BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Eceng Gondok Dan Wisata Rawa Pening

14 Komentar

Pagi menjelang siang, matahari sudah cukup terik ketika kami sampai di Rawa Pening, setelah menempuh perjalanan singkat dari Semarang, Jawa Tengah. Ada apa sih di Rawa Pening, kok sampai saya dan teman-teman berombongan datang ke sana? Ternyata ada eceng gondok! Iya, eceng gondok si gulma yang berkembang biak dengan cepat di danau dan kolam-kolam itu.

Lalu ada apa dengan eceng gondok di Rawa Pening?

Begini ceritanya…

Eceng gondok itu dimana-mana terkenal sebagai sumber banyak masalah. Eceng gondok (Eichornia Craaipes) adalah tumbuhan air yang hidup mengapung dan memiliki kecepatan tumbuh yang sangat tinggi. Satu batang eceng gondok bisa bertambah pertumbuhannya seluas 1 meter persegi hanya dalam waktu 23 hari. Akibatnya perahu susah lewat di danau atau rawa, dan sulit untuk membudidayakan ikan dengan keramba. Ekosistem air lainnya juga jadi terganggu.

rawa pening

Pertumbuhan eceng gondok yang cepat juga menyebabkan proses sedimentasi alias pendangkalan di Rawa Pening. Di tahun 1995 kedalaman Rawa Pening masih sekitar 15 meter, tapi sekarang hanya 5-7 meter saja. Kalau dibiarkan, bukan tak mungkin eceng gondok ini menutup seluruh permukaan rawa, dan menjadikannya semakin dangkal, mematikan biota lain di Rawa Pening.

Gawat dong?

Iya, gawat darurat kalau sampai Rawa Pening mengalami pendangkalan. Soalnya rawa yang terletak di dekat kota Ungaran ini menghidupi warga sekitar dan menyimpan potensi wisata. Lokasinya yang dikelilingi Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo, dan Gunung Merbabu membuat Rawa Pening cantik dan fotogenik, terutama di pagi hari. Sayang banget kalau potensi ini dibiarkan tertelan sedimentasi akibat eceng gondok.

Maka dari itu Pak Irwan Hidayat sang boss PT Sido Muncul Tbk yang pabriknya ada di Ungaran, tergerak untuk membabat habis eceng gondok di Rawa Pening. Jangan bayangkan beliau membawa clurit dan membabat dengan tangan eceng gondoknya! Kapan selesainya?

Sebuah ekskavator dikerahkan untuk mengeruk eceng gondok dari permukaan rawa dan menimbunnya di tepi rawa, sebelum dibawa ke tempat pengolahannya di kompleks pabrik Sidomuncul yang luas sekali. Total eceng gondok yang harus dikeruk adalah seluas 1.800 hektar, padahal luas Rawa Pening saja 2.070 hektar! Sebagian besar sudah ditutup eceng gondok. Jadi tanaman pengganggu ini harus segera dikeruk!

Sesudah dikeruk, lalu diapakan?

Dibikin pecel! Hahahaha… nggak lah. Siapa yang sanggup makan pecel eceng gondok, saya kasih hadiah deh! Daun dan batangnya keras banget gitu. Di pabrik, eceng gondok tadi dicacah dan diolah menjadi wood pellet, yang akan dipakai sebagai bahan bakar mesin pengolah jamu. Keren kan?

sido muncul eceng gondok

Sebenarnya tidak hanya eceng gondok. Sejak tahun 2015 Sido Muncul sudah rutin mengolah ampas jamu menjadi wood pellet. Tuh lihat di foto kanan atas, yang dalam box kuning dan dipandangi kawan saya Nita Sellya dengan takjub itu adalah limbah jamu yang kering dan siap dibikin menjadi wood pellet.

Wood pellet ini dipakai sebagai bahan bakar mesin boiler untuk produksi jamu. Saat ini wood pellet sudah mensubstitusi 50 % bahan bakar untuk boiler, yang 50 % lagi masih menggunakan gas. Menurut saya, mengolah limbah produksi menjadi bahan bakar mesin adalah ide keren yang seharusnya dilakukan oleh semua industri. Kamu setuju?

