Katanya kan nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarungi luas samudra. Jadi nggak lengkap rasanya bikin film tentang Indonesia kalau nggak mengeksplorasi lautnya, minimal sebagai setting, termasuk film Garuda 19. Shooting berlokasi di Torobulu, sebuah kampung terapung di atas laut.
Rumah-rumah warganya ditopang tiang dan lantai kayu, di bawah rumah mereka laut menghampar luas. Mayoritas warganya nelayan, terlihat dari jala ikan yang menggantung di teras rumah-rumah mereka. Warga menyambut kami dengan ramah, mempersilahkan kami bikin base camp di salah satu rumah. Padahal jadi base camp kru film itu, walaupun cuma dua hari, pasti akan membuat rumah rusuh, riuh dan penuh sesak.
Namun rupanya mereka bangga kampungnya dijadikan lokasi shooting film. Jadi tak soal rumah berantakan sedikit. Malah kata ibu Ris, rumah di ujung dermaga yang menampung kru selama shooting, dia jadi terhibur dengan keriuhan kami selama shooting. Katanya, lucu juga mendengar anak-anak Jakarta ngobrol langsung, bukan melalui tayangan sinetron di televisi yang biasa dia tonton. Jadi sebenarnya, kami-lah yang jadi tontonan warga setempat. Hahaha… Nggak apa-apa deh, sekali-sekali menghibur warga.
Uniknya, di kampung ini anak-anak biasa main bola di dasar laut saat airnya surut. Nah, kami tentu pengin banget shooting adegan itu. Tapi kalau menunggu jadwal laut surut banget, bakal membuang terlalu banyak waktu… padahal dalam hitungan shooting film layar lebar, waktu adalah uang! Sehari aja molor dari jadwal, artinya keluar biaya tambahan puluhan sampai seratus juta lebih untuk biaya sewa alat, kru, logistik dan transportasi ekstra. Maka, demi efisiensi, adegan sepak bola pantai di geser sedikit ke sebuah ceruk pantai tersembunyi di samping kampung. Pantainya indah kan? Indah banget. Tapi juga kotor banget.
Serius. Kotor banget.
Saat kami datang, sampah plastik terutama botol dan gelas bekas air minum berserakan. Yak, saatnya kerja bakti! Tim art pun menyapu pantai dan mengumpulkan sampahnya lebih dulu sebelum shooting. Inilah alasan utama saya benci dengan semakin banyaknya jajanan dan minuman murah dalam kemasan plastik, dan kini sudah menjangkau daerah pelosok. Orang Indonesia pada umumnya masih belum punya kesadaran untuk menyayangi bumi dan masih suka buang sampah sembarangan!
Sutradara, astrada & line producer tampak akrab. Kira-kira kenapa art director yang berkaos ungu itu diam saja di pojokan ya? 🙂
Kembali ke soal shooting Garuda 19, warga kampung Torobulu mulai dari orang tua hingga anak-anak mengerumuni kami shooting sepanjang hari. Bahkan sampai kru naik kapal untuk shooting adegan di tengah laut pun, warga masih berkerumun dan menonton dari dermaga. Padahal ya jaraknya jauh, dari dermaga itu nggak kelihatan kegiatan shootingnya!
Salah satu tantangan shooting di laut adalah harus ekstra hati-hati dengan alat yang kami bawa, juga hati-hati menjaga diri agar tidak kecebur. Nah, Gaza, pemuda 18 tahun yang memerankan tokoh Labio Yazid di film ini, tadinya agak ragu-ragu mau nyebur ke laut. Padahal tuntutan perannya mengharuskan dia nyebur ke laut persis di depan rumah-rumah warga, hanya beberapa meter dari deretan MCK milik warga yang hanya berupa lubang langsung menuju ke laut. Padahal, Zinedine, adik Yazid sudah asik nyebur dan main-main di laut. Apalagi dia melihat anak-anak di kampung ini dengan riang gembira salto dari dermaga terjun ke laut, dan dikompori kru shooting, lama-lama Gaza nyemplung juga ke laut! Begitu udah nyebur, dia malah asik berenang-renang dan males naik lagi untuk melanjutkan adegan berikutnya!
Cuma Amanda Khairunnisa, pemeran tokoh Mburi Maryam, yang kukuh pada pendiriannya untuk tidak berenang di laut. Alasannya, dia nggak bawa bikini baju ganti. Padahal, kalau cuma butuh baju ganti, bisa saya pinjami lho! Hahaha… Maryam dan Yazid adalah dua sahabat sejak kecil yang kini harus terpisah karena Yazid ingin pergi mengejar mimpinya menjadi pesepak bola dan mengikuti seleksi Timnas U19. Akankah Maryam merelakan Yazid pergi, atau justru menahannya demi kebersamaan mereka? Jawabannya: tonton film Garuda 19 di bioskop bulan September 2014 nanti!
