Hello there! How have you been doing lately? Busy chasing numbers? Or maybe putting life together, or just getting by? Reality struck me the other day when the three of us were getting ready for Gemafest 2017. Here’s the story.
Senin lalu, tanggal 1 Mei saat kebanyakan orang menikmati libur dalam rangka hari buruh, sejak pagi saya menyiapkan kostum pentas kedua putri saya, mengecek lagi kelengkapannya lalu mendandani mereka hingga siap pentas. Tadaaaa!!!
Saat melihat fotonya, saya kaget. WOW!!! MEREKA UDAH GEDE AJA! Si Kakak sebentar lagi setinggi saya. Padahal rasanya baru kemarin saya menemani si Kakak masuk SD, mengantarnya dan melepasnya dengan bangga di depan pintu kelasnya. Sekarang tau-tau dia sudah kelas IV, sudah minta dibuatkan akun youtube sendiri.
Si Adek juga, rasanya baru kemarin saya antar les ballet kelas toddler, pakai rok tutu pink dan melompat-lompat ceria. Eh, sekarang udah jadi murid kelas I SD yang kritis dengan pertanyaan seperti, “Bayi kembar itu gimana nentuinnya siapa yang keluar duluan dari perut ibunya?”
Suatu hari si Adek pulang sekolah langsung meminjam ponsel saya, lalu membuka kalender di HP dan scroll-scroll sampai tahun 2050-an. Saya tanya, “Adek cari apa kok liat-liat kalender sampai tahun segitu?” Jawabnya, “Aku mau cari tau kiamat tanggal berapa?”
Okeeee….
Life goes on. Di tengah hiruk-pikuk urusan pekerjaan, deadline dan gejolak kehidupan, anak-anak inilah yang menjadi pengingat saya untuk sesekali ‘mengerem’ langkah, nggak usah terlalu ngoyo menjalani hidup. Belakangan, saya dengan sengaja menurunkan ritme kegiatan sehari-hari, semacam rehat, dan berusaha lebih mencermati dan lebih menikmati apa pun yang saya kerjakan di saat itu. Berusaha untuk lebih mindful. Sejalan juga dengan apa yang saya resapi dari Remedi Indonesia, sebuah tempat dimana saya menemukan teman-teman perjalanan sejiwa.
I consciously make effort to be focus and more grateful about who I am right here and right now. Something that I used to take for granted.
Salah satu cara paling gampang dan paling menyenangkan adalah bermain bersama anak-anak. Memainkan apa saja yang mereka suka. Kadang main boneka, main kartu Uno, bikin gelang-gelang dan art-n-craft lainnya atau main sama kucing kami. Pada saat-saat seperti ini, saya simpan ponsel di dalam tas, silent mode, agar tidak terganggu notifikasi dan bisa fokus pada permainan kami sambil mendengarkan celoteh mereka.
They don’t stay as children forever. Let me enjoy this moment while it lasts.
Termasuk ketika ada kegiatan sekolah seperti pentas Gemafest 2017, sebuah pentas drama, musik dan tari tahunan yang diadakan SD Gemala Ananda, dan tahun ini temanya adalah Gemala Indonesiaku. Dalam persiapannya, para orang tua bergotong-royong menjadi panitia, atau minimal bekerja sama dengan anak masing-masing menyiapkan kostumnya menggunakan barang-barang yang sudah kita punya di rumah.
Sekolah Gemala Ananda punya prinsip KTB, Kecil Tapi Bermakna, yang salah satu aplikasinya bisa berupa berkreasi bersama anak membuat gelang, sabuk dan ikat kepala untuk kostum tari Seudati ini. Sungguhlah tidak terbayarkan dengan apa pun melihat binar di mata si Adek saat dia dengan suka cita mencoba kostum yang kita buat bersama.
How about you?
Do you sometimes slow down to cherish what life has to offer? 🙂
Ping-balik: Wisata Rumah Ibadat: Cara Seru Kenalkan Keberagaman Bagi Anak | BLOG Swastika Nohara
Mei 9, 2017 pukul 2:29 pm
Sudah terasa slow sekarang siy, mba. Apalagi kalo anak2 g tidur siang … ^^
Mei 9, 2017 pukul 3:25 pm
hahaha… anak kecil gak mau tidur siang ini memang super!
Mei 9, 2017 pukul 2:06 pm
Aku juga sedang berusaha sebisa mungkin menikmati momen bareng anak, Kak.
dan, setiap hari masih terkaget-kaget dengan polahnya.
i do enjoy the moment.
Mei 9, 2017 pukul 3:25 pm
iya kaaan… anak-anak ini amazing yaaa… *mata terbinar*
Mei 8, 2017 pukul 11:47 pm
Semoga buah hatinya makin besar makin menyenangkan.
Mei 9, 2017 pukul 4:17 am
Amin. Thank you 🙂
Mei 8, 2017 pukul 9:55 pm
Nice post mba Tika. Iyaaa pengen slow down sekali2 karena tick tock…waktu terus berjalan dan pengen menikmati banyak momen bersama anak2. Duh reminder banget nih. Tq mba Tika for writing this.
Btw pertanyaan sia adek biki speechles banget ya lucu…. memang pertanyaan anak kelas 1 Sd itu ruaaar biasa random ya…si adek sama2 kelas 1 sd nih ama Kk G ternyata..sama randomnya pertanyaannya😂
Mei 9, 2017 pukul 4:18 am
Hello Joey! Yes, let’s go slow and enjoy the moment with our little ones while it lasts 🙂