Kisah nyata ini terjadi di pelabuhan laut Nabire, Papua, tahun 1990. Pelabuhan laut sore itu ramai karena sebuah kapal PELNI dari Surabaya baru saja bersandar. Orang-orang turun dari kapal, bertemu dengan penjemput dan saling melepas kangen. Bapak saya sendirian saja tiba di Nabire, tidak disertai keluarga, dan tidak dijemput kerabat. Bapak saya memang nekat, merantau dari Jawa ke Papua seorang diri, dengan niat mau buka usaha foto copy hanya dengan modal 1 buah mesin foto copy bekas yang sudah lama dia pakai di kiosnya di Jawa.

Setelah sekian lama nenunggu, akhirnya barang-barang dikeluarkan dari kapal oleh petugas cargo. Bapak saya menunggu mesin foto copynya keluar. Saat akhirnya keluar, mesin itu diserahkan dengan cara dilempar oleh petugas, dan Bapak saya terpaksa menangkapnya! HUP!! Untung berhasil dia tangkap! Kalau sampai jatuh ke laut, wassalam deh… Tanpa Bapak saya sadari upaya heroiknya menyelamatkan mesin foto copy bekas itu membuatnya cidera punggung, yang baru terasa sakitnya ketika sudah parah bertahun-tahun kemudian. Beliau menjalani operasi di sebuah rumah sakit di Surabaya tahun 2000. Saya masih ingat jelas ketika ditelfon di rumah kost di Margonda dan diminta datang ke Surabaya untuk menanda-tangani surat ijin operasinya, karena sayalah satu-satu keluarga di Jawa yang sudah berusia di atas 17 tahun. Tanpa pikir panjang saya cabut kuliah, ambil uang di ATM, beli tiket KA ke Surabaya dan selama 10 hari berikutnya menemani Bapak menjalani operasi hingga pemulihan.

Kini sudah 16 tahun berselang, umur Bapak sudah 70 tahun. Cidera pada tulang belakangnya itu sering kambuh, beberapa kali menimbulkan rasa sakit, bahkan membuat beliau susah jongkok. Belum lagi beberapa masalah kesehatan yang umum ditemukan pada manula seperti kadar gula naik-turun dan kadar asam urat yang terlalu tinggi. Hasil obrolan dan browsing beberapa blog, saya jadi tertarik untuk mengajak Bapak berobat ke Malaysia, terutama Penang, sekalian sambil jalan-jalan. Ketika ide ini saya bicarakan, Bapak langsung setuju dan Ibu pun mendukung. Rupanya ibu saya juga sempat mendengar positive feedback soal berobat ke Malaysia. Beliau langsung menugaskan saya untuk mencari informasi lengkap dengan RS dan biayanya.

Oh, ternyata berbagai informasi lengkap soal berobat ke Malaysia dapat saya temukan di Malaysia Healthcare Travel Council sebuah layanan online yang didedikasikan untuk orang Indonesia, karena judulnya saja sudah Malaysia Healthcare Service For Indonesians. Hmmm… Menarik nih! FB Page ini tampaknya dikelola dengan baik, salah satunya terlihat dari cara mereka memberikan informasi kesehatan dengan cara ringkas dan menarik, dan dalam bahasa Indonesia. Kayak gini nih contohnya:

Pada foto kanan di atas, apakah kamu masih bisa melihat dengan jelas angka-angka yang tertulis di dalam lingkaran warna-warni itu? Kalau bisa dengan cepat menemukan angka-angkanya, berarti kamu lolos tes buta warna! Yay!!  Ternyata kita perlu merawat dan mengecek kesehatan mata secara berkala, salah satunya di ISEC (International Specialist Eye Centre) agar masalah mata dapat ditangani sejak dini. Perawatan di ISEC mencakup oftalmologi anak; mata juling; bedah estetika mata; dan berbagai spesialisasi mata lain.

Setelah membaca berbagai informasi di situ tampaknya melakukan medical check up di Malaysia cukup mudah, tidak mahal dan nyaman prosesnya. Mereka bahkan memberikan panduan ringkas seperti terlihat pada gambar di atas. Ibu saya antusias dengan rencana ini, karena kami pernah jalan-jalan ke Penang dan tempat itu sangat menyenangkan. Apalagi setelah saya kabari bahwa saya sudah kontak-kontakan dengan pihak Penang Adventist Hospital. Saya cukup mengirimkan email berisi pertanyaan dan mereka cepat merespon via email, atau menawarkan untuk menelfon saya bila ingin berbicara langsung. Kesan pertama yang ramah dan sangat membantu.

Buat warga Surabaya, kalau mau datang dan konsultasi langsung soal medical check up atau pengobatan di Malaysia, bisa datang ke kantor mereka di DBS Tower – Ciputra World 1. 28th floor #2842, Jakarta, Indonesia 12940. Nomor telefon +62 21 2988 8390. Tentunya, yang paling penting adalah selalu menjaga kesehatan sejak usia muda, sepakat?

Salam olah raga! Eh, salam kesehatan!