BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Perjalanan Menuju Mindfulness

29 Komentar

Beberapa minggu ini saya lagi seneng mempraktekkan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya cukup menantang ya, mesti terus-menerus mindful dan memberi perhatian penuh untuk setiap detil pada hal yang sedang kita kerjakan. Katanya sih, lama-lama akan terbiasa dan menjadi life skill yang effortless untuk melakukannya.

Wait a minute. Mindfulness itu sebenarnya apaan sih? Sederhananya, mindfulness itu memberikan perhatian penuh pada apa yang kita alami dan rasakan saat ini. Kesannya sederhana ya? Tapi benarkah kita sudah mindful dalam melakukan setiap kegiatan sepanjang hari? Apa kabar buat yang suka multi-tasking?

Dulu saya bangga bisa multi-tasking. Asik, bisa makan sambil update status di twitter, atau bisa jawab email di satu window sambil memantau chat di whats app web di window lain. Kesannya efisien ya, menyelesaikan dua aktivitas sekaligus dalam satu waktu. Tapi apa bener begitu?

IMG-20150405-WA0015

Familiar dengan kejadian mengirimkan email seharusnya dengan attachment tapi attachmentnya ketinggalan? Atau chatting dan salah kamar? Atau lupa di mana naruh kunci mobil/motor karena sejak turun mobil kitanya jalan sambil lihat HP? Atau barusan makan tapi sebentar kemudian lapar lagi? Kata para psikolog yang gemar meneliti gaya hidup urban, hal-hal sepele tapi ngeselin itu terjadi karena kita tidak mindful.

Mindful is taking time for what matters.

Kenapa sih saya mau repot-repot melatih diri melakukan mindfulness? Itu pertanyaan seorang teman di kampus. Gini ya, saya merasa hidup di jaman sekarang yang serta cepat dan dalam situasi di mana beragam informasi terus membombardir kita dari segala penjuru, membuat attention span (rentang perhatian) kita semakin singkat. Kita jadi mudah teralih perhatiaannya, mudah terdistraksi dan kadang jadi mudah lupa.

Saya capek lupa naruh ini-itu dan merasa membuang energi untuk hal satu ini. Jadi saya bertekad untuk lebih mindful. Kata para psikolog juga, mindfulness merupakan salah satu resep penting untuk lebih bahagia. Kok bisa?

Don’t let the sadness of our past and the fear for our future ruin the happiness of our present. Forgive, then move on. It’s not always easy, but worth trying.

Setelah beberapa minggu mencoba untuk selalu mindful sejak bangun pagi hingga tidur lagi, ternyata effort yang terus-menerus ini cukup melelahkan. Mungkin karena saya pemula, jadi masih harus mengerahkan segenap indra secara sadar. Satu manfaat nyata yang saya rasakan adalah saya nggak pernah lagi ketinggalan barang! Aha! Padahal biasanya dalam seminggu ada aja 2-3 kali ketinggalan kabel charger,  HP, atau kaca mata 🙂

Daging Sapi Masak Bunga Kecombrang

Resep Daging Sapi Bunga Kecombrang. Kalau pakai kelopak bunga Kecombrang yang sudah mekar, diiris tipis. Kalau pakai kelopak yang masih kuncup, gak usah diiris.

Satu hal lagi, dan ini penting, mindful eating adalah kunci menuju langsing! Puji syukur berat badan saya sejak kuliah sampai sekarang udah punya anak dua masih sama aja. Tapi bukan berarti saya nggak ada effort buat menjaga berat (dan bentuk) badan loh. Saya nggak pernah diet, tapi saya memperhatikan apa yang saya makan. Mindful eating adalah hal baru yang saya tambahkan dalam usaha menjaga berat badan.

Sederhananya, mindful eating dimulai dengan meluangkan waktu khusus untuk makan, tidak disambi ngetik atau main HP misalnya. Saat mengambil makanan, perhatikan porsinya, komposisinya (banyakin sayur dan protein) dan duduklah yang nyaman. Sebelum makan, berdoa dan perhatikan baik-baik penampilan makanan kita. Wortel yang oranye cerah, butiran-butiran kedelai dalam tempe goreng dan brokoli hijau segar.

Lalu mulai makan sambil rasakan setiap sensasi yang ada dalam mulut. Tekstur nasi yang lembut, rasa bebek goreng yang gurih sedikit asin, serta sambal ijo yang pedas. Rasakan gigi-gigi kita menggilas nasi dan bebek gorengnya hingga halus, terus mengunyah perlahan baru ditelan. Nggak susah kan? Hehehe… Coba terus mindful sejak suapan pertama hingga suapan terakhir.  You don’t know how it feels until you try. Yuk cobain mindful eating nanti pas kamu makan?

 

 

Iklan

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

29 thoughts on “Perjalanan Menuju Mindfulness

  1. Ping-balik: I Am Grateful | BLOG Swastika Nohara

  2. Ping-balik: Resolusi 2018, Edisi Revisi | BLOG Swastika Nohara

  3. Ping-balik: Teriring Doa Dari Dapur Cinta | About life on and off screen

  4. ah lupa naro, kunci, kacamata dll itu saya banget 😐

    ya ya terimakasih sarannya, akan saya coba makan pelan2 dan konsen ehehe iya iya untuk hal lain2nya juga, musti berusaha lebih istiqomah ya uni? makasih atas tulisan bagus ini 🙂

  5. Aku sudah mencoba, meski emang belum sepenuhnya konsisten. Karena butuh waktu juga kalau mau mindfull di setiap aktifitas kita 🙂

  6. Patut dicoba yaa, menjadi salah satu jalan untuk bahagia,toch kebahagian adalah salah satu tujuan hidup kita.
    Iya khan ?

  7. Menarik. Saya sudah memulai dari makan yang serius. Arti serius disini adalah kalo lagi makan saya menikmati makan dengan sepenuh rasa, menikmati tahap demi tahap. Dulu saya makan sambil membaca posting blog, atau berita yang lagi hangat.

  8. I will immediately seize your rss feed as I can’t in finding your e-mail
    subscription hyperlink or e-newsletter service. Do you’ve any?

    Kindly let me realize in order that I could subscribe.
    Thanks.

  9. Hai ka! Nel ugak sich! Resiko jadi orang kota kemana-mana nenteng smartphone dikit-dikit apdet status, kadang-kadang sampe baper gegara baca status temen, atau mantan! Walah… masih gitu pake mewek kalo status apdetnya gak ada yg ngelove! Tanggung sendiri klo skripsi gak kelar-kelar… ada triknya gak kak biar lebih fokus?

  10. Oiya satu hal lagi, ini kelihatannya sederhana ya, mestinya semua orang bisa ngelakuiinnya. Lalu kenapa nggak semua orang ngelakuin hal ini?

  11. Menarik sekali idenya… Jadi tertarik juga. Hmm, tapi kira-kira manfaatnya apa saja kalau kita praktekkan setiap hari ya?

  12. Hmm, apa gak sebaiknya, ya semua berjalan apa adanya mbak, tapi mungkin kita lebih mengontrol pikiran kita agar lebih tenang. Soalnya, menurutku, dengan semakin serius berpikir, nantinya malah jadi beban. Just berbagi saran saja sih 🙂

  13. hmm bener sihh, kita dibombardir informasi jadi sering terdistraksi. pengen nyobain deh 😀

  14. Coba ah.. tapi telaten gak ya..

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s