BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Pulau Lengkuas: Mendaki Mercu Suar Tua Jaman Belanda

25 Komentar

Pergi ke Pulau Belitung belum sah kalau nggak menyeberang ke Pulau Lengkuas. Kenapa kok bisa gitu? Emang ada apa di pulau yang namanya semacam bumbu masak ini? Di pulau ini selain ada mercu suar tua yang dibangun pada masa kolonial Belanda, juga ada cerita-cerita misteri yang bakal bikin bulu kudukmu berdiri…

Perjalanan bermula dari pantai Tanjung Kelayang di Belitung yang pernah saya tulis di artikel sebelumnya. Kami berangkat jam 7.30 pagi dari penginapan, sampai Tanjung Kelayang langsung naik perahu nelayan selama sekitar 20 menit mencapai pulau tujuan pertama.

First stop: Pulau Pasir. Pulau ini kecil banget dan cuma ada hamparan pasir dengan hiasan bintang laut yang bertebaran di beberapa spot. Cantik buat foto-foto! Tapi kalau foto sama si patrick a.k.a bintang lautnya, sebaiknya jangan diangkat dari air ya gaes… Mending kita yang nyelup ke dalam airnya, sekalian pose yang paripurna sebagai anak pantai.

20150507_085615_1

Let’s hop to the next island!

Next stop: Pulau Lengkuas. Mendekati pulau ini jantung saya berdegup kencang seperti abg mau ketemu gebetan. Itu mercu suarnya sudah keliatan tinggi banget!  Di sekeliling mercu suar ada hamparan pasir putih yang lembut, melambai-lambai agar saya berbaring di atasnya. Tapi kami memantapkan tekad mau mendaki ke puncak mercu suar dulu. Hap hap hap… kaki mulai melangkah naik tangga hingga ke lantai 19. Lantai 1 sampai 9 masih bugar. Begitu masuk lantai belasan nafas kami mulai tersengal. Dan di lantai 15 saya memutuskan berhenti sejenak, mau selfie dulu di jendela mercu suar padahal mau istirahat karena ngos-ngosan!

Semua rasa pegel dan lelah naik ratusan anak tangga terbayar saat kami sampai di puncak mercu suar. Pemandangannya aduhai kece beraaaaattt! Saya langsung membayangkan jadi noni Belanda yang memandang kapal-kapal lewat di bawah sana. Iya, kulit saya nggak cocok jadi noni Belanda tapi ngayal kan gratis!

Di samping mercu suar ada penangkaran penyu dalam bak kecil yang dikelola oleh penjaga mercu suarnya. Pagi itu dia baru saja menangkap dua ekor biawak yang mengintai telur-telur penyu di situ. Biawaknya dia ikat di samping mercu suar. Saya mau foto tapi batal. Nggak tega. Biawak kan punya rasa dan punya hati, jangan samakan dengan pisau belati.

Habis mendaki mercu suar apakah kami lelah? Tentu tidak! Lanjut dengan snorkeling selama 2 jam di sekitar pulau Lengkuas yang koralnya masih bagus dan tidak dalam, cukup dengan snorkeling sekitar pulau aja udah kece. PUAS! Setara cakepnya kayak pas snorkeling di sekitar Pulau Maratua, Kalimantan Timur.

2015-05-07 09.29.22

PhotoGrid_1432055959550

Let’s go!

Next stop: Pulau Kepayang di mana ada tempat buat duduk dan menikmati bekal makan siang ikan bakar yang kami bawa. Ikannya dibakar ulang, biar hangat. Habis makan, kami sempat jalan kaki sebentar ke sisi lain pulau ini melihat penangkaran penyu yang lebih besar. Ada beberapa kolam dipenuhi tukik, anak penyu yang berusia beberapa hari sampai 5 bulan. Tukik-tukik ini bisa kamu adopsi dengan membayar Rp 50.000/ekor atau Rp 2.500.000/sarang. Mau? Di adopsi, tapi nggak boleh di bawa pulang, soalnya konsep adopsinya adalah untuk kamu lepaskan ke laut. Jadi kamu bisa mengantar tukik pilihanmu mengarungi hidup baru ke laut lepas, sambil membaca doa atau baca majalah Aneka Yess. Tentu boleh sambil foto-foto kece!

