Perjalanan ke sebuah tempat kurang afdol tanpa mencoba kekayaan kuliner daerah itu. Waktu #KSBTrip alias Kabupaten Sumbawa Barat Trip tanggal 24-28 Desember lalu, beberapa teman ngomporin saya untuk menjajal susu kuda liar. Wiiiih… penasaran juga pengin tau rasanya, meskipun saya bukan peminum susu. Setelah pengalaman ditendang kuda Sumbawa yang saya ceritakan di artikel ini, dan perjalanan ke Batu Hijau di artikel yang ini, kami pun mencoba beberapa kuliner khas Sumbawa Barat.
Ayam Taliwang
Nama hidangan ini mungkin sudah familiar, karena memang tersedia di Jakarta dengan label masakan khas Lombok. Nah, kami bertujuh meluncur ke sebuah rumah warga di Desa Taliwang di Sumbawa Barat, sebuah pulau di sebelah timur Pulau Lombok demi mencicipi ayam taliwang yang otentik. Ini bukan warung makan, sehingga pemiliknya hanya akan memasak bila ada pesanan. Menunya: ayam bakar taliwang, sup ayam, dan sambal tomat. Rasanya? Juara tingkat nasional!
Ayam kampungnya dijepit pakai bambu lalu dibakar dengan kayu api dan dioles bumbu pedas beberapa kali selama proses pembakaran. Sasha, salah satu teman seperjalanan, sampai nangis karena kepedesan… huaaa…. cukup membakar lidah tapi saya dan Nico habis sepiring penuh ayamnya! Supnya juga enak sekali, dengan sentuhan rasa pedas merica tapi tidak sampai menggigit lidah.
Sup Tulang
Ini makanan yang populer si Sumbawa barat karena 2x kami mampir ke rumah makan selalu ada menu ini ditulis besar-besar. Bahkan warung kedua yang kami datangi memang khusus menjual sup tulang dan laris! Nama warungnya pun manis banget: RM Sayang Anak.
Sup yang kami cicipi terbuat dari tulang kaki kerbau makanya ukurannya extra large gitu! Saya bukan penggemar sumsum, jadi hanya mencicip satu sendok kuahnya saja dari mangkok Aline, seorang food blogger teman seperjalanan. Kuahnya enak, kayak sup buntut gitu rasanya. Katanya sumsumnya juga enak buat disedot, tapi saya pass deh, nggak tahan rasanya makan sesuatu yang lembek dan tlunyur-tlunyur gitu… hahaha…
Kepiting dan Kuah Sepat
Ini dia favorit saya! Crab can do no wrong. Kepiting itu selalu enak dimasak apapun juga. Apalagi kalau kepitingnya segar, besar, dan dagingnya tebal. Wiiiih…. Kekacauan pun terjadi saat makan siang di satu-satunya kompleks warung di teluk Benete sehabis snorkeling, hidangan ini tandas dalam sekejap. Simak fotonya, itu dalam mangkuk di samping kepiting adalah Kuah Sepat, terbuat dari ikan sepat dibakar, lalu dimasak dengan terong bakar dan kuah santan encer. Masakah ini mengingatkan saya akan sayur lodeh ikan mangut di Jawa Tengah. Rasanya gurih dan ada aroma ikan asapnya yang khas. Kalau nggak inget bakal ketemu Brad Pitt, saya sudah nambah nasi 3 piring gara-gara kelezatan kuah sepat ini!
Pelopo, Pundut, Roko, Lepat, Gogos dan Janda Berenang
Enam nama di atas adalah jajanan khas Sumbawa Barat. Pelopo itu yang putih dengan kuah cokelat di dalam mangkok, terbuat dari susu kerbau diolah dengan air perasan terong duri hingga mengeras seperti cream, lalu dikasih kinca encer dari gula merah. Rasanya? Ya kayak susu kerbau… hahahaha… lembut dan pekat di lidah, agak manis karena siraman kinca gula merahnya. Saya hanya mencicip beberapa sendok, soalnya nggak kebayang berapa ratus kalori dari satu mangkuk Pelopo ini. Habis makan semangkuk Pelopo perlu nyangkul sehari penuh untuk membakar kalori yang masuk 🙂
Pundut dan roko itu penampakannya yang terbungkus daun pisang di piring tengah. Pundut (dibaca pundet) itu mirip nagasari kalau di Jawa terbuat dari tepung beras dan isinya pisang kepok, sementara roko itu mirip barongko kalau di Makassar yang terbuat dari pisang kepok, telur, santan dan daun pandan. Keduanya snack dengan rasa agak manis, dan saya suka karena di sini mereka membuatnya tidak terlalu manis. Lepat itu yang di piring kanan, dibungkus daun lalu diikat rafia, isinya ketan dan sangat mengenyangkan. Kalau gogos (juga pernah saya jumpai di Ambon dengan nama yang sama), semacam lemper tapi dibakar di atas tungku. Ibu-ibu ini mengisi siang hari mereka dengan membuat snack untuk dijual sore harinya di pasar setempat.
