Buat yang punya anak kecil pasti pernah geregetan melihat anaknya diajak kenalan sama orang terus malu-malu salaman, nyebut namanya sendiri pelaaaan banget nyaris tak terdengar. Pernah? Kesannya kok anak kita kayak kurang percaya diri, gitu ya? Padahal sebagai orang tua, penginnya anak kita tampil percaya diri dan berani saat berada di antara orang banyak. Paling nggak si anak bisa nyaman dan PD dalam bersosialisasi. Ya kan?
Memang karakter anak beda-beda, ada anak yang extrovert dan terlihat percaya diri, ada pula yang pemalu dan terlihat kurang pede. Tapi, apapun karakternya, kita sebagai orang tua dan care giver tentu bisa membantu anak menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Saya jadi membaca-baca materi psikologi popular soal menumbuhkan self confidence pada anak, dan ini salah satu temuan menarik.
Bermain bersama anak membantu memumpuk rasa percaya diri mereka.
Yup, bermain bersama, melakukan kegiatan permainan yang disukai anak, ternyata efeknya tidak hanya membuat mereka gembira dan belajar sesuatu untuk perkembangan kognitif anak, tapi juga bisa memupuk rasa percaya diri. Kok bisa?
Bermain bersama membuat anak merasa ‘penting’ karena orang tua bersedia meluangkan waktu bermain bersama mereka. Playtime gives our child the message, “You are worth my time. You are a valuable person.” Sebagai orang tua kita sering merasa sudah sibuk dengan pekerjaan dan tugas rumah tangga, tapi ternyata meluangkan waktu 30 menit sehari bermain bersama anak adalah investasi yang sangat berharga untuk membentuk peri laku dan memupuk self esteem anak.
Saat bermain bersama, biarkan anak memilih permainan.
Hal ini membuat anak merasa dihargai, karena dia merasa ibu atau bapaknya suka melakukan aktivitas yang dia sukai. Meski kadang kita bosan diajak anak melakukan permainan yang itu-itu saja, tapi ikuti saja. Ini juga berlaku saat membacakan cerita sebelum tidur. Ada masanya saya bosan membacakan cerita Rapunzel yang entah kenapa selalu dipilih Adek. Tapi saya turuti saja. Saat saya bosan, kadang saya bikin twist. Ngarang aja… Misalnya, “Seandainya Rapunzel rambutnya kribo, apa yang terjadi ya Dek?” Adek tertawa terkikik-kikik sebelum akhirnya mencoba membayangkan situasi ‘ajaib’ itu.
Bermain juga berguna banget untuk orang dewasa.
Yes, kita sibuk. Pakai banget. Pekerjaan yang harus dibawa pulang, sudah mepet deadline, atau cucian yang menumpuk kadang membuat kita merasa, “Ngapain sih main balok sama anak? Justru anak dikasih mainan biar dia gak gangguin kita kerja, kan?”
Saya juga sering mikir gitu, sampai suatu malam saya memutuskan menunda pekerjaan dan memilih mewarnai gambar karakter Inside-Out bersama anak-anak. Eh, ternyata seru! Saya jadi asik mewarnai bajunya si Joy dengan gradasi warna kuning-hijau, lalu anak saya kagum dan memuji ‘karya’ saya. Saya jadi ikutan mencari suatu poin bagus dari karyanya untuk saya puji, misalnya bagus, arsiran pensil warnanya sudah rata, dan pujian yang konkret yang tidak berlebihan ini tentu memupuk rasa percaya dirinya.
Bermain bersama anak itu kegiatan yang sepertinya sederhana bagi kita, tapi sangat besar artinya bagi anak kita.
Agar kegiatan bermain dengan anak makin optimal, tentu mereka harus sehat dan mendapat asupan nutrisi yang lengkap. Sebagai pelengkap nutrisi, susu pertumbuhan Friso Gold 3, sebuah premium brand dari FrieslandCampina, bisa menjadi pilihan karena sederet keunggulannya. Friso sangat memperhatikan dan menjaga setiap tahapan pengolahan susu dengan konsep “From Grass to Glass”.