November 18, 2017 pukul 3:15 am
Hanya dengan mendaftarkan diri anda sebagai member baru, anda memiliki banyak kesempatan untuk mendapatkan bonus-bonus yang hanya di SEPUTARBET saja yang ada..
Dan hanya dengan 1 akun saja anda bisa memainkan semua permainan seperti Sportbooks,Poker,Casino,Live Game, dan Slots!
Dimana lagi kalau bukan di SEPUTARBET satu akun untuk semua permainan dapat banyak keuntungan bonus lagi..
SeputarBet memberikan bonus berupa :
1. Bonus New Member 50% Untuk Permainan Sportbooks (bonus up to 5.000.000)
2. Bonus New Member 30% Untuk Permainan Poker dan Casino (bonus up to 1.000.000)
3.Deposit Harian 5% Untuk Permainan Sportbook dan Casino (Bonus 5% diambil dari total Deposit)
4. Bonus Referal/Member get Member 4%
5. Bonus Bet Parlay 100%
6. Cashback Mingguan 10%
Ayo segera daftarkan diri anda selama promosi ini masih berlaku ^^ http://seputarbet.com/
Ping-balik: Apa Arti Tahun Baru Buatmu? | About life on and off screen
Ping-balik: Harga BBM Naik, Apa Tetap Traveling? | About life on and off screen
Ping-balik: Di Balik Gemah Rempah Mahakarya Indonesia | About life on and off screen
Ping-balik: Akhirnya Nonton Film GARUDA 19 Di Bioskop | About life on and off screen
Ping-balik: Dibalik Film Garuda 19 | About life on and off screen
Agustus 7, 2014 pukul 7:18 pm
Mba,taun depan film ini tayang disini dong http://www.filmfest-muenchen.de/en
biar bisa nonton :d
Agustus 8, 2014 pukul 4:20 pm
eh mau dong… ini festivalnya kompetisi atau non kompetisi?
Agustus 8, 2014 pukul 8:06 pm
jatuhnya non kompetisi,tapi ada beberapa awards dari sponsor acaranya,ditunggu di Munich tahun depan ya!!
Agustus 10, 2014 pukul 1:37 pm
Siaaaap!
Agustus 3, 2014 pukul 6:31 pm
hahaha wah seru banget tuh pasti ,, Indonesiaku yang absurd tapi indah. sukses yah mbae. gak sabar sama filmnya
Agustus 5, 2014 pukul 5:22 pm
Makasiiih… iya, absurd tapi indah 😀 Filmnya bakal release di bioskop bulan September 2014
Agustus 2, 2014 pukul 5:19 am
Foto-foto dan tulisannya bagus sekali. Indonesia memang indah. Sukses buat film nya. Salam kenal.
Agustus 5, 2014 pukul 5:22 pm
Salam kenal Sandy, terima kasih 🙂
Juli 18, 2014 pukul 6:23 am
Keren bgt pulau nya. Ditunggu felemnya deh, semoga keren hasilnya ya mba 🙂
Juli 18, 2014 pukul 6:26 am
Thank you Ita, filmnya akan rilis di bioskop bulan September 2014
Juli 16, 2014 pukul 12:36 pm
Tempat syutingnya indah banget, tapi kebayang deh itu kotornya akibat bungkus makanan kemasan murah (hiks, di sini jadi salah satu bank yang pinjemin dananya). Akhirnya bisa main ke sini lagi. Dan jadi penasaran sama filmnya. 🙂
Juli 22, 2014 pukul 7:15 am
Yuuuk… tunggu Garuda 19 main di bioskip bulan September yes 🙂
Juli 13, 2014 pukul 2:56 am
Disini istilahnya lapangan timbul tenggelam. Cuma muncul saat pasang surut.
