Hari ini, bertepatan dengan hari ulang tahun ibu saya, ada artikel di Liputan6.com tentang salah satu skenario film yang saya buat. YAY!!! Berhubung nggak ada fitur ‘reblog’ dari websitenya Liputan6.com maka saya copas saja artikel tersebut dari websitenya.
Swastika Nohara: Penulis (Skenario) Harus Bersedia Kompromi
Liputan6.com, Sepak bola di Indonesia begitu populer, sampai ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau google map. Namun sampai sekarang masih sedikit sekali film yang berbicara mengenai sepak bola, apalagi film dokumenter sejarah sepak bola Indoneisia.
Dari yang sedikit itu salah satunya adalah bogalakon picture yang memproduksi film-film tentang sepakbola. Setelah beberapa waktu lalu memproduksi “The Jak”, “Romeo & Juliet”, maka 11 April mendatang Bogalakon Pictures akan merilis “Hari Ini Pasti Menang”, sebuah sport-drama tentang timnas Indonesia setelah lolos ke Piala Dunia 2014 di Brazil.
Swastika Nohara, penulis skenario Hari Ini Pasti Menang (HIPM) menceritakan pengalamannya kepada pembaca Citizen6.com
Bagaimana ceritanya sampai bisa menulis skenario Film Hari Ini Pasti Menang?
Sebelum menulis skenario film Hari Ini Pasti Menang, saya sudah menulis skenario film Mbak Lastri untuk PH yang sama yakni Bogalakon Pictures. Sayangnya film Mbak Lastri yang sudah selesai shooting ini tidak jadi tayang. Bogalakon kembali menugaskan saya menulis skenario film Hari Ini Pasti Menang, sebuah sport-drama tentang timnas Indonesia setelah lolos ke Piala Dunia 2014 di Brazil. Mengkhayal? Memang iya! Hahahaha… Selain gemerlapnya dunia sepak bola, film ini juga membahas sisi gelap permainan sepak bola di Indonesia, termasuk soal judinya.
Pengalaman menarik selama mengerjakan skenario Film Hari Ini Pasti Menang?
Dalam proses riset film Hari Ini Pasti Menang, saya bertemu dan wawancara santai seorang bandar judi kelas kakap. Dari dia lah saya belajar soal seluk-beluk judi bola di Indonesia, termasuk istilah-istilah khusus yang dipakai. Saya sempat bengong pas mendengar cerita betapa mudahnya para high rollers itu mempertaruhkan uang dan aset bernilai milyaran rupiah hanya untuk sebuah pertandingan sepak bola!!! Gila! Bagi saya, uang milyaran rupiah itu kayak tabungan seumur hidup!! Sementara sang bandar malah tertawa ngakak melihat ekspresi bengong saya. Wah, kena deh saya ditertawakan bandar… hahahaha…
Apa tantangan menulis scenario Film tersebut?
Bulan April nanti, film Hari Ini Pasti Menang akan tayang di bioskop, terus terang sekarang saya deg-degan menanti bagaimana respon penonton. Sebagai penulis, enaknya adalah kita bisa move-on ke project film selanjutnya meskipun film ini belum rilis. Sekarang saya sedang menulis skenario film Cahaya Dari Timur yang akan shooting di Desa Tulehu, di dekat Ambon. Selain menulis skenario, saya juga mengajar part time di jurusan film Binus International, semester ini untuk mata kuliah Film Production
Sekarang boleh dibilang salah satu impian masa kecil saya mulai terwujud. Sejak SD saya sangat suka membaca buku-buku fiksi karya Enid Blyton dan Alfred Hitchock, dan bermimpi suatu saat saya juga menulis karya fiksi yang bisa dinikmati orang banyak.
Bagaimana awalnya sampai menjadi penulis naskah/ skenario seperti sekarang?
Sebenarnya saya sudah mulai menulis naskah atau skenario film dokumenter pendek sejak bekerja sebagai reporter & anchor TV. Kemudian saya resign dari pekerjaan tersebut dan mendapat beasiswa British Chevening untuk mengambil program Master di London, dan disinilah saya sering mengikuti kelas penulisan skenario meskipun statusnya sebagai mahasiswa sit-in (tidak masuk SKS karena saya ambil jurusan lain).
Ada alasan khusus kenapa memilih menjadi penulis naskah?
Ketika itu saya sudah mulai menulis skenario fiksi untuk FTV. Setelah kembali ke Jakarta, saya terpilih ikut work shop penulisan skenario dengan tutor Tom Abrams, seorang penulis skenario dari Hollywood. Disinilah kami mendapatkan banyak hal tentang penulisan skenario, dan mendapat bimbingan intensif. Seluruh peserta workshop ditantang mengembangkan kerangka skenario dan Tom selalu saja berhasil menemukan cara untuk membuat cerita kita lebih menarik.
Saya berangkat dari dunia jurnalistik TV yang dituntut untuk memikirkan aspek visual sejak awal menulis. Kebiasaan berpikir visual ini terus terbawa sehingga saya merasa menulis skenario adalah outlet yang pas dibandingkan bidang penulisan fiksi yang lain.
