Sesungguhnya berbagi makanan adalah salah satu ekspresi kasih sayang yang paling universal, dan sudah dilakukan manusia sejak jaman dahulu kala. Kami pun melakukannya, melalui Dapur Cinta. Apa sih Dapur Cinta itu?
Intinya Dapur Cinta adalah gerakan memasak & menyiapkan makanan dengan penuh cinta kasih, lalu membagikannya untuk siapapun yang membutuhkan. Dapur Cinta kali ini adalah yang ke-6 dan semoga masih akan ada terus. Lalu siapa yang mengadakan?
Bersama Gerakkan Indonesia, para relawan mengolah dan menyiapkan 4.300 kotak makanan lezat sehat di Dapur Cinta dengan penuh cinta dan kasih bagi saudara kita yang membutuhkan serentak di 6 kota (Jakarta, Bandung, Kuningan, Semarang, Cilacap dan Jogjakarta) selama dua hari, 18-19 Juni 2016.
Membuat 4.300 box nasi dan lauk komplit! WOW! Sebenarnya kalau mau berbagi makanan, kan lebih praktis pesan nasi kotak dari catering atau rumah makan, terus dibagikan ya? Kenapa repot-repot masak sebanyak itu?
Kegiatan ini tidak semata-mata soal membagikan nasi kotak. Prinsipnya, makanan yang dimasak dengan cinta kasih dan selama proses menyiapkannya juga disertai energi positif, insyaAllah ketika dibagikan turut menularkan energi positif tersebut.
Alhasil puluhan relawan dengan tulus ikhlas bahu-membahu mulai dari persiapan, memasak, mengemas dan membagikan makanan di tiap kota. Malah beberapa relawan di Jakarta sampai menginap, mereka bawa tenda dan camping di halaman rumahnya Julia, yang menyediakan base camp Dapur Cinta Jakarta.
Lalu, puluhan relawan ini datang dari mana saja?
Macam-macam. Sebagian relawan sudah pernah ikut kegiatan Dapur Cinta sebelumnya, tapi banyak juga yang baru ikut tahun ini, seperti saya. Kalau saya sih diajak Tika dan Bumi, dan langsung mau aja gitu. Padahal awalnya saya belum pernah dengar soal Dapur Cinta ini, cuma kok kayaknya menarik.
Beberapa relawan bilang mereka tahu informasi kegiatan ini dari social media, terutama twitter. Ada mbak yang selama beberapa jam duduk di samping saya mengemas nasi bilang, dia datang dari Grogol ke Pondok Labu membawa pisau dan talenan untuk jadi relawan Dapur Cinta selama dua hari. Wow… Grogol ke Pondok Labu itu jauh dan macet loh! Salut saya! Duh, saking fokus bekerja, saya tidak bertanya nama mbaknya.
Tim masak di Jakarta dikomando oleh Chef Igan, meracik menu yang terdiri dari nasi putih, ayam kecap, cap cay, bakwan tahu, tiga butir kurma, kue bolu dan air putih dengan pelengkap pisang.
Khusus soal pisang ini, gemes deh… bagus-bagus, besar dan mlenuk gitu! Duh pas puasa saya dikelilingi pisang Sunpride yang menggugah selera gini rasanya agak berdebar jadi tak sabar menuggu beduk maghrib. Hahahaha….
Pisang itu buah yang enak dan mengenyangkan. Kalorinya cukup untuk memulihkan tenaga namun karbohidrat kompleks dalam pisang tidak menaikkan kadar glukosa dengan drastis, jadi kenyang dan aman. Tambahan lagi vitamin A, C, dan B6 yang terkandung dalam pisang dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Semoga maksud untuk berbagi berkah dengan buah tersampaikan ya.
Setelah pengemasan selesai, tim distribusi segera bergerak. Hap hap… membagikan box makanan yang dibuat penuh cinta ini!
Keliatan di foto paling atas relawan di Jakarta banyakan anak muda, seperti saya gitu EHM!!! Dilarang protes, udah iya-in aja. Nah relawan di Cilacap itu mayoritas ibu-ibu yang cukup sepuh, usia 50 tahun ke atas gitu, tapi semangatnya tetap membara! Silakan klik video kompilasi para relawan Dapur Cinta dari berbagai kota yang dibuat Tikabanget.
Selain para relawan yang menyumbangkan waktu dan tenaga mereka, juga banyak donatur baik hati yang ikut menyumbang dana dan bahan makanan. Ada yang menyumbang beras, sayur dan lain-lain. Kami haturkan banyak terima kasih buat semua yang sudah ikut serta dalam bentuk apapun! Semoga cinta kasih yang kita bagikan bersama terus menyebar dan bersinar. Mari bersama-sama berpikir, merasa, berucap, bertindak positif. Shall we?
Juni 29, 2016 pukul 5:20 am
Alhamdulillah yah kegiatannya lancar dan pesertanya banyak. Semoga tahun depan ada lagi, di semakin banyak tempat dan memberikan lebih banyak manfaat kebaikan buat sasama.
Juni 29, 2016 pukul 8:19 am
amin amin amin!
Juni 28, 2016 pukul 12:18 pm
Aku tau dapur cinta ini dari tahun lalu sih. Luar biasa ya semangat para relawan. 😀
Juni 29, 2016 pukul 5:09 am
Iyaaa… Chika ikut yuk yg berikutnya? 🙂
Juni 28, 2016 pukul 10:33 am
Ikut dong kalo ada lagi, aku bisa masak kok 🙂
Juni 29, 2016 pukul 5:09 am
Masak air? Ini skill yg sangat LANGKA & DIBUTUHKAN 🙂 😀
Agustus 9, 2016 pukul 6:26 am
Harusnya skill ini bisa membuatku jadi calon suami ideal ya kak..tapi…ah sudahlah ha ha
Agustus 9, 2016 pukul 8:25 am
Oh jelas banget! Dalam banyak hal kamu sdh memenuhi kriteria suami ideal loh. Tunggu apa lagi? Segera halalkan dia!
Agustus 9, 2016 pukul 8:26 am
Alhamdulillah *benerin sorban
Agustus 9, 2016 pukul 8:48 am
jadi kapan undangannya…. *dududu
Juni 24, 2016 pukul 9:46 am
Selamat atas kegiatannya! Tahun depan ada lagi ndak?
Juni 24, 2016 pukul 12:48 pm
InsyaAllah ada
Juni 23, 2016 pukul 1:17 pm
ya ampuun, sempet2nya poto2 di tengah pisang2, hihihi
Juni 24, 2016 pukul 7:23 am
Mumpung… kapan lagi aku dikelilingi pisang sebanyak ini?
Juni 22, 2016 pukul 5:02 pm
Keren dan saya salut dengan kegiatan dapur cinta ini.
Indahnya berbagi.
Juni 22, 2016 pukul 5:16 pm
Thank you 🙂
Juni 22, 2016 pukul 10:13 am
Luar biasa ya Mba… Sampe mau masak sendiri untuk 4300 box…. jempooooll buat para relawan…
Itu, mbanya masih aja sempet narsisan kreatip di tengah2 pisang yakk…wkwkw.. 😛
Juni 22, 2016 pukul 5:16 pm
Thank you 🙂 Hehehe… Mumpung ada pisang sebanyak itu digelar, kapan lagi?
Juni 22, 2016 pukul 9:47 pm
haha…iya bener Mbaa… Pisangnya juga senang narsis rame2, hehe
Juni 24, 2016 pukul 7:26 am
seandainya pisang bisa ngomong 🙂 😀