First time in Tokyo and you’re confused about how to get around efficiently? Or you just stare blankly at the colorful Tokyo subway map? You’re not alone. Even The Time wrote that Tokyo is notoriously difficult to navigate. Okay, sekarang bahasa Indonesia aja nulisnya, biar cepet. Hahahaha… Jadi mesti naik apa kalau mau keliling Tokyo dan bagaimana membaca peta Tokyo?

Kiri: Gedung Tokyo Station yang bergaya Eropa lama kontras dengan gedung-gedung modern di sekelilingnya. Kanan: Keretanya selalu on-time dan setiap sudut stasiunnya bersih!
Pertama sampai di Tokyo, sungguh saya bingung baca peta subway-nya. Lebih gampang baca buku Fisika Dasar karya Yohannes Surya deh dari pada baca peta subway Tokyo. Padahal biasanya saya dengan mudah membaca peta kota dan jaringan subway/metro kota-kota di Eropa. Transportation network di Tokyo terlihat rumit karena ada beberapa operator jaringan yang networknya saling-silang. Misalnya gini nih, ada jaringan kereta Toei Line yang mencakup Japan Rail (JR) dan ada jaringan Tokyo Metro Line. Kartu transport yang bisa dipakai di JR line umumnya tidak bisa dipakai di private line. Terus, ada travel card/kartu transport apa saja?
1. JR Pass.
Buat saya ini kartu sakti yang ampuh buat keliling Jepang naik Shinkansen secara semena-mena tanpa pusing mikir ongkos lagi! Hahaha… Tau dong kalau tarif bullet train alias shinkansen itu bisa jutaan rupiah. Tokyo ke Osaka saja PP tarifnya bisa 28.000 yen (sekitar 3 juta rupiah). Jadi kalau mau ke kota-kota lain di Jepang, belilah JR Pass ini sebelum berangkat ke Jepang agar biaya perjalanan jauh lebih hemat.
Paket ordinary 7 days bisa dibeli seharga 28.500 yen untuk dewasa bisa dipakai naik Shinkansen berkali-kali dan ke kota manapun se-Jepang. Ada juga paket 14 hari, atau paket yang green car (gerbong keretanya lebih bagus, tapi masih dalam rangkaian kereta yang sama). JR Pass juga berlaku di dalam kota Tokyo tapi hanya di jaringan JR line, tidak berlaku di subway yang private line. Tapi jangan kuatir, most interesting places in Tokyo are reachable using their JR lines. Asakusa temple dan Tokyo Sky Tree adalah contoh tempat-tempat keren yang hanya bisa dijangkau subway private line.
Saat memilih penginapan juga pertimbangkan lokasinya, apakah penginapan itu terjangkau oleh stasiun jaringan JR line. Misalnya gini, niatnya mau hemat dengan memilih budget hotel atau hostel, tapi ternyata lokasinya hanya bisa dijangkau dengan private line, padahal jalan-jalannya pakai JR Pass. Maka terpaksa keluar uang ekstra untuk naik subway private line menuju penginapan. Nah, ada peta terpisah untuk jaringan JR line dan ada peta private line yang lebih jelas menggambarkan lokasi stasiunnya. Jadi selama di Tokyo saya memegang kedua peta ini untuk referensi.
JR Pass hanya bisa dipakai oleh visitor dan hanya bisa dibeli di negara diluar Jepang. Syarat beli JR pass adalah kita sudah memegang visa Jepang. Jadi begitu kita sudah mendapat visa Jepang, bisa beli voucher JR Pass di agennya, lalu nanti sesampainya di Jepang voucher ini ditukar dengan JR Pass. Di Jakarta agen JR Pass tersedia di JALan Tour di Wisma Kyoei Prince lantai 2. Info lengkapnya ada di sini.
Jadi tidak perlu beli JR pass kalau hanya ke Tokyo dan tidak akan naik shinkansen ke kota-kota lain. Ada pilihan lain yang lebih hemat kalau hanya keliling dalam kota Tokyo. Keep on reading.
2. Suica atau Pasmo
Saya juga memakai Suica pinjaman dari Umen untuk naik subway private line di Tokyo dan Osaka. Suica ini kartu magnetik yang kita isi creditnya minimal 1000 yen, lalu setiap keluar masuk stasiun tinggal disentuhkan di gerbang masuknya dan saldo kita otomatis berkurang sesuai dengan tarif kereta atau bis yang kita tempuh. Saldo yang masih tersisa di kartu Suica kita akan terpampang di mesin sentuh saat keluar stasiun. Praktis, karena sangat menghemat waktu dari pada harus beli tiket eceran setiap kali mau naik kereta. Suica juga bisa dipakai untuk membeli minuman dari vending machine yang ada di berbagai stasiun. Tinggal sentuhkan saja kartu Suica-nya.
