Kenangan apa yang paling berkesan saat kamu masih SD? Guru yang galak? Naksir kakak kelas? Atau malah dibully kakak kelas? Duh, mudah-mudahan yang terakhir itu jangan ya. Apapun itu, kenangan masa sekolah dasar akan kita bawa seumur hidup. Banyak peristiwa yang sangat berkesan terjadi dalam masa 6 tahun di SD. Masa sekolah dasar juga menjadi semacam fondasi bagi pendidikan kita selanjutnya, membentuk karakter dan sikap terhadapa sekolah. Bagi saya, menumbuhkan sikap positif (positive attitude) terhadap sekolah itu sangat penting. Saya ingin anak saya menyukai kegiatannya di sekolah sehingga proses belajar serta aktivitas pendukung lainnya menjadi sesuatu yang menarik dan menyenangkan baginya. Karena itu sangatlah penting memilih sekolah dasar yang sesuai bagi anak.
Lalu kriteria apa saja sih untuk menentukan apakah sebuah SD sesuai bagi anak saya? Saya sengaja memakai istilah ‘sesuai bagi anak saya’ karena saya yakin di Jakarta banyak sekolah bagus, tapi belum tentu sesuai. Sewaktu Sabai, anak saya, masih TK saya sudah mulai menyusun daftar beberapa SD swasta yang lokasinya tidak jauh dari rumah kami di Cilandak Barat. Saya mencari SD swasta karena sudah menjadi rahasia umum di negeri ini betapa porak-porandanya sistem pendidikan kita, hingga salah satu akibatnya buku-buku acuan belajar SD sering ditemukan terselipi materi yang tidak semestinya. Lalu fakta bahwa kemampuan siswa diukur secara kuantitatif semata, sehingga upaya guru terfokus pada pencapaian angka hasil ujian siswa. Masih banyak lagi sebab lain yang kalau saya tulis semua bisa menjadi blog post tersendiri. Mari kita kembali ke topik utama.
Kiri: ikut ekskul seni kreatif, gambarnya gunung hijau dengan background orens. Lumayanlah, nggak nggambar gunung kembar yang depannya sawah kayak ibunya pas SD dulu. Kanan: menggambar orang buat tugas IPA tentang panca indra dan anggota tubuh.

Anak-anak bajunya sesuai tema, Pahlawan Kebersihan. Bebas berkreasi! Satu semester ini ada 2x hari bertema.
Lokasi sangat penting dalam menentukan pemilihan sekolah. Waktu tempuh dari rumah ke sekolah untuk anak SD idealnya tidak lebih dari 30 menit. Bayangkan, kita saja yang orang dewasa kalau kelamaan macet di jalan bakal bete, apalagi anak kecil. Saya tidak ingin anak sampai di sekolah dalam mood yang kurang bagus karena kelamaan macet di jalan, buah dari kusutnya lalu lintas Jakarta yang belum akan selesai sampai anak saya lulus SD nanti. Kalau bisa jalan kaki atau (diantar) naik sepeda ke sekolah, itu lebih bagus lagi. Paling dekat dengan rumah kami waktu itu (berurutan sesuai jarak) adalah SD Al Izhar, Cikal, High Scope, dan Gemala Ananda. Dari empat SD tersebut, Gemala Ananda terhitung yang paling tidak populer di antara para orang tua murid di TK anak saya, karena usia sekolah tersebut masih muda. Tapi popularitas bukan jawaban untuk menentukan pilihan.
Saya dan anak mendatangi sekolah-sekolah tersebut satu demi satu, baik pada saat open house maupun di hari belajar biasa setelah bikin janji melalui telfon. Lebih baik datang pada hari biasa (buka open house) karena kita bisa melihat dan merasakan suasana sehari-hari sekolah itu. Pada saat kami mendatangi SD-SD tersebut, saya berusaha minta waktu bertemu dengan kepala sekolah, atau staffnya untuk berdiskusi soal:
– Bahasa pengantar yang dipakai di sekolah.
– Kurikulum & pendekatan yang dipakai untuk proses belajar-mengajar.
– Buku pelajaran & materi ajar lainnya, apakah memakai sumber dari penerbit tertentu atau guru merangkum dari berbagai sumber, dll
– Cara evaluasi terhadap siswa. Apakah mengandalkan ujian tertulis semata, atau ada cara-cara lain semisal presentasi, bikin karya dll.
– Seberapa jauh sekolah memperhatikan soal toleransi terhadap keragaman (agama, suku, dll).
– Uang sekolah dan cara pembayaran.
Setelah membahas poin-poin di atas, selanjutnya jalan berkeliling sekolah untuk memperhatikan beberapa hal yang kasat mata:
.
