BLOG Swastika Nohara

Life is the coffee, while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life.

Pasar Pagi Nabire, Papua

15 Komentar

Matahari masih malu-malu saat kami mulai berjalan kaki menuruni bukit. Aku dimasukkan ke dalam noken, duduk manis bersama setumpuk singkong yang akan Mama jual. Mama memanggul kami dengan menyelempangkan tali noken ke kepalanya, berjalan cepat menerabas semak dan melintas kampung. Aku suka digendong dalam noken. Jalinan tas kulit kayu ini memantul seirama langkah mamaku, rasanya seperti diayun.

Di pasar aku hanya boleh duduk dipangkuan Mama, tak boleh merangkak ke sana-sini. Bukan karena pasarnya becek, sebab tanah di sekitar honai kami juga sering becek, tapi karena banyak orang lalu lalang. Apa jadinya kalau aku kena tendang?

Aku mengusir bosan dengan melihat sekeliling pasar. Ada seorang ibu-ibu Jawa yang menawar singkong Mama separuh harga. Duh teganya! Jangan samakan harga singkong di Papua dengan di Jawa. Tak tahukah dia, Mama butuh uang untuk membelikan baju seragam kakakku yang baru masuk SD? Kakak ingin pakai seragam merah putih meskipun sekolah kami mengijinkan siswanya datang memakai baju apa saja, tidak harus berseragam. Gurunya pun sering mengajar memakai kaos bola. Itu sudah bagus dia datang ke kelas. Kadang sampai berhari-hari kakakku libur karena guru tidak ada.

Kalau besar nanti aku ingin berdagang singkong tapi tidak seperti mama. Akan ku ekspor singkong dari negeri Papua ke tanah Jawa. Biar mereka tahu, Jawa bukanlah kunci.

#PeopleAroundUs | Day 7.

Pasar Kalibobo, Nabire - Kami Bahagia

Pasar Kalibobo, Nabire – Kami Bahagia

Iklan

Penulis: Swastika Nohara

I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth. For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!

15 thoughts on “Pasar Pagi Nabire, Papua

  1. Ping-balik: Berenang Bareng Hiu Paus Di Nabire | BLOG Swastika Nohara

  2. Mudah2an apapun cita citanya terwujud ya dek 🙂

  3. Mbak Sabai, #peoplearoundus nya bagus2, W jarang buka2 tulisan penulis selain yang di-retweet Koh Lexy, but it’s worthed. Ngasih kehangatan di hati. Keep writing, Mbaaak. ^^

  4. Aduh, jangan sampe jawa dpt singkong dari nabire dooonggg.! Kebayang harganya nantiiii… *menerawang ke masa depan* 🙂

  5. sederhana namun penuh makna …

Tinggalkan Balasan ke niee Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s