Akibat malam sebelumnya begadang jam 5 pagi, hari Jumatnya kami baru bangun menjelang jam 11 am. Tujuan utama hari ini adalah menonton semi final Fifa Futsal World Cup 2012 antara timnas Spanyol-Italia dan Brazil-Columbia. Mandi, makan siang lalu mengecek rute bis ke Stadion Huamark yang terletak di pinggir kota Bangkok.
Kami sempat mampir ke sebuah kuil Buddha dan terpesona dengan seluruh kompleks bangunannya yang indah dan terawat baik. Bimo sempat berkomentar, “Ini Jumat tengah hari bukannya pada Jumatan malah ke kuil!” Hmmm… Ya soal ini urusan ketiga pria itu deh, saya gak ikutan 🙂
Kami naik bis kota nomor 60 ke stadion. Bis-nya sebenernya udah tua tapi masih terawat baik, salah satu indikasinya adalah knalpotnya tidak mengepulkan asap hitam seperti metromini di Jakarta. Kami merasa nyaman naik bisa kota yang murah meriah ini, karena rute dan haltenya jelas. Jadi dengan modal peta Bangkok & nekat bertanya kalau kepepet, kami sampai di stadion sejam sebelum pertandingan semi final mulai. Tiket pertandingannya sudah kami beli online, disini tinggal menukar print out pembelian tiket dengan kartu plastik warna magenta yang jadi pass masuk.
Match pertama Spanyol lawan Italia. Terus terang, ini pengalaman pertama saya nonton futsal profesional, dan langsung levelnya semi final Fifa Futsal World Cup gitu loh! Untung ada Yusuf, Ibnu dan Bimo yang siap saya tanya-tanya tentang permainan yang ternyata lebih menarik ditonton ketimbang dimainkan ini. Stadionnya gak penuh, hanya terisi sekitar 75% dan tempat duduk kami cukup dekat ke lapangan. Ternyata seru banget nonton kejuaraan futsal!
Spanyol dan Italia bermain saling menyerang. Babak pertama ditutup dengan skor 1-0 untuk Spanyol. Nah, masuk babak kedua, Italia jeli memanfaatkan peluang saat pemain Spanyol bermain longgar dan mencetak gol! Spanyol segera membalas, malah dengan 2 gol hingga kedudukan jadi 3-1 untuk Spanyol. Tujuh menit terakhir Italia mengubah taktik jadi bermain powerplay. Kipernya turun bermain ke lapangan, ikut mengawal serangan. Nah disini tempo permainan berubah total. Dengan 5 pemain, Italia jadi lebih menyerang meski risikonya si kiper merangkap pemain itu harus bolak-balik lari ke arah gawangnya setiap kali Spanyol mulai menyerang. Meski sudah ganti taktik, Spanyol menang 4-1 dan melaju ke final.
Stadion ini bersih dan terawat. Kalau di GBK atau tennis indoor Senayan saya biasanya paling males ke toilet karena jorok. Disini setelah match pertama saya terpaksa ke toilet untuk memenuhi panggilan alam. Sempat males, takut toiletnya jorok kayak di Senayan, tapi ternyata di sini toiletnya bersih banget!
Jam 7.30 pm match semi final kedua antara Brazil vs Columbia mulai. Pertandingan baru berjalan belum 1 menit, pemain Brazil sudah membobol gawang Columbia! Penonton langsung bersorak! Match kedua ini stadionnya penuh. Banyak fans Brazil dan Columbia yang datang belakangan.
Match ini beda banget dari match pertama. Pemain Brazil bergerak sangat cepat dan agresif, nyaris tidak menyisakan ruang bagi pemain Columbia untuk menyerang. Falcao, pemain Brazil nomor 12 menjadi bintang lapangan malam itu. Satu hal yang saya perhatikan, tim futsal Brazil ini semuanya pria berkulit putih. Ini kontras dengan tim sepakbola Brazil yang didominasi pemain berkulit hitam. Mungkin di Brazil futsal termasuk olahraga kelas atas. Anyway, tim futsal Brazil ini juga menunjukkan skill mengolah bola yang mumpuni, tak kalah dengan pemain sepakbolanya. Tak heran Brazil menang 3-1 atas Columbia.
Setelah dua pertandingan malam ini, saya simpulkan bahwa untuk ditonton langsung futsal jauh lebih menarik dari pada sepak bola. Eh tapi saya dimarahin karena membandingkan 2 olah raga yang berbeda! Hahahah… Ya biarin deh, kan masih sama-sama pakai bola di lapangan juga. Cuma futsal temponya lebih cepat, dan jarak penonton dengan lapangan lebih dekat sehingga nontonnya lebih jelas. It was a great fun!
September 17, 2020 pukul 1:43 pm
judi online terbaik 2020 mantaps…
poker terbaik
Ping-balik: Bangkok: Crazy Nights | About life on and off screen
November 20, 2012 pukul 8:32 pm
Menonton futsal lebih gak membosankan daripada sepakbola ya mbak. sayangnya pertandingannya gak disiarkan rutin di tv biasa aja gt 😀
November 21, 2012 pukul 5:13 pm
Iya, sayang banget…
November 20, 2012 pukul 9:47 am
Kalo bola gitu aku pasti roaming 😀 tapi serulah jalan-jalannya ^_^
November 21, 2012 pukul 5:13 pm
awalnya aku jg mikir ‘bakal roaming’ nih.. tp ternyata enjoy kok Ka ^_^
November 20, 2012 pukul 9:39 am
aihhh aku baru aja posting juga tentang thailand! ahhh aku kangen bangkok!
November 21, 2012 pukul 5:12 pm
Bulan Feb 2013 kita mau ke Bkk lagi ikut Marathon Fan. Bareng yuk kesana?
November 19, 2012 pukul 3:09 pm
waktu liat di T3 mo masuk pesawat tujuan bangkok sudah kutebak pasti kalian mau nonton final futsal 🙂
November 20, 2012 pukul 9:11 am
kak Mikow kejam nggak negor2 pas di bandara….
November 19, 2012 pukul 11:39 am
Pengen ke Bangkok 🙂
Sering nonton futsal *nemenin suami*, tapi belum tahu serunya di mana :))
November 20, 2012 pukul 9:07 am
Makanya mbak Indah nonton Futsal WorldCup biar nemu serunya dimana… 🙂
November 19, 2012 pukul 11:01 am
kalo nonton babak-babak penting pertandingan futsal gini langsung dari bangku tim cadangan, bakal lebih dagdigdug. #pengalaman
November 20, 2012 pukul 9:06 am
Wah I wish bisa nonton dr panggung bangku cadangan 😀
November 19, 2012 pukul 10:13 am
Gayanya sabai itu lho.. :))
November 20, 2012 pukul 9:02 am
Maksudnya gayanya gimana kak iPul? hehehe…