BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Cara Mudah Merawat Batik

46 Komentar

Oleh-oleh dari sebuah perjalanan nggak selalu harus berupa barang. Ini oleh-oleh dari perjalanan ke Solo beberapa waktu lalu.

Kamu punya kain batik atau baju batik? Kalau iya, ada baiknya kamu jawab pertanyaan ini:
1. Baju/kain batikmu batik tulis, cap atau kain print motif batik?
2. Bagaimana caramu merawat dan menyimpan batik tersebut?
3. Tau nggak batik milikmu itu motifnya apa dan berasal dari mana?
Pertanyaan saya terdengar iseng banget ya, padahal kan beli batik karena cakep aja, atau kebetulan pada hari-hari tertentu di kantor kita diminta pakai baju batik. Hahaha… saya juga dulu nggak terlalu peduli, kalau saya menemukan batik yang keren dan nyaman, saya akan memakainya dengan senang hati. Tapi kini tidak lagi, sejak berkunjung ke Museum Batik Danar Hadi di Solo, saya jadi punya perspektif baru yang lebih kaya tentang batik.
20140816_122439

Koleksi unik museum ini adalah batik Belanda yang dibuat pada masa kolonial dengan ragam hias bergaya Eropa. Bahkan ada batik yang menampilkan tokoh dongeng Little Red Riding Hood, Hanzel and Gretel, Snow White dan sebagainya. Beneran lho itu gambarnya Little Red Riding Hood dibatik! Selain itu, koleksinya sangat beragam, mulai dari batik dengan pengaruh Cina, batik Madura, Cirebon, Lasem, sampai cara membuat batik serta seluruh bahan dan peralatan yang diperlukan.
batik blog1_1
batik blog3_1

Banyak hal yang bisa kita pelajari dari kunjungan ke museum ini. Misalnya perbedaan pada batik Solo dan batik Jogja, dimana batik Jogja umumnya berwarna dasar putih, sementara batik Solo dominan warna cokelat. Batik Jogja yang bermotif lereng (garis-garis miring) arah kemiringannya dari kanan ke kiri dan bila dikenakan maka wiron (hiasan saat memakai kain batik yang dibuat dengan melipat-lipat ujung kain, mirip akordeon) menampilkan bagian putihnya. Sementara batik Solo dengan motif lereng dikenakan miring kiri ke kanan dan hiasan wiron yang terletak di bagian tengah menyembunyikan bagian ujung kain yang polos. Lihatnya kain batik yang dipakai patung dengan kebaya hijau di dua foto ini. Foto atas, itu batik Jogja. Foto bawah, itu batik Solo.

batik blog2_1

Pembuatan batik secara tradisional bisa dengan batik tulis, yakni menggunakan canting untuk menorehkan lilin panas di atas kain mori (kain putih polos yang akan dibatik) atau menggunakan cap, yakni melekatkan lilin dengan alat cap dari logam sesuai ragam hiasnya. Tapi kini sudah banyak kain yang dicetak pabrikan dengan motif batik, lazim disebut dengan batik print dan dijual dengan harga murah.

Batik yang menggunakan pewarna dan bahan alami perlu perawatan dan penyimpanan khusus. Kain batik sebaiknya tidak dilipat melainkan digulung. Sisa-sisa bulir lilin kadang masih menempel di kain batik meskipun sudah melalui proses nglorod (peluruhan lilin), sehingga bisa menarik datangnya ngengat atau serangga. Hindari penggunaan kamper atau kapur barus bila menyimpan batik di lemari. Kamper bisa diganti dengan segenggam merica putih dibungkus kain kasa (atau taruh saja dalam mangkok kecil) dan diletakkan di lemari tempat batik disimpan. Ngengat dan serangga lain dijamin enggan datang. Sementara untuk menghindari bau apek dari kain batik yang disimpan, bisa gunakan ramuan daun pandan yang diiris halus, dicampur dengan sedikit kencur, lengkuas, bunga mawar, melati, kenanga, jeruk purut serta minyak srimpi.

Agar kain dan busana batik milikmu awet, perhatikan tips merawat batik berikut ini:
– Hindari mencuci batik dengan mesin cuci dan deterjen. Cucilah dengan tangan menggunakan lerak cair atau shampo yang telah dilarutkan dalam air. Jaman sekarang lerak cair sudah tersedia di supermarket besar.
– Usai dicuci kain batik jangan diperas. Jemurlah di tempat yang teduh, tidak kena sinar matahari langsung.
– Kain batik tidak perlu disetrika. Lapisi batik dengan kain lain bila terpaksa hendak disetrika, jangan kena panas langsung dari setrikaan.
– Hindari menyemprotkan parfum, membubuhkan pewangi atau pelembut pakaian.

Jadi gimana, seberapa sering kamu memakai batik? Seminggu sekali, dua kali atau sebulan sekali?
***

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

46 thoughts on “Cara Mudah Merawat Batik

  1. Ping-balik: Tiga Tjeret: Angkringan Tampil Modern | About life on and off screen

  2. ga boleh dikasih parfum yaaaa??? Justru aku paling hobi nyemprotin parfum bnyk2 k Batik krn ga tahan ama baunya itu, pdhl udh dicuci mba :D… baru tau bisa merusak…Aku bookmark ah, bgs nih infonya 🙂

  3. Aku ndak pernah nih beli batik, biasanya printed aja. huhu.. soalnya mahal. padahal keren-keren

  4. Baru tahu kalau nggak boleh pakai kamper. Hehe, makasih ya Mak 🙂

  5. Biasanya aku pakek tiap Jumat, Mbak.. Pas ngampus atau ke acara tertentu.. Tapi selama ini dicuci biasa sih 😦

  6. Baru tahu kalo kain batik sebaiknya digulung saja, nice info mba 😀

  7. hmm tips yang menarik mbak soal batik ini ^^

  8. Hehe saia masih asal aja cuci setrikanya, sayang juga seh sama batik tulisnya. Tenkyu inpohnya mbak 🙂

  9. aku gak pernah tau nih cara ngerawatnya cuma cuci2 biasa aja sii paling. tapi selain ngerawat batiknya smoga bisa ngelestariin si batik jg ya mbak biar ga diambil negara lain 😀

  10. Ada batik Bondowoso nggak ya mbak? 🙂

  11. Baru tau beda batik solo dan jogja berasal dari warna dasar nya 🙂

  12. Trm kasih mbak sharingnya… so far sih, batik belinya yg kemeja biasa aja, jd perawatannya jg masih standard..

  13. Tapi saya jarang pakai batik sih. Gimana dong?

  14. Informasi yang penting dan menarik mbak 🙂

  15. Ooh,,ngga boleh kena parfum dn pewangi pakaian ya mba,,he he,,aku baru tau,,tengkyu infonya mba,,

  16. aku suka peratiin motif batik dan artinya, tapi tetap aja nggak hafal..
    pernah lihat pameran batik punya keluarga keraton Surakarta di Museum Tekstil ada motif2 parang unik yg langka..,

  17. ini namanya Batik Danar Hadi, tiap hari klo pulang kerja aku lewat sini mbak :))

  18. Aku belon pernah loh mba bener2 meratiin batikku hehe, mungkin karena belon dapet yang mahal kali ya.

Tinggalkan komentar