• Ruang kelas. Dengan mengamati apa yang ada di dalam kelas kita bisa merasakan bagaimana pendekatan belajar-mengajar di kelas tersebut. Misalnya apakah susunan bangkunya semua berbaris menghadap ke papan tulis? Susunan ini mengindikasikan siswa dituntut sering mendengarkan penjelasan guru. Sementara pengaturan tempat duduk dimana siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil saling berhadapan mengindikasikan siswa sering diminta bekerja sama secara berkelompok. Lalu apa yang tertempel di dinding ruang kelas? Apakah materi ajar buatan pabrik atau karya para siswa? Kalau dindingnya dihiasi poster tubuh manusia hasil cetakan pabrik/penerbit berarti gurunya akan menerangkan dengan alat peraga poster tersebut. Kalau dindingnya dihiasi poster tubuh manusia karya siswa dengan gambar khas anak-anak, artinya siswa diminta berproses dengan tangannya sendiri untuk memahami materi tersebut. Lalu apakah jendela-jendelanya lebar, sehingga kalau mati listrik ruang kelas masih cukup terang dan tidak pengap untuk terus belajar? Ini hanya contoh, banyak hal lain yang bisa kita serap dengan mengamati sebuah ruang kelas.

Kiri-kanan: belajar bersama, lalu papan absen: murid begitu sampai ruang kelas harus memindahkan namanya di papan presensi sekaligus catatan bagi yang terlambat, lalu belajar matematika dalam kerja kelompok, dan hasil musyawarah di awal tahun ajaran untuk menciptakan kesepakatan kelas ideal.
• Halaman sekolah. Tempat ini penting karena pada jam istirahat, sebelum dan sesudah jam sekolah, anak-anak dari berbagai kelas akan tumpah ruah di halaman. Saya juga memperhatikan bagaimana proses pengaturan siswa saat penjemputan. Misalnya saat sekolah bubar jam 13.30 wib, terus sambil nunggu penjemputnya anak-anak itu ngapain? Main di halaman atau ada tempat untuk duduk menunggu?
.
• Perpustakaan. Apa saja koleksi buku di perpustakaannya, apakah ada buku-buku fiksi selain buku materi pelajaran sekolah, apakah suasana di perpustakaan nyaman, apakah ruangannya sering dikunjungi siswa? Pertanyaan di atas bisa dijawab dengan memasuki perpustakaan dan melihat-lihat selama 3-5 menit saja. Dari aromanya saja kita bisa merasakan apakah sebuah ruangan sering atau jarang dipakai. Lebih bagus kalau bisa ngobrol sedikit dengan pengurus perpustakaannya. Lebih baik perpustakaannya baru punya sedikit koleksi tapi sering dipakai dari pada banyak koleksi tapi jarang dipakai. Karena soal jumlah selalu bisa ditambah seiring dengan berjalannya waktu.
.
• Toilet sekolah. Sudah jelas bahwa toilet yang bersih dan tidak berbau adalah indikator seberapa peduli sekolah tersebut pada kebersihan. Toilet adalah kebutuhan pokok. Saya dulu sekolah di sebuah SMP negeri di Jakarta Timur. Kalau pagi di sekolah, kadang saya terpaksa menahan hasrat mau pup karena malas berlama-lama di dalam toilet sekolah yang pengap dan agak pesing. Ini bukan kebiasaan yang sehat dan nyebelin banget nahan pup… serius! Jadi toilet yang bersih itu harus.
.
• Ruangan lain, termasuk lab komputer atau ruangan multimedia, ruangan olah raga baik itu indoor atau outdoor, mushalla, dan kantin. Semua ruangan ini adalah penunjang kegiatan belajar di sekolah. Jadi sambil keliling, saya sempatkan mengecek apakah sekolah memilikinya dan bagaimana kondisinya. Lucu juga bahwa akhirnya SD pilihan saya (buat anak) tidak punya kantin karena lahannya terbatas. Saya agak mixed feeling awalnya. Sempat terbayang, repot nggak ya kalau harus menyiapkan bekal snack dan makan siang dari rumah setiap hari? Memang ada jasa catering dari beberapa partner sekolah ini, tapi saya memilih menyiapkan bekal sendiri. I took it as a challenge. Ternyata seru! Saya jadi belajar banyak bikin bento box sederhana dan lain-lain.
.
• Sikap staf. Sebagai orang tua murid, kita akan berhubungan dengan staf sekolah selama enam tahun ke depan. Jadi staf sekolah yang ramah dan sigap, tentu sangat penting.

Pakai baju merah-putih pas 17 Agustus. Lalu tema Wayang, berkreasi pakai asesoris atau kostum wayang. Anak-anak kerja kelompok bikin kolase tentang wayang.
Jadi setelah melalui proses berpikir yang cukup panjang, dengan mempertimbangkan biaya yang dipatok sekolah-sekolah itu, akhirnya pilihan jatuh ke SD Gemala Ananda. Syukurlah anak saya semangat bener sekolah di sini, sampai pernah pas waktu agak demam saya anjurkan untuk ijin tidak masuk, dianya nggak mau…. Oh well, as long as you’re happy!
Kamu punya cerita atau pengalaman soal sekolah dasar? Please share it here 🙂
Ping-balik: PENDIDIKAN YANG BAIK ADALAH? – ☺ DIAH ☺
Mei 5, 2019 pukul 6:27 am
Rightful joined. I’m Individual. Well-deserved wanted to speak hello!
