Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.
Tiket masuk: gratis. Boleh nyumbang seikhlasnya. Bayar 100 yen kalau mau diramal peruntungannya pakai sumpit.
Menuju ke sana: Naik subway Asakusa line sampai stasiun Asakusa, keluar di main exit, akan ada gerbang merah gede banget yang membawamu berjalan kaki menyusuri deretan kios souvenir sampai ke Asakusa Temple atau Sensoji. Baca lebih lanjut →
Familiar dengan kata ‘Kawasaki’? Kayak merk motor ya… hehehe… tapi yang akan dibahas di sini adalah kota kecil bernama Kawasaki, tidak jauh dari Tokyo. Orang-orang dari berbagai penjuru dunia datang ke kota ini untuk mengunjungi satu tempat, Museum Doraemon!
Generasi 90an siapa sih yang nggak kenal Doraemon? Kucing dari abad ke-21 ini segitu populernya sampai dibikinin museum sendiri di Jepang! Sebenarnya ini museum Fujiko F Fujio, sang manga artist yang menciptakan Doraemon dan cerita lainnya. Museumnya sendiri keren banget, cocok buat dikunjungi anak-anak dan orang dewasa.
First time in Tokyo and you’re confused about how to get around efficiently? Or you just stare blankly at the colorful Tokyo subway map? You’re not alone. Even The Time wrote that Tokyo is notoriously difficult to navigate. Okay, sekarang bahasa Indonesia aja nulisnya, biar cepet. Hahahaha… Jadi mesti naik apa kalau mau keliling Tokyo dan bagaimana membaca peta Tokyo?
Kiri: Gedung Tokyo Station yang bergaya Eropa lama kontras dengan gedung-gedung modern di sekelilingnya. Kanan: Keretanya selalu on-time dan setiap sudut stasiunnya bersih!