Apakah kamu suka traveling sendirian? Bepergian sendiri itu enak karena bebas mau kemanapun yang kita suka. Tapi nggak enaknya adalah repot kalau mau foto-foto! Bayangin kamu lagi berada di Raja Ampat sendirian… Selain memfoto pemandangannya, kan pengin juga masuk dalam fotonya, sebagai bukti nyata kita beneran berada di situ. Nah, kalau bepergian sendiri, ada dua cara biar bisa foto diri:

1. Selfie pakai tongsis
Bisa sih selfie pakai tangan doang, tapi hasilnya kurang maksimal. Framingnya jadi sangat terbatas dan wajah kita terlalu close up, menghalangi pemandangan di back groundnya. Nah, pakai tongsis alias monopod, anglenya bisa lebih beragam, wajah kita nggak close up jadi back groud yang indah itu kelihatan. Kekurangan selfie adalah nggak bisa foto from head-to-toe, mesti high angle kalau mau foto seluruh badan, itupun jadi terdistorsi, kepala tampak lebih besar! Ini hasil selfie pakai tongsis lho:

2. Senyum manis
Maksudnya kita senyum manis, lalu minta tolong ke orang lain yang ada di tempat itu. Ini sangat mungkin kalau berada di tempat yang cukup ramai pengunjungnya. Seperti pas di sebuah jalan kecil yang dikelilingi pepohonan musim gugur di Seoul baru-baru ini, saya minta tolong pada seorang siswi SMA untuk difotoin. Saya nggak bisa bahasa Korea, jadi cuek aja berbahasa Inggris sambil menyodorkan HP dengan fitur kamera siap jepret dan senyum manis. Dia merespon dengan bahasa Korea dan karena luluh oleh senyum manis saya lalu memfoto saya. Ini hasilnya: yang kiri difotoin orang, yang kanan selfie pakai tongsis.

Jadi, jangan pernah ragu akan kekuatan senyum kamu 🙂

Biar pede kalau tersenyum lebar, gigi terawat adalah kuncinya. Gigi saya memang nggak serata dan seputih giginya Matt Bomer, aktor utama dalam serial White Collar yang senyumnya membuatmu pasang kaca mata hitam saking cemerlangnya, tapi saya cuek aja sih kalau mau senyum lebar atau tertawa. Sebab itu kan ekspresi alami manusia ya, dan senyum itu mengungkapkan kegembiraan, jadi ngapain ditahan-tahan?

Demi foto-foto kece dengan senyum lepas atau tertawa ceria, merawat gigi dan mulut sejak kecil menjadi penting banget, karena gigi dan mulut adalah ‘pintu gerbang’ masuknya kuman dan bakteri. Di Jepang sampai ada seni merawat gigi, bernama Hamigaki. Semenjak menjadi ibu, saya selalu membiasakan anak-anak untuk menggosok gigi 3x di rumah yaitu pagi hari, sore saat mandi dan sebelum tidur. Terutama saat pagi dan malam, saya bisa menemani mereka gosok gigi bareng. Anak bungsu saya lagi latihan memakai pasta gigi orang dewasa, jadi dia seneng banget pas kami dapat hampers Ciptadent kemarin sore!

Kami langsung mencoba varian cool spring mint, rasanya segar dan di kemasannya tertulis ‘pencegah gigi berlubang’. Ini penting karena kalau gigi sampai berlubang tau sendiri kan senut-senutnya kayak apa? Kondisi ini jelas akan mempengaruhi kualitas hidup, karena rasa sakitnya, bahkan bisa infeksi akut dan kronis, sampai gak bisa tidur dan susah makan. Repot kan?

Saya pernah sakit gigi dan jelas nggak percaya sama lagu dangdut yang bilang “Lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati,” itu gombal maksimal 🙂 Jangan sampai deh sakit gigi! Apalagi berobat ke dokter gigi tidaklah murah dan tidak ditanggung asuransi. Jadi kalau mau konsultasi seputar gigi dan mulut silakan coba fitur ‘Konsultasi’ di websitenya Ciptadent, tinggal tulis pertanyaan lalu akan dijawab oleh Drg. Lusi Afendi. Apalagi di website tersebut ada banyak hadiah buatmu, mulai dari voucher belanja sampai sepeda motor. Lumayan, bisa konsultasi gigi plus berkesempatan dapat hadiah! Jadi, sudahkah kamu merawat gigimu?