April 25, 2019 pukul 10:50 am
http://hantutoto.info
April 21, 2019 pukul 4:48 am
barclays uxbridge
airdrie post office
aldi reading
this page
aldi edgbaston
tesco buckingham
boots princes street
April 9, 2019 pukul 2:58 pm
VigRx Plus Full Review
Winners of the best penis augmentation tablet without a doubt. This penis augmentation pill is among the most recent but as been looked into for over 2 years.
Premium quality ingredients with a distinct blend make this penis tablet a 5 star option. You obtain exactly what you spend for, outcomes. You will certainly observe not just raised size yet likewise all the other advantages detailed above.
I have actually had reports of gains as much as 3 inches and also receive on a daily basis e-mails from my readers that have tried this product as well as boosted their penis size and also strength.
I directly made most of my gains with this penis enlargement pill.
Price smart this product is great. You break out shipping on orders of 3 months as well as above.
All orders are shipped on the very same day as buying as well as distribution typically just takes an issue of days in either the UK, Canada or USA.
April 8, 2019 pukul 10:31 pm
Southwest Airline Phone Number for Reservations
Maret 7, 2019 pukul 5:11 am
healthrpose.com/claritin/
Februari 2, 2019 pukul 1:27 pm
Terimakasih banyak sharingnya, sangat membantu saya untuk mencari sekolah dasar buat anak.
Sangat sepakat bahwa pendidikan dasar sangat penting dalam membentuk karakter anak kita nanti..
Tank’s
Januari 10, 2019 pukul 9:44 am
Many ebook’s Download
Ping-balik: Pendidikan Ideal – LPMP SULAWESI TENGAH
Ping-balik: Puasa Ramadhan Sama Anak | BLOG Swastika Nohara
Ping-balik: Let’s Go Slow | BLOG Swastika Nohara
Ping-balik: Umur Berapa Anak Mulai Diajari Bahasa Asing? | BLOG Swastika Nohara
Februari 20, 2017 pukul 9:25 am
Sekolah Swasta Unggulan dan Berprestasi TK – SD – SMP – SMA di wilayah Jagakarsa dan Cinere Depok : visit http://sekolah-avicenna.sch.id/Profile/index.php
Februari 2, 2019 pukul 1:39 pm
Muatan agamanya bagus untuk membentuk manusia yg bukan hanya cerdas secara akademik tapi juga menjadi manusia yang berakhlak..
Ping-balik: Pendidikan Ideal, Seperti Apa Sih? | Site Title
Ping-balik: Pendidikan Yang Ideal – Site Title
Ping-balik: Pendidikan Ideal, Seperti Apa Sih? | BLOG Swastika Nohara
Ping-balik: Apa Alasanmu Beli Properti? | About life on and off screen
Mei 10, 2016 pukul 5:32 am
Kemarin aku liat- liat ke SD Starysa, uang masuknya paling murah dibanding yang lain cuman 5jt spp 800rb untuk sekolah yang dwi bahasa. Tapi pas liat di dalemnya anak-anaknya ngomong bahasa Inggris semua. SD Starysa sebetulnya full day school tapi program after school mereka di namain Flying Star Daycare. Kayaknya target market mereka untuk ibu” yang sibuk kerja
Mei 10, 2016 pukul 10:47 am
Lokasinya dimana SD Starysa ini?
Juli 27, 2016 pukul 4:19 pm
Hi salam kenal. Gak sengaja ketemu blog mba Nohara 🙂
SD Starysa itu di daerah deket RS Mayapada ya kalo ga salah. Sekolah baru, satu lingkungan sama Flying star daycare.
Waktu saya survey ke sana tahun lalu baru ada 2 atau 3 kelas. (Maaf saya lupa) 😀
Oiya kalo di Gemala Ananda kan full bahasa indonesia ya? Trus kemampuan bhs inggris anak2 yg sekolah di gemala ananda bagimana ya? apakah tetap menjadi perhatian penting oleh sekolah? Tks. 🙂
Juli 28, 2016 pukul 1:01 pm
iya, menjadi perhatian penting melalui pelajaran bahasa Inggris dan English club 🙂
Ping-balik: Gemafest, Sebuah Perjalanan Seru | About life on and off screen
Maret 21, 2016 pukul 11:12 am
ah tulisanmu menginspirasiku mbak untuk bikin postingan tentang sekolah anakku juga. TFS ya mbak 🙂
Maret 21, 2016 pukul 12:47 pm
My pleasure mbak…
Januari 5, 2016 pukul 11:50 am
di jakarta timur ada sekolah bagus dengan kurikulum nasioanl, ada dari play group , tk,sd dan smp, namanya sekolah islam tugasku, programs ekolahnya bagus, sekolahnya bersiiiiiih ,, bagus, coba aja telp 47861130/35
Januari 5, 2016 pukul 1:58 pm
Thanks infonya Bahri. Jakarta Timurnya di area mana?
Agustus 7, 2015 pukul 11:31 am
Halo Mbak Swastika,
Salam kenal…kebetulan saya lagi cari-cari sekolah buat anak saya, Naya.