Suica bisa dibeli di mesin-mesin otomatis di stasiun seharga 2000 yen, terdiri dari kredit 1500 yen untuk naik kereta dan deposit harga kartunya senilai 500 yen. Kalau soal harga, pakai Suica tidak ada penghematan berarti. Tarifnya sama seperti beli tiket biasa. Jadi kalau dalam sehari kita hanya ke satu atau dua tujuan yang perlu naik subway, bolehlah pakai Suica. Tapi kalau bakal bolak-balik naik subway, lebih hemat pakai pilihan berikutnya.
3. Tokunai Pass
Sebutan lain dari Tokyo Metropolitan District Pass ini adalah kartu transport yang berlaku sehari untuk semua bis dan kereta di jaringan JR lines. Bisa dibeli di mesin otomatis yang tersedia di stasiun-stasiun di Tokyo atau di JR Ticket Office di Tokyo Station seharga 730 yen saja untuk dewasa dan 360 yen untuk anak-anak. Cukup murah kalau mau bolak-balik naik kereta, mengingat untuk sekali naik jarak dekat (sekitar 2 stop) saja sudah 150 yen. Info lengkap disini ya.
4. Tokyo Furii Kippu
Sebutan lain dari Tokyo Tour Ticket ini adalah pilihan yang mirip dengan Tokunai pass tapi sedikit lebih mahal karena jangkauannya juga lebih luas. Kartu ini juga berlaku satu hari penuh untuk keliling Tokyo di jaringan kereta dan subway JR lines, plus bisa dipakai di Toei bus dan di classic Toei streetcars. Harganya 1.580 yen untuk dewasa dan 790 yen untuk anak-anak. Pemakai Furii Kippu pass, Tokunai pass dan Suica card bisa keluar masuk stasiun lewat automated gate, tapi pemakai JR Pass hanya bisa keluar masuk lewat gate yang ada petugasnya karena kita harus menunjukkan JR pass kita pada petugas. Tapi pembatasan ini sama sekali tidak merepotkan sebab di semua stasiun selalu ada gate yang dijaga petugasnya, biasanya di jalur untuk disabled people.
***
Asiknya di Jepang adalah anak-anak di bawah usia 6 tahun bisa bepergian gratis! Jadi harga travel card untuk anak-anak yang saya tulis diatas itu biasanya berlaku bagi anak usia SD-SMP. Jadi kalau mau bawa anak jalan-jalan di Jepang, paling pas tuh umur 5 tahun 11 bulan, karena dia masih bisa traveling gratis tapi sudah cukup besar sehingga tidak merepotkan orang tuanya. Hehehehe…
Biasanya kalau pergi ke kota-kota yang baru pertama kali saya datangi, saya selalu menyempatkan diri naik bis kotanya. Karena dengan naik bis saya bisa keliling kota, melihat pemandangan dan kehidupan warganya sehari-hari. Ini sangat menarik. Tapi selama di Tokyo kemarin, semua orang yang saya tanya, “Kalau mau naik bis kota haltenya dimana?” selalu menjawab dengan “Jangan naik bis kota, subway aja, ntar kamu malah bingung dan nyasar!”
Waduh… kayaknya kok serem amat naik bis di Tokyo 🙂 Emang sih, kalau nyasar bakal report karena penamaan jalan di peta dan street sign pakai huruf kanji dan hiragana atau katakana semua. Pengalaman juga membuktikan bertanya pada orang-orang di jalanan cukup rumit karena jarang yang bisa berbahasa Inggris dengan lancar. Kalau mereka mau nunjukin jalan, paling tunjuk kanan-kiri pakai bahasa kalbu gitu deh. Dengan pertimbangan saya bawa anak-anak jadi bakal repot kalau nyasar, maka saya batalkan niat naik bis keliling Tokyo.
Selain peta subwaynya, di dalam stasiun sendiri papan-papan petunjuk jalannya sangat banyak dan beragam. Apalagi kalau di stasiun besar macam Shibuya atau Tokyo Station. Jarak antar track kereta berjauhan, jadi kalau harus ganti jalur kereta, siap-siap jalan antara 100-350 meter plus naik turun tangga. Pantes orang Jepang langsing-langsing… Saya perlu waktu 2-3 hari untuk beradaptasi dengan sistem transportasi di Tokyo ini. Pada hari ke-3 barulah saya bisa dengan lancar membaca peta, petunjuk line kereta apa berada di track mana, serta petunjuk exit apa untuk pergi kemana di setiap stasiunnya.
Jadi kalau mau ke Jepang, sebaiknya susun dulu itinerary-mu mau kemana aja dan berapa lama, baru kemudian tentukan travel card yang dipilih berdasarkan itinerary itu, biar efisien. Lalu, berapa budgetnya kalau mau keliling Tokyo selama 5 hari? Nah soal budget pernah saya tulis di sini, silakan klik saja 🙂
Juni 13, 2017 pukul 6:24 am
Bergabung bersama kami di dewadominoqq
Mainkan permainan yang didalamnya sekarang sudah ada 7 permain dalam 1 ID:
Bandar Poker ,Poker Domino,DominoQQ,BandarQ,AduQ ,Capsa Sunsun ,Sakong
Nikmati promo menarik yang kami berikan :
* Bonus CashBack up to 0.5%
* Bonus Refferal 10%+10%
Daftarkan diri anda di sini dan temukan sensasi bermain poker TANPA ROBOT
Untuk pendaftaran
BBM : 2B5E9CDB dan ajak semua temanmu ikut bermain dan raih.Jutaan rupiah.
