Kalian hobby makan di luar? Buat yang sering makan di resto dan cafe kekinian pasti udah familiar dengan cara menyajikan makanan di atas piring yang terlihat elegan dan modern. Beda banget sama cara menyajikan makanan jaman saya kecil dulu.Masih teringat jelas dulu jaman saya kecil kalau nonton acara masak di TV, pasti bagian akhirnya sang chef membuat garnish yang berupa bunga dari cabai, timun, atau wortel, lalu ditata bersama beberapa helai daun seledri di atas atau di samping hidangan utama. Hidangan utama itu pun diletakkan begitu saja di atas piring atau mangkuk. Penyajian makanan yang standar kira-kira seperti di foto ini:
Tren Plating Zaman Now
Sabtu kemarin saya menyaksikan langsung food plating competition bersama ACMI dan Zen TablewareΒ yang membuat saya manggut-manggut sambil bergumam “Oooh… gitu caranya!” saat melihat para chef dan caterer beraksi menata hidangan di atas piring, alias plating. Saya jadi belajar banyak soal penyajian makanan, siapa tau bermanfaat kalau nanti buka catering π
Hasil pengamatan selama kompetisi dan nonton endless episode of MasterChef plating masa kini biasanya mengutamakan tampilan yang sleek, bersih dan cenderung vertikal. Gampang-gampang susah sih bikinnya. Berikut tips yang saya curi dari kompetisi kemarin:
Tips Membuat Plating Cantik
- Makanan tampil dalam small chunks dan sebisa mungkin berbentuk geometris, jadi banyak sekali terjadi dekonstruksi dalam kompetisi kemarin. Misalnya menyajikan nasi padang, itu nasinya dicetak bentuk silider kecil, lalu lauk-lauknya dibentuk bulat atau kotak sehingga bisa dijajarkan atau ditumpuk. Hasil karya para finalis di bawah ini dengan jelas menggambarkannya.
- Sebisa mungkin makanan diletakkan secara vertikal, misalnya menyajikan udang. Udangnya nggak boleh tiduran, harus berdiri tegak! Bisa dengan disangga makanan lain, seperti di foto no.8 berikut. Nasi juga dibuat jadi tumpeng mini atau dicetak silindris.
- Padukan beberapa warna, tambahkan garnish berwarna cerah seperti cherry tomato, daun mint, arugula atau parsley, pilih yang mendukung rasa makanannya. Membubuhkan sambal atau saus tomat juga bisa dilakukan untuk memberi sentuhan warna merah/oranye. Bahkan rawon yang dominan berwarna hitam dari kuah berbumbu kluwek juga bisa disajikan dengan lebih berwarna seperti pada foto no.5 di bawah ini.
- Kalau pakai kuah sedikit saja. Misalnya menyajikan nasi rawon, sama sekali nggak kayak nasi rawon yang kuahnya banjir disajikan dalam mangkok. Kuahnya sedikit, hitam pekat dan kental, lebih mirip saus, sehingga bisa ditorehkan pelan di sisi nasi yang sudah dibentuk kerucut mini. Lalu kelebihan kuahnya di poleskan dengan kuas secara meliuk di atas piring. Beneran pakai kuas!
- Pakai alat bantu: sumpit, pinset, spuit, suntikan, kuas, cetakan dan lain-lain. Untuk meletakkan elemen makanan yang kecil-kecil seperti pada foto no. 4 dan 5 itu lebih mudah kalau pakai pinset. Meletakkan daun arugula atau curly endive di atas makanan juga pakai pinset biar ngga menyenggol elemen makanan di sebelahnya. Untuk meneteskan saus membentuk lingkaran (foto no.1 dan 5) bisa dibantu pakai spuit atau suntikan.
Ini semua disajikan di atas piring atau mangkuk berwarna putih polos sehingga warna dan tekstur makanan menjadi stand out. Tentunya cocok sekali disajikan di atas koleksi Zen Tableware yang warna putih dan berkualitas sangat baik ini.