Domisili saya di Cinere, sulit sekali mencari sekolah di sekitar Cinere ini….karena saya dan istri memang mencari sekolah yang lebih ke pengembangan diri secara keseluruhan (bukan hanya dari sisi nilai akademis nya saja). Apalagi kalau dilihat anak saya lebih benyak menggunakan otak kanan, ini yang membuat ketakutan saya dan istri kalau masuk ke sekolah tradisional.
Survey-survey sekolah sudah kami mulai, dan saat ini pilihan jatuh ke Gemala Ananda, tapi kayaknya perlu cari alternatif lain sebagai backup.
Fyi,
Kemarin pas cari-cari, dapat satu lagi yaitu TKAI (Taman Kreasi Anak Indonesia). Kebetulan teman ada yang anaknya TK di TKAI ini, menurut dia TKAI memiliki metode pangajaran yang mirip dengan Gemala Ananda.
Tapi yang menjadi berat adalah lokasi nya yang agak jauh.
Agustus 7, 2015 pukul 3:47 pm
Halo, salam kenal.
Usia anaknya berapa tahun? TKAI untuk anak usia playgroup hingga TK, sementara Gemala Ananda utk anak usia SD. Alternatif TK lain di Dapsus adalah TK Puri Ananda, atau di Jl Lebak Bulus III namanya Star YSA.
April 7, 2016 pukul 9:08 pm
TK AI bagus mba. Bu erny termasuk guru yang luar biasa di sana.
April 12, 2016 pukul 10:40 pm
Oya? Mantap!
Juli 27, 2016 pukul 11:27 am
Halo Mba, sori baru balas….
TKAI sekarang buka SD nya di belakang plataran jagakarsa.
Anak saya okt ini 6th, demi ngejar di Gemala jadilah anak saya mengulang TK-B nya 1 tahun lagi.
Tahun ini baru ikut pendaftaran di Gemala untuk tahun ajaran 2017/2018, mudah2an keterima……soalnya alternatif sekolah SD seperti ini sulit sekali di sekitar Cinere.
Juli 27, 2016 pukul 1:01 pm
Hai Anto, no problem. Oh aku baru tau TKAI sudah buka SD.
Hmmm… masa sih alternatif sekolah SD seperti ini sulit sekali di sekitar Cinere?
Semoga anakmu lancar prosesnya untuk masuk ke SD Gemala Ananda ya 🙂
Februari 2, 2019 pukul 1:36 pm
TK SD AL-Fath juga recomended Pak..
Maret 5, 2015 pukul 5:00 pm
Permisi….landing di page ini karena tadi cari2 info ttg SD buat anak.
Saya udah beberapa kali dengar tentang SD Gemala Ananda, sayang banget jauh dari lokasi saya di Jakarta Pusat:(
Btw, postingannya bermanfaat banget, makasih yaaaa 🙂 *doakan saya tahun dpn dpt SD yang sreg di hati dan di kantong yaa 🙂
Maret 6, 2015 pukul 10:10 am
Hai… Iya, kejauhan kalau dari Jakpus, kesian anaknya kalau terlalu lama di jalan. Tentu, semoga nanti dapat SD yg sreg di hati & kantong ya 🙂
Maret 9, 2015 pukul 1:06 pm
aamiin 🙂
Oktober 24, 2018 pukul 3:58 pm
permisi theadriens,mau tanya SDS dijakarta pusat yg bagus apa ya kebetulan sy sedang mencari karena thn depan anak saya mau masuk SD ,terima kasih banyak
Oktober 27, 2018 pukul 7:43 am
halo… kalau jakarta pusat saya tidak tau. saya tinggal di jaksel
Agustus 12, 2014 pukul 9:32 pm
Wah, bermanfaat banget lho mbak tulisanmu.. Soalnya anakku beberapa tahun lagi akan masuk SD 🙂 Saya juga termasuk ortu yang lebih memilih untuk menyekolahkan anak di SD swasta, dgn alasan yg kurang lebih sama dengan dirimu..
Juli 10, 2014 pukul 11:59 am
halo mbak Swastika, salam kenal 🙂
aku suka banget dengan infonya. bener2 complete.
anakku sudah 5 thn, jadi sudah mulai deg2an nih untuk daftar ke SD-SD yang sudah masuk list aku dan suami.
Ada tips ga mbak supaya bisa lulus tes dr sekolah ini? Karena sekolah ini memang jadi target utama aku dan suami 🙂
masalahnya adalah, sekolah ini hanya dekat dari tempat kerja aku dan suami. bukan dekat dengan rumah.
kira2 akan jadi pertimbangan dari pihak sekolah juga ga ya?
atau mereka pure melihat dari kesiapan anak saja?
