Ada ribuan pulau cantik di Indonesia, tapi tidak semua terkenal akan kecantikannya. Pulau Selayar salah satunya. Terletak di Sulawesi Selatan, selama ini seolah Pulau Selayar tenggelam kalah pamor dibandingkan Taman Nasional Taka Bonerate yang gencar dipromosikan sebagai tujuan wisata. Ternyata Pulau Selayar menyimpan sejuta pesona yang coba diungkapkan oleh 50 orang fotografer peserta Indonesia World Photography Competition (IWPC) selama tanggal 8-12 September 2015 di Pulau Selayar.
Apa yang menarik para fotografer jempolan itu datang ke Pulau Selayar?
Ada tiga hal keren di Pulau Selayar, yaitu alam, budaya dan warisan sejarahnya. Buktinya puluhan fotografer rela datang jauh-jauh dari Jakarta, Makassar dan Singapura untuk mengabadikan pesona Pulau Selayar. Lomba fotografinya saja digelar dalam dua kategori, yaitu under water dan under the sun. Eh, maksud saya, fotografi bawah laut dan di daratan gitu.
Lomba berlangsung tanggal 8-12 September 2015, dan setiap hari sejak habis subuh sampai petang para peserta diajak keliling Pulau Selayar untuk hunting foto yang dilombakan. Nah, padat banget kan kegiatannya! Pulau Selayar memang punya banyak sekali spot kece untuk didatangi. Ini beberapa di antaranya dalam kilasan foto:
Gong Nekara raksasa dari jaman prasejarah di Desa Matalalang, Pulau Selayar. Berasal dari kebudayaan Dong Son di Vietnam yang diperkirakan masuk ke nusantara 1000 tahun sebelum masehi. Jadi nekara ini usianya sudah 2000 tahun lebih! Konon inilah gong nekara paling besar se-dunia. Lihat bagian atasnya, ada 4 ekor patung kodok yang merupakan simbol kesuburan. Dulu, salah satu patung kodok di atasnya itu pernah hilang dicuri dan nyaris dijual di Jakarta seharga 40 juta rupiah tahun 1995. Kalau sekarang harganya udah berapa ya?
*
Museum Tana Doang di kota Benteng, ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar. Museum ini di desain dengan bentuk rumah tradisional orang Selayar berupa rumah panggung, yang disebut Sapolohe. Museum ini menyimpan banyak sekali kekayaan sejarah Selayar yang ditemukan melalui ekspedisi bawah laut, semacam keramik Cina kuno, mata uang logam Cina kuno serta keris dan kelewang milik Raja Selayar.
*
Jangkar raksasa dan meriam kuno peninggalan kapal Cina yang terdampar di desa Padang, di sisi barat Pulau Selayar. Jangkar dan meriam ini umurnya sudah lebih dari 300 tahun loh!
*
Pelabuhan dan pasar desa Padang. Tempat ini sangat ramai tapi cuma sebentar, antara jam 6-7 pagi WITA, saat nelayan merapatkan kapal membawa hasil laut, lalu orang-orang membelinya dengan ember-ember besar dan menjualnya di pasar atau menjual secara eceran naik motor keliling kampung-kampung yang jauh. Pelabuhan dan pasar tradisional selalu menjadi tempat menarik untuk hunting foto kan?
*
Pantai! IYA, PANTAI!!! Pantai selalu indah untuk difoto terutama pada saat sunset. Apalagi kalau pas sunset ada sekelompok pemuda Selayar melakukan atraksi Araga, semacam tarian digabung dengan gerakan bela diri menggunakan bola takraw. Jadi mereka membentuk formasi tumpuk-tumpuk ala cheerleader gitu sambil terus memainkan bola takraw yang dibakar api! Bolanya nggak boleh jatuh tentunya… Inilah cara pemuda Selayar unjuk kejantanan. Cukup jantan kan?
https://instagram.com/p/7Xpo3bro0u/
Berikut ini bukan fotografer yang ikut lomba foto, bukan pula model fotonya. Cuma mau nunjukin seru banget main air di pantai yang pasirnya putih-lembut dan airnya bening ini. Yuk?
*
Masih banyak sekali spot menarik di Pulau Selayar dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Pulau Gusung Pasir. Nanti akan saya tulis terpisah ya 🙂
Lomba fotografi yang diadakan Pemkab Kepulauan Selayar bekerja sama dengan Pemprov Sulawesi Selatan ini akan ditutup hari Sabtu 12 September mendatang sekaligus penyerahan hadiah yang totalnya Rp 160.000.000,- Wow banget kan jumlah hadiahnya?
Meskipun bukan fotografer, kamu boleh banget kok main-main di pasir putihnya Pulau Selayar. Bagaimana menuju ke sana?
