Jaman sekarang saat low budget airlines tumbuh pesat bagaikan jaring laba-laba dari pergelangan tangan Spiderman, bepergian naik pesawat sudah biasa. Nah, ceritanya saya dan dua orang teman, Eko dan Engkong, pergi ke Pulau Alor Maret lalu buat riset film terbaru kita, GARUDA 19. Eko ini wartawan olah raga dari sebuah koran ternama, sementara Engkong adalah pria setengah tua matang yang membawa seluruh uang untuk bekal perjalanan kami. Jadi selama beberapa hari nasib kami ada di tangan Engkong.
Penerbangan kami dari Jakarta ke Kupang berlangsung mulus naik maskapai murah berlogo hijau. Tapi penerbangan kami dari Kupang ke Alor tidaklah mulus. Di bandara El Tari, Kupang, kami menemukan kenyataan pahit bahwa pesawat Trans Nusa yang menuju Alor sudah penuh semua selama seminggu ke depan! Nah lo! Konon ini terkait dengan rombongan pejabat dan sanak keluarganya yang membanjiri Pulau Alor karena ada pelantikan Bupati. Kenapa nggak booking tiket dari Jakarta, mungkin itu pertanyaanmu. Karena dari Kupang ke Alor adanya maskapai dengan pesawat kecil yang sistem bookingnya belum canggih, sehingga Engkong tidak berhasil booking tiket online.
Kami sempat bete selama beberapa jam di bandara, lalu berusaha menghibur diri dengan mencari makan siang yang sedap, tapi yang ada cuma soto ayam dan nasi goreng. Yak, ini makanan khas Kupang banget… karena dimakan di bandara Kupang 🙂 Akhirnya saya mengajak dua teman itu untuk pergi ke kantor PELNI. Saya bilang, “Dari pada buang waktu menunggu di Kupang, kita naik kapal aja yuk?” Mereka setuju. Hore!
Sudah lama banget saya nggak naik kapal ke Indonesia Timur. Jadi saya antusias banget saat jam 1 siang kami membayar tiket di kantor PELNI. Satu tiket kapal Kupang-Kalabahi kelas 2 harganya 250 ribu (kalau kelas ekonomi lebih murah lagi). Naik kapal jauh lebih murah dari pada tiket pesawat, antara 350 ribu saat low season dan 750 ribu saat peak season. Ternyata kapal berangkat jam 12 malam. Jreeeng…. KITA MESTI NGAPAIN SELAMA NUNGGUIN JADWAL KAPAL BERANGKAT?
Kupang adalah kota kecil yang habis kami kelilingi dalam tempo satu jam saja. Kami mengisi TTS, eh, mengisi waktu dengan makan ikan bakar di pantai. Oke. Terdengar menarik ya? Menarik banget memang… karena ikannya disajikan di atas spanduk bekas kampanye politik. Digelar gitu aja. Dan gak ada sambel. Gak. Ada. Sambel. Gilak…. dosa apa saya sampai dihukum makan ikan bakar tanpa sambel? Ini sih ibarat pergi ke sekolah pakai seragam tapi gak pakai celana dalam!
Eko rupanya cepat tanggap, dia melesat ke sebuah warung makan lain demi membeli sambel. Ternyata ada, tapi kami harus menunggu sambelnya dibuat dan akan diantar ke warung tempat kami makan ikan. Oke. Kami bertiga mulai makan. Saya makannya pelaaaan banget… sambil menunggu sambel. Tapi sampai kami selesai, sambelnya masih belum datang. Saya udah pasrah. Saya pikir sambel itu hanyalah utopia. Kami siap-siap cabut dari situ…. dan datanglah orang suruhan warung sebelah membawakan sambel pesanan Eko!!! Dia menagih pembayaran seharga 25 ribu rupiah…. WOW! Ini sambel paling mahal yang pernah kami beli di warung. Akhirnya saya meninggalkan warung itu dengan menenteng bungkusan sambel. Makan sore yang mengesankan. Luar biasa.
