Hari ini shooting di stadion Maguwoharjo di Yogyakarta berakhir, sekaligus menutup rangkaian 30 hari pengambilan gambar untuk film Hari Ini Pasti Menang, tentang mimpi rakyat Indonesia yang ingin timnas sepak bola kita berlaga di putaran final Piala Dunia. Saya nggak full ikut shootingnya, penulis skenario memang tidak dituntut untuk selalu hadir pas shooting. Menuliskan mimpi? Memang!
Banyak orang berkomentar: “Gila! Ngayalnya kejauhan!” Ya namanya film, tentu kita bisa dan boleh berkreasi sebebasnya. Berkhayal alien menyerang bumi saja boleh!
Film ini bersetting Indonesia tahun 2014, sekembalinya timnas kita dari Brazil dengan tokoh utama seorang striker muda bernama Gabriel Omar Baskoro (diperankan oleh Zendhy Zain). Gabriel Omar bermain di klub Jakarta Metropolitan dengan nomor punggung 8, sehingga dia populer dengan nick name GO8. Pemain berusia 23 tahun yang ganteng ini tengah berada di puncak dunia. Uang, popularitas dan perempuan ada dalam genggamannya. Melalui proses panjang yang ekstrim, Gabriel mengubah obsessive compulsive disorder yang dia derita menjadi prestasi di lapangan hijau. Hingga suatu hari dia membuat sebuah kesalahan yang sangat fatal, yang tak hanya membahayakan karir sepak bolanya tapi juga mengancam nyawanya.

Coba tebak, di gambar kedua, mana aja yang bukan atlet sepak bola profesional? Jawaban tulis di kolom komentar ya. Cara jawabnya, misalnya: (semua dilihat dari kiri ke kanan) “Barisan belakang no. 1, 2 dan 3.” Ada hadiah keren buat yang jawabannya bener!
Gabriel Omar berada di persimpangan jalan antara mengutamakan permintaan ayah yang membesarkannya, Edi Baskoro (Mathias Muchus) atau pelatih yang membesarkan namanya di dunia sepak bola, Dimas Bramantyo (Ray Sahetapy). Sementara jauh dari hiruk pikuk kehidupan sang supertar, seorang wartawati bernama Andini Zulaikha (Tika Putri) tengah melakukan liputan investigasi yang sangat membahayakan karir Gabriel Omar dan beberapa pemain bola ternama lainnya. Andin, gadis manis penyayang kucing ini bersedia melakukan apapun untuk membongkar sebuah konspirasi besar. Banyak pihak menentang investigasi yang dilakukan Andin ini, termasuk editornya sendiri, Estu Ernesto (Ramon Y Tungka) yang seorang hard core fans Jakarta Metropolitan dan Pink Floyd.
Proses penulisan skenario film ini sudah dimulai sekitar setahun yang lalu, bermula dari brainstorming ide dengan sutradara Andibachtiar Yusuf, dan beberapa teman lain. Selanjutnya saya mulai menulis draft 1 skenario film ini selama sekitar 1 bulan termasuk membuat plot line, mengembangkan karakter dan menulisnya menjadi skenario utuh. Draft itu kemudian kami bahas bersama teman-teman yang sangat mengerti dan menghayati sepak bola Indonesia dengan segala sisi gelapnya, lalu saya revisi untuk kemudian ‘dibantai’ lagi oleh tim. Begitu seterusnya hingga jadi draft 5. Draft 5 inilah yang kami edarkan ke beberapa orang proof reader untuk dikritisi. Nah, disini saya mendapat banyak komentar yang tak terduga, hingga saya senyum-senyum sendiri membacanya.

Aktor di kedua foto ini memerankan salah satu atlet nasional yang pamornya masih mencorong. Siapakah dia?
Bongkar pasang skenario terjadi terus, sementara Yusuf dengan antusias menuliskan sendiri adegan-adegan sepak bola yang dia inginkan. Bermodalkan skenario draft ke-9 proses casting berjalan. Seperti yang kami duga, sangat sulit mencari aktor muda yang jago main bola, dan lebih sulit lagi mencari pemain bola yang bisa acting! Hahahaha…
Back ground cerita film ini sangat kompleks. Bersama Estu Ernesto yang seorang wartawan olah raga penggila bola, kami menciptakan dunia baru, dunia Gabriel Omar. Dunia rekaan kami ini dimulai sejak awal abad ke-20 hingga 2014 termasuk menciptakan liga, rentetan pertandingan serta nama dan logo puluhan klub sepak bola. Berhubung durasi film bioskop hanya 90 menit, maka tidak semua cerita ini bisa dikisahkan di film. Maka Estu menulis sebuah novel berdasarkan kisah ini, dan saya sendiri menulis naskah untuk versi komiknya.

