Raja Ampat sebagai tujuan wisata sudah begitu populer dan namanya punya imej tersendiri yang membuat jutaan orang ingin menginjakkan kaki di sana. Apa lagi kalau ke Raja Ampat pas ada Festival Bahari, kayak apa tuh serunya?
Sebenarnya Festival Raja Ampat sebagai kalender wisata tahunan sudah berlangsung beberapa kali. Malah festival tahun 2014 lalu sempat didatangi Presiden SBY. Kini presiden baru ingin lebih fokus pada pengembangan potensi bahari, maka mulai tahun 2015 namanya menjadi Festival Bahari Raja Ampat. Sebuah konsep yang pas, mengingat kekayaan laut 4,5 juta hektar Kabupaten Raja Ampat ini memang luar biasa.
Lalu seperti apa festivalnya? Berpusat di Pantai WTC di kota Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, festival ini berlangsung tanggal 19-21 Oktober. Pantai WTC ini boleh dibilang tempat warga Waisai kongkow, dengan halaman parkir luas, penuh deretan pohon kelapa melambai dan kalau mau jajan gampang. Oh, by the way, pantai WTC ini singkatan dari Waisai Torang Cinta loh! Penamaan yang membuat saya tersenyum saat mendengarnya.
Festival Bahari Raja Ampat, program dari Kementrian Pariwisata ini dibuka dengan tari-tarian dan parade, lalu selama tiga hari festival kita bisa menonton serunya lomba mancing, pemilihan Duta Wisata Papua, pertunjukan musik, tari yospan, suling tambur dan tak ketinggalan pameran batu akik!! Yup, rupanya demam batu akik melanda sampai Papua. Tempo hari waktu ke Sentani juga tren banget batu akik di sana.
Salah satu kegiatan keren di Festival Bahari Raja Ampat ini adalah edukasi soal daur ulang dan bank sampah. Jadi warga diajak memungut sampah plastik, diberikan edukasi soal bagaimana mengelolanya dan memetik rupiah dari sampah plastik, baik dengan cara dijual pada penampung maupun dibuat kerajinan daur ulang. Kegiatan edukasi ini dijalankan dari atas sebuah mobil box yang dimodifikasi. Jadi kalau festival selesai, dia bisa bergerak ke kampung-kampung atau pulau lain (naik ferry) untuk memperluas jangkauan edukasinya. Keren!
Kabupaten Raja Ampat punya 610 pulau baik yang berpenghuni dan tidak berpenghuni. Jadi tidak sah ke Raja Ampat kalau nggak island hopping ke pulau-pulau lain terutama melayari laut di antara deretan pulau kars. Jadi dari Waisai kami naik boat selama 2,5 jam ke Pyainemo di tengah guncangan ombak yang lumayan bikin sebagian penumpang berdzikir di atas boat. But it was all worth it… Look at this view!
Amazing, eh?
That was just one corner of Raja Ampat. Untuk melihat pemandangan itu kita harus mendaki bukit yang syukurlah sudah ada tangga kayunya. Naik tangganya lebih pegel dari pada tangga Borobudur, tinggi banget! Katanya tangga itu dibuat untuk menyambut kedatangan SBY tahun lalu. Saya jadi penasaran, kalau nanti Jokowi berkunjung ke Raja Ampat bakal dibuatkan apa ya?
Tantangan terbesar pengembangan potensi wisata Raja Ampat memang terletak pada lokasi antar pulau yang berjauhan sehingga butuh biaya mahal untuk menjelajahinya. Nah soal biaya, penginapan dan lain-lain saya tulis di artikel terpisah, klik link ini.
Ibarat seorang gadis, Raja Ampat memang sedang rajin bersolek agar semakin banyak dilirik wisatawan. Selain diving, kepulauan Raja Ampat juga seru banget untuk island hopping dan bird watching. Selengkapnya kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di Raja Ampat, saya tulis terpisah, klik link ini. Blog post ini dibuat dengan segera dan diupload di Waisai, Raja Ampat di mana sinyal masih cukup lumayan. Tetapi ketika sudah meninggalkan pulau Waigeo, wah sinyal GSM jadi hilang-timbul. Jadi kapan kamu mau ke Raja Ampat?
