BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Jatuh Hati Di Jelajah Gizi Bali

21 Komentar

Jelajah Gizi Bali bikin saya jatuh hati! Soalnya ada Gordon Ramsay ikutan Jelajah Gizi Bali…  Ya, itu harapan saya, ada Gordon Ramsay. Apa daya yang ikut adalah Chef Muto sang kungfu chef paling lincah dan enerjik dari Tegal Indonesia… Ya, tetep bersyukur bisa ikut Jelajah Gizi Bali karena acara seru dan bermanfaat lahir batin. Setelah sukses kursus kilat bikin sate lilit di Paon Bali serta mengulik kandungan gizi dan potensi beragam kuliner hari sepanjang hari pertama, kegiatan di hari ke-2 dan ke-3 ternyata lebih seru!

Cruise Ke Nusa Lembongan

Cruise, bukan Tom. Ingat itu, cruise saja ya, nggak pakai Tom 🙂 Di pulau ini Chef Muto membeberkan rahasia kelezatan plecing kangkung dan pisang rai, salah satu dessert khas Bali.. Asik! Ini menu lokal yang sederhana, padat gizi dan mudah dipraktekkan di rumah.

Sejak pukul 09.00 WITA kami sudah duduk manis di dermaga Tanjung Benoa menunggu keberangkatan naik cruise ship Bali Hai ke Pulau Nusa Lembongan. Biar berasa liburan banget, saya, SImbok, Ariev, Eno, Mas KW, Tari, dan beberapa teman lain sengaja duduk di sun-deck, alias deck paling atas sambil mandi matahari… Ehm!

Nusa Lembongan ini pulau kecil yang populer sebagai tempat budi daya rumput laut. Rumput laut ini kandungan gizinya zuper zekali! Kandungan kalsium, kalium, zat besi dan kolagennya sangat tinggi. Kolagen ini super penting terutama buat perempuan di atas 30 tahun untuk menjaga agar kulit tetap kenyal (((KENYAL))). You know, tambah umur kulit kita semakin sedikit memproduksi kolagen secara alami sebelum akhirnya berhenti total sehingga kulit jadi keriput.

Pengin kulit tetap kenyal kan? Nyemil rumput laut deh… kalau bisa yang masih segar atau sesedikit mungkin diproses. Di Nusa Lembongan rumput laut segar dijual murah, 1 plastik ukuran sedang cuma ceban! Se-pu-luh ri-bu! Ya murah kalau dibanding beli di Jakarta gaes. Rumput laut segar enak dibuat campuran salad atau dicampur dalam es campur… #campurception

Di belakang saya itulah tempat budi daya rumput laut.

IMG_6929

Nutritalk dan Fire Dance

Malam minggu malam yang panjang, dan kami mengisinya dengan bincang-bincang santai soal nutrisi bareng Prof. Ahmad Sulaeman yang khusus diajak dari IPB. Intinya banyak sekali potensi pangan lokal yang kandungan gizinya baik dan punya potensi untuk mendunia. Jagoan saya: lawar putih. Serius deh, hidangan khas Bali ini sangat menarik untuk dipopulerkan hingga go international. Penampilan dan rasanya nggak kalah dengan caesar salad.

Apa sih bagusnya lawar putih?

  • Berisi sayuran segar, terutama kacang panjang kukus yang masih renyah. Kacang panjang ini sumber vitamin B komples, kalsium, zat besi dan tentunya serat.
  • Daging kelapa muda (kuwud) dan parutan kelapanya menjadi sumber kalori dan mengenyangkan.
  • Beragam rempah dalam bumbu basa genep (bumbu komplit khas Bali) memberi cita rasa khas yang nikmat.

