Bagaimana kabarmu di masa home quarantine pandemi Covid19 ini? Semoga sehat, jiwa dan raga. Kalau ngomongin kesehatan badan, rasanya semua orang udah tau kita perlu makan buah dan sayur, olah raga teratur, istirahat cukup dan jangan lupa mandi. Tapi…
Bagaimana dengan kesehatan mental kita? How do we deal with this?
Sebelumnya, yuk kita kenali perasaan kita sendiri. Setelah sebulan lebih di rumah saja, seringnya kamu merasa apa? Cemas, gelisah. atau takut? Apa bedanya cemas dan takut? Apa pun emosi yang kita rasakan, adalah wajar dalam situasi pandemik Covid19 bila merasa begitu.

Pertanyaan selanjutnya adalah, kalau kita sering merasa cemas, atau gelisah, atau takut, lalu apa yang harus kita lakukan? Kemarin aku ngobrol via zoom dengan teman-teman Psikologi UI soal ini, dan izinkan aku membagi sedikit dari obrolan kami, semoga bermanfaat.
Salah satu teman, sebut saja Om Koko, berbagi 10 tips soal Wellbeing Plan. Begini step-stepnya:
- Stick to routines or develop sustainable new ones.
- Jadi ciptakan jadwal kegiatan kita selama home quarantine.
- Jadwalku kira-kira seperti ini: Bangun pagi, habis subuh stretching ringan di teras sambil lihat langit dan tanaman. Lalu bikin sarapan buat serumah, lalu mandi.
- Jam 09:00 usahakan udah mulai bekerja. Tapiii…. bagian ini sering terinterupsi kalau anak minta bantuan terkait belajar di rumah.
- Jam 12:00-13:00 makan, sholat, kadang molor sih. Karena whats-app & IG. Emang medsos pengacau jadwal 😦
- Jam 14:00-16:00 kerja lagi,
- Sorenya bantuin anak latihan gymnastic online, kadang ikut yoga online, nyiapin makan malam, mandi, sholat. Malam hari agak random, antara menyelesaikan pekerjaan, ngobrol sama anak, jam 20:25 standby ikut meditasi online cosmic attunement.
- Structure work time at home
- Sudah termasuk poin di atas. Tinggal soal menepati jadwalnya yang masih suka terganggu… duh…
- Stay connected (with people who really matters)
- Dulu sebelum masa home quarantine kita sering ketemu teman, rekan kerja dll. Jadi sekarang pun perlu video-call meski hanya dengan sedikit orang. Sama keluarga juga, ibu, kakak-adik, ponakan dll.
- Do hobbies and things that you enjoy
- Kebetulan aku suka yoga dan tanaman (indoor plants). Jadi berusaha tiap sore selama 30-60 menit latihan yoga atau HIIT via Youtube. Lalu merawat beberapa jenis tanaman untuk membersihkan udara dalam rumah seperti ini (klik saja). Setiap pagi sambil bikin sarapan aku dengerin musik, biasanya lagu-lagu 90s.
- Tulisan ringanku tentang Tiga Tanaman Indoor Yang Ampuh Membersihkan Udara bisa dilihat juga.
- Monitor media intake
- Soal ini jelas, gak usah lagi liat berita online, apa lagi yang banyak hoax. Tapi kadang suka mampir linknya di WAG… ya udah skip aja.
- Monitor your mood & be proactive
- Ini nih… kadang jadi mudah triggered hanya karena hal sepele atau hal yang di luar kontrolku. Misalnya baca link di WAG dengan judul berita “Jumlah orang yang dimakamkan di Jakarta dengan prosedur Covid19 mencapai 1000 jenazah.” Lho jadi selama ini angka yang dikeluarkan pemerintah tidak akurat? Kenapa pemerintah gak jujur aja sih? Woelaaaah…. marah-marah sendiri kan jadinya… bad mood kan jadinya. Padahal ini diluar kontrolku. Beberapa saat kemudian baru aku nyadar, there’s nothing I can do about it, so I’d better let this thoughts go. Let go… let go… back to my peace of mind.
- Write a list for when I feel down
- When I feel down I eat or have a cup of coffee. Tulis aja hal-hal apa yang bisa dan biasa kita lakukan saat merasa down. Buatku: makan atau minum kopi. Makanya aku ga boleh sering-sering feeling down. Bisa gawat lingkar pinggang… Kalau waktunya ada, when I feel down I watch good movie.
- Use the worry window
- Aku punya jendela menghadap teras rumah. Whenever I feel worried, I look at this window (or I imagine this window in my head) and I visualize throwing out all the things that worry me out of this window.
- Have a MEGA day, every day!
- This one is rather challenging… Not sure I can have a mega day every day. At least I am grateful of each day that I get to spend with my family, and that we are healthy.
