BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Fajar & Rian, Doamu Terkabul!

20 Komentar

Serunya Asian Games masih membekas sampai sekarang, meskipun sudah nonton closing ceremony-nya Minggu malam lalu. Iya, saya susah move-on dari Asian Games, apa lagi pertandingan badmintonnya. Duuuuh rasanya pengin deh Asian Games tiap Minggu… (tapi kesian atletnya capek!).

Dari sekian banyak pertandingan badminton, paling berkesan buat saya adalah saat Jonathan Christie buka kaos pertandingan final ganda putra Kevin-Marcus melawan Fajar-Rian. Meskipun medali emas (dan perak) sudah pasti jadi milik Indonesia karena all Indonesian final, tapi kedua (eh, keempat) pemain tetap ngotot bertarung. Dan kengototan mereka inilah yang membuat pertandingan jadi sangat seru!!! Iyalah, demi memperbutkan bonus 1,5 milyar dan medali emas, pasti perjuangan harus total.

Pertandingan itu sungguh terbaik. Meski cuma nonton di TV, tapi sumpah tegang banget! Apa lagi pas Kevin-Marcus sempet-sempetnya ganti raket di tengah ketegangan mengoper shuttlecock! Ampuuuun… jagoan banget mereka itu! Gemes gemes gemes!!!

Naaaahhh… setelah kegemesan nonton di TV, Senin siang lalu saya ketemu sama duo Fajar-Rian! Ditelfon Rere, diajak ke Candra Wijaya badminton centre di BSD, langsung saya cusss ngga pakai mikir. Kapan lagi ada kesempatan ketemu Fajar Alfian dan Muhammad Rian Adrian tanpa harus desek-desekan sama jutaan fans badminton?

Pas sampai di lokasi, Fajar baru selesai di make-up tipis. Loh kok make-up?

Ooooh… ternyata mereka mau syuting iklan Kuku Bima Energi, salah satu produk minuman dari Sido Muncul. Pak Irwan Hidayat, Direktur Sido Muncul yang juga hadir saat syuting mengatakan, Fajar-Rian dipilih jadi bintang iklan karena semangat dan energi mereka yang luar biasa sehingga diharapkan bisa menjadi inspirasi anak-anak muda untuk terus semangat meraih impian.

Fajar Rian badminton IMG_0026

Fajar rian badminton IMG_0044

Sssst… kamu tau nggak, saya kayak dejavu nih! Dulu pas masih SMA saya bela-belain ke lapangan badminton Pelatnas PBSI di Cipayung demi ketemu sama Hariyanto Arbi! Hahahaha…. Cerita konyolnya peristiwa itu klik di sini.

Kembali ke Fajar dan Rian. Saya penasaran, kenapa bukan peraih medali emas Asian Games yang didapuk jadi bintang iklan?

“Saya ingin menjadi penyeimbang,” jawab Pak Irwan.

Jawaban Pak Irwan membuat saya WOW.

Pak Irwan menjelaskan, sudah banyak pihak lain yang memperhatikan dan memberi support bagi peraih medali emas. Apa lagi, Fajar dan Rian berjanji memberangkatkan orang tua mereka naik haji, bila meraih medali emas dan mendapat bonus. Pak Irwan tidak ingin niat mulia ini terganjal karena mereka meraih medali perak Asian Games 2018. Maka Sido Muncul menuntaskan niat baik ini dan memberangkatkan orang tua Fajar dan Rian ke tanah suci.

fajar rian kuku bima

Saya tiba di lokasi syuting langsung ke ruang make-up dan ngobrol sama Fajar Alfian. Dari dekat, pemuda Bandung berusia 23 tahun ini sungguh kasep! Cakep dan santun.

Fajar cerita kalau dia main badminton sejak kecil, dulu ikutan kakaknya latihan. Bapaknya juga suka main badminton. Sang kakak dulu juga sering ikut bertanding, tapi lalu berhenti pas SMA. Sementara Fajar memutuskan menjadi atlet pro justru sejak SMA, dengan dukungan penuh dari orang tuanya dan sekolahnya. Sebagai siswa SMA, Fajar terpaksa sering izin sekolah saat ada turnamen ke luar kota,

“Saya penginnya seperti Taufik Hidayat. Dia hebat!” Kata Fajar antusias.

Fajar bercerita saat dia kecil dulu sering nonton Taufik bertanding di TV. Memang waktu itu adalah masa keemasan Taufik Hidayat sebagai penggebuk raket. Fajar juga ingin bisa mempersembahkan medali emas olimpiade untuk Indonesia. Amin!

Mengidolakan Taufik, kenapa mainnya ganda, bukan tunggal putra? 

Fajar tersenyum sebelum menjawab pertanyaan saya. Dia bilang, dulu pernah main tunggal, tapi prestasinya jauh lebih baik saat main di ganda putra. Pelatih pun memutuskan Fajar fokus di nomor ganda putra bersama Rian.

Enak nggak jadi atlet fulltime?

Enak, tapi capek!

Udah punya pacar?

Saya kan di Cipayung terus… kapan pacarannya? Fajar menjawab diplomatis. Hahahaha… ya kali, hari gini kan udah bisa video call. Memang atlet-atlet badminton ini tinggal di pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur supaya fokus latihan dari Senin sampai Sabtu. Mereka baru pulang ke rumah saat libur hari raya atau libur semester.

Tak terasa obrolan kami harus berhenti karena Rian sudah selesai make-up dan sudah saatnya mereka syuting. Baik, saya tunggu prestasi-prestasi selanjutnya dan semoga mimpi kalian meraih medali emas olimpiade tercapai ya!

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

20 thoughts on “Fajar & Rian, Doamu Terkabul!

  1. Cakep cakep! #eh 😄
    sukak sama mereka pokonya

  2. Aaah kereeen.. masih muda penuh karya dan prestasi. Pasti asyiiiik ketemu mereka langsung yaaaa

  3. Mulia sekali niat Pak Irwan yaa, sebagai penyeimbang dan membantu uang naik haji orang tua Rian dan Fajar, makanya Sido Muncul sukses terus. Salut!

  4. Kak… Fotonya jangan deket-deket kak…😂 😂

  5. Nice info kak! Aku termasuk yg tegang nggak bisa selow pas nonton final ganda putra asian games ya Allah tegang banget yak pertandingannya. Semoga jadi motivasi yak!

  6. Wah hebat! Fajar dan Rian memang layak diapresiasi prestasinya bagus dan masih muda-muda, nanti perjalanan karirnya masih panjang. Selamat ya jadi bintang iklan Kuku Bima!!

  7. Katanya gitu, niat baik harus dibilang-bilang. Lha iya beneran terkabul.

Tinggalkan Balasan ke Swastika Nohara Batalkan balasan