Lalu apakah janda berenang itu? Menurut cerita Pak Haji Muhammad, ini adalah snack khas Sumbawa Barat yang sayangnya pas kami ke sana sedang tidak tersedia. Waaah… kami sempat kecewa, karena snack ini yang paling kami tunggu-tunggu. Tapi mungkin ini pertanda kalau kami harus pergi lagi ke Taliwang, demi menikmati janda berenang…. dan demi foto-foto kayak gini lagi. Jadi, kamu mau ikut ke Sumbawa Barat?
Juli 15, 2015 pukul 10:35 am
liat sedotan di tulang kerbau kayaknya nikmat banget tuh sruput sruput :O
Januari 26, 2015 pukul 3:16 pm
mba e…… itu kulinernya asiiik bgtttt ^o^… Biar kata di JKT bnyk ayam taliwang restoran, tapi g ada yg pedes ampe bikin aku nangis2 ;p.. semua cuma gelitikin lidah doang..makanya ku pgn bgt k daerah asalnya utk nyobain langsung 😉 ..sup nya jg menggoda de..aku paling suka sumsum soalnya ;p
Januari 26, 2015 pukul 8:25 pm
BENAR sekali!!! Ini hukumnya harus wajib dicoba sebagai orang Indonesia 🙂
Januari 18, 2015 pukul 7:05 am
Jadi kapan kita shooting ke Sumbawa Barat? Itu ayam taliwang udah menanti buat jadi santapan sutradaranya. hehehe…
Januari 19, 2015 pukul 9:55 pm
Hehehe… nih ayam enaknya tingkat nasional lah!!
Ping-balik: Sumbawa Barat: Lokasi Shooting Film Baru! | About life on and off screen
Januari 12, 2015 pukul 11:28 pm
Kalau di enrekang ada juga susu keras gitu mak, susu sapi namanya dangke..yummii…kejunya orang bugis hehe
Januari 13, 2015 pukul 4:52 pm
Hah? Dangke? Waaah… menarik banget utk dicoba! Di Makassar ada nggak?
Januari 12, 2015 pukul 11:49 am
Glek, langsung kelaperan. Salah banget baca postingan ini menjelang makan siang
Januari 12, 2015 pukul 4:28 pm
Hahaha… bukan salah, justru timing yg tepat agar makan siangnya lbh semangat. Jd gmn tadi maksinya?
Januari 12, 2015 pukul 4:39 pm
Enaak haha
Januari 12, 2015 pukul 5:09 pm
Syukurlah 🙂
Ping-balik: Mengejar Kuda Ke Sumbawa Barat | About life on and off screen
Januari 12, 2015 pukul 10:15 am
Kak … aku mau liat janda berenang, ntar kalo ngak ada biar pak haji muhammad aja yg berenang telanjang #lemparKancut
Januari 12, 2015 pukul 10:31 am
Huahahaha…. kamu yakin mau liat Pak Haji berenang? Gaya dada atau gaya paha?
Januari 12, 2015 pukul 10:14 am
makanannyaaa… ohhhh ohh hhh… pengen semua
Januari 12, 2015 pukul 10:31 am
Hahaha…. Yuk ke Taliwang?
Januari 12, 2015 pukul 10:38 am
yuk!
Januari 12, 2015 pukul 10:45 am
Asik!!
Januari 12, 2015 pukul 4:46 pm
*menabung receh demi receh..
aamiinnn tercapai,
Januari 12, 2015 pukul 5:09 pm
AMIN YA RABB!
Januari 12, 2015 pukul 9:58 am
Ahh sirik, pengen ikutan
Januari 12, 2015 pukul 10:31 am
Hayuuuuk… Syaratnya: bisa cuti seminggu?
Januari 12, 2015 pukul 10:31 am
Bisa dong 🙂
Januari 12, 2015 pukul 10:33 am
Assssssiiiikk!! Nanti klo mau jalan lagi kukabari 🙂
Januari 12, 2015 pukul 10:38 am
Ok mba 🙂