Matahari masih malu-malu saat kami mulai berjalan kaki menuruni bukit. Aku dimasukkan ke dalam noken, duduk manis bersama setumpuk singkong yang akan Mama jual. Mama memanggul kami dengan menyelempangkan tali noken ke kepalanya, berjalan cepat menerabas semak dan melintas kampung. Aku suka digendong dalam noken. Jalinan tas kulit kayu ini memantul seirama langkah mamaku, rasanya seperti diayun.
Di pasar aku hanya boleh duduk dipangkuan Mama, tak boleh merangkak ke sana-sini. Bukan karena pasarnya becek, sebab tanah di sekitar honai kami juga sering becek, tapi karena banyak orang lalu lalang. Apa jadinya kalau aku kena tendang?
Aku mengusir bosan dengan melihat sekeliling pasar. Ada seorang ibu-ibu Jawa yang menawar singkong Mama separuh harga. Duh teganya! Jangan samakan harga singkong di Papua dengan di Jawa. Tak tahukah dia, Mama butuh uang untuk membelikan baju seragam kakakku yang baru masuk SD? Kakak ingin pakai seragam merah putih meskipun sekolah kami mengijinkan siswanya datang memakai baju apa saja, tidak harus berseragam. Gurunya pun sering mengajar memakai kaos bola. Itu sudah bagus dia datang ke kelas. Kadang sampai berhari-hari kakakku libur karena guru tidak ada.
Kalau besar nanti aku ingin berdagang singkong tapi tidak seperti mama. Akan ku ekspor singkong dari negeri Papua ke tanah Jawa. Biar mereka tahu, Jawa bukanlah kunci.
#PeopleAroundUs | Day 7.
Ping-balik: Berenang Bareng Hiu Paus Di Nabire | BLOG Swastika Nohara
September 21, 2013 pukul 5:44 am
Mudah2an apapun cita citanya terwujud ya dek 🙂
September 21, 2013 pukul 6:36 am
makasih kak 🙂
September 19, 2013 pukul 8:36 pm
Mbak Sabai, #peoplearoundus nya bagus2, W jarang buka2 tulisan penulis selain yang di-retweet Koh Lexy, but it’s worthed. Ngasih kehangatan di hati. Keep writing, Mbaaak. ^^
September 19, 2013 pukul 9:02 pm
komentarmu inipun menghangatkan hatiku 🙂 Thank you. Di antara #PeopleAroundUs ini kmu paling suka yang mana W?
September 18, 2013 pukul 8:18 am
Cita-citanya keren… 🙂
September 18, 2013 pukul 9:03 am
hahaha… kita dukung?
September 17, 2013 pukul 1:43 pm
Aduh, jangan sampe jawa dpt singkong dari nabire dooonggg.! Kebayang harganya nantiiii… *menerawang ke masa depan* 🙂
September 17, 2013 pukul 4:00 pm
hahaha… suatu saat di masa depan, singkong akan jadi makanan mewah lho! 🙂
September 17, 2013 pukul 1:01 pm
Nice story.. 🙂
September 17, 2013 pukul 4:00 pm
Thank you
September 17, 2013 pukul 11:56 am
sederhana namun penuh makna …
September 17, 2013 pukul 12:00 pm
Thank you 🙂
September 17, 2013 pukul 10:47 am
:’)
September 17, 2013 pukul 11:59 am
:-*