Kami bertiga melewatkan waktu di pantai yang ramai, menonton muda-mudi nongkrong, atau pacaran. Sepertinya ini adalah pantai simbol pergaulan di Kupang. Untung pantainya indah… jadi lumayan menghibur. Sampai jam 10 malam, berangkatlah kami ke pelabuhan. KM Awu, kapal yang akan mengangkut kami ke Pulau Alor, sudah bersandar dan ternyata kapalnya keren! Dihias lampu warna-warni kayak pohon natal… untung nggak ditaruh kado-kado di dek-nya. Kami pun melangkah naik dengan semangat, check in di dek no.5 untuk mendapatkan kunci kamar. Kami di kelas 2, satu kamar berisi 2 bunk bed untuk 4 orang, dengan kamar mandi di dalam kamar. Kamar mandinya cilik, saya mandi sambil jongkok dan pelan banget biar airnya nggak nyiprat kemana-mana. Untung saat itu low season sehingga saya hanya berbagi kamar dengan seorang penumpang perempuan. Asik!
KM Awu ini menempuh perjalanan selama 15 jam dari Kupang ke pelabuhan Kalabahi, Alor. Jadi ngapain aja selama belasan jam di atas kapal selain tidur dan makan? Saya sempet nulis 2 draft blog post, nonton 1 film di laptop. Lalu bosen. Saya ajak Eko jalan keliling kapal, naik turun dek, mengintip ruang tidur kelas ekonomi sampai nekat masuk ke ruang nakhoda yang mestinya tertutup untuk penumpang. Yah berhubung kami berdua wartawan, eh, saya sih mantan wartawan, jadi modal nekat dan speak-speak permisi sama kaptennya hingga dibolehin masuk dan mengamati kerja juru kemudi kapal besar itu. Di kapal ini ada theater-nya lho! Sayangnya pas kami datang masih tutup. Entah film apa yang mereka putar, semoga bukan Nenek Gayung atau Pocong Perawan Kesurupan.
Keesokan harinya jam 2 siang kami akhirnya merapat di pelabuhan Kalabahi. Pelabuhan ini terletak di teluk, jadi airnya tenang tapi menghanyutkan. Kami dijemput Pak Arifin Panara, pria bersahaja yang mendedikasikan dirinya melatih remaja Alor main sepak bola. Menurut cerita Pak Arifin, ada spot-spot tertentu di teluk itu yang dihuni hantu laut, dan sesekali memangsa nelayan setempat. Hiii… Pak Arifin juga bercerita banyak soal suwanggi, dukun yang belajar ilmu hitam hingga bisa terbang. Katanya dulu Pak Arifin pernah menangkap seorang suwanggi, wujudnya perempuan tua sekali, keriput, dengan rambut awut-awutan kayak abis disasak. Ceritanya suwanggi itu lagi terbang dengan kecepatan tinggi…wuuuzzz… wuzzz… gubraaak!! Si suwanggi menabrak menara BTS operator seluler dan jatuh. Ooops…
Begitulah, kami bertiga menyusuri Kalabahi, nonton Yabes Rony dan anak-anak lain main bola seperti yang sudah saya ceritakan di sini, lalu naik bukit ke desa Moru tempat Yabes tinggal. Yabes ini pemain timnas U19 yang pamornya tengah bersinar. Penginapan kami di Pulau Alor ini letaknya dekat dengan pelabuhan, jalan kaki 10 menit sudah sampai. Kami menginap di sini karena tempat lain sudah penuh diisi rombongan tamu yang akan menghadiri pelantikan bupati. Setelah check in, kami mendapat welcome drink berupa termos air panas, teh celup dan kopi instan sachetan, serta welcome snack sepotong kue dalam kotak makanan merah jambu ala bekal anak TK. Imut kan? Kalau mau mandi, lapor dulu ke resepsionis agar bisa menyalakan kran air. Oya, kami juga mendapat bonus satu batang lilin untuk dinyalakan saat mati lampu malam harinya. Very well prepared.