Desember 13, 2016 pukul 10:22 am
Liburan akhir tahun ke tokyo asik nih
Salam,
Roza.
Desember 14, 2016 pukul 11:27 am
Iya, asik banget! Salam balik, tika
November 21, 2016 pukul 7:36 am
Hii..
Saya mau tanya, apakah jalur subway/metro di Tokyo maupun Osaka tidak bisa dicover oleh kartu sakti JR Pass ?
Terimakasih.
November 22, 2016 pukul 10:14 am
beberapa rute tidak bisa
Juni 18, 2016 pukul 11:16 am
Ηi, I do believe ths s n excellnt web site. I stumbleduοn it may retun once gain since i hve book mark it. Mone and freeom is the best ay to hnge, may you be rih n continu to gui othes.
November 4, 2015 pukul 1:55 pm
Hi, Sepertinya sekarang harga JR Pass nya sudah naik yaa.. waktu itu saya beli JR pass di Kenikura tour, lumayan lebih murah dari tour lain, semoga membantu
Thanks
November 5, 2015 pukul 4:22 pm
Iya, sudah naik. Kenikura tour alamat/lokasinya dimana? THank you
Ping-balik: Libur Mudah Murah, Mau? | About life on and off screen
Ping-balik: Tips Transportasi, Makan, Uang Dan Toilet Di Korea | About life on and off screen
Juli 26, 2015 pukul 2:45 am
Hi, bagus banget infonyaaaaa 😀
mau minta pendapat donk kalo sy 8 hari 7 malam landing dan balik dr Narita Tokyo dan rutenya rencana Tokyo Osaka Kyoto Tokyo better pake JR pass yah ? ada yg blg kemahalan. Kalo emg pake JRpass dg rute itu brrti bs ditambahin kali yah rutenya ? rekomen donk kalo winter sy harus kmana ? hehe makasih ya
Juli 27, 2015 pukul 6:15 am
JR pass will be good. Winter bakal keren kalau ke Sapporo
Juli 5, 2015 pukul 3:06 pm
terima kasih buat tulisannya, nge bantu banget
Juli 6, 2015 pukul 8:15 am
Senang mendengarnya 🙂
Ping-balik: Korea: Tips Hemat Traveling Ke Seoul Dan Busan | About life on and off screen
April 18, 2015 pukul 3:37 pm
Iya nih nyebelin ya subwaynya Tokyo. Subway Tokyo dah kebanyakan orang, rempong .. 😦
April 20, 2015 pukul 6:43 am
Hahaha… Subway London dan Paris juga gitu kok pas jam sibuk. Kuncinya adalah hindari jam sibuk orang kantoran. Ya nggak? 🙂
April 22, 2015 pukul 5:52 pm
Btul. sayangnya saya orang kantoran ..hiks. Blom pernah ke London euy. Kalo Paris, dulu ke sana pas weekend. Sepi.
April 22, 2015 pukul 6:19 pm
Hihihihi… Iya yah, kalau orang kantoran gak bisa menghindari jam sibuk commuter. Btw kamu kerja apa dan dimana?
Ping-balik: Menyelami Aquarium Raksasa Di Jepang | About life on and off screen
Ping-balik: Libur Mudah Murah | About life on and off screen
Ping-balik: Osaka Castle, Wisata Buat Segala Usia | About life on and off screen
Ping-balik: Tips Hemat Traveling Ke Seoul Dan Busan, Korea | About life on and off screen
Juni 25, 2014 pukul 7:53 am
kalau sudah tengah malam dari bandara haneda mau ke shinjuku sebaiknya naik transportasi yang mana supaya yang lebih efisien
Maret 31, 2015 pukul 6:18 am
bisa naik kereta. tergantung jam brp malam?
Juni 23, 2014 pukul 11:54 pm
nbak kalau tinggal di daerah shinjuku jauh tdk dari bandara haneda
Juni 24, 2014 pukul 6:40 am
lumayan jauh
Mei 23, 2014 pukul 11:13 pm
Mau tolong tanya dong Mbak, kalo JR Pass itu cara pakai nya gimana yah? maksudnya untuk shinkansen, apakah harus booking dulu atau langsung ke station tinggal pakai dengan memperlihatkan JR passnya? apakah selalu tersedia tempat duduknya? batas hitungan harga tiket anak sd umur berapa? thanks.
Mei 26, 2014 pukul 11:53 am
Pengalaman saya tempo hari bisa langsung datang ke stasiun & naik KA Shinkansen, kalau pemeriksaan tiket tunjukkan JR Passnya. Hindari pergi pada jam padat penumpang biar terjamin ketersediaan tempatnya. Waktu itu saya tanya ke petugas stasiun, utk rute saya jam tidak sibuknya kapan saja.