Udah beres dong masalah eceng gondoknya?

Umm… sayangnya belum. Saat ini percepatan tumbuhnya eceng gondok masih melaju lebih pesat dari pada kemampuan mesin ekskavator untuk mengeruk maupun kapasitas pengolahan wood pellet-nya. Jadi masih perlu investasi lagi untuk menambah jumlah alat. Kamu berminat invest?

Ini investasi yang bagus loh… soalnya wood pellet yang sudah jadi, bisa diekspor dengan margin sekitar 40 % dan sudah ada captive market-nya, kata Pak Irwan. Bagus kan? Dari pada jadi buzzer yang invoicenya sering tertunda, saya lagi berpikir untuk alih profesi jadi pengusaha pellet eceng gondok nih. Kamu tertarik bergabung?

Dalam hati kecil saya berharap, semoga perusahaan-perusahaan lain di sekitar Ungaran dan Semarang yang banyak banget itu tergerak untuk mengikuti langkah Pak Irwan Hidayat, dan mau patungan berinvestasi untuk menyelamatkan Rawa Pening dari ancaman sedimentasi akibat eceng gondok. Semoga!

sidomuncul buibuksocmedIMG_4666

Iklan

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

14 thoughts on “Eceng Gondok Dan Wisata Rawa Pening

  1. Ping-balik: Lima Hal Wajib Di Semarang | BLOG Swastika Nohara

  2. Apakah Anda membutuhkan pinjaman? Pinjaman pribadi atau komersial? ” Signature Finance ” menawarkan pinjaman mulai dari $ 5.000 hingga $ 5.000.000 dengan bunga 2%. Dapatkan pinjaman Anda disetujui dalam hitungan menit dan dana Anda ditransfer ke akun Anda dalam 24 jam. Daftar sekarang melalui e-mail; (signaturefinance54@gmail.com / financesignature54@yahoo.com)

  3. Ping-balik: Mudik Gratis Sido Muncul | BLOG Swastika Nohara

  4. Ingat dulu tahun ’96 menuju Semarang. Setelah itu ke Kopeng dan nginapnya di Gombel. Eh iya, ada saja cerita tentang tempat-tempat terkenal ya? Dulu, cerita dari teman di Semarang, di Rawapening ini jalan gelombang di tengah sawah dekat ke pengkolan yang ada mobil sedan bekas tabrakan, katanya ada kejadian dimana sebuah mobil hilang begitu saja setelah melewati satu gelombang (Jalan naik dan turun) saja. Dilihat di sekitar sawah dan rumput, tidak ada. Padahal jaraknya hanya beberapa meter saja. Ih…apa benar itu Mbak? Semoga tidak ya biar orang yang lewat tidak takut. Terima kasih.

  5. Waktu KKN di kecamatan Jambu sempat mampir ke sini dengan teman-teman se-kecamatan. Keadaan enceng gondok ini memang jadi keluhan warga di sana. Dijadikan bahan perabotan juga bisa, namun distribusi perabotan dari enceng gondok ini belum sekencang pertumbuhannya. Semoga dengan diolah jadi wood pellet ini dapat mengurangi enceng gondok di Rawa Pening ini.

  6. bagus! ulasannya bagus, kegiatannya jgua bagus. sya dulu pernah ke sini nih, tapi udh lama banget dan tempat ini hy bagus dipagi hari iconic banget dg siluet nelayan menebar jaring dari atas perahu. sayang jg klo ketutupeceng gondol danaynya

  7. Salut sama kepeduliannya pak bos sidomuncul! Memang kalau udah sukses bisnis, jangan mengejar profit terus, perlu pikirin lingkungan dan masyarakat sekitar juga. Menarik juga wisata ke rawa pening ya? Di sekitar situ ada obyek wisata apa lagi?

  8. luar biasa….ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi kami yg masih muda dan dalam tahapan mencari jati diri_😐😐😐👍👍👍👍versi gòod

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s