Sejak pagi aku sudah bersiap di dekat kuil, membawa serta becakku. Untung sekarang musim semi, jadi aku cukup memakai celana pendek mini. Tapi dari rumah tadi aku memakai baju rapi. Kemeja, celana panjang kain dan dasi. Ibuku yang mulai renta mengira aku bekerja di salah satu gedung perkantoran. Punya pekerjaan tetap dengan gaji teratur, apalagi berkantor di gedung tinggi, adalah impian banyak anak muda sepertiku. Namun sejak lulus dari perguruan tinggi, upayaku menelusuri sekian banyak iklan lowongan kerja di surat kabar belum membuahkan hasil.
Kali ini penumpangku sepasang suami istri berusia awal 30-an. Mereka tampaknya dari kalangan yang berada. Aku mengajak si pria bercakap-cakap, bercerita soal kegelisahanku mencari kerja dan hal-hal lain yang tengah terjadi di negeri ini. Tak kuduga, di akhir perjalanannya si pria menuliskan sesuatu di atas kartu namanya dan memberikannya kepadaku. Dia bilang, kalau mau mencari info lowongan kerja aku harus membuka website yang ditulisnya itu. Wah, ini berarti aku harus menyisihkan sedikit uang untuk ke warnet. Tapi tak apalah, dari pada terus-terusan membohongi ibu, kurelakan uang makan malamku untuk membayar ongkos dua jam duduk di warnet.
Ternyata pengorbananku menahan lapar malam itu, 15 tahun lalu, membuahkan hasil. Aku diterima bekerja di sebuah perusahaan taksi terkemuka. Kini setelah mendapat cukup ilmu dari perusahaan itu, aku memberanikan diri berhenti dan memulai usahaku sendiri. Dengan meminjam modal usaha dari bank, aku membeli 5 buah becak, merekrut 5 orang pemuda pengangguran seperti aku dulu, dan melatih mereka menjadi penarik becak untuk turis di salah satu kawasan wisata yang ramai ini.
Baru sekarang aku berani bilang pada ibu, bahwa dulu aku pernah pura-pura kerja kantoran demi membuat hatinya tenang. Tanpa aku sangka, ternyata ibu menjawab bahwa dia tahu dari dulu. Tapi dia berpura-pura tidak tahu dihadapanku karena dia ingin menjaga perasaan anak lelakinya. Kata ibu, dia percaya aku akan menemukan jalanku. Aku kehabisan kata-kata, dan hanya dapat menggenggam tangannya yang telah dihiasi keriput.
#PeopleAroundUs | Day 15
Note: Tulisan di atas adalah fiksi, kisah terakhir dalam rangkaian #PeopleAroundUs putaran pertama, dan semoga teman-teman menikmatinya. Saya belum tahu apakah akan ada putaran kedua dan seterusnya. Yang jelas, pekerjaan saya membuat saya selalu berpikir simultan antara visual dengan kata-kata, dan membuat blog post dalam rangkaian #PeopleAroundUs ini juga mengasah simultaneous thinking tersebut.
Ping-balik: Dicari: Dua Orang Buat Dibayarin Liburan Keliling Sumatera Barat | About life on and off screen
Ping-balik: Wonderful Indonesia: Raja Ampat, Wisata Yang Membuka Mata | About life on and off screen
Ping-balik: Penipuan Saat Traveling, Mana Yang Paling Parah? | About life on and off screen
Oktober 3, 2013 pukul 6:14 pm
Kirain mbak emang ngobrol sama pengusaha sukses itu ๐
Oktober 4, 2013 pukul 8:52 am
hahaha…. cukup meyakinkan ya?
Oktober 3, 2013 pukul 9:42 am
kebohongan seorang ibu mungkin satu-satunya kebohongan yang bisa dimaklumi ya mbak di dunia ini ๐
Oktober 3, 2013 pukul 2:10 pm
sepertinya begitu ๐
Oktober 2, 2013 pukul 8:29 pm
Gadis berkimono itu sepertinya cantik…
Oktober 3, 2013 pukul 2:10 pm
emang cantik kok, meski bukan yg tercantik ๐
Oktober 2, 2013 pukul 1:20 pm
Hihihi.. kak Sabai pinter ya nulis fiksi. Tulisain kisah hidup aku donk, nanti aku ceritain #halah
Oktober 3, 2013 pukul 2:09 pm
hayuuuk… nanti kalo wawancara rusa sambil makan rumput dong?
Oktober 1, 2013 pukul 2:50 pm
kadang seorang ibu itu selalu melakukan apapun demi anaknya ya… ๐ฆ tiba2 jadi sedih keingetan nyokap ๐ฆ
Oktober 1, 2013 pukul 5:22 pm
Aaaak… jangan sedih Van, dibawa happy aja. Konon ibu jg bisa merasakan kegelisahan anaknya lho… ya gak?
