Bebek goreng sudah jadi makanan populer di Madura dan Jawa Timur sejak jaman Fir’aun belum sunat. Tapi sebuah brand bebek goreng jadi begitu populer sampai membuat orang-orang dari berbagai pelosok Indonesia datang ke Madura, ini adalah fenomena. Namanya RM Spesialis Bebek Goreng Sinjay alias Bebek Sinjay, lokasinya di Bangkalan, Madura. Ini adalah cerita saya saat akhirnya berkunjung ke sana, setelah sekian tahun memendam rasa.
Alkisah, beberapa tahun silam ibu saya membawakan beberapa potong bebek Sinjay ini ke Jakarta. Saat membuka bungkusannya, beliau dengan semangat orasi yang lebih berapi-api dari pada pembacaan teks proklamasi, bercerita bahwa untuk membeli Bebek Sinjay ini harus rela antre panjang layaknya antrian bagi-bagi sembako. Really?
Saya jadi penasaran, dan mengucapkan sumpah sanjaya (bukan sumpah palapa), bahwa saya harus makan langsung di RM Bebek Sinjay ini sebelum pohon kelapa di kompleks saya tumbuh bercabang dua.
Maka di hari terakhir tahun 2015 lalu, pas berada di Surabaya saya menyeberang ke Madura dengan berenang gaya dada demi makan siang di RM Sinjay. Lewati jembatan Suramadu, lalu lurus saja sampai bertemu lampu merah, lalu belok kiri. Lurus saja sekitar 1 KM, maka RM Sinjay ada di sisi kanan jalan. You won’t miss it, karena papan nama besar yang mereka pampangkan.
Rumah makan ini sangat luas, kapasitasnya lebih dari 100 tempat duduk, tapi saat jam makan siang pasti ramai. Kami datang pukul 13.15 WIB dan harus antre sebanyak empat kali. Sebenarnya RM Bebek Sinjay sudah berusaha menciptakan sistem yang efisien bagi pengunjung dengan antrian di tiap loket, tapi sayangnya mereka tidak membuat signage yang jelas, pengunjung harus antri di loket mana untuk mendapatkan apa.
Panduan urutan antrian di RM Bebek Sinjay:
1. Mengantri di loket pemesanan. Sebutkan mau pesan berapa porsi, lalu untuk di makan di tempat atau take away. Bayar di sini. Hanya terima cash. Petugas akan memberikan nota bernomor untuk antre.
2. Bawa nota pesanan ke loket ‘Makan di sini’ dan antre untuk mengambil makanan kamu. Petugas akan memanggil sesuai nomor nota dan merobek nota sebagian.
3. Bawa sobekan nota ke loket ‘Minuman’ dan antre untuk mengambil teh botol atau air mineral. Cuma ada dua pilihan minuman. Jangan ngimpi minum es jeruk atau es kopyor, nggak tersedia.
4. Bawa nota pesanan terpisah ke loket ‘Take away’ (kalau mau beli untuk dibungkus) dan antre untuk mengambil bungkusan nasi bebek dalam kotak stiriofoam. Di sini saya merasa sedih. Sebabnya tumpukan kotak styrofoam menggunung, dalam sehari dari rumah makan ini saja sudah menghasilkan sampah styrofoam yang tak dapat diurai, yang akan berakhir mencemari tanah dan lautan. Memang segala bentuk bisnis pastilah menghasilkan limbah berbahaya, termasuk rumah makan.
Kayak gini antrian di Bebek Sinjay, padat merayap kan?
.
RASA MAKANAN
Bebek goreng di sini ternyata memang enak, dagingnya empuk, bumbunya meresap dengan baik hingga ke tulang sehingga rasa gurihnya menyebar hingga ke dalam. Ukuran tiap potongnya kurang adil dan merata sih, teman saya dapat potongan yang lebih besar karena nyambung dada dengan area leher. Sementara saya yang mengambil potongan paha, sedikit lebih kecil. Tapi saya ikhlas kok…
Satu hal yang saya kurang suka, bebeknya berminyak banget! Di tangan terasa sekali lelehan minyak gorengnya. Ada teman yang sensitif tidak mau makan bebek atau ayam yang di kulitnya masih ada serpihan sisa bulu halus. Nah, sebaiknya nggak makan di sini, karena dari lima porsi yang kami pesan, tiga di antaranya menunjukkan sisa-sisa serpihan bulu di kulit bebek gorengnya. Saya sih cuek, tinggal buang saja bagian kulit yang berbulu itu.