- Keep your sense of humour
- Nonton Srimulat, nonton film-film komedi… pokoknya yang receh-recehlah… to keep my sense of humour. Kadang sampai kebawa ngelawak garing sama anak-anak. Yo wis ben. Saat ini TV series kocak favoritku adalah Good Girls, Sex Education, dan all time favorite: Friends.
Rindu juga jalan-jalan kayak waktu ke pantai Mandalika ini, atau ke Dubai meskipun ya gitu deh pokoknya.
How about you? Kayak apa gambaran kegiatan sehari-harimu selama WFH ini? Apa hobi yang seneng kamu lakukan selama WFH ini? Mari share ceritanya di kolom komentar ya… I wish you good health and happiness!
Ping-balik: Berdamai Dengan Coronavirus, Bisakah? | BLOG Swastika Nohara
Mei 7, 2020 pukul 12:38 pm
Kak, thank you so much buat 10 list di atas! Ternyata beberapa sudah kulakukan, sisanya mau aku coba selama di rumah aja. Dan aku tertarik banget deh punya tanaman sendiri. Belakangan ini temen-temenku pada post di IG Story soal tanaman mereka dan entah kenapa, aku jadi kepengin punya juga. Minimal ada yang hijau-hijau di rumah. Hehe. Semoga nggak sulit merawat tanaman, yaa. 😀
Mei 7, 2020 pukul 8:51 pm
Mantaaapp!! Bagus sekali udah melalukan bbrp diantaranya. Tanaman itu asal disayang-sayang pasti hidup. Karena tujuan hidup mereka cuma satu: tumbuh! Hehehe….
April 26, 2020 pukul 8:42 am
Walaupun traveling lebih menyenangkan, tapi bisa-bisa aja sih so far bekerja dan beraktivitas di rumah saja. Tapi perasaan parno dan kecemasan yang tiada henti itu lho masalahnya… 😦
So, aku memutuskan untuk menulis lagi di blog setelah sekian tahun terhenti karena merasa nggak punya energi.
April 29, 2020 pukul 3:51 pm
Sepakat banget Dit… rasa parno dan cemas ini kebawa sih bahkan sampai sesudah corona reda aku rasa.
April 19, 2020 pukul 8:33 pm
Wah mbak, tips2nya bagus 🙂 Aku juga mencoba untuk memiliki ritme yang teratur tiap hari. Lalu untuk weekend, aku berusaha (sangat keras haha) untuk rileks. Karena kadang saat WFH begini, terasa kerjaan “ada di depan mata” terus, tapi aku putuskan kesehatan mentalku yang ga kuat kalau begini terus. Harus ada break dan rileksnya.
Aku kok penasaran sama meditasi online cosmic attunement hehehe sounds interesting!
Mei 7, 2020 pukul 9:36 am
Hello Aggy… sorry baru bales. Iya, break itu penting banget. Meski pun kita lagi kerja di rumah bukan berarti kerja setiap saat yaaa…. Meditasi cosmic attunement memang sangat sangat insightful dan menenangkan. Sayangnya sekarang sesinya udah diganti dengan meditasi lain, masih bersama Rumah Remedi juga. Kalau ingin tau lebih jauh, silakan liat-liat instagram @rumahremedi.id
April 16, 2020 pukul 11:14 am
Sejauh ini yang membuat saya masih sane ya produktif nulis sih mbak. Sama sesekali personal treat seperti minum minuman favorit atau dengerin musik.
Sudah mulai terbiasa lebih banyak di rumah. Tapi ide-ide aktifitas dari mbak Swasti kayanya menarik untuk dicoba.
Terima kasih mbak!
April 16, 2020 pukul 2:20 pm
Waaahhh BAGUS BANGET! Tetep waras dan produktif menulis itu kombinasi ideal buatku. Jujur aku susaaaah banget fokus utk menulis. Ini satu artikel blog aja jedanya 3x. Huhuhu… gimana caranya biar fokus?
April 17, 2020 pukul 2:41 pm
sampai saat ini rutinitas kerjaan masih menghalangi gue memikirkan hal hal lain.
begitu udah berkurang kayanya mulai worries
April 17, 2020 pukul 4:31 pm
Semoga worried-nya dalam takaran yang masih tolerable yaa…
April 16, 2020 pukul 9:39 am
Ohhh aku sering melakukan no 15 itu mba tp gak tau namanya hehe. Kayak ngintip ke dunia lain padahal cuma seberang rumah
April 16, 2020 pukul 2:20 pm
Oya ya? Ternyata ada namanya… Btw kamu tinggal di mana sekarang Non? Gimana keadaan di tempatmu?
April 16, 2020 pukul 3:52 pm
Di Medan mba. Udh red zone daerah aku tp berasa seperti hari2 biasa mba haha. Kita aja di rumah trus kalau keluar sih rameeeeee
April 16, 2020 pukul 7:57 pm
Walaaaah… iya, tadi aku lihat di twitter kawanku @atemalem RT suasana di Medan kayak normal2 aja jalanan dan pasarnya ya…