Oktober 1, 2013 pukul 7:49 pm
iya.. kadang kalo nyokap sms itu momen nya aku pas lagi sedih atau gimana2 deh… ๐ฅ *jadi nangis lagi
Oktober 2, 2013 pukul 1:03 pm
*pukpukIvan salah satu tantangan tinggal di negeri orang memang kangen nyokap (dan masakannya). Kapan balik Van?
Oktober 2, 2013 pukul 6:48 pm
iya bener… >.<
doakan akhir taun pulang ya… ^^
Oktober 3, 2013 pukul 2:09 pm
amin amin! semoga akhir tahun pulang dan membanggakan ibumu ๐
Oktober 4, 2013 pukul 7:18 am
eh bukan pulang for good loh… cuma utk conference ajah… hehe ๐
Oktober 4, 2013 pukul 8:52 am
lho… jadi kapan pulang for good dengan gelar dan calon istri?
Oktober 4, 2013 pukul 11:17 am
doakan target lulus maret 2015… smoga smua lancar… ^^
tapi kalo pulang for good blom tau huehehe
Oktober 4, 2013 pukul 1:57 pm
oooh.. jadi abis lulus Ivan bakal kerja dan menetap di Jepang?
Oktober 4, 2013 pukul 2:11 pm
huahahaha ga tau kak sabai… ga tau,,, hahahaha xD
Oktober 4, 2013 pukul 11:30 pm
aku doain kamu menetap dan kerja di Jepang ya Van… Dan dapet istri OJ jg?
Oktober 5, 2013 pukul 8:14 pm
AMIN AMIN…. ๐
Oktober 1, 2013 pukul 12:42 pm
Mencari pekerjaan yg cocok itu susah2 gampang ga sih?
*buka jobsdb*
Oktober 1, 2013 pukul 5:21 pm
Enggak susah kok, asal rajin browsing JobsDB.com pasti ketemu ๐
September 29, 2013 pukul 1:14 pm
ah kirain beneran nih ceritanya jebule cerpen ^^
September 29, 2013 pukul 5:27 pm
hahaha… kan ada sejuta cara utk mengemas sebuah informasi Dut ๐
September 29, 2013 pukul 9:22 am
Mmm..tulisan yang sangat menarik, Mbak…Interaksi ibu dan anak yang sama-sama mengedepankan usaha untuk melindungi perasaan masing-masing dengan cara menutup-nutupi dengantujuan baik..
September 29, 2013 pukul 5:28 pm
Terima kasih Mbak. Mari sering2 mampir kemari ๐
September 28, 2013 pukul 10:36 am
Cari kerja itu nggak susah. Yang susah tu cari kerjaan yg seperti kita impikan, posisi bagus, gaji tinggi dapat tunjangan banyak! Cari dimana kerjaan yg kayak getu coba? *brbbikinresume *gaktahangakpindahkerja
September 28, 2013 pukul 7:28 pm
Nah, bener juga tuh! Carinya jelas di jobsDB.com dong! ๐
September 27, 2013 pukul 8:52 am
Sangat pas dibacapagi2 bikin semangat! Emg cari kerja di online kayak jobsdb itu lebih praktis mbak!
September 27, 2013 pukul 9:51 am
Bener, dan di jobsDB ada kolom untuk search perusahaan maupun posisi yg kita cari. Kemudahan ini nggak ada kalo cari kerja di lowongan kerja di koran/media cetak
September 27, 2013 pukul 5:56 am
Bener juga. Yg penting usaha jgn pernah putus termasuk nyari lowongan kerja. Thanks Link-nya kebetulan sy jg lg nyari kerja
September 27, 2013 pukul 9:51 am
Good luck!
September 26, 2013 pukul 10:06 am
Aku baru mulai membaca blog mu Mbak. Very nice. Cerita fiksi ini sukses bikin mata berkaca-kaca. Salam kenal ya :D. Semoga ada #PeopleAroundUs putaran kedua, ketiga, keempat dan seterusnya ๐
September 26, 2013 pukul 4:59 pm
Hai, salam kenal juga ya… Selamat menikmati isi blog ini, semoga kapan2 mampir lagi ๐
September 25, 2013 pukul 4:30 pm
ahh aku belon sempet ikutan udah kelar aja hihihi
September 25, 2013 pukul 5:01 pm
Ayo Noni, mulai aja sendiri #PeopleAroundUs versimu?
September 25, 2013 pukul 5:04 pm
iya, boleh juga. nanti aku cari2 mba yang menarik
September 25, 2013 pukul 5:35 pm
YAY! Look forward to it!
September 25, 2013 pukul 7:34 am
aaahhh… langsung inget semua pengorbanan ibuku, juga betapa pengertiannya beliau kepada anak2nya…
Again, nice sharing, posting, thinking or whatever its name deh… ๐
September 25, 2013 pukul 9:07 am
aaaaah… thank you. Semoga hari ini menyenangkan buatmu ya ๐