BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Drama Akibat Lion Air Kacau

27 Komentar

Sudah lama saya ingin berenang bareng stingless jellyfish di danau purba di tengah Pulau Kakaban. Maka dengan penuh semangat 19 Oktober lalu saya berangkat ke empat pulau yang luar biasa indahnya di Kalimantan Timur, yaitu Pulau Derawan, Kakaban, Maratua, dan Sangalaki. Tapi, belum berangkat udah drama! 

Keberangkatan saya diawali dengan penuh drama. Saya tiba di terminal 1C Soekarno Hatta jam 4 pagi, untuk naik pesawat Lion Air tujuan Balikpapan jam 5 pagi, dan connecting flight ke Berau, Kaltim. Begitu tiba di terminal 1C alangkah kagetnya saya, karena di depan counter check in sudah penuh antrean ratusan penumpang! Wah, bisa terlambat nih, saya pikir. Saya pun maju ke counter check in, lho kok tidak ada petugas Lion Air? Malah counternya diduduki tiga orang pria dengan kopor mereka. Ada yang aneh di terminal ini. Lihat, antriannya numpuk tak beraturan macam ini.

2014-10-19 04.20.36

Saya pun bertanya pada pria yang duduk di counter check in tersebut, ada apa sih kok ramai dan kacau begini? Oh, rupanya para penumpang yang tumpah ruah itu sudah semalam suntuk ditelantarkan di bandara oleh Lion Air, karena semua penerbangan ke Kalimantan (Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak dll) sejak sore sehari sebelumnya tertunda dan hingga pagi itu belum ada kejelasan kapan berangkat. Beberapa penumpang menduduki kantor operasional Lion Air, meminta pertanggungjawaban maskapai singa merah itu. Sayang sekali respon Lion Air sangat buruk. Hanya ada seorang petugas bernama Budi yang tidak mampu memberi solusi apa pun, selain berusaha menelfon bos-nya. Padahal Pak Bos tersebut tidak kunjung mengangkat telfon!

Kasihan Pak Budi sampai pucat dan tampak lelah dihujani oleh para penumpang. Tapi para penumpang itu lebih kasian lagi, semalam suntuk keleleran di bandara tanpa kejelasan nasib. Padahal delay sampai semalam suntuk begitu harusnya penumpang diberi penginapan di transit hotel terdekat, lalu ada kompensasi senilai Rp 600.000 kalau tidak salah. Tolong koreksi ya, soal kompensasi dan hak penumpang pesawat udara ini penting banget kita ketahui. Kalau penumpang telat check in 5 menit saja, tidak boleh naik. Tapi kalau maskapai yang pesawatnya telat berangkat, paling cuma minta maaf.

Kalau telatnya sudah kebangetan, satu jam atau lebih, kadang penumpang diberi makan ala kadarnya. Penerbangan saya sekeluarga (4 orang) pernah delay 90 menit dari Pekanbaru dan seluruh penumpang hanya mendapat kompensasi nasi bungkus dengan lauk ikan kembung goreng yang keras dan sambal. Tanpa bermaksud merendahkan makna nasi bungkus (karena setiap bulir nasi atau makanan apapun adalah anugrah) tapi terlihat jelas Lion Air tidak sungguh-sungguh minta maaf pada penumpangnya atas keterlambatan mereka. Saya yakin di kota Pekanbaru banyak penyedia makanan yang jauh lebih pantas disajikan sebagai bentuk permintaan maaf.

Kembali ke drama Minggu pagi di terminal 1C tadi. Setelah mengobrol dengan beberapa penumpang, ternyata seluruh penerbangan Lion Air ke Kalimantan pagi itu delay atau batal karena mereka kekurangan kru! Bayangkan, sebuah maskapai yang jam terbangnya mendominasi berbagai rute penerbangan domestik itu kekurangan kru, sampai tak bisa mengangkut penumpang. Wah, luar biasa kacaunya si singa merah ini.

Saya salut pada para penumpang Lion Air pagi itu. Meskipun mereka sudah terlantar di bandara semalam suntuk, mereka masih bisa menahan diri untuk tidak membakar kantor Lion Air. Padahal seorang bapak bercerita, dia sudah ditunggu seluruh keluarga besarnya di rumah sakit di Balikpapan, ibu mereka dalam keadaan kritis. Saya merasa ngilu membayangkan berada dalam posisi bapak itu. Sementara tak jauh dari tempat saya berdiri, seorang ibu tampak duduk di lantai, di sampingnya ada koper dan dua kardus barang. Ibu itu sesekali tampak mengusap matanya yang merah dan sembab seperti habis menangis. Entahlah derita apa yang menimpanya gara-gara kekacauan Lion Air ini. Saya tidak berani bertanya.