Sehari sebelumnya kami sempat kursus kilat masak lawar putih dan sate lilit, saya berniat mempraktekkan di rumah. Kalau sukses prakteknya, nanti saya tulis blogpost khusus soal resepnya! Doakan hasilnya enak! Ehehehe… Nah, sebagai bukti bahwa kuliner Bali bagus gizinya, terlihat nyata dari body kakak-kakak penampil fire dance ini. Ya kan? 😉

Lawar putih ada di foto kanan bawah, bersama sate lilit.

image

Di Sini Saya Jatuh Hati

Hari terakhir Jelajah Gizi Bali kami makan siang di Bloem’s Waroeng di Kedonganan, Kuta. Meski namanya warung, tapi tempatnya nyaman dan masakannya dasyat! Chef Henry Alexie Bloem, pemilik warung ini bercerita perjuangannya semasam kecil menemani ibunya jualan nasi jenggo, semacam nasi kucing ala Bali. Di sini hati saya jatuh… ke piring berisi pindang bongkot alias tongkol sambal bunga kecombrang. YA TUHAN NIKMATNYA MAKANAN INI!!!

Urutan menunya dari kiri ke kanan: gurita sune cekuh (gurita bumbu kencur, bawang putih dan cabai), pindang bongkot (tongkol sambal kecombrang), jukut meurab (urapan sayur), be siap pecel (ayam bumbu kalas Bali), sampi sere tabia (sapi cabai terasi), nasi jembung gurih, serta plecing kangkung. Plus bebek garing sambal bunga kecombrang yang tidak ada dalam menu reguler tapi hari itu Chef Bloem masak khusus buat kami. Senang! Dessertnya bisa pilih gelato atau es kacang merah.

IMG_7248

Chef Muto, Prof Ahmad Sulaeman, dan Chef Bloem.

Kalau dari daerah kamu, ada potensi kuliner apa yang sekiranya punya potensi go international, baik dari segi rasa maupun kandungan nutrisinya?

Coba deh kasih informasinya, siapa tau daerah asalmu bisa jadi tujuan Jelajah Gizi 2016, kegiatan tahunan untuk mengeksplorasi potensi pangan lokal bersama Nutrisi Untuk Bangsa dari Sari Husada. Dan semoga tahun depan saya bisa ikutan lagi… *ngarep

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

21 thoughts on “Jatuh Hati Di Jelajah Gizi Bali

  1. Mulai dari perjalanan, kepoin instagram bagus banget yaa mbak temmpat budidaya rumput laut, mbak tika juga masak lawar putih yaa, asyikk besok2 mau dong cicipin hasil masakannya mbak 😀

    jalana jalan penuh ilmu dan bergizi banget

  2. Ping-balik: Kapitalisme Wisata | About life on and off screen

  3. kak coba mampir ke palembang dong, disini banyak juga makanan lezat. hihihi walaupun kabut asap nya masih melanda 😦

  4. Piringnya kayak piring di rumah piring seng bercorak bunga gitu 😆

  5. malam2 gini pengen banget nengok nya.. hehehe

  6. Kek nya sehat gitu ya menu2nya

  7. Huwee. Kereeeen postingannya. Meskipun gak yakin bakalan menang tapi kemaren sengaja gak ikutan *hahaha aneh emang* karena oh karena lagi-lagi masalah cuti. Ntar kalo menang gimana kan? Daripada bikin juri susah padahal udah pasti gak bisa. Haha. Maafkan malah curhat. 😀

  8. Waah baca ini pagi2, sakses bikin lapaaaaaaar mba 😋

    Kalo kuliner sumbar banyak yang enak (setidaknya menurut saia 😀), walopun dominan bersantan tapi kan ada buah bengkoang sbg penetralisir (ini kata so nenek). Tapi ada juga yg non santan spt pangek padeh daging ato ikan, sama satu lg udah lama ga makan idung sapi (nah ini lupa nama makanannya apa, karna emang ga pernah nemu di RM pdg..lebih ke makanan rumah ini😀)

    Nah kalo kuliner di bdg itu mereka lebih inovatif.

    Btw bisa ikutan Jelajah Gizi, gmn caranya mba ?😀

    • Sssst… aku bocorin ya, sebenarnya Jelajah Gizi kemarin itu mau ke beberapa kota di Sumbar, tapi terpaksa pindah krn ada kabut asap di Sumbar. Gituuu….
      Mau ikut? Tahun depan ada lagi, sekitar bulan Agustus cek website Sari Husada utk pengumumannya. Link ke web tsb ada di artikel blog ini.

Tinggalkan komentar