BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Festival Danau Sentani Dan Hujan Bulan Juni

84 Komentar

Awan tebal bergulung di atas Danau Sentani, Papua. Saya memandang ke langit dan berdoa dalam hati, semoga awan kelabu ini segera pergi. Hari itu, 20 Juni 2015, saya dan beberapa teman menempuh penerbangan 6 jam dari Jakarta demi menyaksikan Festival Danau Sentani. Apa jadinya sebuah festival budaya yang akan menampilkan tarian perang dengan rombongan perahu di atas danau kalau langit tidak cerah?

Festival Danau Sentani adalah sebuah perayaan budaya dan tradisi berbagai suku di sekitar Danau Sentani, Papua yang digelar setiap bulan Juni. Tahun ini berlangsung tanggal 19-23 Juni, dengan dukungan warga dari 21 pulau yang tersebar di atas Danau Sentani plus kampung-kampung di sekitarnya. Kehidupan danau dengan perahu model long boat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Sentani. Makanya saya kuatir, jangan sampai hujan turun pas festival. Kabarnya para Ondofolo (tetua adat) sudah mengupayakan dengan kekuatan magis mereka agar cuaca hari itu cerah.

Rupanya semesta mendengar doa saya, dan mungkin doa puluhan fotografer yang diaminkan ribuan rakyat Sentani. Beberapa saat sebelum festival dibuka oleh Menteri Pariwisata, Bapak Arief Yahya, langit menjadi biru cerah dengan dihiasi awan putih bergulung. Sebuah backdrop cantik untuk foto-foto hari itu. Tak hanya tarian, masyarakat juga antusias berpartisipasi dalam lomba Yospan (Yosim Pancar), lomba folk song dan lomba suling tambur, atau sekedar melihat-lihat aneka kerajinan yang dijual pada bazaar di Pantai Khalkote tempat festival digelar. Bagi penggemar batu akik, ada juga lho stand batu akik Papua di sini!

https://plus.google.com/+SwastikaNohara/posts/ZRb8Bdvb91b?pid=6162595277282279506&oid=113811258740009429740

https://plus.google.com/+SwastikaNohara/posts/5HuimF7LhMP?pid=6166317200510643442&oid=113811258740009429740

Budayaku, Sejahteraku adalah tema besar Festival Danau Sentani tahun ini. Bener juga, memang kalau dirunut lebih jauh, dengan melestarikan budaya, kita bisa mengemasnya dengan cara-cara yang menarik, lalu menampilkannya sebagai salah satu daya tarik sektor pariwisata. Apalagi lokasi Danau Sentani yang sangat strategis, cukup ditempuh dengan naik mobil selama 30 menit dari Jayapura. Hotel bagus juga banyak, tempat makan juga mudah ditemukan. Jadi sarananya sudah sangat nyaman bagi pelancong yang datang.

WP_20150620_11_05_42_Pro_1

Isolo atau Isosolo berasal dari dua kata, Iso dan Solo. Iso artinya bersuka cita, Solo artinya sekelompok orang dari berbagai kalangan. Jadi kalau diterjemahkan bebas, artinya bersama-sama seluruh kalangan mengeskspresikan rasa suka cita, dan semakin spekta karena dilakukan dengan nyanyian dan tarian di atas danau. Foto di atas adalah salah satu perahu di Sentani, diambil dengan ponsel Nokia Lumia, seperti juga sebagian besar foto di artikel ini.

Foto di bawah ini adalah pemuda-pemuda suku Elseng, desa Binggun, Distrik Kemtuk, Kabupaten Jayapura yang antusias banget tampil di festival ini. Suku Elseng untuk pertama kalinya turut memeriahkan Festival Danau Sentani dengan tari Sanggel, sebuah warisan leluhur mereka yang biasanya ditarikan saat mau perang antar suku, atau saat cuaca alam tidak bersahabat seperti mau tsunami atau hujan besar dengan maksud agar alam dan manusia harmonis kembali.

Das Elseng, salah satu pentolan suku Elseng bilang, kalau mereka mandi maka akan turun hujan!

Hari itu adalah hari bahagia bagi Das Elseng dan warga sukunya karena untuk pertama kalinya mereka ikut Festival Danau Sentani, dan berterima kasih telah dilibatkan dalam struktur adat dengan dikeluarkannya SK Kampung Adat oleh pemerintah. Das bertekad mengajak warganya serius mengangkat budaya asli Papua.

sentani blog male

Foto tengah dan kanan di bawah ini adalah Maria dan Yohana Nisipu. Yohana, dengan kepangan rambut yang memukau ini, kini tengah duduk di kelas 2 SMA Maribu, dari Kampung Waibron, Distrik Sentani Barat. Gadis berusia 17 tahun ini bercita-cita mau jadi Polwan, karena sering mendengar kakak-kakak kelasnya yang jadi polisi bercerita tentang profesi mereka.

Yohana dengan senyum malu-malu mengakui, dia sekarang belum bisa push up. Tapi demi menggapai cita-cita jadi Polwan, Yohana rela belajar push up 100x tiap hari!