Semoga usai syuting pantai yang sudah dibersihkan gak kotor lagi yaa~ 😉
Juli 14, 2014 pukul 6:47 am
Nah, soal pantai yang gak kotor lagi itu agak sulit. Lokasinya cukup ramai, warga sering datang utk mandi2 di laut atau main bola, gak ada tempat sampah, dan tau sendiri kesadarang orang indonesia utk membawa pulang bekas kemasan makanan & minuman mrk sendiri masih sangat rendah 😦
Juli 12, 2014 pukul 9:23 pm
Wowwwww …. postingan yang menakjubkan … yaa isinya ..ya pemandangan alamnya … alangkah indah Indonesia ini … I love you … Nice 🙂
Juli 12, 2014 pukul 10:13 pm
Thank you 🙂
Juli 12, 2014 pukul 4:32 pm
Salam kenal yaa mba Swastika 🙂 foto-foto artikelmu bikin takjub saja. Asyiik banget so aku follow blog and twitternya ya. (
Juli 12, 2014 pukul 10:13 pm
Salam kenal! Thank you Putri ^^ eh, smoga gpp manggil ‘Putri’
Juli 11, 2014 pukul 11:12 pm
Kyknya seru tuhhh … 😀
Juli 12, 2014 pukul 10:12 pm
Iya, Garuda 19 mmg seru bingits!
Juli 11, 2014 pukul 4:31 pm
laut,langit,&aktrisnya indah..eh..penulisnya jg
Juli 11, 2014 pukul 5:33 pm
hihihi… thank you 🙂
Juli 11, 2014 pukul 2:43 pm
Rindu laut biruu yg indaahh, rindu pemandangan pantai. memang indonesia terbaik. penulis skenarionya keren inii.. Mantap mbak.
Juli 12, 2014 pukul 10:11 pm
Hihihi… laut Indonesia mmg mantap!! Makasih yaa..^^
Juli 11, 2014 pukul 2:18 pm
Mba……enak banget sih kerjaannya jalan-jalan sambil kerja…ajak-ajak aku donkkkk hihihihi
Btw, aku juga sebel kalo didaerah pantai gitu banyak warung-warung yang jualan…jadi ga alami lagi ya. Dan ya itu..sampahnya banyak. Ini pemain garuda 19 ada yang cakep ga mba? minimum kayak Adam Lallana gitu pemain bola Inggris hahaha lagi naksir berat bok!!!!
Juli 11, 2014 pukul 4:26 pm
Naaah… standar cakep tiap orang beda-beda. Kalo yang fotonya aku pasang di sini, cakep gak?
Hihihi… yuk Joey, ikutan aku shooting! Eh, tapi kasian anak2mu di sekolahan ya?
Juli 11, 2014 pukul 4:37 pm
Kalau dalam film kadang kekuatan karakternya bisa membuat yang kurang cakep jadi cakep, hahhaa..setidaknya buat aku sih. Yang difoto aku kira sih lumayanlah…..yowes kalo nggak bisa ajak liat syuting, ajakin aku nonton premierenya ajalahhh 😀
Juli 11, 2014 pukul 5:34 pm
Hayuuukkk… September yes!
Juli 11, 2014 pukul 2:05 pm
Torobulu itu suku bajo jg ya Tik?
aduh sesungguhnya gw pengen ikutan lu shooting deh bo, sakau laut 😀
Juli 11, 2014 pukul 4:25 pm
Waaah… kalau ikutan lo bisa nyemplung tiap pagi, sore, bebas! Torobulu udah campuran antara Bajo, Bugis, Makassar, Tolaki. Tapi di bagian yang kita shooting itu lorongnya orang Bajo.
Juli 11, 2014 pukul 1:55 pm
Kakak …. salut dech angkat 4 jempol buat kakak cantik #resss. Eh itu jadi anak2 main bola kalo nunggu laut surut ??? mmg ngak berlumpur yaaa ??? atau hamparan nya mmg pasir ???
Juli 11, 2014 pukul 4:24 pm
lhaaa…. ya berlumpur dan berpasir!! Tapi emang itu tantangannya. Kalau main bola di lapangan rumput sih udah mainstream. Ya gak? 😀
Juli 11, 2014 pukul 1:32 pm
Sekali2 di makassar…..