TEMPAT & SUASANA
Tempatnya luas dan sederhana. Kalau jam makan siang jadi sesak, riuh rendah, panas (sumuk, gerah) serta kotor karena banyak tisu dan sedotan bertebaran di lantai. Jadi usai makan dijamin keringetan, lebih karena udaranya memang panas. Pilihlah tempat dekat jendela, biar lebih isis.
PELAYANAN
Sesuai namanya yaitu spesialis bebek goreng, RM Sinjay hanya menjual bebek goreng disajikan dengan nasi putih, kremesan, sepotong timun dan sambal pencit, yaitu sambal mangga muda yang sangat pedas. Sudah, cuma ada satu macam menu itu saja. Jangan harap bisa pesan lalapan, atau sambal terasi, apa lagi ayam goreng. Kita bahkan nggak bisa milih mau dada atau paha. Pokoknya terima saja potongan yang disodorkan penjualnya… Minta tambahan kremes aja nggak boleh. Sadis…
Secara keseluruhan pelayanannya cukup efisien, tanpa mengutamakan keramahan. Pada saat jam makan siang, mesti bersabar menunggu meja dibersihkan. Memanggil pramu sajinya juga sulit karena tempatnya luas, sementara pramu saji yang beredar cuma sedikit. Jadi lebih baik datang sebelum atau sesudah jam makan siang.
HARGA
Saat tulisan ini dibuat, satu porsi nasi bebek goreng dan minum seharga Rp 25.000 untuk makan di tempat, dan Rp 18.000 untuk take-away (tanpa minuman). Cukup ekonomis. Mungkin karena hal ini juga RM Sinjay laris manis dan sudah buka 5 cabang di Jawa Timur. Tapi kata teman yang orang Surabaya asli, cabangnya yang di Surabaya tidak seenak pusatnya di Madura.
Menurut info dari Danan Wahyu, tempat ini setiap Jumat tutup 🙂
KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN
Rasa bebek gorengnya gurih, nasinya banyak, sambalnya pedas, harga ekonomis, jadi overall sangat mengenyangkan. Sebenarnya mereka sudah menciptakan sistem layanan agar lebih efisien, tapi mereka lupa membuat signage di tiap loket untuk memberi tahu di situ antrian apa. Saya menemukan urutan yang saya tulis di atas dari tanya-tanya ke pengunjung lain.
Tempatnya berantakan dan tidak nyaman. Sebenarnya membeli take away bisa jadi solusi, tapi saya tidak suka dengan bungkus styrofoam-nya. Mungkin lain kali saya mesti coba untuk take away tapi bawa rantang sendiri, biar mengurangi sampah yang beracun dari stiriofoam itu.
AKANKAH SAYA KEMBALI KE SINI?
Kalau menyempatkan diri ke Madura untuk makan di sini, ya jelas enggak lah… Tapi kalau pas kebetulan di Surabaya, lagi santai (karena dari kota Surabaya waktu tempuhnya sekitar satu jam one way) dan ada yang mengajak (baca: nyetirin) mau aja mampir lagi. Intinya sih, bebeknya memang enak tapi nggak segitu spesialnya sampai membuat saya punya niat khusus datang lagi.
Nah, lebih serunya lagi, hanya beberapa meter dari RM Sinjay ini, ada sebuah rumah makan bebek lain, RM Bebek Songkem, yang menawarkan bebek rendah kolesterol, dan metode masak dikukus tanpa air selama 3 jam pakai batang pisang! Nah, bikin penasaran kan… Besoknya, kami niat nyetir 2 jam PP ke Madura untuk membandingkan Bebek Songkem dengan Bebek Sinjay. Hasilnya gimana? Akan saya tulis di blog post berikutnya!
Spesialis Nasi Bebek Sinjay (sambel pencit), Jl Raya Ketengan no.45 Bangkalan, Madura, Telp 087849655545. Punya 3 cabang di Surabaya yaitu di Mall Kaza City, Jl Raya Tidar No.1, Ruko Grand Ahmad Yani serta cabang lain di Malang dan Pasuruan. Berminat mencoba?
September 13, 2019 pukul 7:36 am
Penasaran dengan rasanya, Tapi belum kesampaian kesana, Semoga secepatnya bisa kesana,
Baca dan Lihat foto di artikel ini bikin ngencesss
Oktober 8, 2019 pukul 11:18 am
iya semoga, aamiin!
