Pas kamu sikat gigi, pernahkah kamu melihat bercak darah di busa pasta gigimu?
Dulu saya cukup sering begitu, khusus di gigi atas kiri nomor 4 yang sudah ditambal. Awalnya saya abaikan, karena saya pikir “Ah gusi berdarah kan biasa, mungkin karena saya kurang asupan vitamin C.” Tapi kejadian ini terulang cukup sering, sekitar 2-3 kali seminggu, sehingga saya merasa perlu berbuat sesuatu. Langkah pertama, makan lebih banyak buah di pagi hari dalam menu sarapan. Kenapa harus pagi hari? Karena pagi hari itu perut saya relatif masih kosong, baru terisi air putih, sehingga penyerapan zat-zat gizi yang ada dalam buah itu menjadi optimal. Buah yang saya pilih pun beragam, apa saja asal berserat, berair dan matang di pohon. Sarapan aneka buah segar ini cukup membantu masalah gusi berdarah saya, frekuensinya kadang berkurang, tapi belum sembuh.

Gambar ini hanya ilustrasi, bukan mulut saya karena sudah sepekan ini gusi saya tidak berdarah, jadi tidak bisa difoto
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Beberapa hari lalu saya mendapat undangan blogger gathering yang membahas soal gusi berdarah! Ahay!! Pas bener nih, pas butuh konsultasi, pas diundang diskusi gratis sama seorang dokter gigi. Hidup memang indah kalau pas-pasan begini 🙂 Ternyata saya nggak sendiri.
Berdasarkan data Synovate AsiaBus 2011, 5 dari 10 orang Indonesia pernah mengalami masalah gusi. Apakah kamu termasuk yang pernah mengalaminya?
Masih banyak orang yang tidak mengenali tanda-tanda awal masalah gusi sehingga cenderung mengabaikannya. Padahal gusi berdarah saat sikat gigi ini bila diabaikan bisa menjadi masalah gusi yang serius. Gusi sebagai ‘rumahnya’ gigi, punya tugas penting untuk melindungi akar gigi dan rangkaian syaraf yang sangat vital bagi kesehatan kita. Mahkota dan leher gigi kita adalah area yang terkespos pada makanan, air liur dan jutaan bakteri. Dari batas leher gigi ke bawah hingga ke akar gigi adalah area yang harus steril sehingga harus dilindungi gusi yang sehat. Gusi yang sehat berwarna merah muda. Cobalah bercermin, seperti apa warna gusimu?
Kenapa sih gusi berdarah itu serius?
Menurut penjelasan pak dokter gigi tersebut, salah satu penyebab radang gusi adalah terbentuknya dental plaque alias karang gigi. Karang gigi terbentuk karena ‘ulah’ jutaan bakteri dalam mulut. Bakteri ini sebenarnya berguna, jadi yang perlu dilakukan adalah menjaga agar jumlahnya tidak berlebihan. Katanya, siklus bakteri ini menjadi ‘matang’ dalam 8-12 jam, karena itu kita harus sikat gigi sebelum jangka waktu tersebut untuk mencegah terbentuknya karang gigi. Jadi bukan tanpa sebab kita dianjurkan sikat gigi 2-3 kali sehari, terutama pagi, sehabis makan siang dan malam sebelum tidur.
Kalau karang gigi sudah terlanjur terbentuk, ini bisa menyebabkan gusi berdarah. Kalau dibiarkan bisa menjadi radang gusi alias gingivitis. Gusi berwarna merah dan bengkak, itu alarm adanya masalah gusi serius. Kalau radang gusi dibiarkan, bukan tak mungkin gigi jadi goyang. Nggak mau dong gigi kamu goyang karena gusinya nggak sehat? Jadi lebih baik segera mengatasi gejala awal masalah gusi ini. Untunglah sekarang sudah ada Parodontax, pasta gigi dengan formula khusus untuk kesehatan gusi.
Kenapa pilih Parodontax?
Parodontax adalah pasta gigi berbahan dasar sodium bicarbonate yang dengan sikat gigi teratur bisa membantu mengangkat plak, si penyebab awal masalah gusi. Pasta gigi ini juga mengandung 70% bahan aktif spesial yang mengandung garam mineral dan ekstrak herbal sehingga memberikan rasa pasta gigi yang unik. Meskipun Parodontax di desain untuk perawatan gusi, tapi pasta gigi ini tetap mengandung zat untuk merawat gigi, misalnya fluoride untuk mencegah gigi berlubang. Jadi dengan satu pasta gigi saja, kita bisa mendapat dua manfaat, yakni gigi dan gusi sehat. Ini penting agar senyum jadi memikat 🙂
7 Hari Pertama Memakainya
Waktu pertama kali memakai pasta gigi ini saya agak kaget. Lho, kok warnanya gini? LHOOO… kok rasanya gini?
Warna dan rasa Parodontax ini unik. Garam mineral membuat rasanya sedikit asin ketika menggosok gigi. Namun after taste-nya di mulut sangat menyenangkan. Mulut terasa kesat, segar dan semriwing (apa ya bahasa Indonesianya semriwing?). Kesegaran di mulut ini juga bertahan lama, bisa sehari penuh. Maka saya pun terus memakai pasta gigi ini dan mencoba beradaptasi dengan rasanya. Tulisan di tubenya menyebutkan, setelah 14 hari pemakaian rutin kita akan terbiasa, bahkan suka dengan rasa unik Parodontax. Maka, terhitung mulai Selasa lalu saya pun menantang diri sendiri memakai pasta gigi ini untuk membuktikannya. Sekarang saya sudah terbiasa dengan rasa pasta gigi ini.
