Pergi ke Pulau Belitung belum sah kalau nggak menyeberang ke Pulau Lengkuas. Kenapa kok bisa gitu? Emang ada apa di pulau yang namanya semacam bumbu masak ini? Di pulau ini selain ada mercu suar tua yang dibangun pada masa kolonial Belanda, juga ada cerita-cerita misteri yang bakal bikin bulu kudukmu berdiri…
Perjalanan bermula dari pantai Tanjung Kelayang di Belitung yang pernah saya tulis di artikel sebelumnya. Kami berangkat jam 7.30 pagi dari penginapan, sampai Tanjung Kelayang langsung naik perahu nelayan selama sekitar 20 menit mencapai pulau tujuan pertama.
First stop: Pulau Pasir. Pulau ini kecil banget dan cuma ada hamparan pasir dengan hiasan bintang laut yang bertebaran di beberapa spot. Cantik buat foto-foto! Tapi kalau foto sama si patrick a.k.a bintang lautnya, sebaiknya jangan diangkat dari air ya gaes… Mending kita yang nyelup ke dalam airnya, sekalian pose yang paripurna sebagai anak pantai.
Let’s hop to the next island!
Next stop: Pulau Lengkuas. Mendekati pulau ini jantung saya berdegup kencang seperti abg mau ketemu gebetan. Itu mercu suarnya sudah keliatan tinggi banget! Di sekeliling mercu suar ada hamparan pasir putih yang lembut, melambai-lambai agar saya berbaring di atasnya. Tapi kami memantapkan tekad mau mendaki ke puncak mercu suar dulu. Hap hap hap… kaki mulai melangkah naik tangga hingga ke lantai 19. Lantai 1 sampai 9 masih bugar. Begitu masuk lantai belasan nafas kami mulai tersengal. Dan di lantai 15 saya memutuskan berhenti sejenak, mau selfie dulu di jendela mercu suar padahal mau istirahat karena ngos-ngosan!
Semua rasa pegel dan lelah naik ratusan anak tangga terbayar saat kami sampai di puncak mercu suar. Pemandangannya aduhai kece beraaaaattt! Saya langsung membayangkan jadi noni Belanda yang memandang kapal-kapal lewat di bawah sana. Iya, kulit saya nggak cocok jadi noni Belanda tapi ngayal kan gratis!
Di samping mercu suar ada penangkaran penyu dalam bak kecil yang dikelola oleh penjaga mercu suarnya. Pagi itu dia baru saja menangkap dua ekor biawak yang mengintai telur-telur penyu di situ. Biawaknya dia ikat di samping mercu suar. Saya mau foto tapi batal. Nggak tega. Biawak kan punya rasa dan punya hati, jangan samakan dengan pisau belati.
Habis mendaki mercu suar apakah kami lelah? Tentu tidak! Lanjut dengan snorkeling selama 2 jam di sekitar pulau Lengkuas yang koralnya masih bagus dan tidak dalam, cukup dengan snorkeling sekitar pulau aja udah kece. PUAS! Setara cakepnya kayak pas snorkeling di sekitar Pulau Maratua, Kalimantan Timur.
Let’s go!
Next stop: Pulau Kepayang di mana ada tempat buat duduk dan menikmati bekal makan siang ikan bakar yang kami bawa. Ikannya dibakar ulang, biar hangat. Habis makan, kami sempat jalan kaki sebentar ke sisi lain pulau ini melihat penangkaran penyu yang lebih besar. Ada beberapa kolam dipenuhi tukik, anak penyu yang berusia beberapa hari sampai 5 bulan. Tukik-tukik ini bisa kamu adopsi dengan membayar Rp 50.000/ekor atau Rp 2.500.000/sarang. Mau? Di adopsi, tapi nggak boleh di bawa pulang, soalnya konsep adopsinya adalah untuk kamu lepaskan ke laut. Jadi kamu bisa mengantar tukik pilihanmu mengarungi hidup baru ke laut lepas, sambil membaca doa atau baca majalah Aneka Yess. Tentu boleh sambil foto-foto kece!
Kenyang!
Next stop: Pulau Batu Belayar ini isinya cuma batu doang! Iya, batu. Mestinya Obelix ke sini, dia pasti seneng banget nemu batu menhir segede-gede rumah! Pasti dia cabut satu, terus dia ikat pita cantik, dan dia boyong ke desa Galia 🙂 Batu-batu ini, sekali lagi, jadi setting kece buat foto-foto. Saya sempat berkhayal jaman dulu pasti ada alien yang lagi iseng main gundu, terus gundunya pecah, jadi meteor dan beberapa pecahannya berserakan jadi batu di pulau ini.
Tips berkunjung ke Pulau Lengkuas (dan pulau-pulau kecil lain di dunia):
- Bawalah air minum sendiri, karena belum tentu ada yang jual air mineral.
- Jangan buang sampah, please. Bawa pulang botol air mineralmu dan bungkus makananmu.
- Kalau snorkeling please banget jangan menginjak dan menyentuh terumbu karang. Kalau terumbu karangnya mati, nggak ada lagi dong spot kece buat kita snorkeling, ya kan?