Juli 10, 2014 pukul 1:24 pm
Maksunya tes untuk masuk SD Gemala Andanda ya mbak? Di SD Gemala Ananda nggak ada tes masuk, yang mereka lakukan ada observasi selama 1 hari penuh calon siswa mengikuti seluruh kegiatan kelas 1. Nanti hasil observasinya didiskusikan antara kepala sekolah dengan orang tua murid, sekalian membahas soal jarak/waktu tempuh ke sekolah dll. Intinya diskusi aja, menyamakan visi dll
Juli 10, 2014 pukul 11:18 pm
Di Indonesia sekarang kalo mau masuk SD harus di test ato di observed? Kalo disini cuma harus tinggal in the area of the school district. Well, when I enrolled my children to the French school, the parents had to be interviewed to know whether they can understand French thus they can assist their children with school assignments and communicate with the school.
Juli 11, 2014 pukul 9:48 am
Di Indonesia beda-beda. Kalau SD Negeri ada test-nya, tapi saya juga nggak tau pasti apa saja yang di test. Nah, SD Gemala Ananda tempat anak saya sekolah itu SD Swasta Nasional (artinya berkurikulum nasional cuma metode mengajarnya beda dg SD negeri) sehingga membuat screening masuknya tidak pakai test. Siswa diminta datang, mengikuti kelas dan diobservasi. Lalu kedua orang tua (harus ada ayah dan ibu, kecuali salah satunya sudah meninggal/tinggal di LN) diwawancara utk menyamakan visi dan diskusi macam2.
Juli 8, 2014 pukul 1:20 am
Halo, salam kenal ya.
Saya tidak tinggal di Indonesia, tapi saya sewaktu hamil sudah mulai mencari2 sekolah untuk anak (kembar) saya.
Sekarang anak2 sudah kelas 3 dan sept nanti masuk kelas 4. Disini system sekolah ada pre-school, junior kindergarten dan senior kindergarten.
Sewaktu JK & SK mereka sekolah di public school yang dekat rumah (sengan bahasa pengantar yang saya mau, disini ada 2 bahasa pengantar disekolah) tapi setelah saya tau kalo ada sekolah yang lebih bagus dalam system pelajarannya (dengan memakai bahasa pengantar yang sama) plus disana juga murid2nya memakai seragam, saya pindahkan anak anak ke sekolah itu sejak kelas satu sampai sekarang.
Saya seneng sudah pindahkan anak2 karna sekolah mereka sekarang lebih banyak disiplin dan juga lebih mengutamakan perkerjaan sekolah anak2 dari pada main2. Peraturan sekolah pun lebih strict.
Juli 8, 2014 pukul 10:12 am
Syukurlah sudah menemukan sekolah yang tepat bagi anak-anaknya. Btw, kalau boleh tau, tinggal dimanakah?
Juli 10, 2014 pukul 2:20 am
Sya tinggal di Toronto, Canada dan disini ada sekolah French or English speaking only.
Juli 10, 2014 pukul 1:20 pm
I see… 🙂
Juli 3, 2014 pukul 3:59 pm
Mbak mohon info kalo SD yang bagus yang ada disekitaran jakarta barat?
kebetualan kami tinggal didaerah Kalideres.
terima kasih
Juli 6, 2014 pukul 10:19 pm
Halo, sayang saya tidak punya informasi tsb karena saya hanya mencari informasi di sekitar kawasan Lebak Bulus-Cilandak.
April 21, 2014 pukul 3:43 pm
Just shere aja ya ibu ibu. “Gue bener bener kesel bgt anak gue udh daftar booking fee selama 3 thn di sekolah Alzabar yg katanya sekolah keren.udh beli formulir buat pendaftaran. Anak katanya di test tgl mereka yg tentu kan tapi enggak ada konfermasi sampai skrng. Di tlp malah katanya udh terisi 4 anak krn hanya 4 bang ku yg untuk SD. Menegement nya parah enggak ada konfermasi jelas katanya menjamin buat yg booking fee udh pasti ketrima. Skrng bilangnya maaf udh deket mau sekolah ky gini mana bisa cari sekolah Lagi. Di pikir gampang kale cari sekolah. fUCK😡 kalau ada info sekolah daerah jagakarsa atau selatan kabarin ya bu thanks
April 21, 2014 pukul 3:51 pm
Ouch… so sorry to heat that. Saya sih nggak punya info khusus karena tahun ajaran ini sudah nggak survey lagi. Good luck dg pencariannya Bu.
Agustus 7, 2015 pukul 11:34 am
Mbak Viana,
Gmn mbak, apakah anak sudah dapat sekolah?
Alternatif nya bisa di TKAI (Taman Kreasi Anak Indonesia), lokasi di Jagakarsa (dekat dengan Plataran).
Hihihi, telat ya info nya?
Agustus 7, 2015 pukul 3:48 pm
Iya, TKAI bagus. Semoga infonya bermanfaat.
