Saat ini film thriller dengan judul Us (Kami) lagi happening banget jadi bahan omongan penggemar film serius maupun penonton film pop-corn. Saya sudah cukup lama baca reviewnya, dan langsung nonton di hari pertama film ini tayang di bioskop-bioskop Jakarta. Dan ternyata memang keren banget.

Film Us hadir dengan ide cerita gimana kalau setiap orang punya kloning-nya yang selama ini tinggal di lorong bawah tanah, misalnya di lorong dan stasiun subway yang tidak terpakai. Di Amerika Serikat memang banyak banget lorong bawah tanah yang terbengkalai. Cerita dibuka dengan sebuah keluarga afro kelas menengah yang cukup kaya, baru tiba di summer home mereka. Rumah yang khusus didatangi saat liburan musim panas ini terletak di pantai. Awalnya cerah ceria dan semua indah.

 

Keluarga ini terdiri dari ibu, ayah, anak perempuan yang mulai remaja dan anak laki-laki sekitar umur 9 tahun. Sang ibu, sosok perempuan kuat dan tegas, adalah tokoh sentral dalam cerita ini. Lalu flashback ke masa kecil si ibu (Namanya Addie) pas jalan-jalan ke pasar malam di pantai. Addie kecil iseng banget masuk ke sebuah wahana rumah cermin yang isinya maze dari cermin-cermin gitu. Nah, di sini mulai seram!

Addie masuk ke lorong cermin… sampai di satu titik dia melihat sosok anak perempuan kecil seperti dirinya tapi bukan pantulan di cermin. Alias anak perempuan beneran! Jeng jeng…. mulai deh tegangnya. Dan mulai juga misterinya.

Awas, akan ada sedikit spoiler. Tapi sedikit kok, soal awal filmnya aja.

Oke, balik lagi ke masa kini. Addie sudah menikah dengan suami yang baik (tapi agak YOLO gitu deh) dan punya dua anak yang baik juga. Mulai deh adegan-adegan tegang dan creepy dimana Addie merasa seolah diikuti. Dia ngomong sama suaminya, eh bapak suami terlalu chill orangnya.

Bener aja, di malam hari summer house mereka kedatangan tamu tak diundang…. tamu ini sekeluarga, ayah, ibu, anak perempuan, anak laki-laki semua pakai baju overall merah (kayak seragam penjara di film-film Amerika gitu sih tapi warna orens diganti merah). Tamunya ini diam aja… tapi maksa masuk rumah.

Okeee… terjadilah adegan-adegan menegangkan karena para tamu ini bukan orang baik-baik. Ya iyalah! Mereka kloningan keluarganya Addie! Tapi nggak bisa ngomong dan jahat, bawa-bawa gunting (kayak tukang kain di pasar Tanah Abang) buat membunuh Addie dan keluarganya. Jadi para cloning ini mau mengambil alih kehidupan Addie dan keluarganya. Sereeeem…. Maka Addie dan keluarganya harus bertarung mempertahankan hidup mereka. Masih panjang dan banyak adegan seru yang nggak perlu diceritain biar nggak spoiler kebanyakan.

Banyak orang bilang film Us ini lebih bagus dari pada film Jordan Peele yang sebelumnya, yaitu Get Out, karena Us ini adegan-adegan seramnya lebih banyak, pertarungan frontal dengan tokoh-tokoh antagonisnya, dan lebih berdarah-darah. Pokoknya sat-set crot! Darah muncrat.

I beg to differ.

Saya lebih suka Get Out dari pada Us justru karena tidak banjir darah, lebih creepy, tegang dan misterius. Get Out itu merindingnya dapet banget (misalnya) cuma dari adegan lirikan mata aja. Jadi penonton punya banyak interpretasi dari sebuah adegan. Nggak melulu nonton adegan bunuh-bunuhan seperti di film Us.

Nah, abis nonton Us berikutnya saya ingin Dumplin yang dibintangi mbak Jennifer Aniston, dan di Jakarta film ini diputar di jaringan bioskop CGV. Zaman now beli tiket bioskop udah bisa dari ponsel yaaa.. jadi saya browsing dulu dan menemukan kalau di Traveloka juga bisa beli tiket bioskop, plus harganya murah dengan pilihan tiket yang lebih lengkap! Wah ASIK BANGET!

Yaudah, langsung deh saya klik buat beli tiket buat nonton film Dumplin. Kamu udah pernah coba beli tiket bioskop di Traveloka? Cobain deh, gampang banget. Jadi sampai bioskop nggak usah antre tiket lagi, bisa langsung masuk.