Di rumah makan Pongek Or Situjuah inilah saya menemukan ketan sarikayo JUARA! Rumah makan ini terletak di Jl Khatib Sulaiman di area Situjuah. Kami mampir makan siang saat dalam perjalanan dari Payakumbuh ke Bukittinggi tempo hari.
Jangan bingung. Namanya bukan RM Pongek atau Situjuah, tapi memang ada kata ‘Or’ yang adalah nama pemiliknya: Uda Or. Uda atau? Bukan. Pemiliknya masih muda, bernama Uda Ordinal.
Uda Or merintis rumah makan ini dari tahun 2009 dengan menu andalan pongek khas Situjuah, jariang batokok (jengkol! Ada fans jengkol di sini?), cancang kambing, baluik goreng yang renyah, ikan nila bakar, dan cangkuah, yaitu semacam sayuran dengan sambal dibuat dengan air tajin.
Pongek, atau di kota lain di Minang disebut juga pangek, adalah cubadak (nangka muda) yang dimasak dengan bumbu dan kuah gulai. Di rumah makan Padang di Jakarta biasa disebut sayur nangka. Tapi kata Uda Or, pongek ala Situjuah ini beda dengan sayur nangka pada umumnya karena dimasak terus-menerus selama satu hari satu malam di dalam belango alias kuali tanah liat, hingga kuahnya mengental dan nyaris kering. Bayangkan perasaan orang yang harus duduk di depan kompor menunggui masakan ini….
Para penggemar jengkol akan bahagia banget makan di sini karena ada dua macam hidangan jengkol! Ada yang digoreng dengan sambalado dan dibakar dengan lado mudo alias cabai hijau. Pilih mana? #PilihSatu #JanganMaruk #WanitaMandiriHarusPunyaSikap
Semua hidangan di sini enak, dan saya jatuh cinta pada hidangan penutupnya, ketan srikaya. Ketan srikaya termasuk hidangan populer khas Minang, dan kami sudah mencobanya di Padangpanjang, lalu di Payakumbuh. Dari semua tempat itu, ketan srikaya RM Pongek Or Situjuah ini paling enak.
Rasa srikayanya nggak cuma manis, tapi juga ada aroma kayu manis yang bikin greget. Srikaya beradu dengan ketan yang lembut dan gurih, perpaduannya beneran duet maut! Penyajiannya pun unik. Di tempat lain biasanya ketan ditaruh di piring terus disiram srikaya. Di sini ketannya dibungkus daun pisang, bersanding cantik dengan srikaya dalam talam mungil daun pisang.
Ada 3 jenis sate Padang, yang mana favoritmu?
Kami mampir makan siang cantik di rumah makan ini memang dalam rangka mencari spot makan enak di tanah Minang. Sebelumnya di Padangpanjang kami sudah mengacak-acak sate Mak Syukur asli langsung di kandangnya, dan membuktikan sendiri kenikmatannya.Masih ada pula sate darek dan sate dangung-dangung. Nah, apa bedanya? Silakan klik soal sate padang.
Lalu saya jatuh cinta pada rendang rumahan masakan Uni Emy di Payakumbuh. Uni Emy masakin kita rendang kayu, rendang bule dan rendang paru. Cuma ada enak dan enak banget! Pas di Payakumbuh kami juga mampir ke Bofet Sianok untuk mencicipi bubur kampiun yang legendaris itu. Ternyata nasi goreng dengan taburan runtiah-nya juga juara nasional. Fyuuuuh… sampai kekenyangan!
Apa bedanya nasi kapau dan nasi padang?
Kalau kamu masih bertanya-tanya apa bedanya nasi kapau dan nasi padang, maka kamu wajib ke Bukittinggi untuk makan langsung di sumbernya nasi kapau yang paling otentik. Tapi kalau malas packing atau emoh beli tiket pesawat ke sana, cukup klik ini dan akan terungkap jelas perbedaan nasi kapau vs nasi padang, serta testimony kami saat mencicipi Nasi Kapau Uni Cah yang juara dunia. Mau?
Juni 27, 2022 pukul 5:44 pm
Wara-wiri ke mana pun tetap blog ini tujuan akhir buat nyari dan belajar lagi. Minta saran dong Mbak, gimana langkah punya blog bagus dan konsisten. Terima kasih.
