Siapa yang nggak ingin ke Jepang, si negara matahari terbit yang punya banyak keunikan di mata dunia, terutama bagi traveler. Budayanya yang khas dan tetap dilestarikan dengan baik membuat negara ini memiliki daya tarik tersendiri. Penggemar wisata heritage atau budaya pop, sama-sama bisa terpuaskan kalau jalan-jalan ke Jepang. Apa lagi penggemar manga, bakal berasa masuk surga kalau ke Ghibli Museum di Mitaka atau berkunjung ke museum Doraemon di Noborito, Jepang 🙂
Musim Panas di Asakusa, Asakusa, Tokyo
Selagi bisa menikmati musim panas, paling pas berkunjung ke Kuil Asakusa Kannon yang merupakan kuil Buddha. Selain menjadi lokasi berbagai perayaan musiman, pengunjung dan warga setempat dapat jalan-jalan sambil berbelanja berbagai camilan dan cenderamata khas Jepang. Kuil Asakusa yang dibangun pada tahun 645 ini juga merupakan kuil tertua di Tokyo.

Hasil narik kartu pakai sumpit ini sebenarnya lebih tepat disebut petuah, bukan ramalan
Asakusa temple ini boleh dibilang sebagai Buddhist temple paling terkenal di Tokyo, sekaligus daerah tujuan wisata populer karena mudah diakses dan fotogenik. Maksudnya fotogenik adalah tempat ini menyediakan pemandangan yang cantik dan ‘Jepang banget’ buat kita foto-foto. Plus sepanjang jalan menuju kuilnya ada nakamise alias shopping street dipenuhi deretan kios kecil menjual aneka souvenir dan snack yang semuanya enak! Pokoknya ke Tokyo belum sah kalau belum ke sini. Transport dan cara menuju ke Asakusa klik di sini.
Cherry Blossom di Gyoen Park, Shinjuku, Tokyo
Kontras dengan gedung-gedung tinggi menjulang di sekitarnya, tidak jauh dari stasiun Shinjuku ada taman luas yang bagus banget, Gyoen Park. Kami ke sana di hari Minggu siang yang cerah. Taman kota ini memungut bea masuk tapi murah untuk ukuran Tokyo. Harga segitu sangat masuk akal karena hamparan rumput yang luas dan aneka tanamannya pasti butuh biaya perawatan yang tidak murah.
Tampak banyak keluarga atau segerombolan anak muda menggelar tikar dan asik piknik di rerumputan. Taman seluas 58 hektar ini terbagi dalam beberapa tema, ada taman French Formal Garden, English Lanscape Garden, Japanese Traditional Garden dan Mother and Child Forest. Kalau punya waktu seharian penuh, boleh juga keliling semua tema tersebut. Transport dan cara menuju Gyoen Park klik di sini.
Musim Gugur di Kiyomizu-dera Temple di Kyoto
Kiyomizu-dera termasuk kuil paling populer di Kyoto, Jepang. Usianya sudah tua sekali tapi masih terawat apik. Dibangun sejak tahun 780 di dekat lokasi air terjum Otowa di perbukitan di sisi timur kota Kyoto. Karena itulah kuil ini dinamai Kiyomizu-dera yang konon artinya ‘Pure water temple’. Berkat nilai sejarahnya yang sangat penting dan keunikannya, kuil ini masuk dalam daftar UNESCO world heritage sites.
Ada jasa ‘meramal nasib’ juga loh di sekitar kuil… Anak kecil cantik ini sebenernya nggak ngerti, tapi dia iseng aja menjulurkan tangan mengikuti pengunjung kuil lainnya. Eh, sama ibu penjaganya disambut ramah, terus dia melukis gambar wajah senyum di tangan si bocah. Lucu banget!
Musim Salju di Red Bridge Miyagawa River, Takayama atau di Museum Doraemon, di Kawasaki.
Kalau ingin menikmati salju dan pemandangan klasik Jepang, bisa ke Takayama, sebuah kota yang sederhana dan tidak terlalu ramai. Nah, di kota ini bisa mengunjungi Red Bridge di Miyagawa River saat musim salju. Pemandangan yang secara keseluruhan berupa pepohonan dan rumah-rumah warga akan tampak putih dan terkesan damai, waktu pun terasa seperti melambat dengan langit Takayama yang pucat.
Alternatif kegiatan lain untuk dilakukan selama musim salju adalah mengunjungi Museum Doraemon. Dari Tokyo kita naik kereta sampai ke stasiun Kawasaki, lalu ganti jalur kereta lokal sampai stasiun Noborito, semua tarif keretanya gratis karena kami pakai JR pass. Nah, dari stasiun Noborito ini sudah ada halte dan shuttle bus khusus Doraemon! Naik bus 10 menit sudah sampai deh!

