No matter how many times your work have been on TV, it’s always amazing to see another one on air! Meskipun kali ini saya nggak bisa bilang kalau ini karya saya, karena keterlibatan saya cuma sebagai PA, alias production assistant tapi tetep senenglah liat episode State Of The Game dalam program 101 East on air di AlJazeera English tanggal 30 Agustus lalu. Apalagi sudah 5 tahun lebih, sejak Astro TV tutup, nggak ada lagi karya dokumenter saya yang tayang di TV, jadi episode tentang sepak bola Indonesia ini semacam obat rindu tayang. Hehehe…
Proses shootingnya sendiri sangat menyenangkan, meskipun beberapa kali sempat was-was lantaran jadwal ketemu nara sumber belum fixed, atau pas mendadak jadwal latihan Persija batal. Bagi teman-teman yang sudah nonton film bioskop kami yang judulnya Hari Ini Pasti Menang, tentu familiar dengan kasus match fixing dan skandal sepak bola yang terkait dengannya. Nah, dokumenter ini mengintip sedikit soal pengaturan skor dan sejuta masalah yang menggumuli sepak bola Indonesia saat ini. Di film dokumenter ini juga ada pengakuan seorang pelaku pengaturan skor yang biasa kontak dengan wasit dan manager tim lawan untuk deal-deal rahasia demi kemenangan timnya. Ada juga pengakuan salah satu pesepak bola yang pernah diajak kerja sama dalam pengaturan skor.
Memang saya diajak ikut produksi dokumenter ini karena saya pernah mengirimkan trailer film Hari Ini Pasti Menang ke Chan Tau Chou (biasa dipanggil TC), salah satu produser di AlJazeera. Tentu saya seret Yusuf karena toh dia yang lebih tau soal sepak bola. Jadilah saya dan Yusuf berduet maut mengawal TC di belakang layar film dokumenter ini. Yusuf sebagai fixer, saya sebagi PA. Oke sip!
Kami berangkat ke Medan 18 Juli lalu, langsung menemui Alamsyah Nasution cs yang lagi main bola bareng warga setempat sore-sore. Alam ini termasuk salah satu pemain PSMS yang sudah 2 musim tidak digaji. Setahun lebih bekerja tidak digaji, sementara dia punya istri dan 2 anak untuk dinafkahi. Can you imagine? Tak heran kini Alam mau bekerja apa saja asal mendatangkan uang halal.

Wawancara dgn Alam di stadion Teladan, Medan. Warnanya terpaksa dikoreksi karena back lightnya keterlaluan 🙂

Shooting di depan Stadion Teladan, Medan. Bocah-bocah ini pada teriak, “Markus…Markus!” Rupanya mereka mengira kita shooting bareng Markus Horison :))

Capturing sunrise dari commentary box di atas stadion Teladan, Medan. Sayang kondisinya tidak terawat.

Nggak lengkap ke Medan kalau nggak makan duren. Kami sukses ‘ngerjain’ Tom Cruise yang sama sekali belum pernah melihat & mencicipi duren. Katanya, weird but fun! 🙂
Saya pribadi salut dengan kesabaran kak Maya, istri Alam yang tetap ceria dan penuh semangat mendampingi suaminya, meski harus putar otak mengusahakan penghematan atau menjual barang yang bisa diuangkan. Kini perjuangan Alam dan para pemain PSMS lainnya sebentar lagi memasuki babak baru. Sayang sekali manajemen PSMS menolak berkomentar meski telah kami hubungi dan kami beri kesempatan untuk menjelaskan isu ini dari perspektif mereka. Well, it’s their loss. Nggak seru kalau semuanya saya ceritakan dalam tulisan, mending pada nonton aja di sini.
Dari Medan, shooting berlanjut di Jakarta sampai 30 Juli, sekalian mengambil momen pertandingan Persija vs Sriwijaya FC dan lawatan Chelsea merumput di GBK, meskipun untuk Chelsea ini nggak terlalu banyak porsinya. Menjelang pertandingan Persija vs Sriwijaya, kami mengikuti fans Sriwijaya yang naik bus 22 jam dari Palembang demi mendukung tim kesayangan mereka. Sementara tim kedua kami mengikuti Jakmania berangkat dari Kemayoran menuju GBK. Di GBK tentu sektor bangku penonton yang terisi Jakmania gegap gempita. Seperti saya duga, cameraman kami langsung terpesona melihat keriuhan, tetabuhan dan jogetan anak-anak Jak.

Menangkap kelincahan kaki Iqbal, di Kranji, Bekasi. Nyusun dan mbongkar track ini semua beres dalam 5 menit, dikerjain mas Tom Cruise sendirian.