Mei 21, 2014 pukul 12:38 am
Tips nya membantu banget mbak. Boleh minta share itinerary nya ga please mbak? Hehehe. Saya rencana 8 hari di Jepang. Tiba di Kansai trus balik ke indo dari Haneda. Tolong email ke debby.devina@live.com makasihh byk mbakkk 🙂
Mei 26, 2014 pukul 11:51 am
Boleh aja sih, tp itinerary yg saya susun bubar jalan, alias kebanyakan improvisasi pas prakteknya 🙂
Mei 19, 2014 pukul 6:46 pm
Kalo Bareng Berangkat Bisa Gak ? hahahaha
Mei 26, 2014 pukul 11:49 am
Hahaha…
Maret 14, 2014 pukul 11:25 pm
Mau tanya mba, kalo anak2 umur 3 tahun apakah shinkansennya gratis jg? Saya mau pergi ber3 tp anak saya masi 3 tahun, apakah cukup beli 2 jr pass??
Maret 17, 2014 pukul 9:43 am
Soal umur ini udah aku bahas di tulisan blog soal Jepang, anak balita transportnya masih gratis.
Maret 12, 2014 pukul 7:54 pm
Punya JR pass is a must ^^ cuma karena subway gak bisa pake JR pass, jadi banyakin jalan kaki deh :p *kira kira begitu pengalaman pas di tokyo dulu :D*
Maret 12, 2014 pukul 9:32 pm
hehehe… JR pass kemahalan sih kalau cuma buat di kota Tokyo aja
Maret 13, 2014 pukul 10:54 am
hahaa iya, kalau pegang JR pas harus dipake kemana – mana trus cobain shinkansen juga 😀 sayang banget kalau cuma deket – deket aja.
Januari 31, 2014 pukul 9:15 am
hi Mbak,
salam kenal,,saya akan ke Jepang bersama keluarga (suami dan anak 10 tahun) tgl 25 Mei sd 4 Juni 2014 ini. Dimulai dari Osaka dan pulang dari Tokyo. Sy akan ke Kyoto, Nara lanjut ke Tokyo, selain itu saya akan ke Mount Fuji dan kalau sempat ke Hakone. Ada beberapa teman mengusulkan jika tidak pp dari satu tempat lbh baik tidak pakai JR Pass. Namun menurut rekomendasi yg saya baca dari blog mbak, kalau mengunjungi kota2 di luar tokyo akan lebih murah menggunakan JR Pass. Apakah ke Mount Fuji, Hakone, Kyoto dan Nara bisa pakai shinkansen? karena JR pass itu hanya untuk shinkansen dan jalur JR ya?
Mohon infonya mbak.
Thanks,
Intan
Februari 20, 2014 pukul 5:15 pm
Secara umum benar, JR pass untuk shinkansen dan jalur JR. Nah, good newsnya Shinkansen sudah menjangkau seluruh kota besar di Jepang. Kalau mau precise, bisa kok googling ongkos tiket dari Osaka ke kota-kota tujuanmu, lalu jumlahkan. Kalau lebih mahal dari harga JR pass yang tertulis di blog ini, ya beli. Kalau tidak lebih mahal, ya jangan beli.
Desember 28, 2013 pukul 3:44 pm
Tika…mau dong diemail itinerary di jepang…waktu ke osaka nginep di osaka atau pulang hari aja…mau nginep di osaka juga cuman bingung ribet geret2 koper…emailnya Isyana@yahoo.com Thank u ya…
Desember 28, 2013 pukul 4:09 pm
Nginep 2 malam di Osaka. Atas rekomendasi temen kita nginep di guest house (bukan hotel ya) deket stasiun JR rail, jadi jalan kakinya sedikit aja
Desember 28, 2013 pukul 1:07 pm
Salam kenal mba Swastika,..
Saya sudah ke Jepun 30 tahun yang lalu sebagai trainee, maklum waktu itu subway map belum seperti sekarang, tempo doeloe saya nginap selama lebih tiga bulan di Kayabacho Pearl Hotel dekat Bakurocho, dalam waktu dekat ingin mengajak keluarga libur kesana lagi mohon info alamat beberapa budget hotel di tokyo yang dekat Jalur Subway, kalau tidak keberatan bisa kirim itinerary ke saya makgiper@yahoo.com atau makgiper@gmail.com, saya ucapkan terima kasih sebelumnya, eeeh ada pengalaman gak nginap di Capsule Hotel ?
Salam
Figli Bombach
Desember 28, 2013 pukul 4:06 pm
Hai… boleh nanti saya kirim itinerary yg saya pakai utk dapetin visa. Prakteknya sih banyak yg berubah on the spot 🙂
Desember 28, 2013 pukul 4:08 pm
Oiya, soal hotel, mau yg dekat subway saja atau dekat stasiun JR Rail? Anyway, penginepan kami (ryokan style ya, bukan hotel) di dekat stasiun JR rail Bakurocho, cuma 7000 yen dengan 4 beds, jadi bisa buat sekeluarga. Kami waktu itu muat untuk 3 dewasa dan 2 anak, masih nyaman.
