Bagiku Semarang selalu punya tempat khusus yang hangat di pojok hati. Bukan karena punya mantan orang Semarang ya… bukan. Aku lahir di kota kecil sekitar 25 km dari Semarang, sehingga selama masa SD, pergi ke kota Semarang itu selalu jadi acara plesir yang menyenangkan. Sekedar diajak bapak menjemput ibu saya latihan senam, atau main ke Simpang Lima, atau pergi ke Gramedia di Jalan Pandanaran walaupun di sana cuma numpang baca nggak beli buku, aku selalu suka ke Semarang.

Tapi sejak SMP aku udah jarang banget ke Semarang. Untungnya belakangan ini aku sering dapat undangan pekerjaan ke Semarang, mengisi workshop film pendek, menjadi juri lomba film pendek dan pernah sekali untuk keperluan shooting. Aku jadi bisa keliling kota Semarang lagi, belagak turis. Atau beneran turis? Karena jujur aja nih, aku udah banyak lupa… jadi serasa mengeksplorasi tempat baru.

Terakhir kali ke Semarang, aku pulangnya naik kereta dari Semarang ke Jakarta soalnya sekalian nostalgia. Dulu pas masih kecil aku selalu naik kereta ke Jakarta. Bagiku dulu, stasiun Tawang itu kayak magical place… ketika kereta datang, kita naik dan esok paginya bangun-bangun sudah di Jakarta. Ada yang merasa kayak gini nggak sama stasiun kereta? Hahaha… aneh ya?

1. Main dan foto di Kota Lama

Nah, di sekitar Stasiun Tawang banyak tempat yang instagrammable, apa lagi di kawasan Kota Lama, di sekitaran Gereja Blendhuk situ. Siapa tau mau eksplorasi sambil jalan kaki sambil nunggu jadwal kereta. Foto-foto ini lokasinya di sekitar kota tua Semarang nih…

View this post on Instagram

Klo kata @distyjulian "ZEN Living…" ZEN: Zero Energy for Nonsense 😊🤸‍♂️ #zen #morning #kotalamasemarang #sky #church #gerejablenduk #pesonaindonesia

A post shared by Swastika Nohara (@swastikanohara) on Mar 17, 2017 at 4:46pm PDT

View this post on Instagram

Ayo jalan kaki! Soalnya dengan berjalan kaki kita bisa stop dengan mudah untuk foto-foto! Beberapa area kayak di kota lama Semarang ini, enak buat jalan kaki. . Kemarin pagi saya jalan kaki dari rumah ke kolam renang. Jaraknya dekat, cuma 20 menit jalan kaki. Tapi tantangannya adalah TIDAK ADA TROTOAR di sebagian besar ruas jalan. Jadi mesti hati-hati banget kalau gak mau kesenggol motor yang pada ngebut. . Jalan kaki dengan nyaman di Jakarta memang masih utopia. . Padahal kalau pemprov DKI membuat lebih banyak trotoar (dan menjaganya dari dikuasai pedagang kaki lima dll) maka warga akan lebih nyaman dan semangat jalan kaki. Warga juga akan lebih sehat, semoga gak perlu antre BPJS kan! Pemerintah juga yang akhirnya merasakan manfaat kalau warganya rajin jalan kaki 🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️

A post shared by Swastika Nohara (@swastikanohara) on Mar 24, 2017 at 4:35pm PDT

2. Makan es krim di Spiegel Bar and Bistro

Masih di area Kota Lama, tepatnya di Jl Suprapto no.34. Tempatnya kece banget! Bangunan lama yang megah dan bisa naik ke balkonnya buat ngeliat ke bawah. Di sini nggak cuma es krim sih, di sini banyak makanan enak lainnya. Main course-nya enak-enak juga. Favoritku Bolognese, Lasagna Al Forno dan creme brulee.

3. Jalan santai di Simpang Lima

Aku masih suka banget menyusuri Simpang Lima, apa lagi sore atau malam hari. Simpang Lima merupakan sebuah tempat yang legendaris dan ikonik bagi kota Semarang. Sejak dulu saya punya kesan tersendiri di tempat ini. Sebagaimana kota-kota di Jawa umumnya punya alun-alun, yaitu sebuah lapangan luas tempat warga berkumpul dan berkegiatan. Simpang Lima adalah alun-alun kota Semarang, ibu kota Provinsi Jawa Tengah.

Alun-alun ini dikelilingi jalan raya dengan lima simpang jalur kendaraan. Jalur tersebut adalah Jl. Pahlawan, Jl. Pandanaran, Jl. Ahmad Yani, Jl. Gajah Mada, dan Jl. Ahmad Dahlan. Di kawasan ini pada jam kantor sudah mengalami kemacetan seperti kota-kota besar lain. Tapi tentu saja tidak separah Jakarta.

4. Ngopi di TekoDeko Koffie Huis

Kopinya enak, tempatnya instagrammable. Kurang apa lagi? Ke sini sama temen-temen yang seru atau sama pacar, gebetan, atau pasangan, biar bisa pegangan tangan. Asik!

5. Main ke Lawang Sewu

Lawang Sewu, lawang artinya pintu, sewu artinya seribu. Ini memang gedung kuno yang memiliki banyak pintu sehingga dinamai Lawang Sewu. Bangunan peninggalan Belanda dengan desain klasik Eropa dan jendela dengan kaca patri yang elegan ini merupakan gedung kantor kereta api di masanya.

Tidak jauh dari gedung ini ada tugu yang diberi nama Tugu Muda. Konon, Tugu Muda dibangun untuk memperingati pertempuran lima hari melawan tentara Jepang. Tugu Muda ini juga dihiasi dengan air mancur yang cantik.

Ya memang masih banyak tempat menarik lainnya, bisa juga ke Rawa Pening dan Ungaran yang deket banget dari Semarang. Dan masih banyak banget tempat makan enak di Semarang, misalnya asem-asem daging Koh Liem di seberang SMA Loyola, ayam goreng Pemuda, nasi koyor, Sari Raos, leonpia gang Lombok dan masih banyaaak lagi!

Kamu pernah ke Semarang? Apa tempat favoritmu, atau makanan kesukaanmu di sana? ***

View this post on Instagram

Kemarin sampai di Semarang disambut hujan deras. "Wah, banjir nih!" batin saya. Dan memang benar, banjir menggenang ketika kami lewat Jalan Gajah Mada, salah satu jalan besar di Semarang. . Tapi kata Pak Bambang, driver kami, sekarang kalau banjir lebih cepat surut karena sudah dibuatkan saluran pembuangan airnya. Continuous maintenance memang perlu, untuk kota, lingkungan sekitar dan rumah kita masing-masing. Seperti yang dilakukan #SamsungCare bersama warga RW 04 Kel. Rowosari, Semarang. SamsungCare: Building Homes & Communities for Hope merupakan sebuah program corporate citizenship Samsung, bekerja sama dengan Habitat for Humanity, merenovasi 31 rumah, membangun Balai Warga, membangun smart library dan memberi pelatihan bagi warga soal kebersihan dan sanitasi. Keren ya!

A post shared by Swastika Nohara (@swastikanohara) on May 3, 2017 at 6:30pm PDT