642_456_))
ATAU >>KLIK DI SINI<<
Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
benar-benar merasakan yang namanya kemenangan 4D
dan alhamdulillah saya dpat Rp 250 juta dan semua ini
berkat bantuan angka dari AKI RORO
karena cuma Beliaulah yang memberikan angka
ritual yg di jamin 100% tembus awal saya
bergabung hanya memasang 100 ribu karna
saya ngak terlalu percaya ternyatah benar-benar
tembus dan kini saya ngak ragu-ragu lagi untuk memasang
angka nya,,,,buat anda yg butuh angka yang di jamin tembus
hubungi AKI RORO DI NO: ((_082_336_642_456_))
insya allah beliu akan siap menbatu kesusahan anda
”kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T dan terima kasih banyak kepada AKI RORO.
Ping-balik: Ketan Srikaya Paling Enak Sedunia | About life on and off screen
Ping-balik: Pical Sikai Bukittinggi: Pecel Jawa Ala Minang | About life on and off screen
Ping-balik: Nikmatnya Makan Baselo Di Payakumbuh | About life on and off screen
Juni 8, 2016 pukul 1:19 pm
Ahaa, its nice discussion concerning this piece of writing here at this webpage, I have read all that,
so now me also commenting at this place.
Juni 6, 2016 pukul 1:51 pm
Itu makanan yg di Uni Cah menggoda banget :3
Juni 6, 2016 pukul 6:57 pm
Iyaaa… Memang enaaak! Ini Timothy yg kemarin ketemu di Avilla bukan?
Juni 6, 2016 pukul 7:08 pm
Hahahaaaa … Benarrrr 😀
Juni 6, 2016 pukul 8:20 pm
Asiiik… aku dapat hadiah apa?
Juni 3, 2016 pukul 11:48 pm
I couldn’t refrain from commenting. Exceptionally well written!
Juni 1, 2016 pukul 6:44 pm
Duh postingannya bikin laper.. Sama kayak timeline twitterku waktu trip ini berlangsung, bikin laper karena banyak makanan khas minang yang seliweran! 😄
Juni 4, 2016 pukul 4:13 pm
Ehehehe… yuk ke warung nasi kapau terdekat?
Juni 1, 2016 pukul 12:34 pm
Nambah 2 kilo? ini lagi kelaparan liat begini tambah lapar.
Juni 1, 2016 pukul 1:01 pm
Ehehehehe… tujuan blogpost ini mmg utk membuat lapar pembacanya 🙂
Juni 1, 2016 pukul 11:59 am
Aku ngeliat foto-foto kalian ini cuman bisa komentar..
ya ampun itu kolesterol semua :)))
Juni 1, 2016 pukul 12:03 pm
Ehehehe…. lupakan sejenak soal kolesterol. Di Jkt clean eating lagi 🙂
Juni 1, 2016 pukul 5:25 am
Jadi inget waktu trip ke Padang, setiap siang dan malam selalu makan rendang atau ayam pop. :)))
Juni 1, 2016 pukul 7:31 am
Waaah… Berapa hari itu makan rendang & ayam pop terus?
Juni 1, 2016 pukul 11:06 am
4 hari 3 malam. :))
Juni 1, 2016 pukul 11:33 am
KENYANG!! :))
Juni 1, 2016 pukul 11:33 am
Banget! :))
Juni 1, 2016 pukul 11:35 am
Pinggang gak sampai melar kan? :))
Juni 1, 2016 pukul 1:03 pm
Ah itu. :))
Mei 31, 2016 pukul 5:10 pm
dari foto-fotonya saja sangat menggugah selera,
apalagi aslinya ya, astinya maknyuss tenan.
tapi omong-omong benaran gitu gak ya Mbak 🙂
Juni 1, 2016 pukul 7:33 am
iya beneran menggugah selera! selera makan dan selera nyomot makanan teman di sebelah meja. hehehe…
Mei 31, 2016 pukul 12:58 pm
untung bacanya pas lagi makan nasi padang.