Ping-balik: Resolusi 2018, Edisi Revisi | BLOG Swastika Nohara
Ping-balik: Because Women Are Special | BLOG Swastika Nohara
Oktober 27, 2015 pukul 8:51 am
Iyaaa. Pengen ke raja ampat tapi mahal yaaa 😣
Oktober 27, 2015 pukul 6:49 pm
Harus kuakui mmg mahal sih… sebaiknya datang ramai2 dg teman atau keluarga/sodara biar ongkosnya ditanggung bersama
Ping-balik: Kabut Asap Di Raja Ampat | About life on and off screen
Oktober 21, 2015 pukul 9:01 pm
Sangat seru bisa liburan ke Raja Ampat, apalagi ada festival baharinya. Well, semoga bisa ke Raja Ampat kapan-kapan. doakan kakak.
Oktober 22, 2015 pukul 10:16 am
Liburan sambil kerja! hehehe… Yuk dianggarkan budget dan waktunya buat ke Raja Ampat?
Oktober 21, 2015 pukul 2:43 pm
itu pas kabut ya kak
Oktober 22, 2015 pukul 10:15 am
KABUT ASAP kiriman dari Timika. Parah banget ya?
Oktober 22, 2015 pukul 10:18 am
Iya kak, tp tetep cntik.btw selamat ya kak menang jelajah gizi 🙂
Oktober 22, 2015 pukul 10:38 am
Waaah… terima kasih ya! Liat aja pengumumannya 🙂
Oktober 22, 2015 pukul 10:39 am
akuuu ikut kak soalnya 😀 , cuma belum rejeki dan belum pantas menang 😀
Oktober 22, 2015 pukul 1:04 pm
Wah, semoga menjadi rejekimu tahun depan! Setahuku ini diadakan tiap tahun oleh Sari Husada. Ikut lagi?
Oktober 20, 2015 pukul 1:31 pm
Indonesia memiliki banyak sekali tempat indah yang bisa menjadi daya tarik pariwisata di mata dunia. Lebih baik lagi kalo tempat2 wisata tsb didukung dg sarana transportasi yang mudah dan akomodasi yang mendukung. masih banyak sekali “hidden paradise” indonesia yang belum diketahui dunia. Salam kenal mba, ikut baca2 ya.. 😀
Oktober 22, 2015 pukul 10:15 am
Yes setuju banget soal hidden paradisenya! Salam kenal Mas Eko, selamat membaca. Posting apa yg paling disukai nih?
Oktober 20, 2015 pukul 10:52 am
Waaah, kebetulan sahabatku ada di sana mbak. Dia lagi pengabdian di Raja Ampat. Kemarin banget baru aja ngabarin kalo lagi ada festival yang katanya setahun sekali. Mbak, aku request dong nanti postingan itinerary-nya yang versi ransel juga, dengan ongkos paling murah buat ke sana. 😀
Oktober 22, 2015 pukul 10:14 am
Bisa diatuuur…. terus mau di tag kalau aku udah posting itinerarynya?
Oktober 22, 2015 pukul 1:48 pm
mau mau mau!
Oktober 22, 2015 pukul 3:41 pm
Oke sip!
Oktober 20, 2015 pukul 9:12 am
Tahun kemarin waktu ada festivalnya lihat liputannya di TV dan pengiiin ke sana juga 😀
Oktober 22, 2015 pukul 10:13 am
Ayoooo dianggarkan budget dan waktunya buat ke Raja Ampat?
Oktober 20, 2015 pukul 7:38 am
Cuman lihat satu foto aja udah gasping. Well, setiap lihat foto Raja Ampat selalu gasping sih. Hahaha. Btw keren festivalnya. Semoga by the time kami bisa ke sana festivalnya semakin seru! 😀
Oktober 22, 2015 pukul 10:13 am
Hehehe… Raja Ampat memang setidaknya jadi once in a life time experience. Perlu dianggarkan budget dan waktunya. Mungkin lo bisa menjadi financial planner yg fokus pada dana liburan/tamasya?