Warga Solo dan sekitarnya saat ini sedang dimanjakan oleh sekelompok anak muda yang dengan gagah berani menggelar festival film secara independen, dari tanggal 4 hingga 7 Mei. Sebanyak 169 film fiksi pendek dikirimkan dari berbagai penjuru tanah air untuk mengikuti seleksi dalam Festival Film Solo 2011, edisi perdana festival yang rencananya akan dilakukan setiap tahun ini.
Ada kategori pelajar dan kategori umum, yang berkompetisi memperebutkan Ladrang award dan Gayaman award. Sejauh yang saya tonton sejak penjurian Kamis lalu hingga malam ini, sudah ada sedikitnya 3 film yang memukau, dan banyak film lain yang juga bagus. Say Hello To Yellow, Bermula Dari A dan Marni adalah tiga film favorit saya. Tertarik untuk saya tulis satu persatu tentang film-film itu?
Festivalnya sendiri sangatlah menggairahkan, terlebih dengan adanya Tamasya Layar Tancap, alias pemutaran film secara serentak di 26 titik layar tancap di kota Solo dan sekitarnya. Wow!!! Ini benar-benar upaya serius dan menarik untuk mendekatkan film pendek independen ke masyarakat. Karena selama ini banyak film pendek bagus yang hanya tersimpan rapi di harddisk dan diputar untuk kalangan yang sangat terbatas di festival, semata karena sangat terbatasnya ruang publik sebagai tempat pemutaran.
Juni 19, 2011 pukul 7:25 pm
Layar tancep 26 biji? Wiiih… di jakarta aja jarang ada beginian
Juni 19, 2011 pukul 7:41 pm
mau usul ke bang Foke? :))
Mei 20, 2011 pukul 10:37 am
beruntungnya solo dengan walikota yang dukung acara seperti ini..
Juni 19, 2011 pukul 7:40 pm
kita cloning aja pak Jokowi buat kota2 lain, stuju? :))
Mei 9, 2011 pukul 5:08 am
sumpah iri dengan Solo & walikotanya yang sangat passionate dgn kotanya sendiri
Juni 19, 2011 pukul 7:40 pm
Iya, gmn caranya agar walikota lain bs begitu?