Mei 10, 2019 pukul 3:02 pm
BONUS 1.500.000 UNTUK MEMBER BARU
Januari 19, 2018 pukul 6:04 pm
aku penggemar bebek. menurutku bebek sinjay rasanya B aja. Cuma yang bikin beda emang si sambel pencitnya. Tapi kalau soal rasa dan sambelnya, aku masih lebih suka bebek TP sih (tugu pahlawan). Bebek palupi juga enak, porsi gede. Tapi menurutku pribadi, belum ada yang bisa ngalahin rasanya bebek pak melas di sekitar kampus C unair. kuah kuningnya endes banget. dan meski potongan bebeknya kecil tapi rasanya enaaaaaaakkkk. dulu per porsi 10 tahun lalu cuma 6 ribuan saat bebek yang lain harganya di atas 10 ribu semua. ehehehehe
Januari 23, 2018 pukul 8:37 pm
wah menarik untuk dicoba!!! thanks infonya
April 9, 2019 pukul 6:24 pm
langganan Bebebk Melas pas masih pacaran dulu….
Desember 21, 2017 pukul 6:38 am
Selamat malam bossku semua…
Kamu Sering Kalah Main Judi?
Sudah Tidak Jaman Lagi Kalah Main Judi
Kami Hadir Dengan Inovasi Terbaru & Tercangih, Dengan Jackpot Yang Super Pasti & Gampang Untuk Menang Terus Di Setiap Hari .
Transaksi Cepat, Aman & Terpercaya.
Tersedia 7 Games Dalam 1 User ID :
New Game ——>> GAME SAKONG
Poker, Domino, BandarQ, Capsa, Sakong
Minimal Deposit Rp.15.000,-
Minimal Withdraw Rp.15.000,-
Desember 22, 2016 pukul 11:44 am
Duh, kangen bebek madura sumpah, kangen, pingiiiiiin
Salam,
Asya
Desember 23, 2016 pukul 1:52 pm
hahaha… kalau kangen, samperin!
salam
Juli 28, 2016 pukul 8:12 pm
Memang tidak bisa dipungkiri bebek sinjay ini enak banget.. saya beberapa kali kesitu, bebeknya empuk.. tapi mnurut orang2 malah lebih suka sama sambel mangga-nya.. sayang, saya gak suka pedes.. ha haaa..
salam,
PulauMadura.com
Juli 29, 2016 pukul 12:44 pm
Hahaha… Sayang sambel mangganya ini nggak konsisten. Pertama ke Sinjay sambalnya enak tapi pas kedua kali ke sana, sambalnya kecut kayak mau basi 😦
Ping-balik: Madura: Bebek Sinjay VS Bebek Songkem | About life on and off screen
Januari 7, 2016 pukul 11:48 pm
Ngantrinya ini lho 😐
Yang penting sih kering dan sambelnya muantep nih
Januari 7, 2016 pukul 11:50 pm
kering? iya. Sambal? Pedes!
Gimana, makin tertarik?…
Januari 8, 2016 pukul 8:47 pm
jelas aku kalau soal makan gak pernah nolak lho 😀 hobi kuliner sih
Januari 11, 2016 pukul 9:42 am
Aha! Sama… aku juga gak pernah nolak kalau makan, kalau bayar mungkin… 😀 😀
Januari 7, 2016 pukul 1:45 pm
aku suka banget ini bebek sinjay, untung di Malang udah ada cabangnya juga jadi gak perlu effort jauh2 ke Madura. Memang agak semrawut sih tempatnya mba. Sekarang jadi penasaran sama bebek songkem 😀 *menunggu postingan selanjutnya*
Januari 7, 2016 pukul 4:22 pm
Ehehehe… Bebek Sinjay yang di Malang seenak yg di Bangkalan?
Januari 7, 2016 pukul 1:04 pm
Aku donk pernah diajak dosen ke Sinjay ini rame2 sama temen2 yg lain. Karena aku ga makan bebek, jadinya nanya apa disana jual tahu tempe. Trus dosenku bilang iya. Walhasil ikut, dan nyampe sana gigit jari karena ga ada menu tahu tempe haha. Soalnya kalo di Surabaya kan kalo diwarung bebek pasti ada menu tahu tempe. Kata temen2ku lebih enak bebek songkem. Dan lebih enak bebek Palupi Surabaya, bebek Tugu Pahlawan, ataupun bebek Ireng (krengsengan) Surabaya.
Januari 7, 2016 pukul 4:24 pm
Nah, tunggu postingku selanjutnya tentang Bebek Songkem 🙂
Next trip klo ke Sby aku akan coba bebek Palupi, Tugu Pahlawan dan Bebek Ireng. Thanks rekomendasi dr temennya!