Selamat menikmati foto-foto Pulau Alor yang luar biasa indahnya ini. Kalau ke sana jangan lupa bawa sun block dan lotion anti nyamuk karena NTT masih daerah endemik malaria. Kalau seneng diving, mampirlah ke Pulau Kepa, bisa dijangkau naik perahu dari pelabuhan Alor Kecil. Katanya dunia bawah laut di sana sangat indah luar biasa super sekali. Buat yang pengin ke Alor, mungkin informasi ini berguna:
Kami pergi di awal Maret 2014, jadi harga-harga ini berdasarkan tanggal kepergian kami.
Tiket pesawat Jakarta-Kupang PP Rp 2,6 juta
Tiket KM Awu Kupang-Kalabahi one way Rp 255 ribu
Tiket pesawat Trans Nusa Kalabahi-Kupang one way Rp 750 ribu
Penginapan permalam Rp 195.000
Makan (ikan bakar gede, lalap enak bener) per orang sekitar Rp 40 ribu/orang
Makan (di warung Jawa Timuran, nasi+lauk+sayur) sekitar Rp 30 ribu/orang
Beli kain tenun Alor selendang kecil buat bandana Rp 50 ribu
Beli kain tenun Alor yang lebar seperti jarit Rp 450 ribu
Naik perahu keliling Alor Kecil dan ke Pulau Kepa, maaf, kami dapet gratis 🙂
Jadi, apakah kamu tertarik tamasya ke Pulau Alor?
Agustus 2, 2019 pukul 12:07 am
MANTAP neng … sering2 maen ke alor yah … hehhe
Agustus 27, 2019 pukul 8:51 pm
insyaAllah
Mei 17, 2017 pukul 2:49 pm
wah pengalamannya mantap
Mei 17, 2017 pukul 3:43 pm
thank you
Desember 9, 2015 pukul 6:22 pm
Alor Memang kereen abis ..sesekali kunjungi pantai (bukan pasir tapi batu hitam) atau naik Jeep ke Naumang dan Mainang pemandangannya mantaafff
Desember 10, 2015 pukul 8:48 am
Wah ide bagus! Thank you
Oktober 9, 2015 pukul 10:55 am
jadi pengen maen ke sana deh, tapi kapan yah???
kalo udah kerja waktu libur sangatlah berharga T_T
Oktober 11, 2015 pukul 10:59 am
Benar sekali, makanya pas libur main ke pulau Alor, biar jadi pengalaman sangat berharga?
Ping-balik: Traveling Bikin Kulit Gosong? | About life on and off screen
Juli 5, 2015 pukul 1:57 pm
Tulisannya keren lucu dan sangat menarik mba tika….!!jadi pingin cepat2 balik..!!hehhe
Juli 6, 2015 pukul 8:15 am
thanks! Loh, emang Abdoel skrg dimana?
Februari 16, 2015 pukul 8:39 am
Oh my god.. indah banget pulaunya. Tapi sayang gue ga bisa renang tanpa pelampung wkwk
Februari 16, 2015 pukul 10:56 am
ya masih tetep bisa menikmati dengan pelampung kan?
Ping-balik: Naik Kapal Ke Pulau Alor | PegiMulu
Desember 24, 2014 pukul 9:49 pm
Very good Swas, surprised to see Pelni ship interior looking so Swiss, so much different to the one we board a while back. From Jakarta Surabaya then Makasar. Mungkin waktu itu lebaran, so it was standing room only for 48 hrs. We made it but took the flight back from menado to Jakarta. Feb-maret nanti we’ll be doing lombok-komodo-rinca-flores. Not sure if we’ll enough time but insya allah, after reading your blog we’ll check the place out. Keep up the good work 👍
Desember 28, 2014 pukul 12:18 am
Thank you Bud! Have an enjoyable trip to Flores 🙂
Desember 3, 2014 pukul 8:46 pm
cerita Pak Arifin ttg suwangginya kocakk, hehehe… Berarti Pak Arifin ilmunya lebih hebat atau karena suwangginya nabrak menara makanya ketangkap ya?