Menurut Jensen, blogger dari Jayapura yang datang ke festival ini, profesi polisi memang masih menjadi salah satu favorit remaja setempat, karena memang tidak banyak pilihan profesi yang tersedia. Kalau nggak polisi, ya PNS. Sementara untuk berwiraswasta butuh modal, niat dan keterampilan yang bagi kebanyakan anak SMA di sana belum terbayangkan. Dalam hati saya berharap, wah, anak-anak sekolah di sini perlu dibikinkan kegiatan semacam Kelas Inspirasi atau Akademi Berbagi tampaknya! 🙂

sentani blog3 female

20150619_082730_1 sentani1

20150619_084614_1 sentani2

Selain kemeriahan di Pantai Khalkote, kami juga naik perahu ke beberapa pulau di Sentani, seperti Pulau Asei Besar tempat pembuatan baju kulit kayu yang dipakai perempuan setempat, dan kini dikembangkan menjadi kerajinan lukisan di atas kulit kayu, lalu ke Pulau Abar yang terkenal dengan seni gerabahnya. Kedua kisahnya akan saya tulis dalam artikel terpisah, karena memang masih banyak sekali yang bisa ditampilkan dari kekayaan budaya Sentani. Bila konsisten digelar dan terus ditingkatkan, Festival Danau Sentani ini jelas akan menguatkan budaya otentik Papua.

Jadi, mau ke festival ini tahun depan? Kalau mau tanya-tanya, silakan lho menuliskannya di kolom komentar. Bisa juga cek-cek info di websitenya Indonesia Travel yang kece ini. Yuk ke Sentani?

Iklan

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

84 thoughts on “Festival Danau Sentani Dan Hujan Bulan Juni

  1. Ping-balik: Kabut Asap Di Raja Ampat | About life on and off screen

  2. Ping-balik: Festival Bahari Raja Ampat | About life on and off screen

  3. Ping-balik: Traveling Bikin Kulit Gosong? | About life on and off screen

  4. Ping-balik: 5 Hal Penting Sebelum 35 Tahun | About life on and off screen

  5. Aku mau tahun depan di ajak kesana #ngarep

  6. wow papua keren, pengen banget deh kesana

  7. Papua dan judul artikelnya sama2 eksotis kak 🙂

  8. Pengen sih Papua tapi tiketnya mahal. Nabung dulu deh 😀

  9. Keren mbak keliling-keliling Sentani. Saya kepengen juga kesana mbak, harus persiapan dana dulu deh. Berati mbak Tika udah ke Sabang sampai ke Merauke dong. Serunya….

    • Iya Muzzi, silakan mulai menabung dari sekarang. Btw emang kapan mau ke Sentani-nya? 😀

      • Rencana liburan bulan oktober nanti mbak. Tapi, bimbang dan ragu kalau ke sentani tak ada kawan seorang diri. rencana mau ke KL dulu mau nonton GP sambil liburan. Mbak skrg masih di sentani ya?

        • Hai Muzzi, skrg aku sdh balik ke Jkt. Oh, suka motoGP? Denger2 bakal ada sirkuit baru di Indonesia yg keren lho 😀

  10. Indahnya papua dan adat papuanya pun masih melekat pada warga-warganya 🙂

  11. Aku ngak diajak #Sedih pasahal kan aku pingin kesana juga #ngarep

  12. kapan-kapan mudah-mudahan bisa liat langsung. 🙂

  13. keren kak tika, detail sekali informanya, mantap!
    mudah-mudahan bisa trip bareng kak tika lagi, hehe.

  14. Mbak kamu beruntung sekali sih, punya banyak kesempatan untuk melihat yang indah2 dan cakep gini, 😀 iri dehh… tapi senang baca dan lihat foto2nyaa 🙂
    Keren banget iihhhh!

  15. Wah sudah sampai Papua, semua pulau sudah mbak berarti?

  16. waaa… koneksiku lagi lemoooooott… foto2nya ga kebuka…

    itu 21 pulau, maksudnya pulau2 ditengah danau sentani?

  17. Papua keren banget ya mbak.. 🙂

  18. serunyaaa….nth kpn bisa ke papua ini -_-.. pdhl dulu papaku kerja di sana, tp ga kepikiran utk dtg selagi papa msh di situ.. skr udh pensiun jd nyesel blm prnh dtg

  19. Keren ya Mbak. Bagus banget… dah lihat di google plus tapi baru buka sekarang 😀

    Kelas Inspirasi buat di sana…. boleh banget tuh…. bisa daftar gak ya.

  20. Papua yang selalu mempesona

  21. Nice article Tik! 😀 Syukur nggak hujan disana ya di bulan Juni ini 😉

  22. Wah untung ada yang gak mandi ya, makanya gak ujan. Walopun cuma sampe siang panasnya. 😆

  23. aduh kak hujan bulan juni mengingatkan akan sesuatu 🙂

  24. Cantik banget Papua ya Mbak. Baik alam maupun budayanya. Semoga kita selalu bisa merawatnya 🙂

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s