Begitu mendengar kata ‘Sumbawa’ hal pertama yang muncul dalam benak saya adalah susu kuda liar. Sebagai daerah tujuan jalan-jalan, Kabupaten Sumbawa Barat belum sepopuler pulau ‘tetangga sebelah’-nya, Lombok. Namun justru karena belum populer itulah saya bersama beberapa orang teman sangat antusias ketika ada ajakan #KSBTrip alias Kabupaten Sumbawa Barat Trip tanggal 24-28 Desember lalu. Jadi begitu kami sampai di Sumbawa Barat, hal pertama yang saya cari adalah kuda meskipun nggak harus liar, malah serem.
Saya, Sasha, Aline, Ivan, Naimah dan Imad berangkat dari Jakarta, sementara Nico dari Jogja, berkumpul di Mataram, Lombok dan menginap semalam sebelum besok paginya naik mobil sewaan ke pelabuhan Kayangan. Perjalanan ini cukup jauh, sekitar 2.5 jam karena harus melintasi Pulau Lombok dari kota Mataram yang terletak di sisi barat ke pelabuhan di sisi timur. Kami menyewa mobil travel, biar cepet dan nggak ribet, meski sebenarnya ada angkutan umum ke pelabuhan ini. Dari pelabuhan Kayangan ada dua option untuk menyeberang ke Sumbawa Barat, yaitu naik ferry ke Pototano atau ke Betene.
Kami naik kapal cepat ke pelabuhan Betene, menempuh perjalanan sekitar 90 menit dengan guncangan yang cukup aduhai. Saya segera jatuh tertidur begitu sudah duduk di kursi empuk di atas kapal. Menjelang sampai ke pelabuhan Betene, Sasha membangunkan saya demi melihat pemandangan dari jendela kapal yang spekta! Jadi kapal kami memasuki celah teluk Betene dengan tebing menjulang di kanan-kiri. Awesome-lah pokoknya!
Dari Betene kami naik mobil menuju Taliwang, tentunya untuk mencicipi ayam bakar khas Taliwang yang sudah tersohor kelezatannya itu. Namun di perjalanan saya secara khusus request kepara Pak Ari, yang menemani perjalanan kami, untuk mencari spot dimana kami bisa berjumpa kuda Sumbawa. Baru saja saya selesai ngomong, tiba-tiba Pak Ari menginjak rem dengan lembut.
“Lho kok berhenti Pak?” tanya saya.
“Katanya mau ketemu kuda? Itu, di sebelah kanan!” jawab Pak Ari.
Benar saja, di sebelah kanan kami terbentang rerumputan luas di kaki bukit, tampak beberapa ekor kuda dan sapi asik merumput. Wow! Ternyata pemandangan semacam ini tersebar di sepanjang rute perjalanan kami! Tanpa komando, kami semua langsung meloncat keluar mobil. Sasha dan Nico yang memang fotografer sudah siap dengan kamera mereka. Saya juga siap…. siap berpose…. sama kuda!
Awalnya saya hanya berani memfoto dari jarak 5 meter. Tapi tampaknya kudanya jinak. Jadi akhirnya saya dekati, dan memberanikan diri mengusap kepalanya. Waaaah…. dia kedip-kedip manja! Bulu matanya lentik banget! Saya memberanikan diri mengelus surainya. Rambut di leher kuda itu terasa lembut ketika saya usap-usap… dan kuda ini sama sekali tidak tampak liar, tidak ada tanda-tanda pemberontakan ketika saya mengangkat kaki dan mencoba menaikinya. Tapi tiba-tiba kudanya ngomong, “Neng, diet dulu kalau mau naik! Saya cuma sanggup mengangkat beban 50 kilo!” Wah baiklah… saya pun mengurungkan impian naik kuda Sumbawa :))
Tentu kuda bukan satu-satunya hal menarik di Sumbawa Barat. Kabupaten yang belum lama berdiri sebagai hasil pemekaran wilayah ini punya deretan pantai yang indah, salah satunya pantai Maluk. Pantai ini terletak di sebuah teluk yang tenang dengan pasir lembut berwarna cokelat muda nyaris putih. Tampak gigir bukit mengitari cekungan pantai ini dari kejauhan, menjadikannya background foto yang kece maksimal!
Jumat sore itu pantai ini tidak ramai pengunjung. Saya dan Naimah jadi terpacu jogging di pantai ini, bertelanjang kaki hingga ke ujung cekungan dimana kami harus berhenti karena tiba-tiba pasirnya yang lembut sudah habis, berganti dengan bebatuan berkarang. Perkara haus sehabis jogging kami selesaikan dengan minum air kelapa muda plus jeruk nipis yang dijual di situ. Seger banget! Kalau lapar, agak naik ke atas pantai juga ada warung makan yang siap menyelesaikan tuntutan perut. Kalau ingin menguatkan otot lengan, kamu bisa mencoba kayaking di pantai ini.