Dengan teliti dan seksama, Friso memberikan kualitas terbaik melalui pemilihan rumput yang segar, memilih ras sapi unggul yang bisa menghasilkan susu berkualitas serta proses pemerahan di peternakan susu yang terstandar dan higienis. Susu segar tersebut kemudian diolah dengan teknologi terkini di pabrik untuk menjadi susu pertumbuhan dalam kemasan. Apa lagi bulan ini Friso lagi bikin #FrisoPlayDay, ajakan bagi para orang tua untuk sering-sering bermain di luar bersama anak, serta menjelaskan beragam manfaatnya seperit yang terangkum dalam Jurnal Friso.
Jadi, sudahkan bermain bersama anak menjadi bagian dari keseharianmu?
Desember 25, 2015 pukul 9:24 pm
Bener juga sih dipikir-pikir. Aku sebagai ibu bekerja sering banget ngerasain apa yang mbak Tika tulis ini. Thanks for sharing. Aku akan ingat selalu untuk lebih sering main sama kedua anakku, terutama yang kecil dan masih batita. FrisoPlayDay itu hanya online atau ada kegiatannya semacam yang di mal-mal gitu?
Desember 26, 2015 pukul 6:12 am
Info lengkap tentang FrisoPlayDay silakan klik link yg tercantum di blog post ya 🙂
Desember 22, 2015 pukul 6:17 pm
Wah baru tau erat sekali hubungannya bermain sama anak dg rasa percaya diri anak! Bagus juga gerakan Friso Play Day-nya itu terutama buat para orang tua di kota besar ya… kalau di desa-desa sepertinya anak2 masih tiap hari main di luaran?
Desember 22, 2015 pukul 6:39 pm
Iya, di desa anak-anak masih sering terlihat bermain di luar rumah, tapi dengan anak-anak sebaya. Jarang sih yang saya lihat bermain dengan orang tuanya 😀
Desember 22, 2015 pukul 2:42 pm
aku waktu kecilnya suka jahilin tman kak hahha
Desember 22, 2015 pukul 6:10 pm
hahaha… Jahilinnya ngapain?
Desember 23, 2015 pukul 9:17 am
kayak jitak gitu kak
Desember 24, 2015 pukul 4:25 am
hahahaha… 😀
Desember 22, 2015 pukul 1:41 pm
Orang tuaku dulu terlalu sibuk kerja, sedikit waktu buat bermain bersama atau bahkan sekedar berbicara. Dan memang setelah dewasa kita jadi berjarak. Saya sih jadi sungkan aja. Makanya mumpung belum punya, sekarang saya banyak banyakin baca dan tahu ttg parenting biar nanti bisa di praktekin 🙂
Desember 22, 2015 pukul 6:10 pm
Wah, sebuah usaha yg bagus banget Maya! Salut sama kamu yang jauh2 hari sebelum punya anak sudah niat mencari tahu soal parenting!
Desember 23, 2015 pukul 3:50 pm
Hahaha kan perkembangan jaman mba, kalo ga up date ilmu atau cuma ngikutin pola lama yg ada jadi ribut terus, malah ga nyaman 🙂
Desember 24, 2015 pukul 4:27 am
Bener juga, mmg perlu update ilmu!!
Desember 22, 2015 pukul 10:48 am
bermain bersama anak ternyata memiliki banyak manfaat yah Mbak, bukan hanya untuk anaknya tapi buat orang dewasa juga 🙂
TFS Mbak 🙂
Desember 22, 2015 pukul 6:09 pm
Benar sekali mbak… My pleasure 🙂
Desember 22, 2015 pukul 9:52 am
Aku biasanya main Ludo sama papa, mbak 🙂 sm adek2 jg. Kalo pengalaman saya sbg org yg lebih besar, salah satu trik lain adl sering ngajak ngobrol si anak.. Mulai dr bahasan penting-ga-penting yg penting ngobrol 🙂
Desember 22, 2015 pukul 6:09 pm
Oiya LUDO!! Udah berapa abad aku nggak main itu lagi 😀 Kamu mainnya board game atau yg elektronik?
Wah makasih tipsnya! Noted 😀
Desember 22, 2015 pukul 8:33 pm
Board game mbak jadi seru banget ngambil pion2nya hihihi aplg mainnya di kasur pasti berisik banget deh :’)
Desember 24, 2015 pukul 4:24 am
Sounds like fun!!! 😀