Selain soal rasa, buih yang muncul ketika menggosok gigi dengan Parodontax juga lebih sedikit dibanding pasta gigi saya sebelumnya. Rupanya ini karena Parodontax menggunakan lebih sedikit kandungan detergent, yang meskipun aman dan memang perlu untuk mengangkat lemak dari sisa makanan yang menempel di gigi, tapi tentunya harus dalam takaran yang pas.

Si kecil gosok gigi nggak pakai Parodontax kok. As written on the tube, Parodontax is not suitable for children under 12 years.
Anak saya sempat heran melihat warna pasta gigi ini. Saya dan si kecil memang sering gosok gigi bareng, agar saya bisa mencontohkan bahwa gerakan menyikat gigi yang benar adalah dari pangkal gigi ke ujung gigi (bukan horizontal kiri-kanan) sekaligus mengecek apakah si kecil menggosok giginya secara menyeluruh. Meskipun gigi susu si kecil suatu saat akan tanggal dan berganti gigi tetap, namun saya yakin bahwa membentuk kebiasaan baik perlu dimulai sedini mungkin. Dulu juga, si kecil ini suka menjerit heboh kalau melihat ada darah saat saya menggosok gigi. Nah, sudah sepekan ini si kecil tidak pernah lagi menjerit, karena memang dalam 7 hari saya memakai Parodontax ini sudah tak pernah lagi ada bercak darah ketika menggosok gigi.
Video di atas direkam kemarin dengan alat seadanya, yang penting cukup jelas ya? Nah, dengan hasil yang menyenangkan ini saya jadi nggak ragu untuk membujuk suami serta anggota keluarga lain (terutama yang punya masalah dengan gusi berdarah) untuk mencoba Parodontax. Jadi saya nggak sendirian merasakan manfaatkan gigi dan gusi sehat ini plus senyum keluarga kami semua semakin memikat!
Ping-balik: Gusi Sehat Sampai Ke Tokyo | About life on and off screen
Mei 9, 2013 pukul 6:33 pm
Aku dr dulu tahu cara menyikat gigi yg benar. tapi sampai sekarang masih susah.. gak enak aja gosoknya.. hehehe
Mei 8, 2013 pukul 5:11 pm
Aku masih berdarah, sampai hari ini. Kayaknya aku mesti ke dokter gigi deh, baru lanjut sikat gigi dengan Parodontax 😦
Mei 8, 2013 pukul 5:38 pm
Wih, mungkin plak di gigimu udah tahap serius? Atau ada masalah lain? Iya, segera ke drg Dit, smoga lekas pulih
Mei 7, 2013 pukul 12:20 pm
oh, ini ada lombanya? :O #abaikan
btw aku juga sekarang pake parodontax ini. awalnya rasanya gak enak. tapi yaudahlah yaaa.. 😆
Mei 8, 2013 pukul 1:11 am
Semangat Ocha… demi gusi sehat 🙂
Mei 6, 2013 pukul 4:45 pm
AKKKK POSTINGANNYA BAHUS!!!
semangat ya menyebarkan virus #GusiSehat nya! link nya udah dikirim belum?
Mei 8, 2013 pukul 1:12 am
udah dong aa ifan… makasih yaaaaa 🙂
Mei 6, 2013 pukul 1:31 pm
aduh jadi pengen nyoba
🙂
gut lak ya ceritanya mbak
Mei 6, 2013 pukul 1:42 pm
Makasih Echa 🙂
Juni 16, 2013 pukul 8:12 pm
eh ternyata aku pernah kemari..hak hak hak.,…
selamat yaa menang kan :* TOP
Juni 17, 2013 pukul 11:54 am
hahaha… iyah, terima kasih yaaa :-*
Mei 6, 2013 pukul 1:03 pm
Kalo ngilu2 bisa gak ya?
Mei 6, 2013 pukul 1:05 pm
wah, apanya yg ngilu2? Kalau gusi, mungkin bisa. Tapi kalau hati…hmm… rumit tuh urusannya 😀
Mei 6, 2013 pukul 1:02 pm
Mak, yutubnya keren.. Nggak heran sih, secara….
Mei 6, 2013 pukul 11:59 am
duh terlalu banyak produk pasta gigi skrg *tepok jidat*
Mei 6, 2013 pukul 12:43 pm
Iya, biar Didut makin rajin gosok gigi 🙂
Mei 6, 2013 pukul 10:37 am
Wah kayanya menarik nih buat dicoba, aku pernah berdarah gusinya pas gosok gigi tapi nggak sampai sering. Kata temen suruh ke dokter gigi buat scalling gitu? tapi belum dikerjain sih, belum sempet, hehe.
Mei 6, 2013 pukul 10:41 am
Scalling adl proses membersihkan karang gigi, afaik. Jadi sementara belum sempet ke drg, bole dicoba dulu yg ini kak.
Mei 6, 2013 pukul 10:37 am
ini pasta giginya udah ada di toko belum, sabai? gusiku kadang berdarah kalo gosok gigi e. tapi karena udah lama kyk gitu ya tak biarin aja 😀
Mei 6, 2013 pukul 10:40 am
Udah ada di supermarket2 di Jabodetabek, harganya juga ramah kok. Yuk dicoba nyah 🙂