BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Balada Ojek Jakarta (2)

24 Komentar

Masih berhubungan sama tukang ojek di blog post saya sebelumnya, ini ada cerita lama dari tahun 2010, jauh sebelum ojek berbasis aplikasi ngetren.

Waktu itu saya punya langganan beberapa tukang ojek yang bisa saya telfon untuk mengantar-jemput saya, atau antar barang. Biasanya saya yang menelfon mereka. Tapi ada satu tukang ojek yang rajin banget menelfon dan sms saya. Namanya sebut saya Mansur, operasinya di area Bintaro dan Jakarta Selatan (rumah saya di Jaksel).

Suatu hari saya dihubungi sebuah PH di London untuk menjadi researcher dan fixer mereka buat shooting sebuah program travelogue di Jakarta. Yang macam acara TV-nya Travel and Living itu loooh…

Aljazeera jkt mini track

Menangkap kelincahan kaki Iqbal, di Kranji, Bekasi. Nyusun dan mbongkar track ini semua beres dalam 5 menit, dikerjain mas Tom Cruise sendirian.

The perks of being a fixer, kadang-kadang ketemu kru cakep, pernah ada cameraman yang mirip Tom Cruise! Hahaha.. Tapi yang kayak gini one in a million sih.

 

Sebagai fixer yang baik, saya harus siap mencarikan nara sumber atau subyek yang sesuai kebutuhan.

Mereka minta dicariin subyek yang kriterianya: pekerja di sektor informal, dibutuhkan orang banyak, khas Jakarta, menggunakan internet & mobile technology. Nah lo!! Harus Khas Jakarta loh!

Akhirnya di antara beberapa kandidat, saya mengajukan si Mansur, karena dia ngojek, selain pake HP juga punya blog utk mempopulerkan jasa ojeknya. Canggih toh? Saya aja niat bikin website untuk menjajakan jasa saya sebagai fixer dari dulu belum jadi juga!! *menjura sama Mansur*

Akhirnya saya telfon Mansur, bilang mau ngajak dia shooting buat program traveling di TV asing, etc. Dan saat menelfon saya berbahasa Inggris, sekalian ngetes selancar apa Mansur bicara ngenggres, karena nanti, Adrian Simpson, host acara itu, akan ngobrol sama setiap subyek dalam bahasa Inggris.

Dalam bahasa Inggris yang lancar meskipun grammarnya tabrak lari, Mas Mansur bilang dia pengin di-shooting buat acara TV itu, tapi pada hari itu dia lagi sakit dan libur ngojek. Okeh. The show must go on, jadwalnya udah fix. Jadi saya skip pakai Mansur, dan terpaksa cari subyek lain.

Kelar shooting, Adrian puas dan terpesona sama Jakarta. Saya juga puas kalau klien puas, ya kan…

Besoknya tiba-tiba Mansur nelfon, bilang gini: “Mbak, saya sudah sehat, sudah narik lagi. Hayuk kapan pun dishooting saya siap!”

Laaaaah!!! Shootingnya dah kelar dari kemarin!!

Mansur tidak putus asa. Katanya: “Kalo gitu nganterin mbak kemanapun saya siap deh!”

Jiiiaaah…. Jangan deh, ntar saya ditelfonin perempuan tak dikenal dan marah-marah kayak kasus ojek sebelumnya.

 

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

24 thoughts on “Balada Ojek Jakarta (2)

  1. jadi, apa aku harus jadi tukang ojek dulu, biar bisa naik motor bareng mbak Tika? 😦

  2. beliau sudah tidak ingin di ekspos lagi
    ngumpet hehehe….

    apalagi dikejar-kejar sama wartawan entertainment,
    bisa hilang privasi ku 🙂

  3. Mantap kali mansur punya blog juga hahaha

  4. Coba si Mansur digugling, mbak. Siapa tau ketemu facebook, twitter, atau instagram dia. :))))

  5. Mantep banget tukang ojek doank (ga bermaksud mendiskreditkan kerjaannya nih) punya blog?? Circa 2010an pulaaaa hahaha

  6. Yaahh … ga bs liat Mansur in action dong ya #eh 😀 😀 😀

  7. jarang nemu kayak mansur kak

  8. Mansur belum berjodoh dengan acara tersebut.
    Diacungi jempol caranya menjalin relasi yaa.

  9. aaah sayang bgt si mansur, ga jadi masup tipi

  10. Mansur keren.. Semoga Mansur semakin maju skrg 🙂

  11. Mansur tipikal tukang ojek yang bisa maju dan merubah nasib lebih baik. Semoga sekarang motor untuk ojeknya sudah lebih banyak. Amin

  12. Pemikiran Mansur melebihi rekan-rekannya.
    Sekarang apa Mansur masih ngojeg? Atau sudah jadi juragan ojeg.

Tinggalkan Balasan ke YSalma Batalkan balasan