Transport: Naik pesawat ke Makassar, lalu terbang lagi selama 40 menit dengan Wings Air ke Benteng, ibukota Kep. Selayar. Tiketnya Wings Air ini Rp 450,000,- per orang. Pesawat berangkat jam 9 pagi, jadi disarankan naik penerbangan yang sampai di Makassar paling lambat jam 8 pagi.
Kalau datang ramai-ramai, alternatif lain dari Makassar bisa sewa mobil semacam Avanza, lalu naik mobil ke Tanjung Bira selama sekitar 5 jam. Dari Tanjung Bira menyeberang naik ferry (mobilnya juga dinaikkan) selama 2 jam ke Pelabuhan Pamatata di Selayar dan naik mobil lagi ke kota Benteng selama 1 jam. Ongkos naik ferry ini hanya Rp 480,000,- untuk satu mobil roda empat ukuran sedan sampai MPV, dan tiap orang dikenai tiket masuk pelabuhan Rp 10.000,-. Meskipun perjalanannya panjang, dengan naik ferry ini kita jadi punya kendaraan untuk dipakai berkeliling Pulau Selayar, karena masih cukup sulit menyewa kendaraan di Selayar.
Penginapan: Tidak banyak pilihan penginapan di Pulau Selayar, namun penginapan yang ada menurut saya sudah layak sekali tempatnya. Kami menginap di hotel Baruga Takabonerate, dengan kamar seharga Rp 275.000,- yang cukup nyaman, meskipun kamar mandinya sempit tapi bersih. Kamar pakai tidak pakai AC tapi kalau malam udara sejuk, tersedia TV, tapi tidak tersedia selimut dan air panas. Harga sudah termasuk sarapan, biasanya menunya nasi goreng dan telur.
Makanan: Ikan laut! Juara deh kesegarannya! Mereka punya makanan khas ikan bakar dengan sambal belimbing wuluh (belimbing sayur) disajikan dengan nasi santan. Rasanya gurih (mirip nasi uduk tapi lebih creamy) dan sambalnya asam. Sayangnya saya lupa memfoto makanan ini, saking nikmatnya dan nggak sabar mau makan. Nyam! Selain ikan juga ada kedai Tempat Biasa yang menjual ayam bakar kecap, sup ubi, mie rebus dan pizza! Iya, pizza ala selayar! Enak loh… nggak kalah sama pizza di Italia 🙂
Jaringan selular: Mohon maaf, Telkomsel masih berjaya dan satu-satunya yang sinyalnya cukup bagus di sini. Operator lain belum terdengar aromanya. Itupun sinyal GSM hanya lancar di kawasan pemukiman. Begitu kita sudah di jalan yang kanan-kirinya hutan, atau di pantai yang sepi, lenyaplah sinyal, hanya tersisa sepi di dalam hati.. *okay ini lebay.
Jadi, kapan mau ke Selayar?
April 18, 2017 pukul 10:42 am
Terima kasih sudah mencatat pengalaman indah di Selayar, itu ajah. Semoga berkenan suatu waktu kembali lagi ke selayar. Yuk diving/snorkeling di selayar
April 18, 2017 pukul 10:47 am
Tinggal di Pulau Selayar? Ku ingin banget ke sana lagi, seneng banget klo bisa diving & snorkeling di Selayar 🙂
April 18, 2017 pukul 10:58 am
Iya asli selayar, saat ini saya lagi di Selayar (sejak 2013). Berkabar klo ke selayar
April 18, 2017 pukul 11:39 am
Insya Allah. Thank you, semoga berkesempatan ke selayar lagi 🙂
April 18, 2017 pukul 10:47 am
Semoga ada kesempatan 🙂
Oktober 28, 2015 pukul 11:02 pm
Setelaaah baca postingan kak Tika ini, makin semangat nabuuuung untuk mewujudkan impian jalan-jalan ke Takabonerateeee ! >.<
Oktober 29, 2015 pukul 8:08 am
Amiiiin… semoga segera terwujud!
Ping-balik: Di Balik Sebuah “Apa kabar?” | About life on and off screen
Oktober 4, 2015 pukul 6:31 pm
Ah, ini rupanya pulau Selayar… saya penasaran berat. Bagus banget ya pemandangannya dan masih belum terjamah banyak wisatawan. Next trip pengen kesini…
Oktober 4, 2015 pukul 10:26 pm
Yuk ke Pulau Selayar! Masih termasuk jarang dikunjungi 🙂
September 18, 2015 pukul 1:14 pm
Selayar banget? aku pengennya dua layar. hiks . #Apeuu
anyway. KAMU JALAN JALAN MELULU..