PhotoGrid_1432055888045

Kenyang!

Next stop: Pulau Batu Belayar ini isinya cuma batu doang! Iya, batu. Mestinya Obelix ke sini, dia pasti seneng banget nemu batu menhir segede-gede rumah! Pasti dia cabut satu, terus dia ikat pita cantik, dan dia boyong ke desa Galia 🙂 Batu-batu ini, sekali lagi, jadi setting kece buat foto-foto. Saya sempat berkhayal jaman dulu pasti ada alien yang lagi iseng main gundu, terus gundunya pecah, jadi meteor dan beberapa pecahannya berserakan jadi batu di pulau ini.

20150507_141409_1

Tips berkunjung ke Pulau Lengkuas (dan pulau-pulau kecil lain di dunia):

  1. Bawalah air minum sendiri, karena belum tentu ada yang jual air mineral.
  2. Jangan buang sampah, please. Bawa pulang botol air mineralmu dan bungkus makananmu.
  3. Kalau snorkeling please banget jangan menginjak dan menyentuh terumbu karang. Kalau terumbu karangnya mati, nggak ada lagi dong spot kece buat kita snorkeling, ya kan?
  4. Pakai sun block SPF 50 deh, biar kalaupun gosong nggak perih.
  5. Bawa kamera, tongsis dan kalau punya casing underwater. Sayang kalau nggak foto-foto kan?
  6. Bawa baju ganti, snorkel dan alat mandi buat bilas kalau ada tempat bilas. Kalau jalan sama tour operator biasanya jasa mereka termasuk meminjamkan google dan snorkel. Cek dulu sama operatornya. Saya sih bawa sendiri 🙂
  7. Bawa tas yang kedap air atau tas plastik besar. Kalau mendadak hujan pas di perahu, barang-barang kita akan terlindungi dari percikan air hujan.

Jadi ini aja kegiatan kalau ke Belitung? Nggak dong… Next artikel masih ada cerita tentang danau kaolin yang cantik tapi sebenarnya limbah, makanan khas Belitung dan Museum Kata yang unik di Belitung Timur. Oya, kalau ada yang mau ditanyakan, misalnya soal budget atau penginapan, langsung tulis aja di kolom komentar ya 🙂

Iklan

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

25 thoughts on “Pulau Lengkuas: Mendaki Mercu Suar Tua Jaman Belanda

  1. hi,

    mau tanya untuk sewa mobil dan sewa boat berapa ya ?

    Thanks

  2. Ping-balik: Traveling Bikin Kulit Gosong? | About life on and off screen

  3. Wah menarik banget postingnya! Saya juga baca posting2 lain tentang Belitung, jadi pengin ke sana. Mungkin tunggu pas break kerjaan dulu baru bisa ke sana. Bookmark dulu blog ini boleh ya?

  4. Sunblock wajib banget, pulau ini kece dengan mercusuar + batu2 nya tapi panas nya beneran juara

  5. Aku juga hari ini mau ke pantai.. Btw indah banget pemandangannya mas dan asri iya jadi pengen nyobain kesana :G

  6. Kemarin ada paket promo ke belitung tapi malah ga jadi. Tauk gitu jadiin aja ya kalo ternyata bagus” gitu spot”nya. Huft.

  7. Manah cerita seramnyaaah… Manaahhhh.. Hahahaha. Indah banget ya Tikaaaa. Semoga bisa sampai ke sanaaaa. *gw jadi religius tiap maen ke sini. Doa mulu. Hehehehe.

  8. Bahasanya asyik ini, mengalir banget..
    Dari dulu pengen banget snorkling, tp aku ga bisa renang *nangis di pojokan*

    • Mengalir? Semacam air sungai ya? :))
      Eh, serius, kalau snorkeling bisa pakai live jacket, gak perlu bisa renang. Beneran deh…

  9. Mba Swastika berapa hari sih di Belitung?

  10. Wow langitnya biru bening indah banget.

  11. Mbak nginepn dimana selama di belitung? Berapaa semalam mbak? Hehehehe.

    Aaahhh cantik ya pulau pulaunya mbak ☺️

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s