Eh tapi kok lebih menggiurkan yang di foto ya. Mba Tikaaaaa, maaaauuukk!
Juni 1, 2016 pukul 7:34 am
Hahahaa… masa sih lebih menggiurkan yg di foto? Boleeeeh….boleh fotonya 🙂
Mei 31, 2016 pukul 11:56 am
Goreng rimbang+jengkol+teri bikin ngiler. Favorit saya kalo ke RM Pagi Sore di Padang. Ikan asap masak tauco nya juga juara.
Juni 1, 2016 pukul 11:34 am
Goreng rimbangnya enaaaak banget! Tapi aku pilihin jengkolnya nggak dimakan. Hehehe…
Mei 31, 2016 pukul 9:49 am
*komen dulu baru baca*
astaga mbaaaak!! ga selese2 *-*
Juni 1, 2016 pukul 7:40 am
Eheheehehe…. masih ada blog post berikutnya. Sate danguang-danguang belum, bbrp makanan lain belum juga 😀
Mei 31, 2016 pukul 9:49 am
gak naik sama sekali pasti, kakak kan rajin olahraga….badannya dari dulu segitu-gitu ajaaaa 😀
Mei 31, 2016 pukul 9:52 am
ya Allah!! tumbusuuuuu!!
pertama kali aku nyobain tumbusu pas ke bukittinggi dulu itu, ya ampuuunn.. rasanya pun masih bisa kebayang, hmm.. dan pas sampe jakarta kayaknya ga ada yg seenak tumbusu di padang dulu itu deh
ya Allah!!!
Juni 1, 2016 pukul 7:40 am
Juaraaa…. iya yg di Jakarta beda ya. padahal yg bikin orang Minang dg resep dari Minang… Why?
Mei 31, 2016 pukul 10:00 am
eh aku komen di komennya dita ya?
Juni 1, 2016 pukul 7:40 am
Gapapa…bebassss….
Juni 1, 2016 pukul 7:39 am
Wah, nyaris bener! Dr Padang naik 400 gr, tapi 2 hari kemudian turun lagi balik normal sih 😀 😀
Juni 1, 2016 pukul 8:01 am
horeeee dapet hadiah rendang talua x)))) #ngarep
Juni 1, 2016 pukul 10:56 am
hahahaha… udah bawa rendang talua segambreng, tetep aja sampai Jakarta langsung abis! *cry
Mei 31, 2016 pukul 6:39 am
Ayam pop kayak Ata juga! Apalagi sambelnya duhhh yummyyy
Mei 31, 2016 pukul 8:47 am
Lebih suka sambal ayam pop atau sambel ijo?
Mei 31, 2016 pukul 1:58 pm
dua duanya :3 aku anak sambel bgt mbaa fufufu
Mei 31, 2016 pukul 6:24 am
Aku team ayam pop! 🙋
Mei 31, 2016 pukul 8:46 am
Yay!! Sekali makan bisa habis berapa potong?
Juni 3, 2016 pukul 12:41 pm
3 😂😂😂
Juni 4, 2016 pukul 4:10 pm
Hahaha… Lumayaaaannn!!!! 😀 😀
Mei 31, 2016 pukul 6:09 am
Itu babat nya menggoda banget yaaa
Juni 1, 2016 pukul 11:35 am
Kamu doyan babat ternyata Cum… 😀
Juni 7, 2016 pukul 12:59 pm
Doyan banget kak
Kalo ke resto padang, pasti nyari nya babat ini. Trus aku langsung naik asam urat nya hehehe
Eh usus juga doyan, eh paru goreng juga doyan hehehe
Juni 7, 2016 pukul 1:35 pm
Huahaha… kamu mah semuanya juga doyan kayaknya! Sedia itu obat penurun asam urat, apa namanya tuh?