Januari 7, 2016 pukul 12:15 pm
Kalau liat dari penampakannya sih kok lebih menarik bebek Kaleyo di BSD ya 😀
Bebeknya bersih, gak pake kulit (apalagi bulu) hahaha…
Kayaknya yang bebek Songkem lebih menarik memang 🙂
Maret 25, 2016 pukul 11:42 am
Wah, bebek Kaleyo yang di BSD sama dengan Kaleyo yg di Tebet kan? Kalau yg di Tebet agak kurang enak ya IMHO
Maret 28, 2016 pukul 12:40 pm
Kurang tau mba, kayaknya franchise nya kali ya. Kalo begitu emang suka kadang beda2. Yang di BSD sih enak, ga tahan antrinya doang 😀
Maret 28, 2016 pukul 1:34 pm
Waaah… aku harus coba yg di BSD kalau gitu! *brb googling alamatnya
Maret 28, 2016 pukul 4:06 pm
Patokannya deket perumahan De Latinos, mba. Kalo udah liat plangnya De Latinos, gak jauh pasti bebek Kaleyo. Hari Minggu libur. dan menu bebek muda nya enak 🙂
Maret 28, 2016 pukul 4:57 pm
De Latinos… I will remember! THank you 🙂
Maret 28, 2016 pukul 5:23 pm
Siip mudah2an emang beda ya 🙂
Maret 29, 2016 pukul 1:06 pm
Yes!!!
Januari 7, 2016 pukul 11:22 am
Pernah makan bebek Sinjay juga, enak enak
Januari 7, 2016 pukul 4:26 pm
yes yes!
Januari 7, 2016 pukul 9:54 am
pas ke madura bebeknya tutup, kalo ngga salah jumat tutup. jadi ke bebek songkem, konon bebek yg sering bawa untuk sungkeman
Januari 7, 2016 pukul 10:21 am
Oh tiap Jumat tutup ya? Selalu?
Januari 7, 2016 pukul 10:24 am
Iya selalu…
Januari 7, 2016 pukul 4:32 pm
Thanks infonya, akan aku update di tulisan ini dg menyebut namamu sbg sumber info, boleh ya?
Januari 7, 2016 pukul 9:20 am
Aku ke Madura cuma buat nyobain Bebek Sinjay. Eh begitu sampe sana, Bebek Sinjay tutup. Penonton kecewa 😦
Januari 7, 2016 pukul 9:49 am
Yaaaah…. Mungkin nanti kalau pas ke Surabaya lagi?
Januari 7, 2016 pukul 9:02 am
kak Tika belum pernah ke Maduraa soalnya klo ingat madura malah ingat Satenya ahha
Januari 7, 2016 pukul 9:51 am
Hahaha… aku malah 2x ke Madura nggak makan sate sama sekali. Belum sah ya?
Januari 7, 2016 pukul 8:56 am
Mba Tikaaaaa,
Ngences maksimal. Haha.
Januari 7, 2016 pukul 9:51 am
Hahaha… mari makan bebek terdekat?
Januari 7, 2016 pukul 8:15 am
7 tahun di surabaya dan kalo ke madura sering mampir kesana. tetapi entah kenapa sekarang bebeknya makin kecil ya 😀
Januari 7, 2016 pukul 9:54 am
Oh makin kecil ya? Walah… dulu segede apa dong?
Januari 7, 2016 pukul 8:00 am
Tertarik untuk mencoba biasanya kalau dah mencoba sekali udah aja, aku juga ngak niat balik lagi secara jauh hahhaha
Lagian olahan bebek bunyak di Yogya..
Januari 7, 2016 pukul 9:55 am
Nah, bener juga. Kalau di Jogja, bebek apa yg paling enak?
Januari 7, 2016 pukul 10:26 am
Bebek mah selera ujung ujungnya slamet, kalau ayam RM. Mbah cempluk enak bnaget hhahaha
Januari 7, 2016 pukul 4:31 pm
Bebek Slamet ada di Jakarta, dah sering coba juga, mmg enak. Oke aku catet ayam Mbah Cempluk! Di area mana tuh?
Buat referensi kalo nanti main ke Yogya…
Januari 7, 2016 pukul 4:38 pm
Jalan parangtritis km berapa aku lupa, wajib di coba..
Januari 7, 2016 pukul 4:48 pm
Siap! Pokoknya ke arah parangtritis yaaa… semoga ada di google maps 🙂
Januari 7, 2016 pukul 4:49 pm
Ada kok…
Selamat mencoba.
Januari 7, 2016 pukul 4:54 pm
Terima kasiiih :*
Januari 7, 2016 pukul 4:54 pm
Sama sama