September 19, 2015 pukul 9:10 pm
Hahaha… boleh deh buatmu DUA LAYAR TERKEMBANG! Yuk jalan?
September 22, 2015 pukul 8:49 am
kamu dah jalan jalan terus.. hambok kasih tau yang ngajak suruh ajak aku jugaa
September 22, 2015 pukul 10:09 am
okeh! akan kuberi tau agar ngajak Ifan sang blogger muda berbakat! Tapi kantormu gimana Fan?
September 22, 2015 pukul 10:38 am
aku kan di kantor freelance aja #eh
September 23, 2015 pukul 12:10 am
huahahaha… oooh jadi gitu 🙂
September 15, 2015 pukul 2:43 pm
Mantab-mantab foto nya 😀 ajdi pengen kesana 😀
September 15, 2015 pukul 7:01 am
yg mau ke selayar, nanti aku ajak keliling. tapi g sampe ke pulau-pulaunya yah. cukup traktir kopi aja di warkop:) pin bb 549C8448
September 15, 2015 pukul 8:45 am
Nah ini baru duta wisata jempolan! 🙂
September 14, 2015 pukul 10:52 am
wah sepertinya Selayar seru banget ya!
aku paling jauh cuma Tanjung Bira, nanggung yah :)))
September 14, 2015 pukul 12:45 pm
Nah… tinggal nyebrang 2 jam naik ferry tuh!
September 14, 2015 pukul 8:17 am
Ulasan yang bagus dan informtif…sepertinya saya melihat jeng di Selayar…saya kira peserta Lomba Photography juga….salam kenal…saya suka Selayar dan sdh 5 kali berkunjung ke sana
September 14, 2015 pukul 9:09 am
Hai Bang Hendra, selamat ya karya fotonya terpilih menjadi salah satu pemenang! Keren! Terima kasih sudah mampir ke blog saya, dan setuju, Selayar mmg keren. Biasanya jd fotografer dimana? 🙂
Ping-balik: Lomba Fotografi Di Pulau Cantik, Selayar | kelana mata
Ping-balik: Pulau Cantik Selayar | inspirasibackpacker
September 12, 2015 pukul 10:31 am
Selalu suka deh baca post traveling kamu👍🏼😀 Bikin tambah panjang domestic travel wishlist saya..😆
September 12, 2015 pukul 2:16 pm
Aaaakkk… ayo ayo jalan-jalan keliling nusantara! Apa perlu saya temani? Hihihi…
September 13, 2015 pukul 4:34 pm
Aaaaahhh maunya begitu..😝 Tapi berhubung sedang dalam tahap beranak pinak (halahhh..😁).., jadi nunggu si anak brojol dan gedean dikit dulu kali ye..😉
September 13, 2015 pukul 6:52 pm
ooooh… baiklah! Semoga persalinan lancar & sehat semuanyaaa! 🙂
September 13, 2015 pukul 6:55 pm
Hehehe..makasih banyak buat doanya, Tika..😀🙏🏽
September 11, 2015 pukul 2:59 pm
mantaaap kak, pasti hasinya ciamiiiik semua
September 11, 2015 pukul 3:04 pm
Iya nih, aku juga penasaran hasil karya foto peserta seperti apa
September 11, 2015 pukul 2:52 pm
Dirimu dan blog ini yaaaaa. Selalu berhasil bikin dada deg deg ser lihatin pemandangan dan betapa menakjubkannya Indonesia. Pake ditutup nanya lagi kapan ke sana. huhuhu. Mau bangettt sebenernya. (>. <)
September 11, 2015 pukul 2:54 pm
hahaha… kamu sebagai jagoannya financial planning, bisa dong merencanakan anggaran liburan ke tempat-tempat kece se-Indonesia?
September 11, 2015 pukul 2:55 pm
Merencanakan bisaaaa. Cuma waktunya iniloh. Trus kan mupeng ke semua tempatnyaaaa. Hahahaha. 😀
September 11, 2015 pukul 3:04 pm
hahaha… Prioritas dong, mau ke mana dulu? Kan kalo financial planning juga pasti ditanya prioritasnya apa? 😀 😀
September 11, 2015 pukul 3:23 pm
Nah ituuu. Prioritasnya masih belom jalan – jalan. Tapi setiap baca postingan dimarih dada selalu berdesir *tsaaaaah. Etapi beneran loh soal deg degan sama berdesirnya itu.
September 11, 2015 pukul 3:25 pm
Aduuuuh… aku jadi ikutan berdesir telah membuatmu berdesir! *desirception
Yasud, semoga ada tambahan rejeki shg jalan-jalan bisa menjadi prioritas dalam waktu dekat ya 🙂