Desember 11, 2013 pukul 4:56 pm
salam kenal mba..
2 thn lalu saya sempat single backpacker-an ke tokyo, kyoto & osaka.. maret thn depan insyaallah mau ke sana lg..
wkt dulu saya ke sana, saya naik shinkansen dari haneda ke kyoto tanpa beli JR Pass. skrg sewaktu nyusun itinerary, kok jd kebingungan, how u can be sure that u get on the right shinkansen 😀 apalagi klo beli tiket yg reserve seat hehehe..
bisa kasih info & tipsnya mba?
makasihhh
Desember 11, 2013 pukul 7:54 pm
hai salam kenal… saya cukup yakin dengan mengikuti petunjuk bahwa Shinkansen ada di platform nomor sekian yang tertera di sekitar pintu masuk stasiun. Sebelum naik kereta saya bertanya lagi utk cross check, bener nggak ini Shinkansen ke arah kota Anu. Pakai bahasa Inggris sederhana aja, “Shinkansen to Kyoto?” Biasanya orang Jepang pd ngerti kok, mereka merespon dengan mengangguk atau menggeleng (selama ini selalu mengangguk sih, sambil bilang “haik!” krn selalu berhasil menemukan platform yg benar)
November 25, 2013 pukul 9:32 pm
Halo Salam kenal Mba,
Blog Mba ini membantu banget lho.. tapi emang dsar saya yang gak mudengan jadi gak ngerti2..
saya pergi masih lama, Mei tahun depan. tapi kok dari pertama beli tiket dan mencoba memahami sistem transportasi di Jepang, makin dibaca makin bingung ya. hehehe..
Saya tiba di Kansai, Osaka dan kembali ke Jakarta dari Haneda. Rencananya mau ke Kyoto, Nara, Osaka dan Tokyo, jika memungkinkan mau ke Alphine Route.
Apakah perlu membeli JR Pass?
thanks for adv..
November 26, 2013 pukul 1:28 pm
Hai Disty,
Karena kamu akan bepergian ke 4 kota yg berbeda, jelas JR Pass akan sangat membantu hemat ongkos tiket Shinkasen antar kota. Selain hemat ongkos juga hemat waktu krn gak perlu antre beli tiket lagi.
September 24, 2013 pukul 8:50 pm
Salam kenal mba… saya rencana mau ke jepang mei tahun depan selama 8 hari dan berencana mau Tokyo, Osaka, Kyoto, Nara. Cukup ga waktunya? Postingan mba bagus banget jadi bisa ngebayangin disana kayak apa. Boleh ya mba bagi ittinerarynya…. kirim ke email saya rusminiamboday@ymail.com
September 24, 2013 pukul 9:22 pm
boleh dong! Menurut saya 8 hari ke 4 kota itu sih cukup saja tapi konsekuensinya di tiap kota jadi terlalu singkat.
September 18, 2013 pukul 10:09 am
Rencananya di Khaosan Ninja (masih pilih hostel yang memang dekat sama JR lines), keterangannya 30 seconds walk from “C4 Exit” of Bakurocho station on JR Sobu Line Rapid, berarti ini tidak perlu lagi SUICA dan sebagainya ya. Untuk lokasi-lokasi wisata ada yang harus melalui subway / private line? Itinerary saya sepertinya banyak nyontek dari sini, mupeng sama fotonya sih hehehe.
Btw, sempet buka rail map Jepang dan pusing sendiri liat nama-nama stasiunnya yang kayak jarum, beda jauh dari SG atau Hongkong. Mbak ke Kyoto / Osaka juga nggak? ^^
September 18, 2013 pukul 10:40 am
Di rute saya yg harus pakai subway adl Tokyo Sky Tree. Selain dari itu bisa naik JR line di Tokyo.
Hahaha.. rumit emang, tp setelah 2-3 hari terbiasa kok dg peta subwaynya. Berapa lama perginya?
Saya ke Osaka, Nara dan Kyoto juga. Akhir minggu ini ya saya posting di blog… terlewat oleh kesibukan nulis script sih 😀
September 18, 2013 pukul 11:29 am
jadi kalau ke Tokyo Sky Tree, tanpa SUICA bisa beli tiket cash ya? dan apa berarti pemegang JR pass juga bisa naik semua rute dari Tokunai Pass / Tokyo Furii Kippu? perginya total 8 hari tapi 2 hari awal dan akhir sudah pasti terbuang di perjalanan >_<;;
Waah saya tunggu postingan ke Osaka, Nara, sama Kyoto-nya 🙂
plus good luck juga buat nulis scriptnya!