- Pakai sun block SPF 50 deh, biar kalaupun gosong nggak perih.
- Bawa kamera, tongsis dan kalau punya casing underwater. Sayang kalau nggak foto-foto kan?
- Bawa baju ganti, snorkel dan alat mandi buat bilas kalau ada tempat bilas. Kalau jalan sama tour operator biasanya jasa mereka termasuk meminjamkan google dan snorkel. Cek dulu sama operatornya. Saya sih bawa sendiri 🙂
- Bawa tas yang kedap air atau tas plastik besar. Kalau mendadak hujan pas di perahu, barang-barang kita akan terlindungi dari percikan air hujan.
Jadi ini aja kegiatan kalau ke Belitung? Nggak dong… Next artikel masih ada cerita tentang danau kaolin yang cantik tapi sebenarnya limbah, makanan khas Belitung dan Museum Kata yang unik di Belitung Timur. Oya, kalau ada yang mau ditanyakan, misalnya soal budget atau penginapan, langsung tulis aja di kolom komentar ya 🙂
September 30, 2015 pukul 7:53 pm
hi,
mau tanya untuk sewa mobil dan sewa boat berapa ya ?
Thanks
Oktober 1, 2015 pukul 8:19 am
pas aku ke sana sewa mobil, bensin dan boat sudah termasuk paket sama penginepan & makan & anter jemput airport, total 1,8 juta untuk trip 3 hari.
Ping-balik: Traveling Bikin Kulit Gosong? | About life on and off screen
Juni 4, 2015 pukul 12:37 am
Wah menarik banget postingnya! Saya juga baca posting2 lain tentang Belitung, jadi pengin ke sana. Mungkin tunggu pas break kerjaan dulu baru bisa ke sana. Bookmark dulu blog ini boleh ya?
Juni 4, 2015 pukul 7:57 am
Silakan 🙂
Juni 4, 2015 pukul 12:17 am
Sunblock wajib banget, pulau ini kece dengan mercusuar + batu2 nya tapi panas nya beneran juara
Juni 4, 2015 pukul 12:25 am
Mataharinya ada berapa di sini Cum? :))
Juni 3, 2015 pukul 7:31 am
Aku juga hari ini mau ke pantai.. Btw indah banget pemandangannya mas dan asri iya jadi pengen nyobain kesana :G
Juni 3, 2015 pukul 7:54 am
Yuuuuk!!! Have fun ya!
Mei 30, 2015 pukul 6:36 pm
Kemarin ada paket promo ke belitung tapi malah ga jadi. Tauk gitu jadiin aja ya kalo ternyata bagus” gitu spot”nya. Huft.
Juni 1, 2015 pukul 12:24 am
Iyaaa… hayuk cari tiket/paket promo lagi?
Mei 30, 2015 pukul 5:41 pm
Manah cerita seramnyaaah… Manaahhhh.. Hahahaha. Indah banget ya Tikaaaa. Semoga bisa sampai ke sanaaaa. *gw jadi religius tiap maen ke sini. Doa mulu. Hehehehe.
Mei 30, 2015 pukul 6:08 pm
alhamdulillah blog gue bikin lo banyak2 berdoa tanpa gue harus ceramah keagamaan :)))
Mei 29, 2015 pukul 3:53 pm
Bahasanya asyik ini, mengalir banget..
Dari dulu pengen banget snorkling, tp aku ga bisa renang *nangis di pojokan*
Mei 29, 2015 pukul 11:00 pm
Mengalir? Semacam air sungai ya? :))
Eh, serius, kalau snorkeling bisa pakai live jacket, gak perlu bisa renang. Beneran deh…
Mei 29, 2015 pukul 1:28 pm
Mba Swastika berapa hari sih di Belitung?
Mei 29, 2015 pukul 3:10 pm
Oh nggak lama2 kok, cuma 3 hari. Kenapa?
Mei 29, 2015 pukul 3:49 pm
Aku berniat ke sana juga bulan Agustus. berarti 3 hari cukuplah ya buat mengarungi Belitung…?! 😀
Mei 29, 2015 pukul 10:59 pm
Cukuuuup! Kalau bisa pas weekdays lebih nyaman. Udah tau kan sebabnya? 🙂
Mei 28, 2015 pukul 10:49 am
Wow langitnya biru bening indah banget.
Mei 29, 2015 pukul 9:36 am
Iyaaaa!! The best lah langitnya buat background foto!
Mei 28, 2015 pukul 10:23 am
Mbak nginepn dimana selama di belitung? Berapaa semalam mbak? Hehehehe.
Aaahhh cantik ya pulau pulaunya mbak ☺️
Mei 29, 2015 pukul 9:36 am
Hihihi… nginep di hotel kecil tak berbintang, namanya new city 2. Murmer kok, yg penting bersih & air hangat buat mandinya kenceng. Mau ke belitung?
Mei 29, 2015 pukul 11:41 am
Gak mbaakk mau tanya aja. Kali aja tibatiba mau kesana kan yak. Hihihi
Mei 29, 2015 pukul 3:09 pm
Hihihi… boleeeh…