Desember 3, 2014 pukul 8:59 pm
Karena nabrak makanya ketangkap! Hahaha… katanya kalo lagi terbang mereka kayak bola api, jadi emang nggak terlalu liat apa yg ada di depannya. Mungkin jaman dulu belum ada menara BTS jadi nggak diperhitungkan 😀
Desember 3, 2014 pukul 9:02 pm
ooiyaaa hahahaha… pake bola api kaya cerita leak di bali dong yaaa?
Desember 4, 2014 pukul 6:30 am
Miriiiip… hehehe…
Desember 3, 2014 pukul 8:43 pm
Perjalannya seru banget Mbaa… Ngler lagi akuuu, hehehe
Desember 3, 2014 pukul 8:58 pm
Jangan cuma ngiler, kapan mau naik kapal ke Alor? Kalau bisa hindari pas musim hujan 😀
Desember 3, 2014 pukul 9:01 pm
Ada rencana ke sana lagika? 🙂
kalau musim ujan cuaca suka buruk ya…?
Desember 4, 2014 pukul 6:30 am
Iya, dan nggak seru aja main di pantai pas hujan2 🙂
Ada, doain sebuah project lancar, akan kesana lagiii..l
Ping-balik: Harga BBM Naik, Apa Tetap Traveling? | About life on and off screen
Oktober 28, 2014 pukul 4:57 pm
Reblogged this on Kesehatan Dan Kecantikan and commented:
Indahnya Indonesia
Ping-balik: Akhirnya Nonton Film GARUDA 19 Di Bioskop | About life on and off screen
Oktober 1, 2014 pukul 11:16 pm
weidehhh seger bangetttt
Oktober 2, 2014 pukul 8:59 am
Yuk?
September 13, 2014 pukul 9:46 am
Keren tempatnya. Semoga suatu waktu bisa ke sana. Sama sama mantan wartawan dong kita 😀
September 13, 2014 pukul 4:07 pm
Yup! Semoga!
Juli 21, 2014 pukul 9:31 am
halo salam kenal,
Saya rencannya mau naik KM AWU dari Surabaya Ende, bisa di share hrga tiketnya?
Juli 21, 2014 pukul 11:20 am
Salam kenal… wah kalau dari ssurabaya, mending cek harga di website PELNI 🙂
Juni 9, 2014 pukul 10:28 am
semakin ingin menjelajah Indonesia lebih ke timur, setelah kemarin baru sampe Ende-Kupang-Rote 🙂
Juni 9, 2014 pukul 10:30 am
Nah, harusnya sedikiiiit lagi tuh bs ke Alor 🙂
Mei 21, 2014 pukul 12:54 pm
harga sambalnya luar biasa hahahahaha
Mei 26, 2014 pukul 11:49 am
Padahal rasa sambalnya sangat biasa 😦
Mei 21, 2014 pukul 2:04 am
Salah satu mimpiku juga adalah ke Alor. Postingan ini jadi info yang keren nih..
Mei 26, 2014 pukul 11:48 am
Ayo Men, mari ke Alor 😉
Mei 19, 2014 pukul 11:18 pm
Mupeng lihat perjalanan mbak Swastika, 10 bulan tinggal di Kupang tp saya tidak punya kesempatan ke Alor pdahal dekat!
Salam kenal ya kak
Mei 26, 2014 pukul 11:47 am
Salam kenal Winny! Kemarin malam saya baru balik dari Kupang lagi, tapi ke Atambua, Wini & Atapupu. Seru! Winny kpn mau ke Alor? 😉
Mei 28, 2014 pukul 7:05 pm
Saya tidak sempat lagi mbak ke jauhan!! Tapi NTT emang terlalu indah mbak, udah belajar bahasa Kupang mbak? atambua kan ada di dekat perbatasan dan panas bgt. dulu pernah kesana
Mei 30, 2014 pukul 11:33 am
Hahaha… iya, Atambua panasnya maksimal! Tapi landscapenya cakeeep… Doakan kami jadi bikin film di situ yaa ^^
Juni 2, 2014 pukul 12:05 am
amin kak mau nyaingin Atambua 38 derajat celcius ya kak 😀
Ping-balik: Liebster Award – Blogger Kece | Hot Chocolate
Mei 15, 2014 pukul 4:05 pm
Tik, cerita suwangter nabrak menara BTS saktenane begitu?!