Kembali ke food plating competition, Sabtu kemarin adalah babak final yang mempertemukan 10 finalis kategori profesional dan 10 finalis kategori non-profesional dalam kompetisi bagi para foodies yang digelar oleh ACMI, WILLIAM WONGSO KULINER dan ZEN TABLEWARE.
Sebelumnya para finalis telah diminta mengirimkan tema plating untuk babak final, dan mereka datang dengan masakan yang sudah diolah di rumah. Kemudian mereka menata makanan itu di hadapan dewan juri dan media dalam waktu 30 menit, menggunakan peranti dari ZEN. Kriteria penilaian adalah originalitas, keserasian, keterampilan, keharmonisan dan kreativitas.
Dengan misi membawa tradisi kuliner Indonesia ke skala internasional, kompetisi ini terbuka bagi seluruh WNI dan telah digaungkan di sosial media sejak 31 Oktober lalu. Tahap awalnya peserta diminta posting foto plating karya mereka untuk diseleksi menuju babak final. Ratusan foto food plating telah telah hadir di Instagram dan Facebook, menggunakan tagar #ZenFoodPlatingCompetition.
Sesuai peraturan lomba, mereka mengunggah foto plating hidangan utama (main course) yang karbohidratnya berupa tumpeng mini serta kombinasi protein dan sayuran yang seimbang, dan foto hidangan penutup (dessert). Peserta juga diminta mencantumkan resep masakannya di keterangan foto, sehingga perlombaan ini memiliki manfaat lebih banyak bagi masyarakat luas.
Bagi saya yang suka banget masakan nusantara, acara ini lebih dari sekadar perlombaan plating. Zen Food Plating Competition adalah ajang yang positif untuk meningkatkan apresiasi terhadap masakan Indonesia, baik bagi kita orang Indonesia maupun bagi publik internasional.
Buat kamu yang telah membaca blog post ini, saya kasih tebakan berhadiah! Kalau jawabanmu benar semua nanti saya kasih produk zen tableware yang cantik-cantik itu.
Pertanyaan: dari 9 foto plating di atas, yang mana saja hasil plating oleh profesional dan non profesional?
Jawab di kolom komen, misalnya: Profesional nomor 1, 2, 3 dst. Non-pro nomor 4, 5, 6 dst (tentu ini bukan jawaban sebenarnya)
Okay?
Let’s go!
Di bawah ini posting IG saya, belum ada yang benar jawabannya. Jadi saya bikin lagi di blog dengan foto yang kompilasi di atas yaaa….
Mei 10, 2019 pukul 3:02 pm
BONUS 1.500.000 UNTUK MEMBER BARU
Februari 21, 2018 pukul 2:30 am
Nah ini ilmu yg sedang saya cari. Nice info π
Maret 17, 2018 pukul 9:10 pm
semoga bermanfaat ya π
Desember 15, 2017 pukul 1:18 pm
Aku tuh Ndeso banget. Kalau makan suka mikir porsi. Kalau dikit nggak kenyang. Lah ini sudahlah posrinya dikit indah pula tampilannya. Malah sayang dimakan ahahaha
Desember 18, 2017 pukul 8:16 am
hahaha… jadi enaknya diapain mbak? Dilaminating aja biar awet?
Desember 12, 2017 pukul 4:03 pm
Pro: 5,7,8,9, sisanya gak pro semua. Susah ya urusan makanan gini, tapi kalau masakan Padang, aku pilih penyajian traditional aja, biar kenyang π€£
Desember 13, 2017 pukul 12:53 am
buat masakan nusantara secara umum emang lebih enak lgs disantap dg penyajian tradisional, selagi nasinya hangat. Kalau ditata ala plating modern keburu dingin… hahaha…
Desember 11, 2017 pukul 3:24 pm
Kalau udah plating begini makannya mesti behave juga kayanya ya π
Desember 11, 2017 pukul 8:42 pm
bener… ngunyah mesti in total silence! ketawa ga boleh keliatan gigi π
Desember 11, 2017 pukul 12:43 pm
saya baru tahu yang harus dipasang vertcal itu hahaha
Desember 11, 2017 pukul 8:42 pm
hahaha… nggak harus sih, tapi ini tren π