Alangkah indahnya bila semua desa di Indonesia punya kesadaran untuk mengelola sampahnya sendiri, menjaga kebersihan desa dan warganya aktif menanam sayur atau tanaman hias di pekarangan. Terdengar utopis? Untungnya tidak. Setidaknya ini sudah terjadi di sebuah kampung di Cilengkrang, dekat kota Bandung, Jawa Barat. Kemarin saya dan teman-teman jalan-jalan ke sana dan kami semua terpukau oleh asrinya desa ini.
Kami tiba di sana sekitar jam satu siang, setelah menempuh perjalanan cukup panjang menuju Kampung Inspirasi Jati Baru, RW 17, Desa Jati Endah, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Meskipun siang hari, tapi kesejukan Kampung Jati Baru membuat suasana terasa teduh. Apa lagi ibu-ibunya segera menyambut kami dengan sangat ramah, dan dengan antusias menjelaskan sederet kegiatan positif mereka.
Para Perempuan Hebat
Senyum Ibu Nining Nurhayati merekah sembari menawarkan sekaleng kerupuk nyerodot jempol untuk kami cicipi. Nama yang unik! Bentuk kerupuknya pun menarik. Seperti kelopak bunga, dan warna-warni! Selain kerupuk, masih banyak makanan kering lain karya warga yang mereka jual untuk menambah penghasilan. Ibu-ibu ini juga membuat jus buah-buah segar tanpa pengawet atau perisa buatan. Wah, seger banget diminum di siang hari!
Ibu Nining adalah penggerak Kelompok Wanita Tani di Kampung Jatibaru. Ibu-ibu dan nona-nona ini dengan sangat kreatif memanfaatkan lahan di pekarangan rumah untuk ditanami sayuran dan tanaman hias. Ada yang ditanam langsung di tanah, ada yang dalam pot, dan ada yang dalam pipa paralon dengan sistem hidroponik. Sewaktu kami lewat, saya gemes pengin ikutan panen sayuran dan langsung bikin tumisan.
Anak-anak Sehat Dan Gembira
Warga Kampung Inspirasi rupanya sadar bahwa anak yang sehat, cerdas dan gembira adalah investasi penting untuk masa depan. Pos Yandu Nusa Indah RW 17 secara rutin melayani pemeriksaan ibu hamil, bayi, balita dan manula, juga mendata perkembangan kesehatan mereka. Setiap hari Minggu bahkan ada senam bersama loh! Para manula aktif ikut senam demi menjaga kebugaran di usia lanjut. Keren ya?
Pendidikan anak usia dini juga dilakukan di PAUD yang dikelola para ibu di sini. Persis di seberang PAUD, baru-baru ini telah dibuka sebuah taman bacaan yang ramai dikunjungi anak-anak pada jam pulang sekolah. Saya lihat koleksinya memang belum terlalu banyak, tapi sudah bagus untuk sebuah langkah awal. Teman-teman berminat menyumbangkan buku bacaan anak-anak?
Tidak jauh dari area perumahan, ada sebuah lapangan dan taman bermain yang dinaungi pepohonan, sehingga terasa teduh. Anak-anak bebas bermain di sini. Ssst… padahal taman bermain ini bersebelahan dengan pusat pengelolaan sampah warga! Tapi sama sekali tidak ada bau dan tidak ada lalat. Kok bisa sih? Apa rahasianya?
Pengelolaan Sampah Mandiri
Bicara soal pengelolaan sampah di Cilengkrang, tentu tidak bisa lepas dari nama seorang local hero, Bapak H. Wawan Gusnawan. Beliau adalah inisiator Unit Pengelolaan Kebersihan (UPK) di kampung ini. Pak Wawan menjelaskan, sudah lama warga diajak untuk menerapkan prinsip reduce, reuse dan recycle.
- Reduce: mengurangi sampah yang kita hasilkan terutama sampah plastik. Jadi misalnya ada kendurian, maka warga sepakat untuk tidak memakai wadah plastik untuk makanan dan air minumnya (tidak pakai air mineral gelas atau botol). Belanja juga dibiasakan bawa tas sendiri dan menolak plastik dari pasar/toko.
- Reuse: memakai kembali barang-barang dan kemasan, terutama plastik. Banyak sekali pot tanaman yang dibuat dari bekas kemasan plastik di sini.
- Recycle: Ibu-ibu dan nona-nona di sini terampil sekali membuat aneka kerajinan dari bahan kemasan plastik tempat sabun cair, kopi sachet, minyak goreng dll. Saya suka tikar dari bungkus kopi kapal api yang mereka bikin!
Warga sudah diajari untuk membersihkan dan memilah sampah mereka, lalu membawanya sendiri ke pusat pengelolaan sampah. Sehingga kampung ini tidak perlu petugas pengumpul sampah. Setelah terkumpul, kemudian sampahnya dipilah dan diolah.
Beragam prestasinya membuat kampung ini sering mendapatkan kunjungan dari berbagai pihak, dari dalam maupun luar negeri. Pelajar, mahasiswa hingga delegasi negara-negara ASEAN sudah pernah ke sini, begitu pula perwakilan FAO. Banyaknya kunjugan membuat warga membuka Sekolah Sampah, yaitu forum dimana Pak Wawan, Bu Nining dan warga lain berbagi ilmu dan pengalaman dengan pengunjung soal pengelolaan sampah yang mereka lakukan secara mandiri.