Mei 17, 2014 pukul 8:42 pm
Bahwa suwangginya lg terbang terus jatuh krn nabrak itu sangat mungkin bener, tp apakah yg ditabrak itu bts atau apa, entahlah. Namanya juga laporan warga 🙂
Mei 14, 2014 pukul 6:45 pm
Wah kayaknya seru banget, sudah lama banget nggak naik kapal. Harganya pun nggak mahal ya.
Mei 17, 2014 pukul 8:40 pm
Hayuk saatnya naik kapal lagi ke Indonesia timur, yuk?
Mei 14, 2014 pukul 3:00 pm
Kangen naik kapal lagiiiiii
Mei 14, 2014 pukul 5:55 pm
Ayuuuk Ka naik kapal lagi 🙂
Mei 13, 2014 pukul 1:32 pm
Belum pernah naik kapal laut..hiks. Belum pernah ke tmp setelah Bali, jauh ke Indonesia Timur. *Jealous*
Mei 13, 2014 pukul 3:29 pm
Ayo naik kapal Bugis ke Papua yuk!
Mei 14, 2014 pukul 11:36 am
Wah aq balik focus ke literary dulu deh, stlh DocNet dan EOS kemarin. Mau nyelesaiin nulis novel fiksi, bertapa di rumah sendirian. Hehe..
Mei 14, 2014 pukul 2:35 pm
Good luck! 🙂
Juli 11, 2014 pukul 10:55 am
gue orang bugis, salam 2 jari
Juli 11, 2014 pukul 10:57 am
hahaha… Salam!
Mei 13, 2014 pukul 6:21 am
saya justru tak pernah naik kapal selain kelas ekonomi haha
jd semangat pengen naik kapal lagi
Mei 13, 2014 pukul 3:28 pm
Ayo semangat! Naik kapal ke Jayapura dong om 🙂
Mei 12, 2014 pukul 11:01 am
Kak, proyek menulis yang waktu itu jadi kan ya? *nunggu japrian*
Mei 12, 2014 pukul 3:08 pm
Hayuk atuh kak 🙂
Mei 11, 2014 pukul 2:14 pm
Indonesia timur emang cantiks! Smoga biru laut n langitnya ttp terjaga ya…
Mei 12, 2014 pukul 9:26 am
Yes!! Langitnya cantik banget.. lautnya jg 😀
Mei 10, 2014 pukul 12:21 pm
Catatan perjalanan yang menyenangkan.. sepertinya seru untuk diikuti.
Mei 10, 2014 pukul 9:48 pm
Thanks… memang perjalanannya menyenangkan banget 🙂
Mei 9, 2014 pukul 4:26 pm
Amboiiii..view-nya cantik sangaatt:)
Mei 9, 2014 pukul 5:47 pm
Memang, sangat cantik!
Mei 9, 2014 pukul 4:23 pm
Curang gk bawa anaknya 😀
Mei 9, 2014 pukul 5:47 pm
Hahaha… sekali2 jadi mahasiswa lagi boleh dong?
Mei 9, 2014 pukul 10:21 pm
Haha boleh2…
masih bolang juga yahh…
Mei 10, 2014 pukul 8:45 am
Kalau bolang mesti pakai topi kebalik dong… makin tomboy deh gue 🙂
Mei 10, 2014 pukul 12:22 pm
Haha, gpp.. Asalkan jangan sampai pake baju kebalik k.. 😀
Mei 10, 2014 pukul 9:49 pm
Maksudnya kebalik kaos dipake di bawah dan celana/rok dipakai di atas? Wiiiih… seru dan saru!