Juni 29, 2022 pukul 3:43 pm
Halo Mas Joni, yang paling penting menurutku adalah meluangkan waktu untuk menulis dan menulis apa pun yang kita sukai. Mas Joni biasanya nulis tentang apa?
Juni 29, 2022 pukul 3:55 pm
Tentang foto dan kopi Mbak
Juni 29, 2022 pukul 4:11 pm
Wah menarik banget! Apa lagi ttg foto, karena zaman sekarang semua pengguna sosme suka memfoto dan difoto. Mungkin bikin serial post ttg foto pakai HP?
Juli 3, 2022 pukul 12:04 am
Mau, tapi saya belajar dulu.
Oktober 31, 2021 pukul 6:29 pm
Saya gak mau lagi baca tulisan ini. Gak kuat ngacainya 😀 Pingin banget ama jajanan Minangkabau.
Oktober 31, 2021 pukul 8:32 pm
Iyaaa… enak semua memang nih jajanan ranah minang!!
Oktober 31, 2021 pukul 11:01 pm
Tapi kemaren saya banyak coba tuh waktu pulkam. Sate, gajeboh, lomang dll. Sebulan lebih disana.
November 2, 2021 pukul 11:07 am
adududuh..menggoda banget semuanya…
November 2, 2021 pukul 2:20 pm
Orang Sate Dangung-Dangung nanyain.
Agustus 27, 2021 pukul 6:47 am
Hari ini 27 Agustus 2021 aku di Pekanbaru mau nyari ketan srikaya. Kali aja ada. Pekanbaru kan banyak orang Minangnya. Ada yang mau nitip?
September 24, 2021 pukul 12:47 pm
mau dong! nitip selusin yah 🙂
Mei 14, 2020 pukul 2:10 pm
Mahalan ongkos kesananya 😁
Mei 14, 2020 pukul 9:05 pm
benar juga 🙂
Agustus 20, 2017 pukul 5:37 pm
Jempol ih tulisannya sangat menggoda !
Agustus 21, 2017 pukul 8:56 am
hihihi… glad you enjoyed reading it 🙂
Agustus 10, 2017 pukul 10:21 pm
Aduu…ini dia blog pembuat stress orang. He he he…stres gak bisa segera ke tempat jual makanan khas itu. Ngacai saya yang ada. Maaf bercanda 😀
Agustus 11, 2017 pukul 9:43 am
hahahaha… maafkan yes. Seandainya ini makanan bisa di gofood-in kan?
Juli 30, 2016 pukul 8:01 pm
paling enak sedunia, karena yang ada hanya di Indonesia 🙂
Juli 31, 2016 pukul 3:15 am
Hahaha…. Tau aja bang!
Juli 26, 2016 pukul 12:33 pm
Merindu kali lah awak nich sama sate mak syukur tapi aku suka nasi kapau yg di pasar bukit tinggi
Juli 27, 2016 pukul 11:01 am
Nasi Kapau yg mana kah? Soalnya ada beberapa nasi kapau di pasar bukittinggi, yg terkenal Uni Emi dan Uni Linda.
Juli 23, 2016 pukul 3:41 pm
kl di Kampung Inggris Pare ada Ketan Susu yang terkenal enak, tpi ngga’ ada Ketan Srikaya, Jdi pengen cobaaaa…. ^_^
Juli 25, 2016 pukul 1:45 pm
Wah iya, yg satu ini wajib dicoba!
Juli 18, 2016 pukul 2:51 pm
ngileeeerrr,,,,
Juli 19, 2016 pukul 11:17 am
*kasihTisu
Juli 18, 2016 pukul 1:19 pm
belum pernah makan ketan srikaya, jadi penapsaraaaan
Juli 19, 2016 pukul 11:17 am
Ehehehe… Yuk ke Bukittinggi?
Juli 18, 2016 pukul 10:01 am
et dah mbak, kaga move on – move on dari masakan padang
bikin move-eng
Juli 19, 2016 pukul 11:18 am
Hahahaha…. MOVENG!!! Bisa aja deh!
Juli 18, 2016 pukul 6:18 am
Wuih, makanannya juara semua. Kalau saya suka ketan srikaya sebagai makanan pembuka.
Juli 19, 2016 pukul 11:18 am
Loh, sebagai makanan pembuka? Apa nggak terlanjur kenyang? Buat aku itu mengenyangkan 🙂