Di saat genting itu, saya harus segera mengambil keputusan, mau menunggu nasib atau meninggalkan Lion Air. Saya tidak ingin rencana perjalanan saya batal atau tertunda gara-gara Lion Air kacau. Maka saya minta Pak Budi petugas Lion Air tadi berjanji memberikan kompensasi, lalu saya tinggalkan terminal 1C menuju terminal 2 untuk membeli tiket baru dengan Garuda tujuan Balikpapan, lalu Balikpapan-Berau. Sementara ini pihak travel agent yang membantu saya membeli tiket Lion Air itu masih bersedia mengurus kompensasinya, meski memakan waktu 1 sampai 2 bulan. Mari kita lihat saja, semoga benar adanya. Doakan ya ^^

Iklan

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

27 thoughts on “Drama Akibat Lion Air Kacau

  1. Iya saya juga udh pernah di gituin lion air waktu di SSK2 pekanbaru. Di delay hampir 4 jam cuma dapat nasi bungkus dingin sama air mineral gelas 1. Sedihnya uang tinggal 50rb buat naik damri sama angkot buat sampe rumah. Pokoknya kesel dah kalo di inget inget lagi haha

  2. Ping-balik: Amazing Derawan Island | About life on and off screen

  3. OMG hadeeeh bikin gara2 lagi ya 😦 . Bener deh kalau denger cerita sana sini males naik Lion Air. Malahan kalau lagi promo, harga tiket Garuda bisa sama dengan Lion Air

  4. Beugh sejak Lion Air mdpt musibah mendarat-tidak-pada-tempatnya di Bandara Ngurah Rai Bali, saya emg ga mau naik maskapai ini, mbak Tika. Keliatan sekali ga professional nya, mendarat kok bisa salah gitu pdhl gada angin gada ujan gada bencana lainnya. Kredibilitas pilot patut dipertanyakan :)))

  5. Entah kenapa sampe sekarang maskapai ini gak pernah di audit. Pelayanannya buruk banget 😦
    Baru kemarin ini baca berita kalo petugas Lion arogan ngajak penumpang yang protes berantem. Duh…

  6. kalau penerbangan dicancel karena alasan keselamatan penerbangan sih rasanya masih bisa ditolerir ya mbak, soalnya di banjarmasin sini emang lagi sering kabut asap sih.
    tapi kalau sampai alasan kurang kru kok ya…minta dibakar bener..hehehe

    • Iya, dan ternyata ini bukan pertama kali. Sebelumnya pernah juga kurang kru, tapi delaynya gak sampai nginep. Enaknya diapain coba?

  7. 😦 sedih banget.. kalau sedang butuh banget terbang malah nggak ada kepastian..

  8. Wah chaos banget yaa, kacau to the max, kasian penumpang2 yang nunggu lama dan bener2 ada keperluan urgent. Untung Tika bisa nyusul pake Garuda jadi tetep bisa mantai 😀

    • Iya lho, mereka tega bener sama penumpang yg telantar semalaman. Dengar2 sebagian akhirnya berangkat pagi itu sih. Untung pemilik Lion Air nya batal jadi menteri perhubungan 😀

  9. Yang kayak gini-gini ini sering terjadi, kenapa Lion Air masih beroperasi ya? Penumpangnya ga ada yang lapor ke Departemen terkait gitu?

    Well mudah-mudahan dengan Menteri baru semua aturan jelas adanya.

  10. Penerbangan tertunda bukan karena kabut asap ya, Mbak? Beberapa waktu yg lalu kabut asap memang pekat banget di Kalimantan. Berbahaya buat penerbangan. Btw ttg kompensasi makanan yg seadanya ituuu.. Sy juga pernah ngalamin. Waktu itu delay 3 jam 😦 bukan sama maskapai ini sih. Maskapainya udah pailit.

  11. Gileee kacau banget tuh lion

  12. Waduh….😱
    Semoga kompensasi yg dijanjikan terkabul. Setuju ambil keputusan yg jitu, jadi planning nya tetap berjalan lancar, ada ada aja yah

  13. Hal-hal kayak gini yang membuat aku gak pernah menjadikan Lion Air sebagai opsi untuk penerbangan. >_>

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s