Keesokan harinya kami menuju Teluk Benete untuk snorkeling. Konon kabarnya di sini juga spot diving yang keren. Teluk Benete ini juga berupa cekungan dengan semacam gerbang bukit berbatu di sisi kanan dan kiri. Rupanya inilah pemandangan tebing batu nan indah yang saya lihat dari kapal sebelum mendarat. Dengan menyewa perahu nelayan, cuma sekitar 10 menit saja sudah sampai di mulut teluk ini dan satu persatu kami pun nyebur. Sayangnya pagi itu arus lagi kenceng dan visibility tidak terlalu jauh.
Sehabis mengayuh biduk padahal ya dikayuhkan oleh bapak pemilik perahunya tentu kami semua lapar dan siap menyerbu warung-warung makan di tepi pantai. Jangan kuatir soal membilas badan yang lengket oleh air asin, di sini kami sempat membuat sesi outdoor showering yang langka, karena ditemani gerombolan sapi yang asik merumput di kaki bukit. KAPAN LAGI MANDI BARENG SAPI??? Nah, soal mencoba susu kerbau, kelezatan kepiting raksasa dan ikan sepat bakar kuah terong di sini, saya ceritakan dalam posting terpisah, silakan klik tulisan ini. Jadi gimana? Kapan kamu ke Sumbawa Barat?
Photo credit: foto saya, Naimah dan Aline melompat di pantai Maluk dijepret oleh Sasha @Poeticpicture
Foto ke-1, 3 dan 6 di kolase terakhir itu oleh Nico @NicoWijaya, foto ke-5 oleh Pak Yoyok.
Foto saya dengan kuda di kolase pertama oleh Nico, Ivan dan Pak Yoyok. Too complicated to explain which one is which 🙂
Juni 4, 2016 pukul 11:07 am
Wah saya mau kesana juga mbak Agustus nanti, join yuuk wkwk
Juni 4, 2016 pukul 4:02 pm
Yuuuk… persisnya mau kemananya Sumbawa barat?
Mei 5, 2015 pukul 7:42 am
selain susu kuda liar, alam sumbawa juga luar biasa
Mei 5, 2015 pukul 10:04 am
Oiya… sepanjang jalan pas naik mobil aku males liat layar HP. Krn pemandangan di luar jendela luar biasa!
Mei 5, 2015 pukul 10:10 am
Memang menyenangkan travelling gag liat hp. Tapi ya gitu, sekarang kecenderungan jalan harus difoto dan diupload ke medsos 🙂
Mei 5, 2015 pukul 10:17 am
Kalau aku selalu menyediakan waktu khusus buat upload ke medsos, biasanya pas duduk2 abis makan. Jadi pas jalan ya fokus liat pemandangan…
Mei 5, 2015 pukul 10:27 am
setuju kak,
kalo untuk menulis catatan perjalanan. kakak bawa buku kecil atau gimana ? boleh dong di share kak
Mei 5, 2015 pukul 11:58 am
Aku catet di HP! Pakai Samsung galaxy S4 ada S-note, nah segalanya dicatet di situ sebagai bahan blog dll. Praktis… Krn HP selalu dikantongi, kalau buku belum tentu masuk kantong kan?
Mei 6, 2015 pukul 8:46 am
beneeer kak…
pengen sih gitu dicatet, tapi kadang kalo layar kecil kok agak beda ya dibanding nulis di PC hehehehe
Mei 9, 2015 pukul 7:22 am
hahaha… ya emang beda. Tapi aku udah biasa nyatet di layar HP jadi gak masalah. Mungkin perlu dibiasakan?
Mei 11, 2015 pukul 6:02 am
yuup memang kalo gag biasa itu susah kak 😛 , harus dibiasakan biar jadi blogger hebat kayak kakak
Mei 11, 2015 pukul 8:17 am
Huahahaa… Emang ada kategori apa aja? Blogger hebat, blogger ganteng, blogger cunihin gitu ya? 😀
Mei 11, 2015 pukul 8:22 am
Gag tau kak… tp liat tulisan kakak itu lo bikin adem yg mbaca 🙂
Mei 11, 2015 pukul 9:54 am
*sodorinpayung *biaradem 😀
Mei 11, 2015 pukul 1:29 pm
makasih kakak 😀
sekalian ditraktir ice cream ya *langsung nglunjak :p
Mei 11, 2015 pukul 5:22 pm
Es grim doang mah cincaaaay!
