Sejak dulu saya tidak suka jalan-jalan ke mall di akhir pekan, sehingga saya perlu kegiatan lain untuk mengisi akhir pekan di rumah. Mencoba resep baru menjadi pilihan karena Sabai, anak sulung saya, antusias sekali memasak. Bagi kami meracik bahan dan mengaduk masakan itu semacam eksperimen, dan kami berdua akan harap-harap cemas sebelum mencicipi hasilnya.

Week end kemarin, Sabai memilih pizza untuk jadi bahan eksperimen kami. Saya kadang bikin pizza di rumah, tapi ya beli adonan beku di supermarket, jadi di dapur tinggal meracik saus dan bumbunya saja. Kali ini Sabai secara spesifik bilang “Pengin menguleni adonan roti.” Jadilah saya menyiapkan tepung dan siap mengajaknya senam tangan. Hahaha…

Ini dia proses masak yang kami lakukan:

Campur semua bahan adonan pizza ini di dalam wadah plastik, lalu diuleni dengan tangan:
– 180 gram tepung terigu serba guna (Segitiga Biru)
– 150 ml air hangat
– 2 sendok makan minyak zaitun
– 1 sendok teh ragi instan (Fermipan)
– 1/2 sendok teh garam

Setelah adonan kalis (tidak lengket ke wadah) tutup dengan serbet, diamkan di suhu ruang selama 1 jam. Lalu masukkan kulkas masih dengan ditutup kain dan diamkan selama sekitar 3 jam (boleh lebih lama dikit).

Sambil menunggu, siapkan saus dan topping pizzanya. Untuk membuat sausnya saya pilih cara yang praktis, agak short cut sih. Hehehe… Cukup dengan mencampur semua bahan ini:
– 4 sendok makan saus spaghetti kemasan pouch siap pakai
– 1/2 sendok teh Italian mixed herbs (tersedia di supermarket)
– 1/2 sendok makan pasta tomat (bisa pakai saus tomat botolan, 1 sdm)

Toppingnya juga bikin yang gampang, dan disini kita bisa main-main dengan aneka bahan.
– 80 gr daging giling/cincang (boleh lebih banyak biar sedap)
– 1 buah tomat merah, iris dadu
– 1/2 buah bawang bombay, iris dadu
– 2 sendok makan keju cheddar parut (ProChiz atau merk lain)
– 3 sendok makan mozzarella cheese

Setelah adonan keluar dari kulkas, letakkan di loyang, tekan-tekan hingga tipis dan ratakan, lalu olesi dengan saus. Taburkan topping dengan urutan seperti di atas, lalu panggang dalam oven selama sekitar 20 menit atau sampai agak kecoklatan dan keju mozarellanya lumer.

Nah, begitu adonan pizza lengkap ini masuk oven, si Sabai tak henti-henti menengok kaca oven, menanti pizza bikinannya mateng. Sementara saya asik nonton The Walking Dead di tivi. Langkah terakhir ini jangan ditiru. Jangan nonton serial favoritmu saat memanggang makanan!!!

Kenapa? Karena keasikan nonton zombie-zombie gentayangan, saya nggak denger oven telah berbunyi “TING!!!”. Akibat pintu oven kelamaan belum saya buka, panasnya ngumpul dan pizza nya jadi agak gosong sedikit…. huhuhuhu…. Untung si Sabai tetep bilang “Pizza-nya enak…” sambil makan dengan lahap. Iya, dia memang makannya gampang banget.