Coach Ajri di rumahnya yg sangat sederhana di Utan Kayu, melihat foto-foto kejuaraan yg diikuti anak asuhnya sejak jaman dulu.

Memfoto coach Ajri. Awas jatuh Om… Ntar kalo situ nggak balik utuh ke negerinya, gue yang ketempuhan :))
Di Jakarta, elemen cerita yang kami kembangkan cukup banyak. Fanatisme suporter sepak bola, isu pengaturan skor, pembinaan usia dini (yang masih saja telantar hingga kini) dan penyatuan kembali liga sepak bola Indonesia setelah sempat terjadi dualisme. Seperti banyak film dokumenter lain yang pernah saya kerjakan, saya selalu belajar banyak hal baru dalam setiap proses pembuatan dokumenter. Di film ini, saya melihat lebih dekat kehidupan para pemain sepak bola Indonesia, termasuk pemain asing di Persija. Btw, Rohit Chand ternyata orang yang menyenangkan lho!
Satu hal yang saya garis bawahi adalah petikan wawancara dengan Asher, VP-nya Persija. Dia bilang, klub-klub yang ada di ISL saat ini tidak layak disebut ‘klub’, melainkan ‘tim’. Tim sepak bola yang dimiliki dan dikelola oleh politisi (atau kerabatnya) untuk mendukung kepentingan pengelola tim. Karena klub seharusnya lebih terstruktur dan punya pembinaan sepak bola di setiap jenjang usia. Ah, lagi-lagi ujungnya soal politik dan perebutan kekuasaan. Mau sampai kapan sepak bola Indonesia jadi alat politik tanpa peduli pembinaan pemain mudanya?
Photo credit: all photos are mine except the ‘Capturing Sunrise From Teladan Stadium’ which was taken by TC. State of The Game, under 101 East program airs each week at the following times GMT: Thursday: 2230; Friday: 0930; Saturday: 0330; Sunday: 1630.
Januari 2, 2014 pukul 10:01 am
Pique : Catalunya Mampu Bersaing Di Level Atas
Berita terbaru dan terkini dari agen bola City Holiday – Defender Barcelona Gerard Pique yakin tim nasional Catalunya dapat bersaing dengan tim terbaik di dunia.
Berita yang diringkas agen bola City Holiday, Pemain international Spanyol telah enam kali membela kawasan ini dan kembali tampil ketika mereka menghadapi Cape Verde, Senin (30/12) waktu setempat.
Sejauh ini, Catalunya tidak masuk dalam anggota Fifa atau Uefa sehingga tak bisa bersaing di Piala Dunia maupun Eropa, tapi Pique yakin mereka dapat berbicara di level tinggi.
“Malam ini, pemain kelas dunia berada di lapangan,” ujarnya.
“Ya, itu benar kami dapat bersaing di level tinggi dengan tim lain, tapi saya tak tahu seberapa jauh. Penting melihat sepakbola tanpa cedera.”
Sumber : http://cityholidaybet.com/
Januari 3, 2014 pukul 10:51 am
oke sip!
Oktober 21, 2013 pukul 11:41 am
atau mirip mirip kece gimana gitu? *mikir beneran* :)))
Mikir sambil nunggu buffering videonya ;p
Oktober 21, 2013 pukul 11:52 am
hahaha…. mirip banget deh! KW Super nyaris asli ini mah!!
Oktober 21, 2013 pukul 11:40 am
Itu beneran tom cruise? tom cruise bapaknya suri? Whoa.
Aku baca post ini udah degdegserser apalagi kalo nonton kali yah *klik linknya*
September 8, 2013 pukul 12:52 am
ada youtube nya gak ini??
September 9, 2013 pukul 7:49 pm
Klik di link yg ada di posting saya itu, di hghlidy warna biru
September 4, 2013 pukul 7:17 am
pengen nonton filmnya.. etapi komputer kantor gak ada soundnya inih >.< *catet buat nonton dirumah*
September 4, 2013 pukul 10:25 am
horeee.. jgn lupa ya niee. apa perlu aku sms buat ngingetin? tapi ga tau nomer hpnya 🙂
September 4, 2013 pukul 12:17 pm
siap mbak, ntar reportasenya aku metion mbak di twitter aja 😀
September 4, 2013 pukul 1:14 pm
aseeek… thank you!
