Iya, lari dulu ke bioskop terdekat week-end ini buat nonton film Ku Lari Ke Pantai, baru abis itu beneran lari ke pantai! Pasti seru deh ๐ Ku Lari Ke Pantai ini film keluarga yang sudah aku tunggu sejak teasernya mulai bersliweran di social media. Mulai 28 Juni kemarin AKHIRNYA RILIS JUGA! Intip dulu traiernya…
Film ini tentang Samย (Maisha Kanna) dan Happyย (Lilโli Latisha) yang road trip bareng ibunya Sam, Uci (Marsha Timothy). Tadinya hanya Sam dan ibunya saja yang berangkat, tapi karena… ummm… aku gak mau spoiler, intinya Happy akhirnya ikut serta, dan justru ikutnya Happy ini membuat perjalanan mereka lebih cihuy!
Sam dan ibunya berangkat dariย rumah nenek di Jakarta menuju G-Land (Pantai Plengkung), buat ketemu surfer favorit Sam, Kailani Johnson. Oya, Sam ini suka banget main di pantai dan surfing. Nah, untuk keperluan shooting film ini, Maisha Kanna khusus belajar surfing dengan mengikuti 8 sesi sebelum shooting dimulai. Sebuah totalitas ya!
Aku lebih suka menyebut film ini film keluarga dengan tokoh anak-anak. Sebab kalau aku bilang film anak, kesannya hanya akan cocok ditonton anak-anak. Padahal Ku Lari Ke Pantai cocok juga ditonton orang dewasa baik yang sudah punya anak atau pun yang belum mikirin bakal punya anak. Ini film tentang hidup kok, sebenernya.
Film ini juga menyitir soal kebiasaan people zaman now lebih sering lihat gadget dari pada berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya, misalnya sama sepupu atau tetangga, atau siapa aja di sekitar kita.
Sutradara film ini, Riri Riza, pernah bilang kalau udah lama nyiapin film ini. Ada kali sejak 10 tahun lalu. Iyalah, film yang bagus memang butuh waktu untuk mempersiapkannya. Untung Riri punya Mira Lesmana sebagai produser dan partner kerja yang kayaknya vibrasinya udah seirama, jadi masa persiapan bertahun-tahun bukan masalah bagi mereka. Tidak semua filmmaker punya kemewahan seperti ini.
Riri dan Mira juga tidak segan menampilkan talenta-talenta baru di film mereka, termasuk anak-anak dalam Ku Lari Ke Pantai. Padahal shooting dengan anak-anak bukan hal yang mudah. Biasanya harus mencari jadwal shooting pas libur sekolah. Tapi denger-denger film ini shootingnya ada yang pas jadwal masuk sekolah sehingga Maisha Kanna selama shooting tetap belajar dan menyelesaikan tugas sekolah melalui laptop setiap hari.
Maisha tidak sendirian. Suku Dani juga menyelesaikan shooting film ini sambil menyelesaikan skripsi dan sekarang sudah lulus dengan nilai A! Ini bukti bahwa shooting film bukanlah halangan untuk menyelesaikan kewajiban di sekolah dan di kampus ya.
Aku nggak akan membahas cerita film ini (iya dong, nggak seru kalau diceritain), namun mau nulis dikit kenapa film ini menarik buatku dan anak-anakku, sehingga sangat mungkin juga menarik buat kamu.
- Anakku suka banget pemandangan di tempat-tempat sepanjang rute road trip Sam dan Happy! Katanya dia jadi pengin diajak road trip bertigaan sama saya dan si adik mumpung masih libur sekolah! Dududududu…. masalahnya kan sayanya nggak libur alias harus tetap bekerja.
- Si kakak suka sama ceritanya terutama pada keseruan Sam dan Happy sepanjang film. Katanya Happy itu bikin perjalanan Sam dan ibunya jadi lebih seru, meski kadang ngeselin. Ya gitu deh kak, kamu dan adik juga tiap hari main bareng seru banget tapi kadang saling ngeselin buat yang lainnya.
- Si kakak suka sama karakter Suku Dani (bule tapi ngomongnya bahasa Indonesia logat Papua gitu) karena lucu! Dan sedikit-sedikit nyanyi… hahaha.. iya sih kehadiran Suku Dani memang bikin filmnya lebih seger… rujak kali seger!
- Si kakak gemes banget sama Happy! Katanya chubby dan lucuuuuu kayak anak kucing. Hahahaha… maaf ya Happy, ini komplimen loh… karena anak kucing itu kan super cute dan super gemas.
- Si adek suka film ini karena dia belum pernah surfing dan selama ini dia pikir surfing itu kegiatan orang dewasa. Ternyata anak-anak juga boleh surfing. Hahaha…
Terus abis nonton Adek langsung ngajak ke pantai besokkannya. Katanya curang adek nggak pernah diajak surfing! Laaaahhh… ibunya aja belum pernah surfing, dan nggak bisa surfing. Akhirnya ku jawab, kamu seiring diajak main di pantai bahkan pernah Bu’e ajak berenang sama hiu paus loh Dek! Coba berapa banyak anak di dunia ini yang pernah berenang sama hiu paus di laut lepas??
Waktu si kakak dan si adek main di pantai di teluk Cenderawasih, Papua, mereka asik becanda sama ikan tuna dan berenang deket hiu paus!
Begitulah keseruan menonton film Ku Lari Ke Pantai. Beberapa teman dengan anak-anak kecil hingga kelas 6 SD yang aku tanya rata-rata juga suka sama film ini. Jadi, segera deh tonton mumpung main di bioskop! Mari, Ku Lari Ke Pantai bersama-sama!
Juli 2, 2018 pukul 11:46 am
Nice! Temanya road trip sama anak-anak ya? Kebayang sih serunya. Mungkin bisa jadi ide buat mengisi liburan tahun depan soalnya liburan tahun ini udah habis jatahnya, jatah saldo rekening sama jatah cuti. Hehehe……
Juli 2, 2018 pukul 1:05 pm
Benar, bisa jd ide buat tahun depan ๐
Juli 2, 2018 pukul 11:43 am
Wah kayaknya menarik! Udah cukup lama nggak nonton film anak-anak Indonesia… Timingnya pas ya. Mumpung ponakan masih pada liburan sekolah nih.
Juli 2, 2018 pukul 1:05 pm
Iya, memang rilis pas liburan sekolah agar anak-anak leluasa nontonnya
Juli 1, 2018 pukul 9:53 pm
besok nonton aah..
Juli 2, 2018 pukul 5:59 am
Selamat menonton! Kabari ya gimana kesan2mu sesudah nonton ๐
Juli 2, 2018 pukul 8:48 am
Siap ๐
Juli 2, 2018 pukul 11:41 am
thank you!