Aku berjalan bergegas menyusuri rel kereta api, meninggalkan kedai bungaku hanya untuk mengejar pria itu. Untung dia sudah tua, kakinya hanya sanggup melangkah perlahan. Karena sangat perlahan, langkahnya bahkan tidak membuat kawanan merpati di jalan beterbangan. Nah, sekarang dia malah berhenti, memungut entah apa dari pinggir jalan. Pria tua itu agak eksentrik. Aku dengan mudah mengingatnya diantara ratusan pelangganku dari seantero Budapest. Meskipun pakaian dan sepatunya tampak agak kumal, dia tak sayang menyisihkan uang untuk membeli bunga. Dia selalu datang menenteng tas plastik dan membeli 3 tangkai mawar pada tanggal 3 setiap bulan. Aku pernah bertanya:
“Your anniversary?”
Dia hanya tersenyum dan mengangguk, tapi tidak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Begitu pula di bulan-bulan berikutnya. Setiap melihat pria itu melangkah mendekati kedaiku, segera kusiapkan tiga tangkai mawar merah, yang akan dia tukar dengan uang 900 forint dalam kepingan receh puluhan forint. Begitu terus selama 23 bulan. Hingga hari ini, dia lupa membawa pulang bunga mawarnya. Maka aku mengejarnya untuk menyerahkan mawar yang sudah dia bayar. Aku tak ingin istri atau kekasihnya kecewa.
“Sir, you forgot your roses. Here you are. And say HI to your missus, she must be a lovely lady,”
“Oh, thank you. I forgot things easily these days. Sure, I’d say HI to her for you. My dear Katalin would really be thankful,”
Pria itu menerima mawar yang kuserahkan, lalu meraba dadanya, menarik keluar kalung perak yang melingkar di lehernya. Dia mengeluarkan sebuah leontin berbentuk seperti guci tempat abu jenazah tapi dalam ukuran yang sangat kecil, dengan tutup berulir. Dia mengecupnya dengan penuh kasih.
#PeopleAroundUs | Day 13
Oktober 1, 2013 pukul 6:49 pm
mbak dapet aja neh ceritanya π
Oktober 2, 2013 pukul 1:03 pm
hehehe… setelah bertapa ngeliatin gambarnya selama 15 detik
September 27, 2013 pukul 3:55 pm
Ejiyeee… :p Cikiw-cikiwwww…
September 28, 2013 pukul 10:22 am
hahaha…. apanya yg ‘jie’ Men?
September 25, 2013 pukul 10:57 am
Ah, tulisanmu bagus sekali mbak. Ngalir dan penuh makna π
September 25, 2013 pukul 5:01 pm
Aiiih.. thank you Lia. Eh, boleh manggil Lia kan?
September 25, 2013 pukul 6:16 pm
Boleh mbak. Panggil Lia ajah hehehe π
September 25, 2013 pukul 6:59 pm
Dan panggil aku ‘Tika’ aja, nggak usah pakai ‘mbak’ π
September 25, 2013 pukul 7:06 pm
Siap! π
September 24, 2013 pukul 10:23 am
Bakat emang nggak bohong… Gabung sama Noni, aku juga siriikkkk…! π
September 24, 2013 pukul 11:19 am
Lhaaa… ada apa ini??? π
September 23, 2013 pukul 5:41 pm
bagus banget tulisannyaaaa. akuuu sirikkkkkkk
September 23, 2013 pukul 8:17 pm
Makasih Noni! :-*
September 23, 2013 pukul 5:26 pm
Romantis… :’)
September 23, 2013 pukul 8:18 pm
Thanks Elam π
September 23, 2013 pukul 5:24 pm
i always loooooove the way you write, the way you describe something, etc.
Sincerely, yooooooooour reader :p
September 23, 2013 pukul 8:18 pm
Thanks Videe. Glad that u liked them π
September 23, 2013 pukul 5:23 pm
i always loooooove the way you write, the way you describe something, etc.
Sincerely, yooooooooour reader :p