September 18, 2013 pukul 1:13 pm
Betul, kalau mau naik subway yang private line beli tiket pakai cash saja 🙂
Okay, thanks! *ngumpulinsemangatnulisblog*
September 18, 2013 pukul 9:50 am
ya ampun mohon maap saya telat baca, malah komen di post sebelah (baru baca yang ini T_T)
penjelasannya di sini baguuss tapi masih bingung nih, kalau ambil JR pass berarti udah cukup? Nggak usah pakai SUICA, Tokunai Pass, atau Tokyo Furii Kippu?
September 18, 2013 pukul 10:00 am
Asal pilih tempat nginep yg dekat stasiun yg dilalui JR line menurut saya udah cukup. Most place bs dijangkau JR line. Memang ada beberapa tempat yg harus dijangkau dg private line, tapi sedikit dan bisa beli tiket pakai cash. Nginep di area mana?
Juni 21, 2013 pukul 1:31 pm
mbak, kalo pake jr pass itu di osaka dan tokyo bisa dipakai untuk local train nggak? peta jaringan jr line bisa dapat dimana ya? thank’s!
Juni 26, 2013 pukul 9:28 pm
Di Osaka & Tokyo (seperti tertulis di blog post ini) JR pass bisa dipakai utk local train. Nah, peta jaringan JR linenya bisa di googling tuh, atau nanti minta pada petugas di stasiun pada saat mengambil JR Pass.
Juli 21, 2013 pukul 7:58 am
Tika… Pinjem itinerary-nya dong
Rencana mau ke Tokyo bawa anak2, baru bareng suami hari ke3… Rada2 bonek nih
Juli 22, 2013 pukul 11:54 am
boleeeh… gue email kemana Ti? Anak2 lo umur berapa aja?
Juni 10, 2013 pukul 10:23 pm
Dengar cerita orang yang ke Jepang tuh rasanya pengen banget deh. Tapi benar, harus membuat itinerary benar-benar agar semuanya efisien…
Juni 11, 2013 pukul 10:09 am
Yup, itinerary is the key! Even though in my case banyak yg meleset sih.. krn bawa anak2 jd ya kudu fleksibel.
Juni 6, 2013 pukul 10:11 pm
iya neh, mo browsing dulu, liat hotelnya. thank you.
Juni 7, 2013 pukul 8:17 am
you’re welcome. Belum saya tulis blog post ttg hotelnya sih…
Juni 7, 2013 pukul 10:46 am
Sedikit info soal hotel ada di blog post saya yg judulnya Tokyo In Five Days Part 2
Juni 4, 2013 pukul 4:29 pm
Aku dah pernah ke jepang tp waktu itu masih hamil, sekarang pengen lagi, and sama anaknya dah 2 juga, otomatis pengeluaran lebih banyak, so hotel yg mbak nginep di mana? yg murah and bisa nampung anak 2? thank you.
Juni 4, 2013 pukul 8:56 pm
Aku nginep di Houshi Kaikan, hotel kecil dan sederhana tapi ada family room muat utk 4 orang, lokasinya mudah dijangkau dg JR Line dan subway juga bisa. Tertarik?
Mei 29, 2013 pukul 8:38 am
Waaaah suka postingan ini! Lengkap banget buat yang mau ke Jepang. Aduh kudu nabung nih…
Mei 29, 2013 pukul 8:41 am
Ayo Chika mulai nabung… Di artikel yg Tokyo In Five Days Part 2 ada juga keterangan budget utk tempat tinggal, makan, dll. Kapan mo Japan trip?
Mei 29, 2013 pukul 8:43 am
Gak tahun ini sih. 😛
Mei 29, 2013 pukul 8:48 am
Jangan taun 2014 juga yaaa….
Mei 29, 2013 pukul 9:43 am
Kenapa tahun 2014? :O
Mei 29, 2013 pukul 7:08 pm
Karena th 2014 mending ke Brazil, happening banget 🙂
Mei 28, 2013 pukul 8:21 am
waaah,,, jadi penasaran. Soalnya kalau di Sing kan gampang banget baca petanya, lebih gampang jalan di SG daripada di Jakarta deh. Ah, mudah2an suatu hari bisa ke Jepang! 🙂
Mei 28, 2013 pukul 8:50 am
Yup, singapore, london, paris, madrid semua gampang… Tokyo doang nih yg ribet 🙂 Hayuk atuh dimulai dg menabung?
Ping-balik: Tokyo In Five Days: Part 2 | About life on and off screen
Mei 24, 2013 pukul 2:12 pm
Mbak e ternyata ada bus tur tokyo. sky bus kalau ndak salah. http://www.skybus.jp/
Baru liat double deck-nya beberapa hari lalu :p
Mei 24, 2013 pukul 5:34 pm
Wah berarti ada alesan ke Tokyo lagi tahun2 depan, biar nyobain naik bus-nya. Ya kan?
Mei 24, 2013 pukul 10:58 am
takjub sama jaringan subway-nya..
Mei 24, 2013 pukul 12:43 pm
Emang! Kapan Jakarta punya yg kayak gitu?
