Saya sering ditanya, ‘Kok traveling terus, duitnya banyak ya?’ Aha! Padahal nggak perlu kaya raya agar bisa sering traveling. Ada rahasianya.Bagi yang sering mampir ke blog ini pasti mengerti kalau traveling sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup saya, seperti bernafas atau minum air, gitu 🙂

Saya berpikir keras gimana caranya biar bisa melihat pelosok Indonesia dengan 17.500 lebih pulaunya. Caranya?

• Cari kerjaan yang bisa bikin jalan-jalan
• Berinvestasi dan belajar mengelola keuangan biar bisa jalan-jalan

Poin nomor 1 sudah saya lakukan. Poin nomor 2 saya masih belajar, learning by doing, katanya adalah cara yang manjur. Beberapa bulan terakhir saya lagi antusias belajar soal investasi dan mengelola keuangan. Sejak pertama bekerja dan punya penghasilan, pengertian saya soal pengelolaan keuangan hanya sebatas menabung, bisa dalam deposito. Belakangan saya sering dengar yang namanya reksa dana, saham dan obligasi, tapi masih samar-samar. Kemarin dalam kelas belajar investasi bersama Citibank saya lebih mengerti soal beragam instrumen investasi ini.

Jangan bayangkan kelas kuliahan di mana dosen menerangkan dan kita mendengar. Tidak! Kelas dimulai dengan bermain monopoli ala Praxis. Game mirip monopoli, tapi peraturan dan asesoris permainannya dibuat semirip mungkin dengan dunia keuangan yang sesungguhnya. Seru banget! Saya semeja sama blogger-blogger cantik ibu kota, ada Simbok Venus, Jeng Eny, Mbak Ienas, dan Kak Nuniek. Kami bersaing ketat mengelola aset agar saat permainan selesai, alias pensiun, masih punya cukup saving dan masih bisa menyisihkan dana pendidikan anak yang sifatnya wajib.

Siapa juaranya? Jeng Eny Firsa berhasil pensiun dengan aset paling banyak! Hahaha… memang dia pantes jadi nyonyah kaya raya 🙂

Satu poin yang cukup menohok disampaikan oleh Bapak Ivan Jaya, Head of Wealth Management, Citi Indonesia. Harapan hidup orang Indonesia rata-rata hingga usia 75 tahun, dan usia pensiun adalah 55 tahun. Berarti setelah pensiun akan ada masa 20 tahun saat kita hidup mengandalkan dana pensiun. Nah setiap tahun ada 12 bulan, jadi 20×12 adalah 240 bulan.

Akan ada 240 bulan di masa tua di mana kita hidup tanpa penghasilan/gaji bulanan yang kita peroleh sekarang.

Gimana tuh nyiapin dananya? Ya musti investasi. Kalau belum melakukan, kapan saat tepat memulainya? Se-ka-rang. Iya, harus sekarang banget. Lalu, bagaimana caranya dan mau investasi di mana? Untunglah ada Gold conversations, sebuah layanan terbaru dari CitiGold. Melalui layanan ini  Citibank memberikan advisory bagi nasabah soal bagaimana merencanakan dan membagi portfolio ke dalam beragam instrumen investasi.

Lalu, investasi apa yang paling aman dan bebas risiko? Sadly, tidak ada. Setiap instrumen investasi punya risiko dan menjanjikan return yang berbeda-beda. Perlu juga mempertimbangkan profil kita sebagai investor, apakah termasuk yang safe player, moderate, atau risk taker. Setelah mengenali profil kita, aset kita, dan tujuan investasi barulah dibahas instrumen investasi apa yang paling sesuai. Pastinya kita perlu melakukan diversifikasi, alias berinvestasi di lebih dari  satu macam instrumen.

Dengan diversifikasi maka portofolio investasi akan menjadi lebih stabil dan optimal.

Lalu, mau investasi di mana dan berapa banyak? Ya kembali ke tujuan kita, dananya mau dipakai buat travelingkah, pendidikan anakkah, pergi hajikah atau buat beli pesawat jet pribadi juga boleh! Kalau bingung dengan perhitungannya, bisa konsultasi melalui layanan Gold Conversations dari Citibank ini, agar mendapatkan saran investasi apa saja yang cocok supaya hasilnya lebih optimal.

Jadi, apakah kamu sudah melakukan investasi yang tepat? Kalau belum, kapan mau memulai?