Mei 11, 2014 pukul 6:28 am
Kalau itu lebih exstream lagi. Haha…
Mei 9, 2014 pukul 3:05 pm
Mbak Tikaaaa…! Seru iiihhh, perjalanannya. Ngakak di beberapa bagian, terutama yg makan ikan tanpa sambel. Hahaha…
Btw film garuda 19 kapan diproduksi? Bocorannya dong, kakaaaakkk! 🙂
Mei 9, 2014 pukul 5:46 pm
Hahaha… senang bisa menghiburmu. Garuda 19 baru mau mulai shooting, rilis September nanti. Tentang perjuangan 3 anak remaja masuk Timnas U19, salah satunya Yabes, asal Alor. Kisahnya keren & kocak. Ntar ntn sama anak2mu deh… eh, mrk umur brp ya?
Mei 9, 2014 pukul 8:06 pm
September ya. Moga2 lantjaaaarrrrrr semuanyaaaaa…! A1 8 tahun, mbak. A2 5,7 thn dan si bontot 3,6 thn. Pas deh, nanti in shaa allah kubawa mereka ngabring nonton garuda 19… 🙂
Mei 9, 2014 pukul 9:40 pm
Amiiiin… thank you doanya *peluk 🙂
Mei 9, 2014 pukul 1:30 pm
kalau liat foto-foto daerah Indonesia timur itu bikin merindiiiing, bagus banget, meskipun tanpa edit-edit. langit dan airnya itulooohh 😀
etapi Mbak Tika, kalau naik yang kelas ekonomi asik juga ya kayaknya kalau sepi (murahnya ituloh yang utama.. =)))
Mei 9, 2014 pukul 2:58 pm
Bener, kalo pas low season, trus pergi sama 1-2 teman yang asik, naik kelas ekonomi juga fun kok. Siap mencoba?
Mei 9, 2014 pukul 1:18 pm
Gleeeek saya ngiler ke Aloooooooooorrrrrr
Mei 9, 2014 pukul 2:57 pm
Gleeeek… lap itu ilernya! 😀 Nabung, suatu hari pasti berangkat.
Mei 9, 2014 pukul 12:52 pm
aku ngakak di bagian sambelnya. kebayang deh makan ikan tanpa sambel bagaikan hidup tanpa cinta *koq jadi gombal gini ya hahaha* gara-gara cerita sambelnya si mbak Tika nih hahaha 😀
Mei 9, 2014 pukul 2:57 pm
Wah gilak… itu BENER BANGET!! Hidup tanpa cinta itu hambar… persis kayak makan ikan tanpa sambel. Messa jagoan… belajar dari mana sih kak? 😀
Mei 9, 2014 pukul 10:58 am
wah jadi inget tahun 2001 pernah naik kapal Makassar-Jakarta (Transit Surabaya) dengan total waktu 2 hari!
kamarnya kurang lebih kayak yang di foto itu, tapi ada 6 bunk bed (jadi kamarnya sedikit lebih besar), tapi kamar mandi luar :’)))
Mei 9, 2014 pukul 11:39 am
Waaah.. apa nama kapalnya?
Mei 9, 2014 pukul 10:56 am
Kak … itu pria tua setengah matang maksud nya apa ???? #Kepo #BelagakBego hahaha. Btw gw serem liat komodo di bandara eltari itu, mata nya kayak nya culas banget siap menerkam 🙂
Mei 9, 2014 pukul 11:39 am
hahaha… ya maksudnya apa ya.. silakan interpretasi sendirilah, bebas 😀 Mirip banget sama komodo aslinya kan?
Mei 9, 2014 pukul 10:22 am
wish list nih Alor. Naik kapal 12 jam, wow banget tuh mb, aku aja 6-7 jam rasanyaaaa, OMG hehehe, tapi seru sih
Mei 9, 2014 pukul 10:24 am
ini 12 jam kan mulainya malam hari, jadi langsung bobok sampe pagi. Paling mengisi waktu sejak bangun pagi sampai jam 1 siang gitu deh.