Outdoor playground di museum Doraemon

Nobita dan dinosaurus ini episode favoritnya Prof. Fujiko, pintu kemana saja buat ke New York asik kali ya?, kue Dorayaki yang terkenal sampai Indonesia gara-gara Doraemon, Kucing perempuan temen Doraemon itu siapa ya namanya? Michan bukan?

Bus Doraemon, Giant kecebur sumur, mesin bola jahanam yang bikin anak-anak saya merengek minta beli bola melulu, ruang baca Doraemon, main ‘senggol-bacok’ ala Doraemon

Ruang main Museum Doraemon, ada ruang nonton filmnya & ruang main untuk balita juga

Menu di cafe Doraemon, souvenir, kotak Onigiri-nya bergambar Doraemon lagi sedih krn onigirinya nyemplung di got, CD album ke-5 Giant… siapa mau beli?
Museum Fujiko F. Fujio ini dibangun oleh pemerintah kota Kawasaki sebagai penghormatan bagi Sang Profesor pencipta Doraemon yang dulu tinggal di kota ini, sekaligus acknowledgement atas karyanya yang spektakuler dan mendunia sebagai manga artist. Segitu tingginya apreasiasi pemerintah kota kecil ini pada dunia seni ya. Kapan di Indonesia ada komikus yang dibikinkan museum tersendiri macam ini?
Kembali ke museum, di lantai atas ada ruang baca, ruang bermain indoor dan outdoor, cafe Doraemon dan souvenir shop. Di lantai atas ini berasa masuk playgroundnya Nobita deh! Apalagi di tamannya ada gorong-gorong beton tumpuk tiga tempat Nobita biasa ngumpet kalau dikejar-kejar Giant! Hahaha… Di pojok taman juga ada patung Nobita naik dinosaurus. Rupanya episode dinosaurus ini adalah favoritnya Profesor Fujiko. Tak lupa, ada Pintu Kemana Saja! Seandainya ini hari terakhir di Jepang, kali saya sudah memakai Pintu Kemana Saja buat pulang ke Jakarta. Selengkapnya tentang Museum Doraemon klik di sini.
Jadi, kapan mau ke Jepang nih?
Mei 10, 2021 pukul 3:45 pm
Blog yang menarik, mengingatkan saya akan bangunan di Tokyo dengan struktur yang lebih tinggi dari 180 meter. Pencakar langit adalah fenomena yang relatif baru di Jepang.
Saya mencoba menulis blog tentang Tokyo, semoga anda juga suka di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/03/tokyo-dilihat-dari-tokyo-tower.html
Desember 20, 2016 pukul 3:01 pm
wah, sakura, doraemon, nobita, dorayaki, kafe kucing, huh, aku mau ke sana banget!
salam,
ara
Desember 20, 2016 pukul 3:51 pm
Perlu direncanakan, soal waktunya dan dananya. Setuju?
Desember 11, 2016 pukul 5:54 pm
Kapaaan yaaa pengen kesanaa jadinya setelah baca. Hehe
Desember 14, 2016 pukul 11:28 am
Hahahaha… Yuk ke Jepang?
Desember 14, 2016 pukul 2:48 pm
Ayuuk mbak… Hahaha
Desember 15, 2016 pukul 10:32 am
Hahahaa…
Desember 2, 2016 pukul 11:37 am
Aku muat gak ya masuk di pipa eh apa sih itu -yang suka dipake Nobita tidur siang hahaha. Semoga dapat berkunjung ke Jepang someday 🙂
Desember 2, 2016 pukul 4:20 pm
Hahaha… Iya itu pipa. Amin! Semoga segera piknik ke Jepang ya Om!
November 1, 2016 pukul 6:01 pm
Wuih semua cakep banget. Saya tertarik dengan taman yang luas itu. Tamannya luas sekali ya. Penataannya juga bagus sekali. Berkhayal suatu saat ada taman cakep begini di Indonesia.
November 2, 2016 pukul 8:01 am
Saat ini kita baru bisa berkhayal akan ada taman seluas dan secantik itu di Indonesia, kalau bisa di Jakarta. Boleh kaaan… ngayal gratis kok 🙂
Oktober 31, 2016 pukul 8:09 pm
yg doraemon suka kak
November 1, 2016 pukul 3:15 pm
ini favorit anak2, tua dan muda 🙂
Oktober 31, 2016 pukul 2:12 pm
Udah pernah ke tempat-tempat iniii! *tapi belum ditulis di blog*
November 1, 2016 pukul 3:15 pm
Ayo Chika, tuliiiissss! Ku tunggu!
Oktober 31, 2016 pukul 12:40 pm
Ke museum doraemon trus foto di pipanya itu pasti oke bgt ya..anak2 pasti suka 😊 Tapi Kapan nyampe sana ya mba? *eh
November 1, 2016 pukul 3:16 pm
Hehehe… Diniatkan aja dulu. Trus nabung. Trus bikin visa. Trus berangkat deh… Ya Kan?