Extras-nya suporter bola beneran! Thanks to teman-teman Pasopati yang bikin scene-scene memorable di film ini.
Versi komik dari film ini dimuat di website Makko.com dan saat ini sudah selesai dikerjakan ilustrasinya hingga 2 volume. Berbeda dengan novelnya yang sudah beredar di Gramedia dengan judul Menerjang Batas, versi komik cerita ini akan terbit dalam 7 volume, dengan detil-detil cerita yang tidak ada dalam novelnya.
Kembali ke soal film, bolak-balik naskah skenario direvisi, hingga sampai di draft ke-11 yang mendapat ‘restu’ dari semua pihak termasuk produser kami, Mega Widjaja. Casting sudah komplit dengan line up pemain yang sungguh patoet dipoedjiken, ijin lokasi sudah beres, maka shooting pun dimulai. Dan sekarang saya udah nggak sabar menunggu kayak apa jadinya film ini. How about you?
Juni 22, 2012 pukul 11:29 am
ga sabar liat film. ternyata nulis skenarionya bisa rombak sampe draft ke 9 ya mba..hmmm
baca blog mba tika, informatif banget. makasih mba..
Mei 7, 2012 pukul 11:01 pm
Barisan belakang 6 dari kiri Ibnu Jamil
barisan depan paling kanan Ray Sahetapy 😀
Penasaran mbak filmnya, nanti Rusa nonton deh di Surabaya 😀
Mei 6, 2012 pukul 11:52 pm
Wahh fotonya kurang jelas cih ,, pokoknya yg jelas yg peranin gabriel umar itu yg bukan pemain bola ,, heheehehe ,,
Org ak maen bareng juga ma dia pas syuting , heheehe ,, meskipun cuma jadi figuran pemain bola cadangan , tp ak seneng bisa maenan bola ma pemain2 bgus n artis2nya ,,
Sukses yahh buat filmnya ,,
April 17, 2012 pukul 4:05 pm
aku nebak semuanya gak ada yang pemain professional mbak 😀
Mei 3, 2012 pukul 5:37 am
Hahahaha… Malah lebih banyak pemain professionalnya dari pada actornya
April 14, 2012 pukul 8:14 am
Aku pengebn liat Ifaaaan 😀
Mei 3, 2012 pukul 5:16 am
Hahaha… Tunggu tanggal mainnya!
April 12, 2012 pukul 1:41 pm
astaga aku ga apdet blas. jadi ini film yang kapan itu ngajak anak2 kojak ikutan syuting?
ga sabar utk nonton, pengen menyaksikan hasil dari skenarioa mba tika, uwaaaawwwww
April 12, 2012 pukul 1:58 pm
iya, bener banget! 🙂 Aku ngajak anak2 kojak utk ikut shooting krn mmg skenarionya memungkinkan diisi banyak extras. Yang beneran nongol pas shooting cuma Simbok dan anak2nya, lalu Ifan di lain hari. Memang agak sulit ngatur jadwalnya krn shooting di hari kerja.
April 12, 2012 pukul 12:11 pm
berdiri di belakang dari kiri ke kanan 1,6,7,10 dan cewek yg duduk di rumput
eh yg di posting sebelumnya udah menang bisa ikut lagi kan? 😀
April 12, 2012 pukul 1:54 pm
pasti boleh dong! hihihihi… jawabannya kurang pas dikit kak 🙂
April 11, 2012 pukul 10:08 pm
Aaaak, posternya keren. Anyway, selamat ya buat filmnya 🙂 Eh iya, jawaban buat pertanyaan di fotonya, itu banyak bener pemain bolanya, ada Andry Tani, Dicky Firasat, Edi Kurnia , Ruben Karel, Shahar Ginanjar, Joko Sasongko, Hasyim Kipuw, Ramdhani Lestaluhu, Riyandi Ramadhana, Dedi Kusnandar, sama Firdaus Ramadhan…. mmh, yang bukan pemain bola ya itu baris belakang 4,5 Zendhy Zain sama Ibnu Jamil ya? sama cewe di rumput plus Ray Sahetapy .. eh diitungnya dari kiper apa yg baju orange sih? :))
Ah pokoknya selamat ya kakaaak, Desember ke bioskop kitaaa :))
April 12, 2012 pukul 12:38 am
Aaak… jawabannya sungguh menunjukkan pengetahuan yg mantap soal sepak bola nasional! Highly appreciated!
Sayang seribu sayang, masih kurang tepat sedikit kak jawabannya 🙂
Boleh coba jawab lagi kok, dikiiit lagi…
April 9, 2012 pukul 12:06 pm
jawaban foto nomer 2:
baris paling depan, yang duduk di rumput..
btw, di foto yang lalu sepertinya saya udah tau Desta berperan sebagai apa..
April 9, 2012 pukul 12:09 pm
Waks! Kalo yg itu jelas banget ya! Hayo tebak dong selain yg duduk di rumput, yg mana lagi?
April 9, 2012 pukul 10:18 am
rasanya kayak mau melahirkan itu ga Jeng Tika?
semoga lancar ya post productionnya..
ditunggu undangan premier-nya 😀
April 9, 2012 pukul 10:49 am
Hahaha….bedanya kalo mau melahirkan bisa di USG yaaa…. 🙂
April 9, 2012 pukul 6:05 am
ttg pemain palesu itu, saya taunya yg berdiri ke enam dari kiri itu aja euy
April 9, 2012 pukul 10:47 am
Hahaha… Kurang lengkap! Ayo, di zoom in biar lebih jelas 🙂
April 9, 2012 pukul 5:55 am
saya jg ga sabar
walah tau ada suting di maguwoharjo saya samperin euy
tapi uni ga dateng ke jogja ya?
April 9, 2012 pukul 10:46 am
Yoi, bener banget Om, aku memang gak ikut shooting di maguwo, tapi seandainya om Warm datang kan bisa ikut jadi figuran 🙂