Apa keasyikan menulis skenario, dibanding dengan menulis cerita fiksi lain, cerpen, novel?
Terus terang saya belum pernah menulis novel dan cerpen. Salah satu tantangan menulis skenario adalah kita harus bisa bekerja dalam tim, karena proses kreatifnya selalu melibatkan sutradara dan produser. Rasanya puas sekali kalau di meeting produksi, sutradara terlihat excited saat membahas skenario yang saya tulis. Kadang penulis harus bersedia kompromi, in a good way, misalnya terkait budget produksi. Keterlibatan produser juga ‘memaksa’ saya menyelesaikan skenario dalam tenggat waktu tertentu, dan ini bisa jadi tantangan tersendiri. Satu hal penting adalah lancarnya komunikasi dan terbuka menerima masukan selama proses menulis skenario.
Lebih personal, apa kegiatan atau kesibukan lain?
Selain skenario film, tahun ini untuk pertama kalinya saya menulis naskah komik, bersama Estu Ernesto. Judul komiknya GO8, ilustrasinya dikerjakan tim Makko. Sekarang sudah selesai dicetak dan segera beredar di outlet-outlet Seven Eleven di Jakarta. Komik kok jualannya di minimarket? Agak aneh ya. Hahaha… kami memang suka sesuatu yang berbeda. (KW)
*Karmin Winarta adalah pewarta warga
Ping-balik: Urbanis Apartementus, Potret Urban Masa Kini | About life on and off screen
April 9, 2013 pukul 1:56 pm
Mbak sabaiii, selamat yaaaa. 😀
titip salam buat Adddelinee. *keingetan lucu pas dia sebutin nama di bukber langsat kemarin* 😀
April 10, 2013 pukul 10:13 pm
hehehe… thanks! Adeline lagi seneng nyanyi tuh, kalo ketemu dlm waktu dekat, boleh lho ditanggap
April 4, 2013 pukul 6:39 pm
akhuw mau ikutan nongton dwuong bu tik!!!! 😀
April 7, 2013 pukul 12:18 am
hayuuuuk… 11 april ya, di bioskop 🙂
April 1, 2013 pukul 4:51 pm
aku juga pengen terkenal kaya kak Tika
April 7, 2013 pukul 12:18 am
Billy!!! hahaha..
Maret 24, 2013 pukul 8:12 pm
Selamat ya Tika….Bisa banyak belajar tentang tulis-menulis sama Tika nih….
Maret 25, 2013 pukul 3:15 pm
wah, aku juga masih terus belajar Nit 🙂
Maret 22, 2013 pukul 4:00 pm
wahh mau cari komiknya ah di Sevel ^^
Maret 22, 2013 pukul 5:45 pm
Horeee… Beli yg banyak ya Dila! 🙂
Maret 18, 2013 pukul 5:41 pm
kaya aku, harus banyak belajar nulis sama mba, soalnya pengalaman dalam tulis menulis mba kan udah berpengalaman 🙂
Maret 20, 2013 pukul 12:57 am
hahaha.. aku pun masih terus belajar kok
Maret 18, 2013 pukul 8:29 am
Iya Dito, di Binus JWC. Hayuk atuh maksi bareng…
Maret 17, 2013 pukul 12:16 am
Premiere filmnya, kalau ada Tika Putri aku mau ya, Kak. *gelendotin Kak Tika*
Jadi kamu ngajar di Binus toh, Kak? Binus depannya Senayan City itu kan? Makan siang bareng dong :p
Maret 15, 2013 pukul 11:59 am
Yeaaaayyy gak sabar nonton pelemnya. Pelem romie & julier berhasil bikin sayah nangis sesenggukan.
Selamat yah mba Tika ^^
Maret 15, 2013 pukul 12:33 pm
Thanks!! Hayuk atuuuuh ajak seluruh wadya bala Samsara nonton Hari Ini Pasti Menang 🙂
Maret 14, 2013 pukul 4:21 pm
Ada tiket gratis buat nonton filmnya? #dikeplak
Maret 15, 2013 pukul 8:53 am
Buat om Yahya, boleh! Kapan ke Jkt?
Maret 14, 2013 pukul 2:21 pm
Selamat mbak Tikaa 🙂 salam buat Adeline 🙂
Maret 14, 2013 pukul 3:35 pm
Thank you Nita, salam akan kusampaikan 🙂
Maret 14, 2013 pukul 8:32 am
Congrats Tikaaa! ^^
Maret 14, 2013 pukul 9:18 am
Thank you Rhesya ^,^
Maret 13, 2013 pukul 9:46 pm
Selamat ya mba
Maret 14, 2013 pukul 8:27 am
Makasih Noni 🙂
Maret 13, 2013 pukul 9:21 pm
sudah punya novel dan jerseynya, tinggal baca komik dan nonton filmnya aja
Maret 14, 2013 pukul 8:26 am
Ayo Mas Mikow, ke gerai sevel terdekat utk mendapatkan komiknya 🙂