Mei 24, 2013 pukul 2:14 pm
nampaknya, ga bakal ada dalam 1-2 dekade dekat ini. sulit, karena RTRW (baca: tata ruang) masih njelimet.
Mei 24, 2013 pukul 5:33 pm
Emang penghalangnya cuma masalah tata ruang saja?
Januari 9, 2014 pukul 10:57 am
engga. tapi RTRW memegang peranan penting. semuanya ada tapi RTRW masih njelimet, ya susah. karena tata ruang itu dampaknya ke mana-mana. *pengalaman*
Mei 23, 2013 pukul 11:43 am
Mak akhirnya bw juga hehehe, temenku barusan liburan kesana,kek mak bilang emang stasiun keretanya bersih banget dan tepat waktu, tapi dia gak jelasin soal tiket itu.
Bener-bener teratur banget yah orang Jepun. Pemerintah juga aware dengan kasih alternatif biaya perjalanan pada masyarakat maupun turis, ditambah lagi untuk anak-anak sampe 5tahun gratis!gila keren itu.
Ahhh jadi pengen ke sana, etapi kapan yah T_T
Biaya hidup disana mahal yah mak? Kapan-kapan sharing dunk, biar nanti sapa tau pengen travelling kesana udah tau brapa duid kudu dibawa 😉
id ; sabaiX berasa pernah liat, dimana yah, apa twitter yah >.< apalagi liat yang coment di atas kan blogger2 senior semua (mikow,didut,mbok venus) 😀
Mei 23, 2013 pukul 12:03 pm
bener banget Ranny, jadi nanti di posting berikutnya akan aku share soal biaya hidup utk visitors. Eh, masa sih mereka blogger senior? Senior??…. hihihi…
Mei 23, 2013 pukul 12:11 pm
akoh belom seniorrrrrrr (kecuali simbok venus sih) *meng-alay *kaboer
Mei 23, 2013 pukul 12:26 pm
hahaha… orangnya keluar kandang! Didut mmg masih imut kok 🙂
Mei 23, 2013 pukul 10:48 am
5 tahun 11 bulan paling cocok ya? *ngitung umur Senja*
Mei 23, 2013 pukul 10:55 am
Iya, segera! Senja belum 6 tahun kan?
Mei 23, 2013 pukul 10:44 am
Aku kapan ke Jepangnya yaa.. *aakk mauuu xD
Mei 23, 2013 pukul 10:53 am
Hayuuuk… dimulai dg menabung dan hunting tiket promo?
Mei 23, 2013 pukul 11:23 am
Iya.. program menabungnya masih tersendat-sendat nihh.. Tahun ini harusnya gak ada agenda jalan-jalan kalau mau disiplin nabung, eh udah jebol awal Mei lalu, dan udah kebeli tiket buat Juli *hua hua hua
Mei 23, 2013 pukul 11:31 am
kalo gitu mesti cari SJ buat biaya jalan-jalannya 🙂
Mei 23, 2013 pukul 1:14 pm
SJ apa sih kak?
Mei 23, 2013 pukul 1:14 pm
Iyaa setujuh 😛
Mei 23, 2013 pukul 1:15 pm
Aduh itu komen SJ apa sih bisa dihapus aja xD
Mei 23, 2013 pukul 2:01 pm
hahaha… belum pernah menghapus komen, kali bisa, gue coba dulu yak 🙂
Mei 29, 2013 pukul 8:37 am
SJ apaan sih?
Mei 29, 2013 pukul 8:41 am
Chik ini nanya serius?
Mei 29, 2013 pukul 8:44 am
IYAAAAA aku gak tau =))
Mei 29, 2013 pukul 8:49 am
Hahaha… kirain. Side Job Chik… istilah yg populer orang kantoran
Mei 29, 2013 pukul 9:43 am
Ya ampun, aku yang kepikiran SJ itu Super Junior =))
Mei 29, 2013 pukul 7:09 pm
YA AMPUN!! Tp kalo diajak Suju ke Jepang pasti mau dong?
Juni 2, 2013 pukul 7:02 pm
Mauuuu!
Mei 22, 2013 pukul 9:23 pm
*tandain*
akkk aku penasaran banget pingin naik shinkansen 😐
Mei 23, 2013 pukul 9:31 am
Yoi Lin, sekalian beli payung cantik yg brokat renda-renda itu 🙂
Mei 22, 2013 pukul 5:22 pm
kartunya aja mahal banget ya 😦
Mei 23, 2013 pukul 9:30 am
Memang, tapi kalo dihitung dari pada tiap naik shinkansen mesti beli tiket, kartu ini jadi terasa sangat menghemat biaya. Kapan Noni ke Jepang?
Mei 23, 2013 pukul 9:35 am
Huhaha maunya besokkkkk ya mba😊 tapi masih harus nabung huhu *terjungkaldiangka*
Mei 23, 2013 pukul 10:27 am
Selain nabung, bisa dimulai dg hunting tiket promo pesawatnya, bisa cuma 3,5 juta PP lho. Gmn?