Juli 11, 2014 pukul 1:51 pm
Mau banget! Ada gak pengusaha Makassar yg mau jadi sponsor? Perusahaan Pak JK mungkin? 😀
Juli 11, 2014 pukul 12:35 pm
wah, kebetulan, saya Aremanita 🙂
Juli 11, 2014 pukul 12:51 pm
Wah… cocok! 😀
Juli 11, 2014 pukul 9:39 pm
ahaha.. pengen nonton timnas u19 di stadion langsung
Juli 11, 2014 pukul 12:32 pm
Such a lovely place to have fun. 🙂
Juli 11, 2014 pukul 12:51 pm
Thank you 🙂
Juli 11, 2014 pukul 12:14 pm
kereeenn,makin mupeng jalan2 ni **ngumpulin dana 😀
Juli 11, 2014 pukul 12:51 pm
Ayooo.. kerja sambil jalan2..hehehe..:D
Juli 11, 2014 pukul 12:04 pm
Wah seru jadi bikin kangen sama pantai dan langit biru sewaktu aku ptt di NTT…
Juli 11, 2014 pukul 12:50 pm
Nah, sekarang kita shootingnya udah geser ke P. Alor di NTT. Makin kangen gak? 🙂
Juli 11, 2014 pukul 11:00 am
Itu anak kecil nggak takut ya mbak nyemplung ke laut. waktu aku ke Pulau Lae-Lae di dekat Makassar, anak kecil ya asik2 aja tuh nyemplung. Aku sih nyemplung kolam renang sih berani…kalau nyemplung laut tanpa peralatan lengkap untuk menyelam sih mikir mikir deh :p
Juli 11, 2014 pukul 11:05 am
Mereka anak-anak suku Bajo yang sejak lahir katanya langsung dicelupin ke laut 🙂
Tapi Wulan hobi menyelam ya?
Juli 11, 2014 pukul 11:09 am
Belum kesampaian untuk menyelam, mbak. Kemarin batal pengen snorkling di Pulau Rubiah karena temanku honornya nggak keluar, jadi batal beli tiket pesawat untuk ke aceh.
Juli 11, 2014 pukul 11:14 am
Yaaah… sayang sekali batal jalan2nya 😦
Btw katanya di Iboh menyelam cantik banget ya? PENGIN!
Juli 11, 2014 pukul 9:33 pm
Iya mbak…bagus …kata temanku begitu. Nanti aku info2 lagi kalau memang jadi kesana.
Juli 11, 2014 pukul 10:50 am
Semacam takjub ada pemandangan seperti itu di Indonesia..
ah andai ke sana itu mudah (dan murah). Ga perlu nunggu-nunggu muncul di TV atau bioskop cuman buat ngeliat alam itu..
Juli 11, 2014 pukul 10:52 am
hahaha… setuju dg pemikiranmu Bil, andai ke sana mudah dan murah. Eh, tapi mudah dan murah kan relatif yes?
Juli 11, 2014 pukul 10:08 am
Seru coy…………………..
Juli 11, 2014 pukul 10:14 am
yes, mmg seru mas 😀
Juli 11, 2014 pukul 9:59 am
warna langit biru dan biru laut yang bikin pengen segera jalan-jalan lagi…#sabarsetelahpuasa…
ih..enak banget nih mbak Tika,, jalan-jalan k lokasi ekssotik sambil shooting atau ini shooting sambil jalan-jalan …haha
:))
Juli 11, 2014 pukul 10:13 am
hahaha… boleh yg mana aja… Ayo abis puasa jalan2 ke Indonesia timur, gak usah ke Maldives! Stuju?
Juli 11, 2014 pukul 9:57 am
Wah seru banget mbak! Soal sampah plastik, beberapa tahun lalu aku masuk Badui dalam dan di sana ada pedagang ciki-cikian, sampahnya pun berceceran. Menyedihkan.
Btw, di Ambon katanya ada juga dasar laut yang bisa dipakai main bola.
Juli 11, 2014 pukul 10:11 am
Yup, sampah bungkus ciki2an gt juga banyak, miris aku liatnya. Snack kayak gitu isinya cuma ngerusak badan anak2, bungkusnya ngerusak lingkungan.
Bete aku!
Seandainya aku jadi presiden, kusuruh menteri perdagangan melarang peredarannya, dan menteri kesehatan kampanye makanan sehat-tidak sehat 🙂
Juli 11, 2014 pukul 9:08 am
Langit biru dan laut biru-nya Indonesia, semoga terus ada ya…
Juli 11, 2014 pukul 9:49 am
Amiiiin!!! Apapun yang terjadi, harus tetep terjada! *pasangikatkepala*
Juli 11, 2014 pukul 8:36 am
iini semacam suting sekalian wisata ya, keren pemainnya eh lokasinya hehe
Juli 11, 2014 pukul 9:48 am
hahaha… penulis skenarionya keren nggak? 😀
Juli 15, 2014 pukul 6:59 pm
iya deh keren hahaha
kapan gitu saya ikutan syuting, walo cuma satu frame.. #halagh ngarang haha
Juli 16, 2014 pukul 9:29 am
hahaha… harusnya pas kemarin di JOgja bisa tuh masuk 1-2 frame 🙂