April 8, 2014 pukul 7:01 am
Uhui, Sabai sekolahnya tinggal nyebrang jalan dari rumahku nii.. udah masuk list juga, review ini itung2 pre-survey buat SD anakku nanti.. thx sharingnya yaa
April 8, 2014 pukul 9:19 am
Wah, berarti rumah kita beneran deketan dong! Shinta tinggal di cluster itu ya?…duh apa ya namanya saya lupa!…
Maret 7, 2014 pukul 6:36 am
Terima kasih Mba untuk masukannya. point2 yag disampaikan menambah wawasan kami sebagai pertimbangan dalam menentukan sekolah yang sesuai untuk anak. adakah kiranya Mba memiliki referensi daftar sekolah (shortlisted jika ada) SD di Jakarta, terutama Jakarta Barat? Terima kasih
Maret 10, 2014 pukul 10:29 pm
Wah mohon maaf sekali karena saya tinggal di Jakarta Selatan maka saya tidak mencari informasi SD di Jakarta Barat, soalnya kejauhan dari rumah 🙂
Maret 5, 2014 pukul 10:43 pm
lagi bingung niyh cari SD di daerah Slipi/Palmerah. ada rekomendasi?terutama utk yg swasta sebetulnya sudah ada 2 sekolah disurvey, kebetulan keduanya sekolah berbasis agama. Yg pertama sesuai dgn agama yg kmi anut, hanya sudah jadi rahasia umum kalau anak anaknya kurang disiplin dan kegiatan banyak ditentukan Ibu2 rumpinya. sedangkan yg kedua sangat disiplin (yang tentunya bermanfaat untuk pembentukan karakter) hanya saja skolah yg kedua ini berbeda dgn agama yg kami anut. ada sarankah?
Maret 6, 2014 pukul 8:51 am
Hai Morocco, saya mengerti bahwa memilih sekolah untuk anak adalah hal penting yang perlu kita pikirkan masak-masak. Menurut saya, agama apa yang menjadi landasan sebuah sekolah bukan satu-satunya pertimbangan. Coba dibikin list antara kedua sekolah itu, apa keunggulan dan kelemahan masing-masing dalam hal: kurikulum, metode pengajaran (termasuk materi ajar, buku penunjang dll), visi dan misi sekolahnya, nilai-nilai (values) yang mereka utamakan dalam mendidik siswa, hubungan sekolah dan ortu siswa, biayanya, fasilitas penunjang spt perpustakaan, tempat ibadah, toilet, kantin, lapangan olah raga, alat seni musik, lalu lingkungannya, ekskulnya. Nah, semoga bisa lebih obyektif dalam memilih. Above all, semoga si anak akan betah dan menikmati proses belajarnya.
Februari 2, 2014 pukul 10:23 am
Enaknya pilih sekolah buat anak itu sudah ada lengkap dari SD sampai SMA nya biar nanti gak sakit kepala berkali kali, karena sekolah favorit saingannya banyak banget 🙂
Februari 2, 2014 pukul 2:37 pm
hahaha… itu jurus yang dipakai mertuaku saat menyekolahkan suamiku. Tapi anakku ini SD-nya gak ada SMP-SMAnya. Gpp, niatnya nanti SMPnya nggak di Indonesia 🙂
Januari 29, 2014 pukul 10:23 am
http://www.madrasahdarussunnah.net
Januari 7, 2014 pukul 3:47 pm
anak nya umur berapa mbak ??? 🙂
https://play.google.com/store/apps/developer?id=Kastari+Sentra+Media.+PT
Januari 8, 2014 pukul 8:28 am
umur 6 dan 3 tahun 😀
Desember 3, 2013 pukul 5:04 pm
hai, mbak!
aku SDnya di negeri karena di kampung, hehe
tapi seneng banget, pulang pergi jalan kaki krn cuma 750meteran
dulu sempat dibully pas awal2 krn beda TK sama yang sekelas
tapi lama2 ya biasa ajah…
Nice tips nih, patut dicatat jika ntar udah punya anak…
makasih yaaa… 🙂
Desember 5, 2013 pukul 10:07 am
Sama-sama… emang paling sip kalau bisa pergi-pulang sekolah jalan kaki 🙂
Desember 2, 2013 pukul 12:41 pm
Bagus juga poin2nya mbak, salah satunya juga soal tindakan sekolah untuk pencegahan bullying
Desember 5, 2013 pukul 10:07 am
Betul!
November 24, 2013 pukul 12:04 pm
Ah…
Sayang sekali kalau dari arah rumah saya (seberang Pasar Mede), ke arah SD-nya termasuk daerah macet dan bikin sewot. Tetapi poin-point-nya bagus, mBak Swastika.
November 26, 2013 pukul 1:27 pm
Ah… paling nggak poin-poin tersebut bs dijadikan tambahan pertimbangan saat memilih SD, dimanapun 🙂
November 22, 2013 pukul 8:59 pm
wah, aku udah melewati masa anak masuk SD, hihi. sekarang lagi fokus siap2in semuanya buat taun depan kemal mulai kuliah. semoga dapet di univ negeri. atau dapet beasiswa ke mana gitu lah sekalian. doakan yes 🙂
November 26, 2013 pukul 1:26 pm
Aku doakan Mbok, sepenuh hati. Cepet amat Kemal udh mau kuliah? Bentar lagi kamu mantu mbok?
