Punya blog dan sederet akun social media membuat saya rajin memfoto. Sebentar… saya itung dulu, ada FB, twitter, path, instagram semuanya aktif, foursquare udah lama gak check in, flicker juga punya tapi itu termasuk social media juga gak ya? Apa aja saya foto, mulai dari makanan, bunga, daun, anak-anak saya dan anak orang lain sampai pengendara motor gak punya otak yang naik ke trotoar. Jadi boleh dibilang keseharian saya sudah terbingkai dalam foto-foto yang tersebar di ke-5 akun tadi.

Biasanya saya memfoto cukup dengan ponsel saja, Galaxy S4 saya sudah cukup memuaskan hasil fotonya. Tapi baru-baru ini saya dapet ‘mainan baru’, kamera Samsung NX30. Cukup kecil, ringan dan user friendly untuk ukuran kamera DSLR. Fitur-fiturnya juga sudah memenuhi semua yang saya inginkan sebagai seorang rakyat jelata bukan fotografer profesional.

Perkenalan saya dengan kamera canggih ini bermula saat saya dan beberapa teman blogger diundang untuk mencoba kamera ini, sekaligus ditantang melakukan street photography dalam tempo singkat, lalu menguploadnya di twitter. Lokasi meet up kami di sekitar Museum Fatahillah, Jakarta, jadinya kegiatan hunting foto kilat ini pun merekam keseharian orang-orang di situ. Ini hasil jepretan saya, gimana menurutmu?

Masih penasaran, saya lanjut hunting foto di sekitar rumah selama akhir pekan kemarin. Hasilnya aneka bunga yang saya hajar dengan fitur macro sehingga si bunga tampak stand out di depan back ground dedaunan yang blurry. Saya sih suka karena tekstur bunganya jadi menonjol. Bahkan terlihat guratan-guratan pada kelopak bunga warna ungu itu, seakan kita bisa merasakan tekstur bunya itu hanya dengan melihat fotonya.

Sabtu kemarin kamera ini juga sempat menemani saya menghadiri acara Bancakan Maluku yang diadakan @bancakanID dalam rangka launching teaser film Beta Maluku, dimana saya jadi penulis skenario. Seru juga berusaha menangkap momen Opa mengaduk sagu dengan kamera ini! Papeda yang terbuat dari tepung sagu adalah makanan khas berbagai suku di kawasan Indonesia Timur. Tuh, hasil masakan Opa, papeda dengan ikan kuah kuning, di foto ini tampak begitu menggugah selera, sampai tercium aroma gurih ikan bumbu kenari dan segarnya perasan lemon cui.

Jujur saja, semua foto di atas stelannya automatic, karena saya sungguh buta tentang teknik fotografi. Paling hanya saya ganti settingannya, misalnya best face untuk memfoto orang, macro untuk memfoto bunga/obyek kecil lain dan action freeze untuk memfoto obyek yang bergerak cepat. Pakai kamera ini praktis banget karena ada fitur NFC share dengan wifi yang tinggal klik udah bisa share hasil fotonya ke ponsel dan laptop. Jadi nggak ada cerita mindahin foto pakai card reader atau kabel data! Pas banget buat saya yang suka nggak telaten menyimpan memory card, card reader dan kabel data. Apalagi kalau dibawa traveling, praktis! This camera is truly made to discover our life’s hidden moments 🙂

Kalau kamu, sejauh mana kamu suka membingkai keseharianmu?