Siapa tak kenal Joko Anwar, filmmaker mapan yang hits di Indonesia. Kali ini Joko sharing ilmunya buat lo semua tentang cara cepat bikin film pendek. Kenapa film pendek? Karena buat lo semua yang suka bikin film dan pengin kerja di industri film, membuat film pendek bisa jadi portfolio yang membuka pintu buat lo masuk ke dunia profesional filmmaking, baik sebagai sutradara, penulis skenario, camera person, sound person, editor, penata artistik dan lain-lain.
Menurut Joko kalau mau bikin film kebanyakan anak muda langsung mikir shootingnya gimana. Padahal sebelum shooting dimulai, lo harus nyiapin proses kreatifnya sejak masa pre-produksi.
Proses kreatif bikin film:
- Pre-produksi: ide cerita, script development, rekrut kru, persiapan
- Produksi: shooting
- Pasca produksi: editing, music scoring, effect.
Terus dari mana cari ide buat dibikin film? Ide lo harus original dan bisa membuat orang relate (merasa nyambung) sama cerita lo. Pada saat menonton sebuah film, penonton harus bisa dibuat tertarik mengikuti ceritanya, bukan sibuk sama shot-shotnya kayak apa.
Ingat: film adalah story telling.
Story telling ini bisa berupa perjalanan seorang karakter dari situasi yang balanced lalu dihadapkan ke situasi yang imbalanced, sehingga dia berusaha membuat hidupnya kembali seimbang. Jadi lo harus fokus ke karakter utama di film lo, apapun genre filmnya buatlah karakter itu believable (meyakinkan). Caranya? Karakter tersebut harus memiliki sifat2 yang kita bisa relate sebagai manusia, harus membumi.
Cara mencari ide yg original:
- Be an information junkie, jadilah orang yang sangat haus informasi, rajin baca berita, cari berita di sosmed dll, jangan stop mencari informasi.
- Membiasakan diri utk tidak takut berangan-angan, jangan dibatasi, think like a child.
- Test your ideas ke temen2 yang kita rasa punya taste bagus. lihat responnya, kalau responnya gak bagus, cari tahu sebabnya, lo perbaiki ide lo.
Kalau tiga hal itu udah dijalanin, bisa jadi nanti semua hal yang lo temui sehari-hari akan bisa jadi ide cerita. Lo akan lebih peka saat melihat sekeliling. Saat mencari ide Joko sendiri suka pergi ke keramaian, lalu duduk memperhatikan orang di sekitarnya, misalnya di terminal atau airport. Ide bisa datang dari mana saja.
Kalau nonton sinetron, kita sering males atau nggak bisa ngikutin ceritanya karena kita nggak percaya sama karakternya. Jadi penting banget untuk membuat karakter yang believable dan utuh. Buatlah background story untuk karakter yang lengkap sejak dia lahir sampai kejadian dalam film itu. Background story ini nanti akan ditransfer oleh sutradara ke aktornya. Pada saat reading kita bisa diskusi sama aktor untuk melengkapi biografi karakternya. Sehingga aktor akan terbantu untuk masuk ke dalam karakter itu. Nantinya aktor juga akan bereaksi secara lebih natural saat berakting sebagai karakter tersebut.
Terus gimana cari solusinya kalau budget kita ngepas banget? Cara menyiasatinya bisa dengan merencanakan pre-production dengan matang. Kalau lo sudah melakukan perencanaan yang bagus maka budgetnya bisa dibikin efisien dan meminimalkan problem selama produksi maupun pasca produksi. Jadi, mulai sekarang, latihan mencari ide-ide gokil yuk?
Maret 26, 2019 pukul 4:31 pm
Nonton QQCINEMA21 Streaming Film Online Bioskop Box Office Terlengkap 2019 Subtitle Indonesia Kualitas HD, BLURAY dan Gratis Download Film-film Terbaru
Ping-balik: Webinar: Bikin Musik Keren Buat Film | About life on and off screen
Mei 1, 2015 pukul 11:12 am
Menarik banget! Walaupun aku bukan orang film tapi seneng liat semangatnya!
Mei 1, 2015 pukul 11:17 am
Thank you masbro!
April 29, 2015 pukul 7:49 am
lengkap dan bikin banyak cari ide ya ini, premis kata mas Salman Aristo karakter dan pengembangan skenario disini yang emang harus, banyak deh pokoknya ini menarik apa lagi yg dari bukunya Syd Field tentang struktur 3 babak 🙂
April 30, 2015 pukul 8:17 am
Yup! Udah baca sampe kelar itu Syd Field?
April 30, 2015 pukul 9:55 pm
belum kelar nih 😀
tapi selalu ada waktu untuk membaca walau sibuk
Mei 1, 2015 pukul 11:12 am
Bener… baca sehari 1/2 atau 1 bab aja, terus diresapi dulu. Buat apa cepet2 baca sampe kelar kalau abis itu lupa?
April 28, 2015 pukul 10:06 am
Wah makasih kak udah dirangkum dan diposting di sini! Kapan hari itu mau nonton webinarnya tapi pas tanggal ama jamnya aku lagi di perjalanan, udah nyobain akses pakai HP tapi gak bisa.
April 28, 2015 pukul 3:50 pm
My pleasure 🙂
April 28, 2015 pukul 9:29 am
cataat! tipsnya berlaku buat semua jenis film kan? Lagi kepengen banyak belajar bikin film pendek bertewam pariwisata 😀
April 28, 2015 pukul 3:50 pm
Roughly speaking, berlaku utk semua film naratif. Kalau dokumenter, well, agak beda dikit. Yang pengin kamu bikin itu fiksi atau dokumenter?
April 28, 2015 pukul 4:48 pm
Cenderung ke dokumenter sih kak, kalau fiksi nggak bisa bikin ceritanya 😀
April 28, 2015 pukul 5:05 pm
Aha! Padahal film dokumenter juga butuh cerita lho 😉
Mei 1, 2015 pukul 12:21 pm
Kalo butuh artessss, bisa pake cumilebay yaaa kak #Ngarep
Mei 1, 2015 pukul 12:27 pm
Baiklah. Cumilebay dikontak kalau butuh aktor pemeran apa ya cocoknya?
April 28, 2015 pukul 7:58 am
Huhuhuhu. Makasih ya Tik di share infonya di sini. Beneran deh, being an information junkie emang gak ada ruginya ya. Penting banget buat bikin cerita yang believable jugak. Gw kalo nonton sinetron ngakak mulu padahal ceritanya si pendekar lagi berdebat. Wkwkwkwk.
April 28, 2015 pukul 3:49 pm
Hehehe…. Jadi nonton sinetron buat cari bahan ketawaan ya?