November 22, 2013 pukul 11:03 am
ini akunya punya anak aja masih belum tapi udah ngebayangin ntar sekolahin dimana.. Tapi kendala di Pontianak adalah gak meratanya pembangunan pendidikan di sini. Seperti aku sekarang ada di Pontianak utara itu gak ada sekolah swasta yang baik,bahkan sekolah negerinyapun gak ada yang unggulan.. semua bertumpu ke pontianak selatan dan kota. Kalau dulu seh aku ok aja sekolah disana, tapi sekarang kendalanya adalah mulai macetnya kota Pontianak. Jadi emang harus sekolah jauh dari rumah deh >.<
November 22, 2013 pukul 4:23 pm
wah… Pontianak macetnya udah parah ya? Diantar jemput pakai motor?
November 22, 2013 pukul 9:49 pm
Udah lumayan mbak.. Dan gak terperhatikan plus gak dikasih solusi seh.. Kalau kayak gini terus 10 tahun lagi pasti udah parah banget..
Antar pake motor/mobil sama aja..
November 18, 2013 pukul 3:43 pm
Aaaaaak tolong doakan Vio diterima di situ yaaaaa… sampe hari ini masih waiting list nih status-nya… huhuhuhu
November 18, 2013 pukul 4:01 pm
Semoga Vio diterima, amin! Kalau pas Vio mau trial kabari ya MakChic?
November 18, 2013 pukul 3:36 pm
Masuk sini ada tes calistung kayak sekolah-sekolah lain gitu gak mbak? Ngelihat kreativitas anak-anaknya, kayaknya porsi mainnya seimbang ya, jadi otak kiri dan otak kanan kedua-duanya terpakai. 😀
November 18, 2013 pukul 3:59 pm
Nggak ada tes masuk calistung. Yang mereka lakukan adalah trial. Jadi 1 hari penuh calon siswa diminta masuk & mengikuti kelas (pakai seragam TK). Guru mengobservasi kesiapan siswa, lalu laporan observasi guru diberikan pada Kepsek. Selanjutnya Kepsek mengundang ortu calon siswa untuk berdiskusi soal ini. Gitu prosesnya… Panjang ya?
November 18, 2013 pukul 10:02 pm
Ho oh panjang, tapi bagus juga sih…
November 18, 2013 pukul 10:31 am
ah SD, dulu dr TK sampai SMP di Barito cuma setengah jam naik angkot. Sekolah ganti2 cuma nyebrang jalan doang dari TK sampai SMP hahahaha
November 18, 2013 pukul 10:50 am
Kamu beruntung sekali!! Atau lokasi rumahmu strategis sekali?
November 18, 2013 pukul 9:35 am
eh, sekolah Gemala Ananda ini juga dulu pernah jadi bahan obrolan saya sama nyokap — in positive ways.
*trus kepikiran ntar sekolahnya Cissy gimana*
November 18, 2013 pukul 9:52 am
Cissy masih lama masuk SDnya, mama-papanya masih punya banyak waktu untuk survey. Udah bikin list Bil? 😀
November 18, 2013 pukul 1:22 pm
belom bikin list SD-nya, tapi udah bikin list syarat-syaratnya harus yang seperti apa.. 🙂
November 18, 2013 pukul 3:27 pm
Jadi syaratnya harus apa aja Bil?
November 18, 2013 pukul 3:32 pm
1. dekat dengan rumah/domisili saat ini.
2. dekat dengan salah satu tempat kerja orangtuanya.
3. pengajarannya imbang antara kepintaran dan kecerdasan.
baru itu aja sih.
November 18, 2013 pukul 3:57 pm
wah, harus dekat dengan rumah dan salah satu tempat kerja ortunya? Emang rumah dan tempat kerja salah satu ortunya berdekatan?
November 18, 2013 pukul 3:59 pm
bukan, nomer 1 & 2 itu maksudnya pilihan lebih dekat ke tempat tinggal atau tempat kerja salah satu ortu.
kalo nomer 1 ga terpenuhi, ya nomer 2 harus terpenuhi.
November 18, 2013 pukul 4:02 pm
oooh… optional toh! iya-iya, jelas deh skrg 🙂
November 18, 2013 pukul 9:30 am
salam kenal mba 🙂 aku bahkan belum menikah, tapi suka bgt sama informasi kayak gini 🙂 Pengalaman SD saya di sekolah swasta cukup baik bila dilihat dari keadaan sekarang, mulai kelas 4 ada teman yang condong untuk nge-bully..tapi berhubung saya dan teman2 bukan anak lemah jadi gak mempan heheehe Menurut mama saya yang gak sekolah tinggi, beliau berfikir SD adalah moment terkuat membentuk pribadi dan pola pikir anak secara umum, makanya dia kekeuh saya dan adik2 sekolah di Swasta untuk SD 🙂
November 18, 2013 pukul 9:50 am
Salam kenal! Wah aku setuju banget sama Mama kamu! Beliau pasti perempuan yang hebat 🙂
November 17, 2013 pukul 1:47 pm
Suka dengan posting seperti ini meski saya sih belum punya anak (nikah pun belum haha). Soalnya jadi belajar berpikir yang runut dan reasonable saat meninjau calon sekolah (dalam post ini buat anak ya), yang bisa diterapkan gak cuma dalam hal memilih sekolah saja sih. Ini kayak belajar menjadi Sherlock Holmes yang memperhatikan detail-detail yang minor dan mendeduksi kesimpulan darinya. Hihihi..
