Tangannya membelai gagang sapu sejak pagi, hingga pengunjung terakhir pergi. Penat memeluk erat, matanya semakin berat. Di rumah anak dan cucu menunggu, upah sebulan habis dalam seminggu. Apapun dia akan bertahan, baginya punya pilihan adalah kemewahan.
#PeopleAroundUs | Day 1.
Agra – tukang sapu istana
Menyukai ini:
Suka Memuat...
I'm a freelance content and script writer for movies, television, commercials and internet-related content. With a team, I also do documentaries, video tutorial, video presentation and corporate video. I'm based in Jakarta but eager to travel anywhere on earth.
For me, life is like a cup of coffee. Life is the coffee while jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain life, and do not change the quality of life. Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee provided…. So, don’t let the cups drive you, enjoy the coffee instead!
BLOG Swastika Nohara 
Januari 10, 2014 pukul 12:57 pm
great shot mba…really capture the moment…
Januari 10, 2014 pukul 5:34 pm
Thank you Indah 🙂
September 16, 2013 pukul 8:29 am
di india ya mbak? sedih ya lihatnya..
September 16, 2013 pukul 10:56 am
Iya Niee… sebenernya di Jakarta jg banyak yg senasib, cuma di India ini gambarnya lebih poetic krn kostum tukang sapunya itu 🙂
September 13, 2013 pukul 7:54 am
*stalking hashtag*
September 13, 2013 pukul 8:04 am
hihihi… di twitter dong?
September 12, 2013 pukul 7:01 am
di sana kasta bener2 msh dijunjung tinggi ya, mbak..
Padahal kan nggak ada orang yg bisa milih mau lahir dari rahim siapa…
September 12, 2013 pukul 10:12 am
Bener… kalo bisa milih, milih lahir dari rahim Angelina Jolie seru juga kali ya 😀
September 12, 2013 pukul 4:20 pm
Atau.. kate midleton? *makin ngaco* 😆
September 12, 2013 pukul 4:22 pm
Bener! Cewek mana yg lebih beruntung dari Kate coba?
September 12, 2013 pukul 6:43 am
Kinda sad. Love the vivid color though.
September 12, 2013 pukul 10:11 am
Thanks 🙂