September 3, 2013 pukul 11:44 am
Susah ya, apa2 ujung2nya politik. Kasian atlit2 yg hidupnya susah, padahal dulu mungkin mereka menaruh mimpi di sepakbola
September 3, 2013 pukul 10:40 pm
Banget! Alamsyah bilang dia bisa begini krn sepak bola, dia bernasib gini skrg jg krn sepak bola. Dan banyak atlet lain yg gitu juga.
September 3, 2013 pukul 4:09 am
1.aku belom nonton hari ini pasti menang… 😦
2. itu yg makan duren beneran tom cruise? serius? miapah?
3. syutingnya di bekasi… oh deket rumah oh…
September 3, 2013 pukul 5:26 am
1. Sebentar lagi dvd-nya release kok, nanti bisa dibeli pas ke Jakarta
2. Banget! Mau dikenalin?
3. Oh, rumahmu di Kranju yes?
September 3, 2013 pukul 5:46 am
wuaaaa mau banget lah dikenalin…. \(^.^)/
aku di taman galaxi sih…. tapi kranji deket galaxi. tinggal ngesot hihihi 😛
September 3, 2013 pukul 9:12 am
Hahaha… mari kita berdoa bersama semoga Tom Cruise-nya datang lagi ke Jakarta 🙂
September 4, 2013 pukul 3:07 am
dan saat ke jakarta akunya masih di jepang… 😐
*nangis di pojokan…
September 4, 2013 pukul 10:26 am
Cep cep cep… aku bilang mas Tom Cruise jangan ke Jakarta klo Ivan gak di Jkt. gitu ya?
September 7, 2013 pukul 3:14 pm
nah iya bilangin gitu ya kak Tika….
*mulai aneh2…
September 2, 2013 pukul 7:16 pm
Wahh!! Gue mao dong ikutan bikin dokumenter gini, Tik.. Keren, Tik!
September 2, 2013 pukul 7:20 pm
Thank you! For sure, kalo ada kesempatan bikin yg beginian lagi gue inget2 nama lo 🙂
September 2, 2013 pukul 3:46 pm
bookmark dulu video dokumenternya, buat nonton nanti-nanti. *berharap ga lupa*
anyway, sepakbola emang jadi salah satu hal yang bisa bikin bulu kuduk merinding di jaman Indonesia modern (?) ini. cuman ya gitu, terlalu banyak politiknya.. *sedih*
September 2, 2013 pukul 4:13 pm
Sebenernya nggak cuma di Indonesia sih kalau sepak bola banyak terkait politik. Tapi di Indonesia ini terlalu banyak salah urusnya, gara2 korupsi… *curhatdeh
September 2, 2013 pukul 11:52 am
kok wajah si mas tom cruisenya nggak ada yg tampak depan sih, mbak? 😆
September 2, 2013 pukul 11:55 am
Soalnya dia paling ogah difoto… katanya biasa jadi ‘man behind the gun’ gituh :)) Kenapa? Penasaran?
September 3, 2013 pukul 3:06 pm
karena pasti ada alasan kenapa dirimu sebut doi tom cruise kan, mbak…? 😆
Btw, di kantorku youtube di blokir, euy! Kagak bisa liat filmnya… 😦
September 3, 2013 pukul 10:41 pm
Jelas krn dia mirip bgt Tom Cruise, ibaratnya KW superlah! 😀 Kalo liat di webnya Aljazeera bisa gak? Itu linknya ada di blog post.
September 2, 2013 pukul 11:24 am
udah tayang? bisa di liat online?
September 2, 2013 pukul 11:49 am
Bisa Joe, itu linknya ke website AJ ada di dalam blog post gue.
September 2, 2013 pukul 10:39 am
Duh! sempet keliru juga pas lihat dari foto-foto di FB kirain emang Markus Horison.. eh ternyata baru tahu kalo itu TC 😀
September 2, 2013 pukul 11:49 am
hahaha… menarik juga sih kalo bikin dokumenter ttg Markus Horison 🙂
September 2, 2013 pukul 10:24 am
keren…!! nonton dulu deh … 😀
September 2, 2013 pukul 11:56 am
Silakan.. abis nonton komentar ya? 😀
September 2, 2013 pukul 9:32 am
masih aja nulis serapi ini, #hloh
keren, uni!
September 2, 2013 pukul 9:57 am
Ha? Apanya Om? Anyway, thank you 🙂
September 2, 2013 pukul 9:19 am
*cek TKP untuk liat dokumenternya*
September 2, 2013 pukul 9:20 am
Pls kasih komentar utk film dokumenternya yah 🙂
September 2, 2013 pukul 8:52 am
kerjaannya menyenangkan ya mba 😀
September 2, 2013 pukul 9:21 am
yup, aku suka kerjaan ini 🙂