Mei 9, 2014 pukul 9:14 am
Tika kece amat ya tempatnya, aku baru pertama liat isi kapal dulu beberapa kali naik kapal cuma kapal penyebrangan aja mau ke bali sama ke sumatra tapi ngak jalan jalan di dalam kapal habis takut mabuk laut jadi kerjaanya makan pop mie aja tapi nikmatnya 😀
ohhh iya kalau kelas ekonomi tempat tidunya co ce jadi satu ngak ? Terus kalau kamar kamu kan bisa buat ber4 sedangkan kalian cuma ber3 jadi yang satu orang asing so nyaman ngak ?
Mei 9, 2014 pukul 9:27 am
Kelas ekonomi klo kapal ini sih dipisah cowok ceweknya. Nah, kamar kelas 2 juga pisah cowok cewek. Jadi krn 2 temanku cowok, aku gak sekamar dengan mereka. Aku dapet temen sekamar lain, 1 org cewek berjilbab yg pendiem banget. Hehehe… enak, kamar jadi lega cuma diisi 2 orang. Kapan Ria mau naik kapal ke Alor? 😀
Mei 9, 2014 pukul 9:30 am
Waduh nanti kalau berjodoh dengan Alor Tika 😀
kalau buat suami istri kamarnya juga ada ngak ?
tik kapan kapan buat bajetnya juga jadi kita ada gambaran say 🙂
Mei 9, 2014 pukul 10:24 am
Suami istri pilih kamar kelas 1, satu kamar berdua, dg menunjukkan KTP suami-istri bisa sekamar. Bujet ya.. ide bagus tuh, tapi berdasarkan yg kemarin aja ya?
Mei 9, 2014 pukul 10:33 am
barusan ku update, udah ada budgetnya sekarang 🙂
Mei 9, 2014 pukul 8:25 am
Sangat menarik ya Pulau Alor ini. Lautnya biru banget jadi pengen nyemplung😃 Btw, itu kamar mandinya ada showernya? Sangat mungil…😊
Mei 9, 2014 pukul 8:37 am
Emang cemplungable banget!! 😀 Harusnya ada showernya di sisi kanan (gak keliatan di foto ini) tapi kepala showenya udah copot, jadinya selang air biasa. Tersedia ember & gayung, tetep! Kebayang kan mandinya gmn? 😉
Mei 9, 2014 pukul 8:07 am
wow ikannya menggoda lidah hehehe, kamarnya bersih ya bu, kamar mandinya kecil gitu hihihih.. gimana mandinya ya bu 🙂
Ah, aku suka warna biru lautnyaaaaaaaaa hahahaha …
Mei 9, 2014 pukul 8:10 am
Hahaha… ikan fresh, enak bener! Mandinya sambil jongkok supaya air nggak nyiprat kemana-mana. Asoy kan? 😀
Mei 9, 2014 pukul 8:15 am
Aku nggak terlalu suka ikan, tapi kalau menggoda lidah gitu biasanya icip2 dikit aja hehehe,
Ahahaha mandinya sambil jongkok, kalau aku bisa mules mba hehehe… kelamaan jongkok 🙂
Tapi Asoy juga, jarang2 mandi sambil jongkok gitu 🙂
Mei 9, 2014 pukul 8:18 am
Terakhir mandi jongkok sih pas kuliah dulu, pas camping di gunung, mandi di kali 😀 Seru, sambil mengenang masa muda. Lho knapa gak suka ikan?
Mei 9, 2014 pukul 8:21 am
Aku kalau camping di gunung jarang mandi mba hahaha, eeh yang ada danaunya di gunung, Gunung Rinjani yaa. aku belum pernahmendaki rinjani jadi nggak bisa mandi di danau deh hehehe.
Nggak suka ikan, nggak tahan bau amisnya. kalau udah nyium dikit aja bisa hoek…hoeek 🙂 nggak suka susu putih juga, bau amis. Loh ini semua makanan sehat kok nggak suka yaa, trus sukanya apa ? hehehe …
Mei 9, 2014 pukul 8:28 am
Sama, aku juga gak doyan susu putih, so I feel you 🙂 dan belakangan baru belajar klo susu putih nggak sehat2 amat kok, malah membebani pencernaan kalau dikonsumsi rutin…. Lho ini malah bahas makanan! 😀
Jd kapan naik gunung lagi?