Januari 18, 2015 pukul 7:06 am
mantep buat lokasi syuting maksudnya!
Januari 19, 2015 pukul 9:54 pm
Mari shooting ke sana!
Januari 18, 2015 pukul 7:06 am
Ini kuda-kudanya boleh juga neh buat adegan kejar-kejaran di Sumbawa Barat, di lahannya Newmont kan mantep tuh!
Januari 19, 2015 pukul 9:54 pm
boleh banget!!!
Januari 15, 2015 pukul 10:44 pm
Madu sumbawa juga terkenal kan yah selain kuda…?
Ptonya bikin ngileerr…
Januari 16, 2015 pukul 6:33 am
Yoi!! Kemarin memang aku beli madu juga. Suka minum madu?
Januari 16, 2015 pukul 3:10 pm
Sukaaaa banget sama madu… Kemaren aku beli madu dari bromo…
Madu Sumbawa gimana Mba? Enak?
Januari 15, 2015 pukul 1:10 pm
Waaawww sumbawa barat emang emoyyyyyy. Kak tika di awal kayaknya typo tuh benete ketulis betene. 🙂 explore lagi yuk kak semua sumbawa tapinya….:)
Januari 15, 2015 pukul 5:11 pm
HAYUK BANGET! Kapan? Jadwalmu itu lho mz… padet kayak lontong baru keluar dari kulkas 🙂
Ping-balik: Sumbawa Barat: Lokasi Shooting Film Baru! | About life on and off screen
Ping-balik: Sumbawa Barat: Mencoba Susu Kerbau Keras | About life on and off screen
Januari 11, 2015 pukul 10:56 pm
mesti kemari kapan2 ah.. keren tempatnya
Januari 12, 2015 pukul 10:30 am
Betul, mesti direncanakan dan dianggarkan. Mau kapan? 🙂
Januari 9, 2015 pukul 2:32 pm
itu foto geret koper keknya bakal jadi hitz banget ya mbak? hahahahahaha~ #BedaFokus
Januari 9, 2015 pukul 9:05 pm
Hahahaha…. begitulah Dut! 🙂
Januari 9, 2015 pukul 12:27 pm
itu baru satu sudut dari Sumbawa Barat, ayoo mbak eksplor lagi bagian lainnya….
pasti ga kalah menariknya, dan yang pasti spektakuler, dijamin…
Januari 9, 2015 pukul 9:04 pm
Akan ada 2 artikel lain ttd Trip Kabupaten Sumbawa Barat ini. Semoga bisa ke sana lagi di th 2015. Amin!
Januari 9, 2015 pukul 7:22 am
kudanya kuda mini ya kak, ngga kaya kuda australia.
Januari 9, 2015 pukul 8:15 am
hehehe… makanya aku berani elus-elus, kudanya imut!
Januari 8, 2015 pukul 4:01 pm
so far ngliat keindahan bumi Sumba dari IGnya miralesmana, emang ya Sumbawa ini indah bangeeeeeeet
Januari 8, 2015 pukul 4:47 pm
Nah, Sumbawa dan Sumba memang cakep semua. Kalau yg lokasi shooting Pendekar Tongkat Emas itu Sumba 😊
Januari 8, 2015 pukul 3:58 pm
Postingannya bikin nafsu deh Tik. Selalu! Nafsu jalan-jalan. We will get there someday! Definitely! Foto-foto nya keren-keren semua.
Januari 8, 2015 pukul 4:46 pm
Ayooo!!! Ajak keluarga! Kalau waktumu leluasa bisa sekalian eksplor Lombok lho 😉
Januari 8, 2015 pukul 4:48 pm
Disiapin dari sekarang. Belom lagi Alor. Korea. Aaaak!! :))
Januari 9, 2015 pukul 6:08 am
Ehehehe… Sumbawa bisa langsung ke Alor naik kapal Pelni tuh Dan 😉
Januari 8, 2015 pukul 12:00 pm
Jadi gimana, kak? Kapan kakak ajak saya ke Sumbawa Barat? 🙂
Januari 8, 2015 pukul 2:20 pm
Jadi, kapan kamu siap diajak jalan2? 🙂
Januari 8, 2015 pukul 11:58 am
wow,bagus banget makkk…ini nih yang tersembunyi,keren banget. seru ya foto sama kuda hehehe
salam kenal mak^^
Januari 8, 2015 pukul 2:04 pm
Salam kenal! Hehehe… thanks ^^
Januari 8, 2015 pukul 11:26 am
Sumbawa emang indah dan tidak diragukan lagi
Januari 8, 2015 pukul 2:03 pm
Setuju!! Jadi pengin ke sana lagi 🙂