Minggu lalu aku video call dengan geng masa sekolah dan salah satunya tengah menjalani terapi untuk kanker payudara. Kami semua penasaran, ingin mendengar ceritanya berjuang melawan kanker payudara karena kanker payudara adalah kanker yang paling banyak diderita perempuan!
Jujur saja, aku kuatir karena beberapa tahun ini cukup sering mendengar teman atau temannya teman terkena kanker payudara. Kok kayaknya tambah banyak ya?
Ternyata sebuah data menunjukkan ada 1.38 kasus kanker payudara baru dan 458.000 kasus kematian karena kanker ini setiap tahun, globally. Tren ini terus bertambah karena semakin banyaknya konsumsi instant food yang memakai pengawet, penguat rasa dan pewarna buatan, serta gaya hidup yang sedentary di kota-kota besar. Membayangkannya saja aku ngilu…
Kanker payudara terjadi ketika sel-sel normal pada payudara mulai berubah dan berkembang di luar kontrol. Sel-sel ini membelah diri secara cepat dibandingkan sel normal dan terus terakumulasi membentuk benjolan. Sel-sel kanker dapat menyebar ke kelenjar getah benih atau bagian lain tubuh.
Kok serem ya?
Makanya ketika Medical Tourism Malaysia mengadakan campaign untuk menyebarluaskan awareness masyarakat akan kanker payudara, aku langsung bergabung. Berikut beberapa point tentang kanker payudara yang kita semua, terutama kaum perempuan, perlu tahu:
Kanker payudara bisa disembuhkan?
Dunia kedokteran optimis bisa, asalkan diketahui sejak stadium awal dan langsung diberikan treatment yang tepat. Tentu perlu mempertimbangkan kondisi penderita secara keseluruhan.
Kanker payudara karena keturunan?
Bagi perempuan yang keluarga dekatnya, misalnya ibunya atau neneknya, ada penderita kanker payudara maka akan semakin besar risikonya.
Ingat bintang film Angelina Jolie? Ibunya meninggal di usia 56 tahun karena kanker payudara. Neneknya juga menderita penyakit yang sama. Maka Angelina Jolie melakukan pemeriksaan dan hasilnya menunjukkan dia punya risiko kanker payudara sebesar 87%. Dia akhirnya menjalani operasi mastektomi pada kedua payudaranya di usia 37 tahun.
Jangan pernah mengabaikan gejala awal kanker payudara.
Bagaimana gejalanya?
- – Teraba ada benjolan di payudara, atau di bawah ketiak
- – Terjadi penebalan pada permukaan kulit area payudara
- – Perubahan ukuran, bentuk atau penampakan pada payudara
- – Perubahan pada puting (melesak ke dalam) disertai nyeri
- – Keluar cairan tidak normal atau darah dari puting
- – Kemerahan pada kulit payudara
- – Kulit pada payudara berkerut seperti jeruk
Bagaimana kita tahu ada benjolan atau tidak?
Kita bisa melakukan periksa payudara sendiri dengan cara meraba untuk mengetahui ada benjolan atau tidak. Ini perlu dilakukan rutin tiap bulan pada 7-10 hari setelah menstruasi, sejak perempuan berumur 20 tahun.
Cara melakukannya:


Prevention is better than cure.
Termasuk pencegahan untuk kanker payudara. Makanya pembaca blog ini yang perempuan ayo deteksi rutin di rumah, dan buat semuanya AYO MEDICAL CHECK UP!
Bulan Oktober memang bulannya membahas kanker payudara. Malaysia Healthcare tentu ikut serta, dan salah satunya melalui gerakan #PinkyPromisewithMH and you’re welcome to join us! Malah Malaysia Healthcare mau ngasih hadiah buat teman-teman yang bergabung dengan gerakan ini di instagram mereka. Caranya cukup dengan foto berpose pinky promise dan usahakan ada unsur warna pink dalam fotonya, lalu tag akun @Medtourismmy.id dengan hashtag #PinkyPromisewithMH and you will stand a chance to win their prize! For more info, you can check their instagram post.
I am definitely joining this pinky promise movement! How about you?
November 16, 2020 pukul 9:56 am
Ah, aku belum pernah medical checkup mbak. Jadi pengen den dirutinkan
November 17, 2020 pukul 9:10 am
iya, perlu dirutinkan mbak 🙂
Oktober 14, 2020 pukul 4:33 pm
cakep gan! laki-laki juga perlu tahu info ini buat ngingetin bininye, emaknye, anak perempuannye, teteh, tante, bibi semua dah!
Oktober 15, 2020 pukul 6:38 am
benar sekali Bapak, silakan disebar luaskan imformasinya ya Pak
Oktober 14, 2020 pukul 4:28 pm
memang penting banget buat perempuan tahu hal ini!! pinky promise is a good campaign, i was just wondering how this campaign can reach women in lower social economic back ground who would need this as much as any other women.
Oktober 15, 2020 pukul 6:38 am
memang harus memakai berbagai media dan gaya berkomunikasinya juga disesuaikan utk menjangkau semua kalangan