Mei 10, 2014 pukul 6:56 am
Oh, saya baru tau juga kalau susu putih nggak sehat2 amat hehehe… membebani pencernaan maksudnya gmn mba ? 🙂
Nggak apa2 mba, bahas makanan, kan makanan itu mengenyangkan hehehe, Aku pensiun naik gunung mba 🙂
Mei 10, 2014 pukul 8:48 am
Karena sesungguhnya protein dan kalsium dalam susu sapi, atau susu bubuk bikinan pabrik, sulit dipecah dalam pencernaan manusia, jadi sulit terserap. Udah ada penelitian kalau diminum rutin akan membebani kerja pencernaan, tidak optimal. Sesekali boleh lah… Kira2 gitu deh dari yg aku baca 🙂 Lah kenapa pensiun naik gunung? Itu sangat menyenangkan bukan?
Mei 9, 2014 pukul 7:12 am
Pengen banget ke Alor…
Jadi ingat naik Pelni dari Buton ke Makassar, 14 jam hahaha seru
Mei 9, 2014 pukul 8:00 am
Seru banget kan? Cobain rute PELNI yg lain deh?
Mei 9, 2014 pukul 11:04 pm
Seru..
Pengalaman lucu sih pas shalat tapi kapal goyang kena ombak, kaya mau jatuh.. Hehehee
Kayanya indonesia timur pake Pelni seru
Mei 10, 2014 pukul 8:46 am
Waduh… pas ruku’ berasa banget tuh goyangannya! Ayo ayo Pelni lagi, mau rute kemana?
Mei 10, 2014 pukul 8:47 am
ya, pas ruku’ itu berasa banget mau jatoh.. hehehee
Kayanya Sumba asik ya mba.. cuma ya jadwal kosongnya masih belum tentu, kalau kesana mesti cuti dulu 😦
Mei 10, 2014 pukul 8:51 am
Hajar deretan pulau2 mulai Lombok, terus ke timur sampai Alor… Wiiih! Semoga tahun depan jatah cutimu bisa dimanfaatkan!
Mei 10, 2014 pukul 8:52 am
Udah ngiler liat poto2 daerah Timur sana..
yap, semoga next bisa main2 ke sana
Mei 10, 2014 pukul 8:53 am
amiiin… _/\_
Mei 9, 2014 pukul 6:18 am
kebayang deh ribetnya, saya baru sampai di larantuka, flores timur dan lanjut ke lamalera-desa pemakan paus. Alor nya masih jadi PR for next time 🙂
ditunggu liputan selanjutnya…
Mei 9, 2014 pukul 8:00 am
Siap! Hahaha… Mari ke Alor!
Mei 9, 2014 pukul 6:18 am
wah keren nih.
Mei 9, 2014 pukul 8:00 am
thank you 🙂
Mei 9, 2014 pukul 4:32 am
Temenku banyak orang Alor disini mbak Tika, Jd pengen kesana smbil mereka yang pandu. Hitung2 pulang Kampung 😀
Mei 9, 2014 pukul 7:59 am
Waaah… pasti seru kalau dipandu orang Alor, diceritain macam2 yg gak ada di website wisata. Kapan ke Alor? 🙂
Mei 9, 2014 pukul 12:11 pm
Secepatnya kalo ada yg sponsorin, mbak 😛 huahaha
Mei 9, 2014 pukul 2:56 pm
Semoga segera ada sponsornya ya 🙂
Mei 9, 2014 pukul 2:58 pm
Haleluyah dan amin!!! Hahaha
Mei 9, 2014 pukul 2:43 am
Multi talenta kak tika,mantan wartawan,ΰđ∂ђ gìτµ riset film.
Mei 9, 2014 pukul 7:59 am
aiiih… soalnya kalau terus jadi wartawan ya nggak bisa nulis film. Harus milih kan? 🙂
Mei 9, 2014 pukul 11:57 am
“̮ ⌣ǐƔǻǻǎªª⌣”̮ kak