The Bigger Picture
Kisah sukses warga Kampung Inspirasi di Cilengkrang tersebut berawal dari kegiatan Corporate Social Responsibility PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement). Produsen semen Tiga Roda dan semen Rajawali ini sudah lama membina dan bermitra dengan warga beberapa desa di sekitar daerah operasional Indocement. Melihat potensi warga desa Cilengkrang yang aktif dengan kepemimpinan Ibu Nining dan Pak Wawan tersebut, Indocement pun tergerak untuk membina dan bermitra dengan kampung ini, demi meningkatkan taraf hidup warga.
Indocement membentuk Local Heroes sebagai strategi khusus dalam bermitra dengan masyarakat. Local Heroes merupakan masyarakat mitra Indocement yang telah berhasil mengembangkan usahanya menuju kemandirian, yang pada gilirannya mereka juga berperan dalam mengembangkan masyarakat lain di sekitarnya. Hingga akhir 2017 terdapat 149 orang local heroes yang tersebar di puluhan desa mitra Indocement yakni di Citeureup 12 desa, Cigading 3 desa, Palimanan 6 desa, Bandung 3 desa, Lombok 5 desa dan di Tarjun, Kalimantan Selatan ada 10 desa mitra.
“Never hesitate to give. Because giving means getting,” ujar Pak Kuky Permana, Direktur Independen Indocement. Pak Kuky menjelaskan bahwa PT Indocement sangat serius mengelola dana dan kegiatan CSR-nya agar bisa memberi dampak yang luas dan jangka panjang.
Hal ini dilakukan dengan melatih dan membina warga agar mereka dapat meningkatkan taraf hidupnya dan mengelola secara mandiri. Bila sebuah desa sudah mampu mandiri, barulah dilepas. Segala manfaat yang diperoleh dibagi dua antara warga setempat dan Indocement dengan proporsi 70%-30%. Lalu oleh Indocement pembagian ini dikelola lagi untuk kegiatan CSR di wilayah lain, sehingga banyak desa yang menerima manfaat kegiatan ini. Semoga semakin banyak desa yang maju, rakyatnya sejahtera dan memberi inspirasi di Indonesia! Setuju?
Mei 1, 2018 pukul 2:13 pm
dimulai dari yang kecil, semoga bisa menjadi contoh untuk masyaratkat Indonesia.
Mei 5, 2018 pukul 9:14 pm
amin ya kak… semoga se-Indonesia makin maju!!!
April 26, 2018 pukul 12:56 pm
Setuju! Semoga kreativitas desa ini menular ke segala penjuru Indonesia
Mei 5, 2018 pukul 9:15 pm
amin amin amin! semoga semua desa se-Indonesia semakin maju!
April 25, 2018 pukul 2:01 pm
mantap ini yang seperti ini… sekarang sudah mulai banyak…
April 26, 2018 pukul 10:36 am
alhamdulillah ya.. semoga akan makin banyak lagi desa2 lainnya
April 25, 2018 pukul 11:30 am
gerakan ini hy ada di satu desa apa ada jug di desa-desa lain? krn sayang banget sebenernya klo cm di satu desa krn kan mestinya bisa ajak desa-desa lainnya juga kan
April 26, 2018 pukul 10:36 am
semoga semakin menyebar ke desa2 lain se Indonesia ya
April 25, 2018 pukul 11:28 am
Desa Jatiendah di Cilengkrang ini di sebelah mananya kota Bandung teh? sekalian mau nanya, mohon dibalas, kalau ada pers kampus mau ke sana bisa ngga yah?
April 26, 2018 pukul 10:36 am
bisa banget, pas kami datang juga ada mahasiswa datang dan wawancara pak Wawan. Silakan loh!
April 25, 2018 pukul 11:10 am
aku seneng jalan-jalan ke desa ini. cuma Taman Bacanya masih kurang banget stok bukunya kayaknya. pengen ngirim buku bacaan anak-anak bulan depan 😀
April 25, 2018 pukul 11:25 am
Wah serius? I de bagus. Kan bisa kirim buku gratis tiap tanggal 17 via PT POS. Pakai moment itu aja?
April 25, 2018 pukul 11:34 am
yes. rencananya begitu, Nyah.
April 26, 2018 pukul 7:56 am
ikutan kirim buku ah. Biar Amira, Natasha, Saidah dan teman-teman lain punya lebih banyak koleksi buku ^^
April 26, 2018 pukul 10:35 am
yeaaayy!!! tgl 17 kirim gratis!
April 26, 2018 pukul 10:36 am
mantap sekali simboknya!
April 25, 2018 pukul 11:07 am
Aku suka sekali dengan program penanganan dan pengolahan sampahnya mereka.
Bisa berjalan konsisten itu luar biasa!
April 25, 2018 pukul 11:26 am
Bener banget. Semoga mereka konsisten terus kelola sampah dan rawat lingkungan sampai generasi anak-cucu-cicitnya!