November 17, 2013 pukul 1:53 pm
Sherlock Holmes! Aku mmg penggemarnya. Pas di London tentu mampir ke 221 Baker street 😀
Jadi kapan Nath akan menerapkan isi blog post ini? *kedipsebelah
November 17, 2013 pukul 1:55 pm
Kalau menerapkan, bisa juga dalam macam-macam hal dong, misalnya memilih kost baru, atau siapa tahu kantor baru.. hahaha.. 😀
Sekarang ini mau share dulu untuk teman-teman yang akan membutuhkan aja ah 😉
November 17, 2013 pukul 1:58 pm
Hahaha… bener juga! Di share ke temen yg lagi/akan butuh, biar mereka yg menerapkan 😉
November 17, 2013 pukul 2:02 pm
Iyaaa siaapp 😉
November 17, 2013 pukul 10:49 am
Tulisan ini penting dan keren banget 🙂
November 17, 2013 pukul 1:50 pm
Terima kasih Om 🙂 Silakan di share bila suka…
November 17, 2013 pukul 9:25 am
anakku msh agak lama masuk sd nya,,tp ini info yg bagus juga,,bwt bhn pertimbangan,,sayangnya sekolah “bagus” di kotaku cm 1 ato 2 aja,,itupun biayanya selangit,,tdk bnyk pilihan di kota kecil sprti kotaku mba,,tp ini info yg bgs skli,,
November 17, 2013 pukul 9:46 am
Bunda Aisykha tinggal di kota mana?
November 18, 2013 pukul 8:43 am
Di kudus mba,,jawa tengah,,
November 18, 2013 pukul 9:05 am
Eyangku asli Kudus lho, ibuku lahir di sana. Rumah eyang dulu di Kauman. Salam kenal mbak 🙂
November 16, 2013 pukul 8:56 pm
seru sekali, coba ada yg begitu di bogor, bleh tuh sekolahnya lebh banyak belajar kreatif, inovatif ga cuma ilmiah aja 🙂
November 17, 2013 pukul 9:14 am
Thank you 🙂
Mungkin kalau dicari sungguh2 di Bogor juga ada kali?
November 17, 2013 pukul 9:19 am
iya sih mak, tp klo ada yg uda review kayaknya mendingan blogwalking…*edisi emak2 rempong sulit keluar rumah hehehe
November 17, 2013 pukul 9:36 am
hahaha… bener juga. Dengan blogwalking bs hemat energi. Putranya mau masuk SD ya mak?
November 17, 2013 pukul 9:40 am
belum mak, cuma ingin cari informasi dulu aja mak, menambah wawasan 🙂
November 17, 2013 pukul 9:47 am
Sama! Saya pun dulu mulai baca2 info sekolah sejak anak masih bayi sih. Hihihi… Nyicil ya mak?
November 17, 2013 pukul 10:23 am
iya mak…hehehe…
November 16, 2013 pukul 6:08 pm
Setuju sama points dari Tika. Kalo gw plus nilai toleransi. Gw prefer sekolah netral, gak berbasis agama tertentu biar Senja tau dan belajar macem-macem.
November 17, 2013 pukul 9:13 am
Nah, bahasan toleransi atau berbasis agama tertentu itu termasuk dalam obrolan dengan Kepsek atau pengelola. Semoga Senja menikmati masa SDnya kelak!
November 16, 2013 pukul 4:59 pm
kurang lebih kriteria sekolah yg sy pilih utk anak2 jg seperti itu. Dan utk SD (bahkan SMP) sy masih kurang sreg utk memilih negeri. Alasan juga kurang lebih sama. 🙂
November 17, 2013 pukul 9:11 am
Ah, kita tos dulu! *sodorintangan 🙂
Buat milih SMP saya masih punya waktu sekitar 5 tahun buat mikir dan survey! hahaha..
November 16, 2013 pukul 4:20 pm
nice school indeed :D…saya sempat dilema juga memasukkan Bo ke SD…apalagi TKnya juga swasta (karena ngg ada yang negeri toh :D)..akhirnya saya dan suami memutuskan untuk memasukkan Bo ke SDSN yang punya reputasi bagus dan dekat rumah…We thought we will stay for another year sebelum tugas berikutnya, jadi masuk SDSN ini :D….well, pastinya beda dengan waktu TK yang memang dikelola yayasan, tapi kami masih melihat bagaimana hasilnya nanti…so far Bo happy dengan sekolah dan teman-temannya 😀 and progressing…sekolah yang dipilih untuk anaknya bagus sekali…semoga anak2 benar-benar menikmati masa petualangan mereka di SD :D…bon courage…cheers…
November 17, 2013 pukul 9:10 am
Good point, penting sekali anak menikmati sekolah mereka. Sepertinya ada pertimbangan mau dipindahtugaskan ya? Berarti anak akan pindah sekolah. Good luck buat Bo!