Mei 23, 2013 pukul 10:29 am
Kalo tiket insya allah udh bisa beli mba tapi biaya hidup huhuuhu secara kalo pergi mesti ber2. Pas single dulu koq aku gak mikir gini ya. Tiket duluan soal hidup nanti2 ajalah haha
Mei 23, 2013 pukul 10:33 am
Hahaha… biaya hidup sharing sama kangmas Matt dong 🙂
Mei 23, 2013 pukul 10:36 am
Makan sepiring be2 ya mba hihi. Itu irit apa pedit. Sebenarnya rencana kita kalo pas matt mudik ke US dia mau kita transit di jepang beberapa hari. Dia suka kyoto jd selalu mau kesana lagi. Ituuuuu deh yg bikin rencana tinggal rencana hihi
Mei 23, 2013 pukul 10:41 am
NAH!! Itu udah cakep rencananya! Kyoto mmg cantik banget… Hayooo semangat!!!
Mei 23, 2013 pukul 10:42 am
Semangat nabungggg hehe
Mei 22, 2013 pukul 5:06 pm
Seru… Komplit informasinya
Mei 23, 2013 pukul 9:29 am
Thanks Ndra 🙂
Mei 22, 2013 pukul 3:46 pm
Itu potograpernya siapa sih? Kok bagus poto-potonya?
Romantis beut lah jalan-jalan sekeluarga gitu. *cari istri*
Mei 23, 2013 pukul 9:29 am
Pul, lain kali ikut kita jalan sekeluarga, elo jadi fotografer mau gak? 😀
Mei 23, 2013 pukul 10:16 am
Kalau aku dibayarin mau aja deh. 😛
Mei 23, 2013 pukul 10:27 am
Next destination Maroko lho Pul… masih mau?
Mei 23, 2013 pukul 1:43 pm
MAU! Ayo, belikan aku tiket! *nodong*
Mei 23, 2013 pukul 2:02 pm
Kan kebutuhannya nggak cuma tiket Pul?
Mei 22, 2013 pukul 3:31 pm
Saya ini naik KRL aja gak pernah. Naik KA baru sekali. Pasti bingung banget kalo ke Jepang. Syukurnya ke Jepangnya itu masih belum jelas kapan.
Mei 23, 2013 pukul 9:28 am
Bisa dimulai dari menabung dulu, sambil dikira-kira mau ke Jepang kapan 🙂
Mei 22, 2013 pukul 3:26 pm
thanks kak, Septemner aku akan kesana ^^ *jd kangen Odakyu-sen
Mei 23, 2013 pukul 9:28 am
Selamat jalan2 di Jepang!
Mei 22, 2013 pukul 3:19 pm
Aku aja gak bisa baca peta, bisa survive gak ya di jalanan Jepang 😀
Mei 23, 2013 pukul 9:27 am
hahaha…makanya cari pacar yg bisa baca peta buat temen jalan 🙂
Mei 23, 2013 pukul 11:50 am
Untunglah suami eike bisa baca peta 😀
Mei 23, 2013 pukul 12:04 pm
Nah, mantap tuh jalan-jalan sama suami tercinta! Itung-itung second honeymoon?
Mei 22, 2013 pukul 3:17 pm
Jepang… Oh…. Jepang… Makasih udah sharing, mba. Buat bekal nanti malam. Siapa tahu mimpi liburan ke Tokyo, jadi ga tersesat deh 🙂
Maret 22, 2015 pukul 3:47 pm
You’re welcome
Mei 22, 2013 pukul 2:49 pm
aku baca dan mbayangin aja bingung harus beli apa atau naik yg mana, hahaha… thanks artikelnya, buat taun depan. nabung dulu 😀
Mei 22, 2013 pukul 2:59 pm
hahaha… nabung sebanyak2nya biar kemana-mana bs naik taksi jadi nggak usah bingung 🙂
Mei 22, 2013 pukul 2:44 pm
Suami cerita mbak, dia malah mencoba naik bis, dan katanya naik bisnya itu enak banget dan sepi berasa bis pribadi hihi mungkin karena sepi peminat lantaran kebanyakan org naik kereta. Dan kalau ditanya org jepang tadi habis naik apa dan di jawab bis pasti kagetlah mereka. Karena naik bis itu jauh lebih lama waktu perjalanannya.
Mei 22, 2013 pukul 2:46 pm
Nah itu dia, seandainya aku jalan sendiri, atau jalan sama orang2 dewasa aja, pasti udah cobain naik bis 😦
Mei 22, 2013 pukul 2:43 pm
beneran pengen naik subwaynya. bersih banjett
Mei 22, 2013 pukul 2:45 pm
betuuul!! Herannya gak ada orang makan/minum di subway lho…
Mei 22, 2013 pukul 2:37 pm
seru, pengen kesana deh..
Mei 22, 2013 pukul 2:44 pm
iya mas, seru… klo ajak anak pastikan mereka jauh-jauh dari mesin bola 🙂